Anda di halaman 1dari 30

METODE SIMPLEKS

DOSEN PENGAMPUH : MARIA KAOK,SE.,MM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

Dhevita Nathalia Tongayo (202061201087)

Silvia Felisitas Rahateen (202061201083)

Tita Nuraini P. Batmanlussy (202061201071)

Tri Prasetyo Sugestiawan (202061201068)

MANAJEMEN

EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUSAMUS

MERAUKE

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah perencanaan manajemen sumber daya manusia yang berjudul “Metode
Simpleks” dengan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karenanya, diharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca.
Kami harap semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Maria Kaok,SE.,MM selaku
dosen mata kuliah Penelitian Operasi yang telah membimbing kami dan memberikan
tugas ini.

Merauke, 25 September 2022

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN........................................................................................................................3
A. Latar Belakang...............................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................5
C. Tujuan.........................................................................................................................5
BAB II..........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..........................................................................................................................6
A. Pengertian Metode Simpleks.......................................................................................6
B. Penentuan Maksimum..................................................................................................7
C. Penentuan Minimum...............................................................................................20
BAB III.......................................................................................................................................28
PENUTUP................................................................................................................................28
A. Kesimpulan...................................................................................................................28
B. Kritik dan Saran...........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................30

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam matematika terdapat metode untuk mengalokasikan sumber daya yang
terbatas untuk mencapai suatu tujuan yang optimal.metode ini aadalah
pemrograman linear. Pemograman linear banyak diterapkan dalam masalah
ekonomi, industri, militer, sosial, dan lain-lain.

Pemrograman linear berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia


nyata sebagai suatu model matematika yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linear
dengan beberapa kendala linear. Pemrograman linear termasuk perencanaan
aktivitas untuk mendapatkan hasil optimal, yaitu sebuah hasil yang mencapai
tujuan terbaik (menurut model matematika) diantara semua kemungkinan alternatif
yang ada.

Karakteristik-karakteristik pada pemrograman linear adalah : fungsi tujuan


(untuk memaksimalkan atau meminimumkan sesuatu), fungsi pembatas yang
membatasi pencapaian tujuan, adanya beberapa alternatif tindakan yang bisa
dipilih, fungsi tujuan dan kendala dalam permasalahan diekspresikan dalam bentuk
persamaan atau pertidaksamaan linear.

Metode simpleks adalah suatu metode yang secara sistematis dimulai dari
suatu pemecahan dasar yang memungkinan ke pemecahan dasar yang lainnya
dan ini dilakukan tahap demi tahap yang disebut dengan iterasi (dengan jumlah
iterasi yang terbatas) sehingga pada akhirnya akan tercapai suatu pemecahan
dasar yang optimal dan setiap langkah menghasilkan suatu nilai dari fungsi tujuan
yang selalu lebih optimal atau sama dari langkah-langkah sebelumnya.

4
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang di maksud, yaitu :

1. Pengertian metode simpleks?


2. Bagaimana menyelesaikan permasalahan program linear dengan metode
simpleks?
3. Bagaimana menentukan kerangka dasar perhitungan nilai maksimum dari tabel
simpleks?
4. Bagaimana menentukan kerangka dasar perhitungan nilai minimum dari tabel
simpleks?
5. Bagaimana merancang program awal yang hanya terdiri atas variabel “slack
tiruan”?
6. Bagaimana siswa memperbaiki program awal dan program-program berikutnya
hingga tercapai program minimum?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu metode simpleks.
2. Dapat menyelesaikan permasalahan program linear dengan metode simpleks.
3. Dapat menentukan kerangka dasar dari tabel simpleks.
4. Dapat merancang program awal yang memuat atas variabel “slack” atau “slack
tiruan”.
5. Dapat memperbaiki program awal dan program-program berikutnya hingga
tercapai program maksimum.
6. Dapat memperbaiki program awal dan program-program berikutnya hingga
tercapai program minimum.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Simpleks


Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program
linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan
yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya secara optimal. Metode
simpleks digunakan untuk mencari nilai optimal dari program linier yang melibatkan
banyak constraint (pembatas) dan banyak variabel (lebih dari dua variable).
Penemuan metode ini merupakan lompatan besar dalam riset operasi dan
digunakan sebagai prosedur penyelesaian dari setiap program komputer.

Program Linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber


daya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan
keuntungan atau meminimumkan biaya. LP (linear programming) banyak
diterapkan dalam membantu menyelesaikan masalah ekonomi, indutri, militer,
sosial dan lain-lain.

Dari berbagai metode penyelesaian program linier, metode simpleks


merupakan metode yang paling ampuh dan terkenal. Metode simpleks didasarkan
atas pengertian bahwa solusi optimal dari masalah program linier, jika ada, selalu
dapat ditemukan disalah satu dari “solusi dasar yang berlaku”. Oleh sebab itu
dalam metode simpleks, langkah pertama adalah untuk memperoleh solusi dasar
yang berlaku.

6
B. Penentuan Maksimum
Suatu masalah dalam pabrik memiliki data sebagai berikut:

Ukuran waktu pemprosesan oleh departemen

Ukuran Kapasitas per-


Departemen
A B C periode waktu

Pemotongan 10,7 5,0 2,0 2705


Pelipatan 5,4 10,0 4,0 2210
Pengepakan 0,7 1,0 2,0 445
Keuntungan/unit $10 $15 $20

Langkah pertama adalah menentukan model matematika untuk data-data yang


tertera dalam tabel.

Misalnya bahwa diproduksi sejumlah x unit dari produksi A, sejumlah y unit dari
produksi B dan sejumlah z unit dari produksi C.

Fungsi objektif:

Maksimumkan : f=10x + 15y + 20z

Syarat : 10,7x + 5y + 2z ≤ 2705

5,4x + 10y + 2z ≤ 2210

0,7x + 1y + 2z ≤ 445

x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0

Dengan penambahan variabel “slack” S1, S2, S3, pertidaksamaan tersebut dapat diubah
menjadi persamaan. Pembuatan produksi imaginer S1, S2, S3, melibatkan keuntungan
nol perunitnya. Sehingga Model matematikanya dapat ditulis kembali sebagai berikut :

Maksimumkan : fo = 10x + 15y + 20z + 0S1 + 0S2+ 0S3

7
Syarat : 10,7x + 5y + 2z + 1 S1 + 0 S2 + 0 S3 ≤ 2705

5,4x + 10y + 2z + 0S1 + 1S2 + 0S3 ≤ 2210

0,7x + 1y + 2z + 0S1+ 0S2+ 1S3 ≤ 445

x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0 S1 ≥ 0, S2 ≥ 0, S3 ≥ 0

Metode simpleks melangkah dengan mengadakan perbaikan-perbaikan


terhadap solusi dasar yang memenuhi syarat sehingga dicapai suatu solusi optimal.
Setiap program yang akan dibuat berikut, diberikan dalam bentuk matrik atau tabel.

Kerangka dalam simpleks ditampilkan sebagai berikut:

Kolom objektif menunjukan koefisien obyektif dari variabel dalam


program
Baris objektif, diatas setiap variabel, koefisien obyektif bersangkutan
Baris Variabel, menunjukan semua variabel dalam program
Variabel Koefisie Besarny 10 15 20 0 0 0
dalam n fungsi a S3
X Y Z S1 S2
solusi objektif variabel
S1 0 2705 10,7 5 2 1 0 0
S2 0 2210 5,4 10 4 0 1 0
S3 0 445 0,7 1 2 0 0 1

Kolom ini Kolom ini Badan utama Identitas setiap


menunjukan menunjukan terdiri atas solusi dalam metode
variabel besarnya koeeefisien simpleks harus
program, variabel dalam kerangka atau menunjukan suatu
variabel lain program. subtitusi rasio matriks identitas
bernilai nol

 Net evaluation row 10 15 20 0 0 0

Bilangan di “Net evaluation row”, dibawah setiap kolom dari “badan utama” dan
“identitas” mewakili “opportunity cost” dari tidak memiliki satu unit dari variabel kolom
bersangkutan dalam solusi. Bilangan tersebut mewakili kemampuan peningkatan

8
dalam fungsi obyektif yang dihasilkan jika memasukan satu unit dari variabel kolom
bersangkutan dalam program.

1. Merancang Program Awal


Program pertama dalam metode simpleks adalah program yang hanya
melibatkan variabel slack. Arti dari data-data yang tertera pada tabel simpleks
diatas harus dimengerti sepenuhnya agar dapat menghayati metode simpleks.
Oleh sebab itu marilah kita bahas tabel berikut ini:

Progra Keuntunga Kuantita $10 $15 $20 $0 $0 $0

m n Perunit s x y z S1 S2 S3
S1 0 2705 10,7 5 2 1 0 0
S2 0 2210 5,4 10 4 0 1 0
S3 0 445 0,7 1 2 0 0 1

Keterangan:
a) Dalam kolom “program” terdaftar variabel-variabel khusus dalam solusi
(produksi yang dihasilkan). Maka dalam program awal kita produksi S1,
S2, dan S3.
b) Dalam kolom “Keuntungan per unit” terdaftar koefisien (dalam fungsi
objektif) dari variabel-variabel yang tercakup dalam program tersebut.
Dapat dipastikan dari fungsi objektif, koefisien dari S1, S2, dan S3 adalah
nol
c) Dalam kolom “Kuantitas” terdaftar besarnya variabel yang tercakup dalam
solusi. Program awal mencakup produksi 2705 unit S1, 2210 unit S2, dan
445 unit S3.
d) Kontribusi keuntungan total yang dihasilkan dari program yang dimiliki
dapat dihitung dengan mengalikan angka-angka dalam kolom
“keuntungan per unit” dan kolom “kuantita” bersangkutan dan kemudian
menjumlahkan hasil perkaliannya. Dalam program pertama kontribusi
keuntungan total adalah : 0(2705) + 0(2210) + 0(445) = 0
e) Bilangan-bilangan dalam bagian utama (bilangan-bilangan dibawah kolom

9
x, y dan z) dapat dijelaskan memiliki arti fisik. Misalnya, bilangan 10,7
menunjukan perbandingan pertukaran antara x dan S1, berarti
memproduksi 1 unit x harus mengorbankan 10.7 unit S1 . Pada kolom
dibawah y berarti memproduksi 1 unit y harus mengorbankan 5 unit S 1 ,
10 unit S2 ,dan 1 unit S3 .

2. Menguji Keoptimalan Program yang sedang Berlangsung


Program awal memberikan keuntungan nol , karena melibatkan x = 0 , y = 0 , z
= 0 , S1= 2705 , S2= 2210 , S3= 445 dengan keuntungan :

f0 = 10(0) + 15(0) + 20(0) + 0(2705) + 0(2210) + 0(445) = 0

Perbaikan terhadap program awal dilakukan dengan mengikutsertakan z dalam


program. Dipilih z karena 1 unit z memberikan keuntungan $20, yang lebih
tinggi dari keuntungan yang diberikan oleh 1 unit x atau 1 unit y.

Pemasukan unit dalam program mengubah fungsi keuntungan menjadi + 1(20)


– 2(0) – 4(0) – 2(0) = + 20

10
Tabel 4.1

Tabel Program 1

Pro $10 $15 $20 $0 $0 $0


Profit Kuanti
gra x y z S1 S2 S3
Perunit tas
m
S1 0 2705 10.7 5 2 1 0 0 2705
=1352,5
S2 0 2210 5.4 10 4 0 1 0 2
S3 0 445 0.7 1 2 0 0 1 2210
=552,5
4
445
=222,5
2
Net Evaluation Row 10 15 20 0 0 0

Kolom kunci Bilangan Baris Kunci


( variabel masuk ) kunci ( variabel keluar )

Jika dalam “net evaluation row “masih terdapat bilangan positif, berarti solusi
belum optimal; dan program masih memerlukan perbaikan.
3. Perbaikan Program yang Sedang Berlangsung
 Mengeneli kolom kunci

Tiga bilangan positif (10, 15, 20 ) dalam “baris penilaian” menunjukkan


besarnya keuntungan jika mengikutsertakan 1 unit x, 1 unit y, dan 1 unit z. Nilai
terbesar 20 terletak dibawah kolom z, maka variabel (produk) z adalah variabel
yang pertama-tama harus diikutsertakan. Kolom inin disebut kolom kunci.

 Mengenal baris kunci dan bilangan kunci

11
Setelah ditentukan bahwa variabel (produk) z akan diikutsertakan dalam
program untuk menggantikan salah satu dari variabel (produk) S1, S2, atau S3 ;

timbul pertanyaan berapa z dapat diikutsertakan tanpa melanggar persyaratan-


persyaratan yang teleh ditetapkan.

Dari tabel terlihat bahwa memasukkan 1 unit z berarti harus mengeluarkan 2


unit S1, 4 unit S2, dan 2 unit S3. Program yang sedang berlaangsung
memproduksi 2705 unit S1, 2210 unit S2, dan 445 unit S3. Bagilah bilangan dalam
kolom “kuantitas” dengan bilangan “bukan negatif” bersangkutan dari kolom
kunci, kemudian bandingkan hasil bagi yang terkecil menjadi “barisan kunci”.

Perhitungan untuk menentukan barisan kunci adalah:

2705
Barisan S1 : = 1352,5 unit
2

2210
Barisan S2 : = 552,5 unit
4

445
Barisan S3 : = 222,5 unit
2

Barisan S3 merupakan barisan kunci

Setelah kolom kunci dan barisan kunci ditemukan, selanjutnya menentukan


bilangan kunci. Bilangan yang terletak pada perpotongan kolom kunci dan
barisan kunci disebut “bilangan kunci”. Dalam contoh diatas, bilangan kunci
adalah 2.

 Menurunkan Tabel

Penentuan kolom kunci dan barisan kunci menunjukkan bahwa variabel


(produk) z akan menggantikan variabel (produk) S3 dan tidak lebih dari 222,5
unit z dapat diproduksi tanpa melenggar kapasitas. Tugas kita selanjutnya
adalah menentukan penurunan S1 dan S2 karena 222,5 unit z dimasukkan
dalam perbaikan program. Kapasitas yang tersisa untuk S 1 adalah 2705 –
( 222,5 x 2 ) = 2260 dan untuk S2 adalah 2210 – ( 222,5 x 4 ) = 1320 unit.

12
Program kedua melibatkan x = 0, y = 0, z = 222,5 , S1 = 2260, S2 = 1320, dan
S3 = 0, sehingga program II akan memiliki tabel baru yang ditransformasikan
dari tabel program I. Transformasi dari tabel lama ke tabel baru mengikuti
aturan-aturan yang telah ditetapkan.

Aturan : Bagilah semua bilangan dalam baris kunci dengan bilangan


kunci

Maka, barisan ketiga dalam tabel (barisan z) diturunkan dari barisan ketiga dari
tabel 4.1 (barisan S3) dengan membagi setiap bilangan dengan 2. Barisan baru
dari z (tabel program II) adalah:

222,5 0,35 0,5 1 0 0 0,5

 Transformasi Bukan Baris Kunci

Aturan :

Bilanganberkaitan rasiotertentu
Bil.baris baru dalambariskuncibersangkutan
X
= bil.baris lama

bilanganbaris lama dalam kolom kunci


Dimana : rasio tertentu =
bilangankunci

Berdasarkan aturan tersebut , maka barisan S1 baru dalam tabel program II


diturunkan sebagai berikut :

2
Rasio tertentu = =1
2
Bil. berkaitan Rasio tertentu
Bilangan baris lama = = Bil. Baris baru
X
dalam baris bersangkutan
kunci

2705 - ( 445 x 1 ) = 2260

13
10,7 - ( 0,7 x 1 ) = 10

5 - (1 x 1 ) = 4

2 - (2 x 1 ) = 0

1 - (0 x 1 ) = 1

0 - (0 x 1 ) = 0

0 - (1 x 1 ) = -1

Sesuai perhitungan di atas, baris baru S2 dapat diturunkan sebagai berikut:

Rasio tertentu = 4/2 = 2

Bilangan berkaitan rasio tertentu

Bil.baris lama x = Bil. baris baru

dalam baris kunci bersangkutan

2210 - ( 445 x 2 ) = 1320

5,4 - ( 0,7 x 2 ) = 4

10 - (1 x 2 ) = 8

4 - (2 x 2 ) = 0

0 - (0 x 2 ) = 0

1 - (0 x 2 ) = 1

0 - (1 x 2 ) = -2

Dari hasil perhitungan transformasi baris kunci dan transformasi baris bukan kunci,
diperoleh tabel program 11,secara lengkap dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2

14
Tabel Program II

Pro Profit Kuan $ 10 $ 15 $ 20 $0 $0 $0


gra perunit titas X Y Z S1 S2 S3
m
S1 0 2260 10 4 0 1 0 -1 2260/4 = 565
S2 0 1320 4 8 0 0 1 -2 1320/8 =165

Z 20 222,5 0,35 0,5 1 0 0 0,5 222,5 = 445

Net Evaluation Row 3,0 5,0 0 0 0 -10

Produk akan keluar Produk akan masuk


Program 11 melibatkan
produksi dari S1 = 2260, S2 =1320 , dan Z = 222,5 Unit. Variabel S3 , X dan Y tidak ada
dalam program.Keuntungan total dari program 11 adalah : 2260 (0) + 1320 (0) + 222,5
(0) = $ 4450

4. Perbaikan Program II

Dalam program II, baris penilaian masih mempunyai dua bilangan positif,
maka program ini belum optimal dan masih memerlukan perbaikan.Penurunan
program III dari program II menggunakan langkah-langkah seperti yang telah
dilakukan pada trans- formasi dari program 1 ke program II.

Perhitungan pada tabel 11 menunjukkan bahwa baris S2 merupakan baris


kunci dan variabel (produk) y harus masuk dalam program,karena
memberikan keuntungan tertinggi.Jadi kolom y menjadi kolom kunci dengan
bilangan kunci = 8.

Baris y dalam tabel program 111 menjadi :

165 0,5 1 0 0 0,125 -0,25

15
Untuk baris S1 baru dalam tabel program 111 diturunkan sebagai berikut:

Rasio tertentu = 4/8 = 0,5

Bilangan berkaitan rasiao tertentu

Billangan baris lama X = bilangan baru

Dalam baris kunci bersangakutan

2260 - ( 1320 x 0,5 ) = 1600

10 - ( 4 x 0,5 ) = 8

4 - ( 8 x 0,5 ) = 0

0 - ( 0 x 0’5 ) = 0

1 - ( 0 x 0’5 ) = 1

0 - ( 1 x 0’5 ) = -0,5

-1 - ( -2 x 0’5 ) = 0

Perhitungan untuk garis z pada program ke llldapat diturun kan sebagai berikut ;

Rasio tertentu =0,5/8 = 0,0065

Bilangan berkaitan rasio tertentu

Bilangan baris lama x = Bil. Baris baru

Dalam baris kunci bersangkutan

222,5 -( 1320 x 0’0625) = 140

0,35 -(4 x 0,0625) = 0,1

0,5 -(8 x 0,0625) = 0

1 -(0 x 0,0625) = 1

0 -(0 x 0,0625) = 0

0 -(1 x 0,0625) = -0;0625

16
0,5 -(-2 x 0,0625) = 0,0625

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh tabel program ke lll yang secara lengkap
dapat di lihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Tabel Program III

Pro Profit Kuan $0 $0 $0


gra perunit titas $10 $15 $20 S1 S2 S3
m x y Z
S1 0 1600 8 0 0 1 -0,5 0 1600/8=200
y 15 165 0,5 1 0 0 0,125 -0,25 165/0,5=330
z 20 140 0,1 0 1 0 -0,062 0,625 140/0,1 =1400
Net evolution row 0,5 0 0 0 -0,062 -8,75

produk akan keluar produk akan masuk

Program ke tiga memproduksi s1 = 1600, y =165 , dan z =140 unit .

Keuntungan total yang dihasilkan dari program ke tiga adalah ;

1600 (0) + 165 (15) + (20) = $ 5275

5. Perbaikan Program lll

Dalam program ke lll, baris penilaian mempunyai satu bilangan pasitif yaitu
didalam kolom x . berarti program ini belum optimal dan masih memerlukan
perbaikan . penurunan tabel program lV dari tabel program lll menggunakan
langkah -langkah seperti yang telah di lakukan pada tranformasi dari program ll
ke program III .

Perhitungan pada tabel program menunjukan bahwa baris S1 merupakan baris


kunci dan variabel (produk) x menjadi kolom kunci = 8

Baris x dalam tabel program 1V menjadi ;

17
200 1 0 0 0,125 -0,0625 0

Untuk baris y baru dalam tabel program 1V diturun kan sebagai berikut ;

Rasio tertentu = 0,5/8 = 0,0625

Bil. baris lama –


[( dalambaris kunci ) ( bersangkutan)]
bilangan berkaitan × rasio tertentu =¿
Bil. baris baru

165 − ( 1600 ×0,0625 ) =65

0,5 −( 8 ×0,0625 )=0

1 −( 0 × 0,0625 )=1

0 −( 0 ×0,0625 )=0

0 −( 1 ×0,0625 )=¿-0,062

0,125 −(−0,5 × 0,0625 )=156

-0,25 − ( 0 ×0,0625 )=¿ -0,25

Perhitungan untuk baris z pada tabel program IV dapat diturunkan sebagai


berikut :

0,1
Rasio tertentu ¿ =0,0125
8

Bil. Baris lama − ([ bilangan


dalambaris kunci ) ( bersangkutan) ]
berkaitan × rasio tertentu =¿
Bil. baris baru

140 − ( 1600 ×0,0125 ) =120

0,1 − ( 8 ×0,0125 )=0

0 − ( 0 ×0,0125 )=0

1 − ( 0 ×0,0125 )=1

18
0 − ( 1 ×0,0125 )=¿-0,012

-0,062 − (−0,5 × 0,0125 )=¿-0,056

0,625 − ( 0 ×0,0125 )=¿-0,625

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh tabel program IV yang secara lengkap
dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4.

Tabel Program IV

Pro Profit Kuan $10 $15 $20 $0 $0 $0


gram perunit titas x y z S1 S2 S3
x 10 200 1 0 0 0,125 -0,062 0 1600
=200
y 15 65 0 1 0 -0,062 156 -0,25 8
z 20 120 0 0 1 -0,012 -0,056 0,625 165 =330
0,5
140
=140
0,1
Net Evaluation Row 0 0 0 0 -0,625 -8,75

Program IV melibatkan produksi x = 200, y = 65, dan z = 120 unit, dengan


keuntungan total sebesar :

200 (10) + 65 (15) + 120 (20) = $ 5375

Program IV ini telah optimal, karena pada baris penilaian dalam tabel IV
tersebut tidak mempunyai bilangan positif lagi.

6. Program Optimal

19
Bars penilaian (net evaluation row) mempunyai bilangan-bilangan yang bernilai
nol atau negatif. Kenyataan ini menunjukkan bahwa program optimal teah
diproleh.

C. Penentuan Minimum
Kasus mencari nilai minimum akan dijelaskan dengan sebuah masalah serupa
dengan masalah diet yang sangat terkenal. Marilah kita merumuskan masalah dimana
seseorang memerlukaan sejumlah tertentu dari masing-masing vitamin setiap harinya.
Vitamin A dan B terdapat dalam dua makanan yang berbeda M1 dan M2. Jumlah
vitamin disetiap makanan dan vitamin yang diperlukan setiap harinya dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel Persiapan Penyusunan Model Matematika

Makanan
Keperluan
Vitamin M1 M2
Sehari
A 2 4 40
B 3 2 50
Harga
3 2.5
Makanan/Unit
Dalam menunjukkan bahwa 1 M1 mengandung 2 unit vitamin A dan 3 unit
vitamin B, serta 1 unit M2 mengandung 4 unit vitamin A dan 2 unit vitamin B. Keperluan
sehari akan vitamin A paling sedikit 40 unit dan vitamin B sejumlah 540 unit. Tujuan
kita adalah menentukan jumlah optimal dari makanan M1 dan M2 sehingga keperluan
vitamin seharinya dipenuhi dengan biaya serendah mungkin.

Misalkan bahwa untuk memenuhi tujuan ini dibeli x makanan M 1 dan


sejumlah y dari makanan M2. Secara aljabar masalah inni dapat ditulis sebagi berikut:

Minimumkan: f = 3x + 2.5y
Syarat : 2x + 4y ≥ 40
3x + 2y ≥ 50
x≥0,y≥0

20
Metode simpleks II menangani persyaratan “lebih besar atau sama” dengan
suatu nilai. Untuk merubah pertidaksamaan menjadi persamaan memerlukan
“pengurangan” dengan variabel “slack”. Misalkan sejumlah x dan y dari vitamin A dan
B diperlukan seharinya,maka model matematikanya dapat ditulis kembali sebagai
berikut:

Minimumkan: f = 3x + 2.5y + 0S1 + 0S2

Syarat : 2x + 4y - S1 = 40

3x + 2y – S2 = 50

x ≥ 0 , y ≥ 0 , S1 ≥ 0 , S2 ≥ 0

Variabel Slact Tiruan (Artificial)

Jika variabel kerangka (struktual) x dan y dimisalkan nol seperti pada program
awal metode simpleks, maka diperoleh nilai-nilai negatif dari S1 dan S2 yang tidak
memenuhi persyaratan. Untuk tidak melanggar persyarataan-persyaratan yang telah
ditetapkan dalam program-program metode simpleks maka diciptakan variabel slack
tiruan.
Model matematika dilengkapi dengan variabel slack tiruan A1 dan A 2 sampai
An, sehingga jika x dan y bernilai nol, persamaan-persamaan persyaratan masih
memiliki variabel slack yang bernilai positif. Maka model matematika secara lengkap
ditulis:

Minimumkan: f = 3x + 2.5y + 0S1 + 0S2 + MA1 + MA2

Syarat : 2x + 4y - S1 + A1 = 40

3x + 2y – S2 + A2 = 50

x ≥ 0 , y ≥ 0 , S1 ≥ 0 , S2 ≥ 0 , A1 ≥ 0 , A2 ≥ 0

Perlu diperhatikan bahwa variabel “slack” S memiliki koefisien biaya sebesar


nol, sedangkan variabel “slack tiruan” A memiliki koefisien biaya M yang tak terhingga

21
besarnya. Dengan mengaitkan nilai M yang tak terhingga besarnya pada koefisien
slack tiruan A, kita yakin bahwa variabel ini tidak akan pernah masuk dalam
penyelesaian optimal.

Merancang Program Awal

Dalam metode simpleks, program awl hanya melibatkan S1 dan S2, sedangkan
x dan y sebagai variabel kerangka benilai nol. Untuk suatu masalah berdimensi dua, ini
1 0
berarti menyatakan vektor persyaratan P0 dalam vektor basis dan .
0 1
40
Dalam contoh yang ditampikan diatas, vektor persyaratan P0 = dapat
50
1 0
dinyatakan dengan vektor-vektor basis dan .
0 1
Untuk memudahkan penyusunan program awal dari metode simpleks II, maka
dengan menggunakan variabel slack A1 dan A2, model matematika perlu dituliskan
kembali selengkapnya.

Minimumkan: f = 3x + 2.5y + 0S1 + 0S2 + MA1 + MA2

Syarat : 2x + 4y - 1.S1 + 0.S2 + 1. A1 + 0.A2 = 40

3x + 2y + 0.S1 – 1.S2 + 0. A1 + 1.A2 = 50

x ≥ 0 , y ≥ 0 , S1 ≥ 0 , S2 ≥ 0 , A1 ≥ 0 , A2 ≥ 0

Program awal dengan memilih x, y, S 1, S2 bernilai nol. Dari persamaan diatas,


mudah dipahami bahwa ini berkaitan dengan nilai-nilai A 1 = 40 dan A2 = 50. Oleh
sebab itu tabel yang digunakan untuk perhitungan simpleks II pada program awal
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

22
Tabel Program I

Progra Biaya/ Kuan 3 2,5 0 0 M M


m Unit titas X Y S1 S2 A1 A2
A1 M 40 2 4 -1 0 1 0 40/4=10

A2 M 50 3 2 0 -1 0 1 50/2=25
5
Baris Penilaian: 3-5 M -6 M M M 0 0
2

Variabel keluar Variabel masuk

Program awal ini melibatkan biaya 90 M yang jelas besar sekali, sehingga
program harus diperbaiki.

1. Perhitungan dari baris penilaian.


2. mengenali kolom kunci
3. mengenali bariskunci dan bilangan kunci
4. Transformasi dari baris kunci dan baris bukan kunci untuk memperoleh
program yang diperbaiki

Adapun perbedaan yang perlu diperhatikan dalam simpleks II, bahwa dalam
kasus mencari minimum, nilai “negatif terbesar” dalam baris penilaian menentukan
kolom kunci dan bukan positif terbesar seperti dalam kasus mencari nilai minimum.

Dalam kasus mencari nilai minimum, jika bilangan dari baris penilaian dibawah
suatu kolom variabel adalah negatif, maka jelas bahwa keikutsertaan variabel ini dalam
baris baru akan menurunkan nilai dari fungsi objektifnya.

Penghitungan dari baris penilaian sudah dijelaskan dalam kegiatan belajar 1.


Memasukan satu unit y akan menurunkan biaya total dengan 2,5M – 6M yang
diperoleh dari [+1(2,5) – 4M – 2M]

23
Nilai 2,5M – 6M jelas lebih negatif dari pada 3 – 5M, maka y adalah variabel yang
harus masuk dengan mengeluarkan variabel A1. Hasil perbaikan tabel program I dapat
dilihat pada tabel 5.3

Tabel 5.3

Tabel program II

2,
Pro Biaya Kuan 3 0 0 M M
5
gram per unit titas
X Y S1 S2 A1 A2
0,5 10
Y 2,5 10 1 -0,25 0 0,25 0 =20
0,5
A2 2 30
M 30 0 0,5 -1 -0,5 1 =13
2
7 5 1 −5 3
Baris penilaian: −2 M 0 − M M + M 0
4 8 2 8 2

Variabel
Tabel program Variabel
Keluar II jelas belum optimal karenaMasuk
masih memiliki nilai negatif dalam
baris penilaian. Perbaikan program akan melibatkan pergantian variabel A 2 oleh x.
Dalam transformasi baris lama ke baris baru dalam program yang telah diperbaiki kita
berpedoman kepada aturan – aturan yang telah berlaku, yaitu:

1. Baris kunci dibagi dengan bilangan kunci menghasilkan baris baru.


2. Bil. baris lama – (bilang berkaitan dalam baris kunci x rasio tertentu
bersangkutan) ¿ Bilangan baris baru
bilanganbaris lama dalam kolom kunci
3. Rasio tertentu =
bilangankunci

Tabel 5.4

Tabel program III

Pro Biaya Kuan 3 2,5 0 0 M M

24
gram perunit titas 0 1 S1 S2 A1 A2
5 −3 1 3 −1
Y 2,5 0 1
2 8 4 8 4
1 −1 −1 1
X 3 15 1 0
4 2 4 2
3 7 3 7
Baris penilaian 0 0 M− M−
16 8 16 8

Tabel program III sudah merupakan program optimal, karena baris penilaian
tidak memiliki nilai negatif lagi.

5
Program optimal ini berkaitan dengan pembelian 15 unit makan M1 dan unit
2
makanan M2 seharinya, dengan biaya 51,25 dollar sen.

Prosedur Penentuan Struktur Persyaratan

Karakteristik dari masalah program linier dapat dicakup dalam 3 jenis yang berbeda.

1. persyaratan yang dalam bentuk aslinya dinyatakan oleh pertidaksamaan dari


jenis “kurang dari atau sama dengan”, jenis ≤.
2. persyaratan yang dalam bentuk aslinya dinyatakan oleh pertidaksamaan dari
jenis “lebih besar atau sama dengan”, jenis ≥.
3. persyaratan yang dalam bentuk aslinya merupakan campuran dari persamaan
dan pertidaksamaan.
Penyusunan kembali model matematika diperlukan untuk siap dan dapat
digunakan dalam perancangan program awal dari metode simpleks.

Kasus 1:

Jenis ( ≤. ) “lebih kecil dari atau sama dengan”

Setiap pertidaksamaan “kurang dari atau sama dengan” diubah menjadi


persamaan dengan menambah “variable slack” yang tidak negatif dan memiliki
koefesien 0 dalam fungsi objektif.

25
Contoh:

Maksimumkan: f = 10x + 15y

Syarat : 4x + 60y ≤. 60

3x + 4y ≤. 80

X ≥ 0, y ≥ 0

Persamaan yang diperlukan untuk table simpleks adalah:

4x + 6y + 1S1 + 0S2 = 60

3x + 4y + 0S1 + 1S2 = 80

Fungsi Objektif:

f = 10x + 15y + 0S1 + 0S2

kasus 2:

Jenis ( ≥ ) “lebih besar atau sama dengan”

Setiap pertidaksamaan dari jenis “lebih besar atau sama dengan” diubah menjadi
persamaan dengan mula-mula mengurangi dengan variabel slack yang tidak
negative dan memiliki koefesien onkos 0, kemudian menambahkan dengan
variabel slack tiruan yang tidak negative dan memiliki koefesien onlos M yang
bernilai tak hingga.

Contoh:

Minimunkan: f = 300x + 180y

Syarat : 8x + 5y ≥ 80

4x + 2y ≥ 70

x ≥ 0, y ≥ 0

26
Persamaan-persamaan yang diperlukan untuk tabel simpleks adalah:

8x + 5y +1S1 + 0S2 + 1A1 + 0A2 = 80

4x + 2y +0S1 + 1S2 + 0A1 + 1A2 = 70

Fungsi Objektif:

f: 300x + 180y +0S1 + 0S2 + MA1 + MA2

Kasus 3:

Kasus campuran

Masalah yang digolongkan kedala kasus 3 adalah masalah yang memiliki


persamaan disamping pertidaksamaan. Persamaan ditangani dengan
melengkapinya dengan menambahkan variabel slack tiruan yang tidak negative.

Contoh:

Minimumkan: f = 7x + 15y

Syarat : 2x + 4y ≥ 20

5x + 8y = 30

x ≥0,y≥0

Persamaan-persamaan yang diperlukan untuk tabel simpleks adalah:

2x + 4y +1S1 + 1A1 + 0A2 = 20

5x + 8y +0S1 + 0A1 + 1A2 = 30

Fungsi Objektif:

f: 7x + 15y +0S1 + MA1 + MA2

27
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Langkah-langkah yang dapat di tempuh dalam menentukan solusi
optimal permasahan program linear dengan metode simpleks adalah :
1. Menentukan medel matematika untuk data-data yang terdapat pada
permasalahan program linier
2. Menambahkan dan melakukan pengurangan dengan variabel ”slack”
(S1,S2,S3), sehingga model matematika dapat diubah menjadi persamaan
linear
3. Membuat kerangka tabel simpleks, merancang program awal, menguji ke
optimalan yang sedang berlangsung
4. Supaya tidak melanggar syarat yang telah ditetapkan, maka di tambahkan
variabel “slack tiruan” (A1,A2,A3)
5. Melakukan perbaikan-perbaikan terhadap program yang berlangsung
sampai diperoleh program optimal.
Langkah- langakah yang dilakukan dalam perbaikan program tersebut
adalah:
a. Menetukan kolom kunci, yaitu kolom yang memiliki nilai “negatif
terbesar” pada baris penilaian.
b. Menentukan baris kunci yaitu baris yang mempunyai bilangan hasil bagi
terkecil (bilangan pada kolom kuantitas dibagi dengan bilangan negatif
pada kolom kunci)
c. Menentukanbilangan kunci, yaitu bialangan yang terdapat pada
persilangan antar kolom kunci dan baris kunci
d. Menurunkan tabel dari tabel program awal ketabel program berikut nya
hasil perbaikan dengan cara:
 Melakukan transpormasi baris kunci, yaitu membagi semua
bilangan dalam baris kunci dan bilangan kunci

28
 Melakukan transpormasi bukan baris kunci, dengan rumus
“bilangan baris baru”
 Program sudah optimal jika baris penilaian tidak memiliki
bilangan nol atau negatif.

B. Kritik dan Saran


Kami sebagai penyusun menyadari bahwa masih terdapat kekurangan di
dalam makalah kami, maka dari itu kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sangat kami harapkan.

29
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/11453031/
makalah_program_linier_tentang_metode_simpleks

https://dosen.yai.ac.id/v5/dokumen/materi/990930/mf490_06_110438.pptx

30

Anda mungkin juga menyukai