Disusun untuk memenuhi Tugas Optimasi Industri Program Studi Teknik Industri
Universitas Muhammadiyah Cirebon
Penyusun :
Dosen Pengampu :
Budi Susanto, M.Sc
FAKULTAS TEKNIK
2022
I
VISI MISI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
VISI :
“Menjadikan Fakultas Unggul Dalam IPTEK di Wilayah Jawa Barat Pada Tahun
2020 yang Islami, Kompeten Dalam Bidang Rekayasa Teknologi dan Mandiri”
MISI :
1.Menanamkan nilai-nilai islami kepada seluruh civitas akademik prodi teknik
industri secara komprehensif.
2.Terselenggaranya pendidikan dan pengajaran di prodi teknik industri yang
berorientasi pada kompetensi bidang rekayasa teknologi yang sesuai dengan
pengembangan kebutuhan dunia usaha dan industri.
3.Terselenggaranya kegiatan penelitian bidang rekayasa teknologi melalui kerjasama
dengan pihak industri dan instansi pemerintahan baik dalam maupun luar negeri.
4.Terselenggaranya kegiatan pegabdian kepada masyarakat dalam bidang rekayasa
teknologi.
Tumbuh kembangnya sikap kewirausahaan sesuai bidang rekayasa teknologi di
kalangan civitas akademika fakultas teknik.
II
VISI MISI PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
VISI :
“Menjadikan Program Studi Teknik Industri Unggulan di Wilayah Cirebon Dalam
menghasilkan Sarjana Teknik Industri yang Islami, Berkompeten di Bidang Rekayasa
Teknologi Industri Manafaktur dan Jasa Serta Jiwa Kewirausahaan”
MISI :
1.Menenamkan nilai-nilai islam kepada seluruh civitas akademik prodi teknik
industry secara komprehensif.
2.Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di prodi teknik industri yang
berorientasi pada kompetensi bidang rekayasa teknologi yang sesuai dengan
pengembangan kebutuhan dunia usaha dan industri.
3.Menyelenggarakan kegiatan penelitian bidang rekayasa teknologi di industri
manufaktur dan industri jasa.
4.Menyelenggarakan kegiatan pegabdian kepada masyarakat dalam bidang rekayasa
teknologi di industri manufaktur dan industri jasa.
5.Menumbuhkan jiwa kewirausahaan sesuai bidang rekayasa teknologi di kalangan
civitas akademika prodi teknik industri.
III
IV
V
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Karena Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan Tugas Optimasi Program Linear Metode
Simpleks. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Pak Budi Susanto
M.Sc. selaku Dosen Pengampu Mata KuliahOptimas yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan Makalah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman serta kolega
yang telah berkontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses
pembuatan makalah ini. Penulis menyadari ada banyak kekurangan pada makalah ini.
Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis.
Penulis juga berharap semogamakalah ini mampu memberikan pengetahuan dan
dampak positif yang bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, Wassalammualaikum
wr. wb.
VI
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Pustaka
A. Metode simpleks
Metode Simpelks adalah metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
persoalan manaterial yang telah diformulasikan terlebih dahulu ke dalam persamaan
matematika program linear yang mempunyai variable keputusan mulai dari lebih
besar atau sama dengan 2 (dua) sampai multivariable.
B. Iterasi
Iterasi adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu tergantung dari
nilai tabel sebelumnya.
D. Variabel slack
Variable Slack adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan ≤ menjadi persamaan (=). Penambahan variabel ini
terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack akan berfungsi sebagai
variabel basis.
E. Variabel surplus
Variable Surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model matematik kendala
untuk mengkonversikan pertidaksamaan ≥ menjadi persamaan (=). Penambahan ini
terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel surplus tidak dapat berfungsi
sebagai variabel basis.
F. Variabel buatan
Variable buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala
dengan bentuk ≥ atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal. Penambahan
2
variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus bernilai 0 pada solusi
optimal, karena kenyataannya variabel ini tidak ada. Variabel hanya ada di atas kertas.
I. Elemen pivot
Elemen pivot adalah elemen yang terletak pada perpotongan kolom dan baris pivot.
Elemen pivot akan menjadi dasar perhitungan untuk tabel simpleks berikutnya.
J. Variabel masuk
Variable Masuk adalah variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis pada
iterasi berikutnya. Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel non basis pada
setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai positif.
K. Variabel keluar
Variable Keluar adalah variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi berikutnya
dan digantikan oleh variabel masuk. Variabel keluar dipilih satu dari antara variabel
basis pada setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai nol.
Jawab :
Maksimum z = 8 X1 + 9 X2+ 4 X3
Fungsi Kendala :
X1+ X2 + 2 X3 ≤ 2
2 X1 + 3 X2 + 4 X3 ≤ 3
7 X1+ 6 X2 + 2 X3≤ 8
X1, X2, X3 ≥ 0
Langkah 1.
Mengubah fungsi tujuan
z = 8 X1 + 9 X2+ 4 X3+ 0S1 + 0S2 + 0S3 atau
z - 8 X1 - 9 X2 - 4 X3 - 0S1 - 0S2 - 0S3 = 0
Langkah 2.
Mengubah fungsi batasan
3
X1+ X2 + 2 X3 + S1 = 2
2X1 + 3 X2 + 4 X3 + S2 = 3
7X1+ 6 X2 + 2 X3 + S3 = 8
X1, X2, X3, S1, S2, S3 ≥ 0
Langkah 3.
Tabel Solusi Awal
Langkah 4.
Menentukan kolom entering variable
Pada contoh di atas nilai negatif yang tebesar adalah -9 pada kolom X 2 jadi, kolom
X2 adalah kolom kunci/Pivot,
Langkah 5.
Menentukan Baris Leaving Variable
Jadi nilai rasio terkecil adalah 1 (selain Z), sehingga baris kuncinya / baris pivot ada
pada S2.
Langkah 6.
Menetukan Pvot Elemen
4
Angka kunci diperoleh dari perpotongan antara kolom kunci dan baris kunci. Jadi
angka kunci diperoleh angka 3.
Langkah 7.
Membuat Tabel Baru
Langkah 8.
Mencari baris baru selain baris kunci/pivot.
Baris baru : baris lama – (angka kolom kunci X nilai baru baris kunci
Langka 9.
Ulangi Mencari EV, LV, Pivot Elemen.
Perhatikan kembali tabel di atas, bila pada baris Z masih ada variabel yang
bernilai negatif, maka fungsi tujuan belum maksimal. Sehingga untuk
menghilangkan nilai negatif kita ulangi lagi langkah-langkah sebelumnya. Ini kita
lakukan terus-menerus hingga tiada variabel Z yang negatif.
5
Langkah 10.
Table Akhir.
Variabel masuk dengan demikian adalah X1, variabel keluar adalah S3 serta elemen
pivot yaitu 3 . Hasil perhitungan iterasi ke 2 adalah sebagai berikut
KESIMPULAN
2.3