DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUSAMUS
MERAUKE
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah perencanaan manajemen sumber daya manusia yang berjudul “Metode
Simpleks” dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karenanya, diharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca.
Kami harap semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Maria Kaok,SE.,MM selaku
dosen mata kuliah Penelitian Operasi yang telah membimbing kami dan memberikan
tugas ini.
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN........................................................................................................................3
A. Latar Belakang...............................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................5
C. Tujuan.........................................................................................................................5
BAB II..........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..........................................................................................................................6
A. Pengertian Metode Simpleks.......................................................................................6
B. Penentuan Maksimum..................................................................................................7
C. Penentuan Minimum...............................................................................................20
BAB III.......................................................................................................................................28
PENUTUP................................................................................................................................28
A. Kesimpulan...................................................................................................................28
B. Kritik dan Saran...........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................30
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam matematika terdapat metode untuk mengalokasikan sumber daya yang
terbatas untuk mencapai suatu tujuan yang optimal.metode ini aadalah
pemrograman linear. Pemograman linear banyak diterapkan dalam masalah
ekonomi, industri, militer, sosial, dan lain-lain.
Metode simpleks adalah suatu metode yang secara sistematis dimulai dari
suatu pemecahan dasar yang memungkinan ke pemecahan dasar yang lainnya
dan ini dilakukan tahap demi tahap yang disebut dengan iterasi (dengan jumlah
iterasi yang terbatas) sehingga pada akhirnya akan tercapai suatu pemecahan
dasar yang optimal dan setiap langkah menghasilkan suatu nilai dari fungsi tujuan
yang selalu lebih optimal atau sama dari langkah-langkah sebelumnya.
4
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang di maksud, yaitu :
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu metode simpleks.
2. Dapat menyelesaikan permasalahan program linear dengan metode simpleks.
3. Dapat menentukan kerangka dasar dari tabel simpleks.
4. Dapat merancang program awal yang memuat atas variabel “slack” atau “slack
tiruan”.
5. Dapat memperbaiki program awal dan program-program berikutnya hingga
tercapai program maksimum.
6. Dapat memperbaiki program awal dan program-program berikutnya hingga
tercapai program minimum.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
B. Penentuan Maksimum
Suatu masalah dalam pabrik memiliki data sebagai berikut:
Misalnya bahwa diproduksi sejumlah x unit dari produksi A, sejumlah y unit dari
produksi B dan sejumlah z unit dari produksi C.
Fungsi objektif:
0,7x + 1y + 2z ≤ 445
x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0
Dengan penambahan variabel “slack” S1, S2, S3, pertidaksamaan tersebut dapat diubah
menjadi persamaan. Pembuatan produksi imaginer S1, S2, S3, melibatkan keuntungan
nol perunitnya. Sehingga Model matematikanya dapat ditulis kembali sebagai berikut :
7
Syarat : 10,7x + 5y + 2z + 1 S1 + 0 S2 + 0 S3 ≤ 2705
x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0 S1 ≥ 0, S2 ≥ 0, S3 ≥ 0
Bilangan di “Net evaluation row”, dibawah setiap kolom dari “badan utama” dan
“identitas” mewakili “opportunity cost” dari tidak memiliki satu unit dari variabel kolom
bersangkutan dalam solusi. Bilangan tersebut mewakili kemampuan peningkatan
8
dalam fungsi obyektif yang dihasilkan jika memasukan satu unit dari variabel kolom
bersangkutan dalam program.
m n Perunit s x y z S1 S2 S3
S1 0 2705 10,7 5 2 1 0 0
S2 0 2210 5,4 10 4 0 1 0
S3 0 445 0,7 1 2 0 0 1
Keterangan:
a) Dalam kolom “program” terdaftar variabel-variabel khusus dalam solusi
(produksi yang dihasilkan). Maka dalam program awal kita produksi S1,
S2, dan S3.
b) Dalam kolom “Keuntungan per unit” terdaftar koefisien (dalam fungsi
objektif) dari variabel-variabel yang tercakup dalam program tersebut.
Dapat dipastikan dari fungsi objektif, koefisien dari S1, S2, dan S3 adalah
nol
c) Dalam kolom “Kuantitas” terdaftar besarnya variabel yang tercakup dalam
solusi. Program awal mencakup produksi 2705 unit S1, 2210 unit S2, dan
445 unit S3.
d) Kontribusi keuntungan total yang dihasilkan dari program yang dimiliki
dapat dihitung dengan mengalikan angka-angka dalam kolom
“keuntungan per unit” dan kolom “kuantita” bersangkutan dan kemudian
menjumlahkan hasil perkaliannya. Dalam program pertama kontribusi
keuntungan total adalah : 0(2705) + 0(2210) + 0(445) = 0
e) Bilangan-bilangan dalam bagian utama (bilangan-bilangan dibawah kolom
9
x, y dan z) dapat dijelaskan memiliki arti fisik. Misalnya, bilangan 10,7
menunjukan perbandingan pertukaran antara x dan S1, berarti
memproduksi 1 unit x harus mengorbankan 10.7 unit S1 . Pada kolom
dibawah y berarti memproduksi 1 unit y harus mengorbankan 5 unit S 1 ,
10 unit S2 ,dan 1 unit S3 .
10
Tabel 4.1
Tabel Program 1
Jika dalam “net evaluation row “masih terdapat bilangan positif, berarti solusi
belum optimal; dan program masih memerlukan perbaikan.
3. Perbaikan Program yang Sedang Berlangsung
Mengeneli kolom kunci
11
Setelah ditentukan bahwa variabel (produk) z akan diikutsertakan dalam
program untuk menggantikan salah satu dari variabel (produk) S1, S2, atau S3 ;
2705
Barisan S1 : = 1352,5 unit
2
2210
Barisan S2 : = 552,5 unit
4
445
Barisan S3 : = 222,5 unit
2
Menurunkan Tabel
12
Program kedua melibatkan x = 0, y = 0, z = 222,5 , S1 = 2260, S2 = 1320, dan
S3 = 0, sehingga program II akan memiliki tabel baru yang ditransformasikan
dari tabel program I. Transformasi dari tabel lama ke tabel baru mengikuti
aturan-aturan yang telah ditetapkan.
Maka, barisan ketiga dalam tabel (barisan z) diturunkan dari barisan ketiga dari
tabel 4.1 (barisan S3) dengan membagi setiap bilangan dengan 2. Barisan baru
dari z (tabel program II) adalah:
Aturan :
Bilanganberkaitan rasiotertentu
Bil.baris baru dalambariskuncibersangkutan
X
= bil.baris lama
2
Rasio tertentu = =1
2
Bil. berkaitan Rasio tertentu
Bilangan baris lama = = Bil. Baris baru
X
dalam baris bersangkutan
kunci
13
10,7 - ( 0,7 x 1 ) = 10
5 - (1 x 1 ) = 4
2 - (2 x 1 ) = 0
1 - (0 x 1 ) = 1
0 - (0 x 1 ) = 0
0 - (1 x 1 ) = -1
5,4 - ( 0,7 x 2 ) = 4
10 - (1 x 2 ) = 8
4 - (2 x 2 ) = 0
0 - (0 x 2 ) = 0
1 - (0 x 2 ) = 1
0 - (1 x 2 ) = -2
Dari hasil perhitungan transformasi baris kunci dan transformasi baris bukan kunci,
diperoleh tabel program 11,secara lengkap dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2
14
Tabel Program II
4. Perbaikan Program II
Dalam program II, baris penilaian masih mempunyai dua bilangan positif,
maka program ini belum optimal dan masih memerlukan perbaikan.Penurunan
program III dari program II menggunakan langkah-langkah seperti yang telah
dilakukan pada trans- formasi dari program 1 ke program II.
15
Untuk baris S1 baru dalam tabel program 111 diturunkan sebagai berikut:
10 - ( 4 x 0,5 ) = 8
4 - ( 8 x 0,5 ) = 0
0 - ( 0 x 0’5 ) = 0
1 - ( 0 x 0’5 ) = 1
0 - ( 1 x 0’5 ) = -0,5
-1 - ( -2 x 0’5 ) = 0
Perhitungan untuk garis z pada program ke llldapat diturun kan sebagai berikut ;
1 -(0 x 0,0625) = 1
0 -(0 x 0,0625) = 0
16
0,5 -(-2 x 0,0625) = 0,0625
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh tabel program ke lll yang secara lengkap
dapat di lihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Dalam program ke lll, baris penilaian mempunyai satu bilangan pasitif yaitu
didalam kolom x . berarti program ini belum optimal dan masih memerlukan
perbaikan . penurunan tabel program lV dari tabel program lll menggunakan
langkah -langkah seperti yang telah di lakukan pada tranformasi dari program ll
ke program III .
17
200 1 0 0 0,125 -0,0625 0
Untuk baris y baru dalam tabel program 1V diturun kan sebagai berikut ;
1 −( 0 × 0,0625 )=1
0 −( 0 ×0,0625 )=0
0 −( 1 ×0,0625 )=¿-0,062
0,1
Rasio tertentu ¿ =0,0125
8
0 − ( 0 ×0,0125 )=0
1 − ( 0 ×0,0125 )=1
18
0 − ( 1 ×0,0125 )=¿-0,012
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh tabel program IV yang secara lengkap
dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4.
Tabel Program IV
Program IV ini telah optimal, karena pada baris penilaian dalam tabel IV
tersebut tidak mempunyai bilangan positif lagi.
6. Program Optimal
19
Bars penilaian (net evaluation row) mempunyai bilangan-bilangan yang bernilai
nol atau negatif. Kenyataan ini menunjukkan bahwa program optimal teah
diproleh.
C. Penentuan Minimum
Kasus mencari nilai minimum akan dijelaskan dengan sebuah masalah serupa
dengan masalah diet yang sangat terkenal. Marilah kita merumuskan masalah dimana
seseorang memerlukaan sejumlah tertentu dari masing-masing vitamin setiap harinya.
Vitamin A dan B terdapat dalam dua makanan yang berbeda M1 dan M2. Jumlah
vitamin disetiap makanan dan vitamin yang diperlukan setiap harinya dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel Persiapan Penyusunan Model Matematika
Makanan
Keperluan
Vitamin M1 M2
Sehari
A 2 4 40
B 3 2 50
Harga
3 2.5
Makanan/Unit
Dalam menunjukkan bahwa 1 M1 mengandung 2 unit vitamin A dan 3 unit
vitamin B, serta 1 unit M2 mengandung 4 unit vitamin A dan 2 unit vitamin B. Keperluan
sehari akan vitamin A paling sedikit 40 unit dan vitamin B sejumlah 540 unit. Tujuan
kita adalah menentukan jumlah optimal dari makanan M1 dan M2 sehingga keperluan
vitamin seharinya dipenuhi dengan biaya serendah mungkin.
Minimumkan: f = 3x + 2.5y
Syarat : 2x + 4y ≥ 40
3x + 2y ≥ 50
x≥0,y≥0
20
Metode simpleks II menangani persyaratan “lebih besar atau sama” dengan
suatu nilai. Untuk merubah pertidaksamaan menjadi persamaan memerlukan
“pengurangan” dengan variabel “slack”. Misalkan sejumlah x dan y dari vitamin A dan
B diperlukan seharinya,maka model matematikanya dapat ditulis kembali sebagai
berikut:
Syarat : 2x + 4y - S1 = 40
3x + 2y – S2 = 50
x ≥ 0 , y ≥ 0 , S1 ≥ 0 , S2 ≥ 0
Jika variabel kerangka (struktual) x dan y dimisalkan nol seperti pada program
awal metode simpleks, maka diperoleh nilai-nilai negatif dari S1 dan S2 yang tidak
memenuhi persyaratan. Untuk tidak melanggar persyarataan-persyaratan yang telah
ditetapkan dalam program-program metode simpleks maka diciptakan variabel slack
tiruan.
Model matematika dilengkapi dengan variabel slack tiruan A1 dan A 2 sampai
An, sehingga jika x dan y bernilai nol, persamaan-persamaan persyaratan masih
memiliki variabel slack yang bernilai positif. Maka model matematika secara lengkap
ditulis:
Syarat : 2x + 4y - S1 + A1 = 40
3x + 2y – S2 + A2 = 50
x ≥ 0 , y ≥ 0 , S1 ≥ 0 , S2 ≥ 0 , A1 ≥ 0 , A2 ≥ 0
21
besarnya. Dengan mengaitkan nilai M yang tak terhingga besarnya pada koefisien
slack tiruan A, kita yakin bahwa variabel ini tidak akan pernah masuk dalam
penyelesaian optimal.
Dalam metode simpleks, program awl hanya melibatkan S1 dan S2, sedangkan
x dan y sebagai variabel kerangka benilai nol. Untuk suatu masalah berdimensi dua, ini
1 0
berarti menyatakan vektor persyaratan P0 dalam vektor basis dan .
0 1
40
Dalam contoh yang ditampikan diatas, vektor persyaratan P0 = dapat
50
1 0
dinyatakan dengan vektor-vektor basis dan .
0 1
Untuk memudahkan penyusunan program awal dari metode simpleks II, maka
dengan menggunakan variabel slack A1 dan A2, model matematika perlu dituliskan
kembali selengkapnya.
x ≥ 0 , y ≥ 0 , S1 ≥ 0 , S2 ≥ 0 , A1 ≥ 0 , A2 ≥ 0
22
Tabel Program I
A2 M 50 3 2 0 -1 0 1 50/2=25
5
Baris Penilaian: 3-5 M -6 M M M 0 0
2
Program awal ini melibatkan biaya 90 M yang jelas besar sekali, sehingga
program harus diperbaiki.
Adapun perbedaan yang perlu diperhatikan dalam simpleks II, bahwa dalam
kasus mencari minimum, nilai “negatif terbesar” dalam baris penilaian menentukan
kolom kunci dan bukan positif terbesar seperti dalam kasus mencari nilai minimum.
Dalam kasus mencari nilai minimum, jika bilangan dari baris penilaian dibawah
suatu kolom variabel adalah negatif, maka jelas bahwa keikutsertaan variabel ini dalam
baris baru akan menurunkan nilai dari fungsi objektifnya.
23
Nilai 2,5M – 6M jelas lebih negatif dari pada 3 – 5M, maka y adalah variabel yang
harus masuk dengan mengeluarkan variabel A1. Hasil perbaikan tabel program I dapat
dilihat pada tabel 5.3
Tabel 5.3
Tabel program II
2,
Pro Biaya Kuan 3 0 0 M M
5
gram per unit titas
X Y S1 S2 A1 A2
0,5 10
Y 2,5 10 1 -0,25 0 0,25 0 =20
0,5
A2 2 30
M 30 0 0,5 -1 -0,5 1 =13
2
7 5 1 −5 3
Baris penilaian: −2 M 0 − M M + M 0
4 8 2 8 2
Variabel
Tabel program Variabel
Keluar II jelas belum optimal karenaMasuk
masih memiliki nilai negatif dalam
baris penilaian. Perbaikan program akan melibatkan pergantian variabel A 2 oleh x.
Dalam transformasi baris lama ke baris baru dalam program yang telah diperbaiki kita
berpedoman kepada aturan – aturan yang telah berlaku, yaitu:
Tabel 5.4
24
gram perunit titas 0 1 S1 S2 A1 A2
5 −3 1 3 −1
Y 2,5 0 1
2 8 4 8 4
1 −1 −1 1
X 3 15 1 0
4 2 4 2
3 7 3 7
Baris penilaian 0 0 M− M−
16 8 16 8
Tabel program III sudah merupakan program optimal, karena baris penilaian
tidak memiliki nilai negatif lagi.
5
Program optimal ini berkaitan dengan pembelian 15 unit makan M1 dan unit
2
makanan M2 seharinya, dengan biaya 51,25 dollar sen.
Karakteristik dari masalah program linier dapat dicakup dalam 3 jenis yang berbeda.
Kasus 1:
25
Contoh:
Syarat : 4x + 60y ≤. 60
3x + 4y ≤. 80
X ≥ 0, y ≥ 0
4x + 6y + 1S1 + 0S2 = 60
3x + 4y + 0S1 + 1S2 = 80
Fungsi Objektif:
kasus 2:
Setiap pertidaksamaan dari jenis “lebih besar atau sama dengan” diubah menjadi
persamaan dengan mula-mula mengurangi dengan variabel slack yang tidak
negative dan memiliki koefesien onkos 0, kemudian menambahkan dengan
variabel slack tiruan yang tidak negative dan memiliki koefesien onlos M yang
bernilai tak hingga.
Contoh:
Syarat : 8x + 5y ≥ 80
4x + 2y ≥ 70
x ≥ 0, y ≥ 0
26
Persamaan-persamaan yang diperlukan untuk tabel simpleks adalah:
Fungsi Objektif:
Kasus 3:
Kasus campuran
Contoh:
Minimumkan: f = 7x + 15y
Syarat : 2x + 4y ≥ 20
5x + 8y = 30
x ≥0,y≥0
Fungsi Objektif:
27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Langkah-langkah yang dapat di tempuh dalam menentukan solusi
optimal permasahan program linear dengan metode simpleks adalah :
1. Menentukan medel matematika untuk data-data yang terdapat pada
permasalahan program linier
2. Menambahkan dan melakukan pengurangan dengan variabel ”slack”
(S1,S2,S3), sehingga model matematika dapat diubah menjadi persamaan
linear
3. Membuat kerangka tabel simpleks, merancang program awal, menguji ke
optimalan yang sedang berlangsung
4. Supaya tidak melanggar syarat yang telah ditetapkan, maka di tambahkan
variabel “slack tiruan” (A1,A2,A3)
5. Melakukan perbaikan-perbaikan terhadap program yang berlangsung
sampai diperoleh program optimal.
Langkah- langakah yang dilakukan dalam perbaikan program tersebut
adalah:
a. Menetukan kolom kunci, yaitu kolom yang memiliki nilai “negatif
terbesar” pada baris penilaian.
b. Menentukan baris kunci yaitu baris yang mempunyai bilangan hasil bagi
terkecil (bilangan pada kolom kuantitas dibagi dengan bilangan negatif
pada kolom kunci)
c. Menentukanbilangan kunci, yaitu bialangan yang terdapat pada
persilangan antar kolom kunci dan baris kunci
d. Menurunkan tabel dari tabel program awal ketabel program berikut nya
hasil perbaikan dengan cara:
Melakukan transpormasi baris kunci, yaitu membagi semua
bilangan dalam baris kunci dan bilangan kunci
28
Melakukan transpormasi bukan baris kunci, dengan rumus
“bilangan baris baru”
Program sudah optimal jika baris penilaian tidak memiliki
bilangan nol atau negatif.
29
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/11453031/
makalah_program_linier_tentang_metode_simpleks
https://dosen.yai.ac.id/v5/dokumen/materi/990930/mf490_06_110438.pptx
30