Dosen Pembimbing
Miranti Handayani, M.Ak
Disusun oleh :
Aditya Setiawan (64207179)
Kelas : 64.4B.25
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas
Manajemen Bisnis dan Operasional dengan judul : “Perencanaan Kapasitas Menggunakan
Model Linear Programing”. Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas ini.
Harapan saya, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Demikian makalah ini saya buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, ataupun
ketidaksesuaian materi yang saya buat pada makalah ini, saya mohon maaf, dan oleh karena
itu saya memohon kritik dan saran yang membangun untuk bisa menjadi perbaikan pada
makalah selanjutnya. Terima Kasih.
Penulis
Aditya Setiawan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 4
C. Tujuan .......................................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5
BAB 3 ................................................................................................................................................... 12
PENUTUP ............................................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah perusahaan atau organisasi perlu merencanakan strategi yang dapat
mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai, baik itu berupa keuntungan maksimal atau biaya
minimal. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki keterbatasan atas sumber dayanya, baik
keterbatasan dalam jumlah bahan baku, mesin dan peralatan, ruang, tenaga, kerja, maupun
model. Dengan keterbatasan ini, setiap perusahaan melakukan beberapa cara untuk melakukan
optimasi dengan hasil yang dicapai, salah satunya dengan program linear (Linear
Programming).
Pemrograman linear (linear proramming) adalah teknik pengambilan keputusan untuk
memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang terbatas diantara berbagai
kepentingan seoptimal mungkin. Pemrograman linear merupakan salah satu metode dalam riset
operasi yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan dengan menggunakan
pendekatan analisis kuantitatif. Teknik ini telah diterapkan secara luas pada berbagai persoalan
dalam perusahaan, untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penugasan karyawan,
penggunaan mesin, distribusi, dan pengangkutan, penentuan kapasitas produk, ataupun dalam
penentuan portofolio investasi.
Linear Programming (LP) adalah suatu metode programasi yang variabelnya disusun
dengan persamaan linier. Oleh berbagai analist, maka LP diterjemahkan ke dalam Bahasa
Indonesia menjadi “programasi linier”, “pemrograman garis lurus”, “programasi garis lurus”
atau lainnya. Sebagai alat kuantitatif untuk melakuakn pemrograman, maka metode LP juga
ada kelebihan dan kelemahannya. Oleh karena itu, pembaca atau peneliti harus mampu
mengidentifikasi kapan alat ini dipergunakan dan kapan tidak dipergunakan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Program Linear?
2. Apa pengertian Program Linear?
3. Bagaimana bentuk umum Program Linear?
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah Program Linear
2. Mengetahui pengertian Program Linear
3. Mengetahui bentuk umum Program Linear
4. Mengetahui cara penyelesaian Program Linear dengan metode grafik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Program Linear
Model program linier dikembangkan dalam tiga tahap, anatara lain pada tahun 1939-
1947. Pertama kali dikembangkan oleh Leonid Vitaliyevich Kantorovich, ahli matematika
Rusia yang memperoleh Soviet government’s Leinin Prize pada tahun 1965 dan the Order of
Lenin pada tahun 1967; kedua, oleh Tjalillng Charles Koopmans, ahli ekonomi dari belanda
yang memulai karir intelektualnya sebagai fisikawan yang melontarkan teori Kuantum
mekanik; dank e-3, George Bernard Dantzig yang mengembangkan Algoritma Simpleks.
Pada tahun 1930, Kantorovich dihadapkan pada kasus nyata optimisasi sumber-sumber
yang tersedia di pabrik. Dia mengembangkan sebuah analisis baru yang nantinya akan
dinamakan Pemrograman Linear. Kemudian pada tahun 1939, Kantorovich menulis buku “The
Mathematical Method of Production Planning and Organization”, di mana Kantorovich
menunjukkan bahwa seluruh masalah ekonomi dapat dilihat sebagai usaha untuk
memaksimumkan suatu fungsi terhadap kendala-kendala. Kuliah Kantotovich pada saat
menerima hadiah Nobel, 11 desember 1975 adalah Mathematics in Economic Achievements,
Difficulties, Perspectives. Di sisi ain, Koopmans sejak awal sudah bergelut dengan matematika
ekonomi dan ekonometri. Dia mengembangkan teknik activity analiysis yang sekarang dikenal
dengan Pemrograman linear. Namun demikian, juga ada nama-nama lain yang berperan dalam
pengembangan model ini, yaitu J. Von Neuman. Bahkan dia mengembangkan “Activity
analiysis of production set” sebelum dilanjutkan oleh Koopmans. Pada saat itu, teknik yang
mereka kembangkan dikenal dengan istilah “programming of interdependent activities in a
linier structure”. Istilah programan linier diusulkan oleh Koopmans ketika mengunjungi
Dantzig di RAND Corporation pada tahun 1948. Istilah ini menjadi popular hingga sekarang.
X 1 2 20
Y 3 1 20
Contoh-1 : Perusahaan konveksi “Maju” akan memproduksi baju dan celana, dengan:
Fungsi Tujuan:
Maksimumkan Z = 8 X1 + 6 X2 (dalam Rp 1.000).
Fungsi Pembatas :
• P-Bahan : 4 X1 + 2 X1 ≤ 60
• Penjahitan : 2 X1 + 4 X2 ≤ 48 X1, X2 ≥ 0
b. Kasus Minimasi
Kasus pemecahan masalah program linear yang bertujuan seluruh kemungkinan
pemecahan yang memberikan nilai objektif minimum.
Langkah-langkah Penyelesaian
1) Merubah ketidaksamaan fungsi pembatas menjadi kesamaan dengan mengurangi dengan
surplus variabel (S).
2) Merubah fungsi tujuan dengan menambah surplus variabel bernilai nol.
3) Substitusikan fungsi pembatas dan fungsi tujuan.
CONTOH:
Seorang petani modern menghadapi suatu persoalan sebagai berikut: Setiap sapi
peliharaan agar supaya sehat harus diberi makanan yang mengandung paling sedikit: 27, 21,
dan 30 satuan unsur nutrisi jenis A, B, dan C setiap harinya. Dua jenis makanan M1 dan M2
diberikan kepada sapi peliharaan tersebut. Satu gram makanan jenis M1 mengandung unsur
nutrisi jenis A, B, dan C masing-masing sebesar 3, 1, dan 1 satuan. Sedangkan satu gram
makanan jenis M2 mengandung unsur nutrisi jenis A,B, dan C masing-masing 1,1, dan 2
satuan. Harga satu gram M1 dan M2 masing-masing sebesar Rp40.000 dan Rp20.000.- Petani
tersebut harus memutuskan apakah membeli satu jenis makanan saja atau kedua-duanya
kemudian mencampurnya. Tujuan adalah agar jumlah pengeluaran petani tersebut minimum.
c. Kasus-kasus khusus
Beberapa kasus khusus selain kasus maksimisasi dan minimisasi adalah kasus solusi
optimum ganda dan tidak memiliki solusi yang layak.
LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN
1) Merubah ketidaksamaan fungsi pembatas menjadi kesamaan dengan menambah slack
variabel
2) Merubah fungsi tujuan dengan menambah slack variabel bernilai nol
3) Substitusikan fungsi pembatas dan fungsi tujuan
Contoh :
1) Solusi Optimum Ganda
a) Fungsi Tujuan :
Maksimumkan Z = 4X1 + 4X2
b) Fungsi Pembatas :
X1 + 2X2 ≤ 10
X1 + 6X2 ≤ 36
X1 ≤4
X1, X2 ≥0
Levin, Richard I., David S. Rubin, Joel P. Stinson, dan Everette S. Gardner, Jr. (1992). Quantitative
Approaches to Management, eighth edition, New York, McGraw-Hill.
Taha, Hamdy A. (1997). Operations Research, an Introduction, sixth edition, Upper Saddle River,
New Jersey, Prentice Hall, Inc.
Nufus , Hayatun dan Nurdin, Erdawati .(2016).program linier ,pekanbaru.