Dosen Pengampu:
Dr. Maya Sari Wahyuni, S.T, M.Kom
Dewi Hartanti
220101510003
KELAS C
MATEMATIKA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan tugas projek berbentuk makalah ini
tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan. Ucapan
terima kasih kami sampaikan kepada ibu Dr. Maya Sari Wahyuni, S.T, M.Kom
sebagai dosen pengampu mata kuliah linear programming yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II: PEMBAHASAN........................................................................................4
2.1 Definisi Pemrograman Linear..............................................................4
2.2 Metode Simpleks..................................................................................6
2.3 Merumuskan Permasalahan dan Model Matematika...........................7
2.4 Penggambaran Grafik dalam Pemrograman Linear.............................9
2.5 Langkah-langkah Iterasi Metode Simpleks........................................12
2.6 Studi Kasus................................................................................ ..........
BAB III: PENUTUP..............................................................................................18
3.1 Kesimpulan........................................................................................18
3.2 Saran...................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................21
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
dan metode Simpleks semakin relevan. Keahlian dalam pemrograman linier
dan Simpleks menjadi sangat berharga dalam pengambilan keputusan
strategis dan perencanaan operasional, yang dapat memberikan keuntungan
bersaing yang signifikan.
Makalah ini akan membahas konsep dasar pemrograman linier dan
metode Simpleks, menyajikan contoh aplikasi, serta mengilustrasikan
langkah-langkah penggambaran grafik dan perhitungan menggunakan
metode Simpleks. Dengan pemahaman yang mendalam tentang
pemrograman linier dan Simpleks, organisasi dapat mengoptimalkan sumber
daya mereka, meningkatkan efisiensi, dan mencapai tujuan mereka dengan
cara yang paling efektif.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa definisi pemrograman linear?
b. Apa yang dimaksud dengan metode simpleks?
c. Bagaimana cara merumuskan persamaan dan model matematika dalam
pemrograman linear?
d. Bagaimana cara menggambar grafik pemrograman linear?
e. Bagaimana langkah-langkah iterasi Simpleks digunakan untuk mencari
solusi optimal?
f. Bagaimana cara menyelesaikan studi kasus yang berhubungan dengan
aplikasi dari pemrograman linear dan metode simpleks.
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang apa yang dimaksud
dengan pemrograman linier, termasuk definisi, konsep dasar, dan peran
dalam pemecahan masalah optimisasi.
b. Untuk menjelaskan metode Simpleks secara komprehensif, termasuk
pengenalan, latar belakang sejarah, dan relevansinya dalam pemecahan
masalah pemrograman linier.
2
c. Untuk memberikan panduan langkah demi langkah tentang bagaimana
merumuskan persamaan objektif dan kendala dalam pemrograman linier,
serta bagaimana menyusun model matematis yang akurat.
3
BAB II PEMBAHASAN
4
pengiriman, alokasi gudang, dan manajemen inventaris. Dengan bantuan
pemrograman linier, perusahaan dapat meminimalkan biaya pengiriman,
mengoptimalkan kapasitas penyimpanan, dan memastikan produk tersedia tepat
waktu di berbagai lokasi.
5
2.2 Metode Simpleks
2.2.1 Pengenalan Metode Simpleks
6
2.2.3 Relevansi Metode Simpleks dalam Pemrograman Linier
7
persamaan matematis yang menggambarkan fungsi objektif. Persamaan ini
dapat berupa persamaan linear yang mencerminkan hubungan antara
variabel-variabel tersebut.
2.3.2 Merumuskan Persamaan Kendala dalam Pemrograman Linier
8
2.4 Penggambaran Grafik dalam Pemrograman Linier
2.4.1 Manfaat Penggambaran Grafik dalam Pemrograman Linier
9
3. Penggambaran Kendala: Gambar setiap persamaan kendala sebagai garis
linear pada grafik. Gunakan garis putus-putus untuk menunjukkan apakah
ketidaksetaraannya bersifat kurang dari atau kurang dari sama dengan.
4. Identifikasi Wilayah Layak: Wilayah di mana semua persamaan kendala
terpenuhi adalah wilayah yang layak. Ini biasanya merupakan area di mana
kendala-kendala berpotongan.
2.4.3 Identifikasi Titik Optimal dari Grafik
Untuk mengidentifikasi titik optimal dari grafik pemrograman linier, ikuti langkah
berikut:
10
Identifikasi Variabel Dasar: Pertama, identifikasi variabel dasar dan
variabel non-basis. Variabel dasar adalah variabel yang akan digunakan dalam
solusi optimal, sementara variabel non-basis adalah variabel yang akan digunakan
dalam iterasi.
Bentuk Tabel Awal: Bentuk tabel awal yang mencakup koefisien dari
variabel basis dalam fungsi objektif serta nilai-nilai konstan dalam persamaan
kendala. Tabel ini merupakan dasar untuk iterasi selanjutnya.
Perhitungan Baris Baru: Hitung baris baru dalam tabel Simpleks dengan
mengggunakan metode pivoting. Langkah ini melibatkan perubahan variabel basis
dengan variabel non-basis yang akan meningkatkan nilai fungsi objektif.
1. Pilih Pivot Element: Pilih elemen dalam tabel yang akan menjadi elemen
"pivot." Elemen ini dipilih untuk meningkatkan nilai fungsi objektif.
Biasanya, elemen ini dipilih berdasarkan aturan minimum rasio yang
memastikan bahwa perubahan dalam variabel basis akan memaksimalkan
atau meminimalkan fungsi objektif dengan cara yang optimal.
2. Perbarui Tabel: Perbarui tabel Simpleks dengan menggunakan elemen
pivot. Ini melibatkan pembagian setiap elemen dalam baris pivot dengan
elemen pivot itu sendiri, dan kemudian menghitung baris-baris lainnya
untuk memastikan bahwa tabel tetap konsisten.
3. Cek Kriteria Berhenti: Setelah setiap iterasi, cek kriteria berhenti untuk
menentukan apakah solusi optimal telah tercapai. Jika belum, ulangi iterasi
dengan langkah-langkah di atas.
11
2.5.3 Kriteria Berhenti dalam Metode Simpleks
1. Penentuan Persamaan:
Keuntungan Maksimum (Z) = Jumlah Ayam Geprek (x) × Keuntungan per Ayam
Geprek + Jumlah Bumbu (y) × Keuntungan per Bumbu
12
Dimana, keuntungan per Ayam Geprek = $5 per ayam dan keuntungan per Bumbu
= $2 per kg bumbu
• Kendala (Batasan):
1. Ketersediaan Ayam: x ≤ (200 ekor) Ayam yang Tersedia
2. Ketersediaan Bumbu: y ≤ (100 kg) Bumbu yang Tersedia
3. Waktu Produksi: x + 2y ≤ (30 hari) Waktu yang Tersedia
2. Penggambaran Grafik:
• Persamaan kendala: x + 2y ≤ 30
• Ubah persamaan ke bentuk y = (30 - x)/2
• Gambarkan garis dengan kemiringan negatif dengan intercept y pada 15,
dan yang melewati titik (0,15) dan titik (30,0).
13
5. Identifikasi Wilayah yang Layak (Feasible Region):
Gambar 1
Kita perlu mencari nilai Z yang paling tinggi. Anda harus memaksimalkan jumlah
ayam geprek (x) dan bumbu (y) yang memungkinkan untuk mendapatkan
keuntungan maksimum sesuai dengan kendala-kendala yang ada.
Dalam hal ini, kita dapat mencoba variasi nilai x dan y dalam kendala,
memastikan x ≤ 200, y ≤ 100, dan x + 2y ≤ 30. Dengan mencoba nilai yang
memaksimalkan fungsi objektif:
14
Z (Keuntungan Maksimum) = 5x + 2y
Kita perlu mencari nilai Z yang paling rendah. Anda harus meminimalkan
penggunaan ayam geprek (x) dan bumbu (y) dalam batasan kendala, yang akan
menghasilkan biaya produksi minimum.
Dalam hal ini, Anda dapat mencoba variasi nilai x dan y dalam kendala,
memastikan x ≤ 200, y ≤ 100, dan x + 2y ≤ 30. Dengan mencoba nilai yang
meminimalkan biaya objektif:
Z (Biaya Minimun) = 5x + 2y
Gambar 2
Jika kita memiliki titik perpotongan (200, 100) dan kita ingin menemukan titik
optimalnya, maka titik tersebut adalah titik optimal. Artinya, dengan ketersediaan
ayam 200 ekor dan ketersediaan bumbu 100 kg, Anda telah mencapai titik optimal
dalam batasan yang diberikan.
15
3. Metode Simpleks • Inisialisasi Tabel Simpleks
kendala:
16
Langkah 2: Pemilihan Elemen Pivot
• Memilih baris dengan rasio positif terkecil (jumlah positif pada kolom
hasil dibagi oleh nilai positif terkecil di kolom yang sama).
• Memilih kolom yang sesuai dengan variabel yang akan memasuki atau
meninggalkan basis.
Langkah 3: Pembaruan Tabel
Proses ini akan diulang hingga kita mencapai solusi optimal yang
memaksimalkan keuntungan Anda. Setelah selesai, tabel Simpleks akan
menunjukkan nilai optimal untuk Z (maksimal), serta nilai x dan y yang
memenuhi kendala. Solusi ini akan memberi Anda pemahaman yang lebih baik
tentang berapa banyak ayam yang harus diproduksi dan berapa banyak bumbu
yang harus digunakan untuk memaksimalkan keuntungan Anda dalam kendala
yang ada.
17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
18
Studi kasus yang berhubungan dengan pemrograman linier dan metode
Simpleks dapat dipecahkan dengan mengikuti langkah-langkah di atas. Dalam
studi kasus tersebut, tujuan Anda mungkin adalah memaksimalkan keuntungan
atau meminimalkan biaya dalam batasan sumber daya yang ada. Dengan
pemahaman tentang pemrograman linier dan metode Simpleks, Anda dapat
mengatasi berbagai masalah optimisasi dalam berbagai konteks, termasuk
manajemen produksi, rantai pasokan, keuangan, dan banyak lagi.
3.2 Saran
19
yang digunakan dalam konteks yang berbeda. Ini akan memberikan pemahaman
tentang kapan dan mengapa metode Simpleks lebih cocok dalam beberapa kasus.
20
DAFTAR PUSTAKA
Susdarwono, E.T. (2020) ‘Demonstrasi Terhadap Tehnik Menyusui’, 5(1), pp. 89–
104.
21
22