“Pemograman Linier”
Oleh: Kelompok 1
FAKULTAS TEKNIK
2020
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul....................................................................................................i
Kata Pengantar...................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................iii
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian............................................................................................2
Bab II. Pembahasan
A. Definisi Pemograman Liniar...........................................................................3
B. Sejarah Singkat Pemograman Liniar...............................................................3
C. Sifat Dasar Pemograman Liniar......................................................................4
D. Metode Pemograman Liniar............................................................................5
1. Metode Pemograman Linear Bentuk Baku.............................................. 6
2. Metode Pemograman Linear Bentuk Matriks........................................... 11
3. Metode Pemograman Linear Bentuk Grafik............................................ 17
Bab III. Penutup
A. Kesimpulan.....................................................................................................20
B. Saran...............................................................................................................20
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dapat mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai, baik itu berupa keuntungan
keterbatasan atas sumber dayanya, baik keterbatasan dalam jumlah bahan baku,
optimasi dengan hasil yang dicapai, salah satunya dengan pemograman linear
(Linear Programming).
linear merupakan salah satu metode dalam riset operasi yang memungkinkan
kuantitatif. Teknik ini telah diterapkan secara luas pada berbagai persoalan
“pemrograman garis lurus”, “programasi garis lurus” atau lainnya. Sebagai alat
kuantitatif untuk melakuakn pemrograman, maka metode LP juga ada
kelebihan dan kelemahannya. Oleh karena itu, pembaca atau peneliti harus
dipergunakan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
dayanya, baik keterbatasan dalam jumlah bahan baku, mesin dan peralatan,
ruang tenaga kerja, jam kerja, maupun modal. Dengan keterbatasan ini,
yang ingin dicapai, baik itu berupa keuntungan maksimal atau biaya minimal.
Berbagai cara lain telah ditemukan untuk tujuan itu, salah satu diantaranya
penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu metode matematik
yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linear dengan beberapa kendala linear
(Siringoringo, 2005).
Pemrograman linear sebetulnya sudah lahir pada tahun 1939 oleh ide
yang terbatas. Akan tetapi, di Rusia ide ini tidak berkembang. Kemudian pada
berikut:
terhadap level nilai variabel. Jika harga per unit produk misalnya adalah
Atau dengan kata lain, jika pembelian dalam jumlah besar mendapatkan
daya per unitnya tergantung dari jumlah yang diproduksi, maka sifat
silang pada metode. Sifat aditivitas berlaku baik bagi fungsi tujuan
keputusan.
4. Sifat divisibilitas berarti unit aktivitas dapat dibagi ke dalam sembarang
dimungkinkan.
tertentu.
Kelima asumsi (sifat) ini dalam dunia nyata tidak selalu dapat
2005).
pemrogram linear.
…………………..(2. 1)
dengan kendala,
…………………………..(2.2)
xj≥ 0, j = 1, 2, 3, …., n ……………………………………………….. (2.3)
keterangan:
z = fungsi tujuan
n = jumlah kegiatan.
Persamaan (2. 1) dan (2. 2) bisa dikatakan sebagai metode standar dari
dengan metode ini adalah masalah program linier batas normal (Hiller, 1990).
negatif).
b. Semua variabel keputusan adalah non-negatif.
c. Merumuskan Batasan-Batasan
Contoh :
dua buah switch microwave, yaitu switch A dan switch B. Laba penjualan
pengujian.
Penyelesaian:
1. Menentukan variabel-variabel keputusan
3. Merumuskan batasan-batasan
switch A dan x2 buah switch B setiap minggu adalah 4x1 +3x2 karena
diperoleh bahwa
4x1 +3x2 ≤240 .
diperoleh bahwa
Pada bentuk ini semua tanda “=” atau “+” pada batasan-batasan
“diubah” menjadi tanda “=” dengan cara tertentu. Sebagai contoh lihat
20x1 +30x2
x1≥25
x1≥0,x2 ≥0.
Akan kita “masukkan” variabel-variabel yang tidak negatif pada
tandanya berubah menjadi “=” maka ruas kiri harus kita tambahkan
dengan variabel lain yang tidak negatif, misalkan x3. Akibatnya, batasan
pertama menjadi
menambahkan variabel lain yang non negatif, misalkan x4. Jadi batasan
kedua menjadi
kekurangan dari ruas kiri untuk menyamakan dengan ruas kanan pada
ruas kiri perlu kita kurangi dengan variabel lain yang tidak negatif,
x1-x5 =25.
kelebihan dari ruas kiri untuk menyamakan dengan ruas kanan pada
batasan-batasan:
x1-x5 =25
x1,x2,x3,x4,x5 ≥0.
x1-x5 =25
x1,x2,x3,x4,x5 ≥0.
dengan batasan-batasan
x1+ x2 ≤4
x1+3x2 ≤6
x1,x2≥0.
dengan batasan-batasan
x1+ x2 + x3 =4
x1+3x2 + x4 =6
x1,x2,x3,x4≥0.
Memaksimumkan z=cx
dengan batasan-batasanAx=b
x≥0.
i. Akan mengisi baris ke-1 pada tabel I
Barisan angka pada ruas kiri, yaitu 0,1,1,1,0 dan angka 4 pada ruas
Barisan angka pada ruas kiri, yaitu 0 ,1,3,0,1 dan angka 6 pada ruas
kanan di persamaan (3) akan mengisi baris ke-3 pada tabel I.
Kemudian perhatikan matriks
Kita akan menentukan variabel dasar pada tabel I dengan cara :
pertama, pilih kolomkolom pada pada matriks A yang membentuk
matiks identitas, yaitu kolom ke-3 dan ke-4. Akibatnya, yang menjadi
variabel dasar pada tabel I adalah x3 dan x4, yang akan
4. Perhatikan baris ke-1 pada tabel I. Jika semua angka pada baris ke-1
adalah positif maka proses pencarian solusi optimal selesai. Jika ada
angka-angka pada baris ke-1 yang bernilai negatif maka proses
pencarian solusi optimal belum selesai. Selanjutnya lakukan langkah
berikutnya.
5. Diantara angka-angka negatif pada baris ke-1 tersebut pilih yang paling
negatif. Kita dapatkan angka -2 sebagai angka yang paling negatif dan
angka ini terletak pada kolom x2 . Variabel x2 kita sebut sebagai variabel
masuk yang akan menggantikan salah satu variabel dasar pada tabel I
atau yang akan menjadi variabel dasar pada tabel berikutnya.
6. Perhatikan kolom variabel masuk, dalam kasus contoh ini adalah kolom
x2. Jika angkaangka pada kolom variabel masuk selain pada baris
pertama bernilai negatif semua, maka prose pencarian solusi
optimal dihentikan, karena hal itu berarti fungsi tujuan tidak
terbatas atau tidak memiliki nilai maksimum. Jika terdapat angka-
angka yang positif pada kolom variabel masuk selain pada baris
pertama maka kita akan pilih salah satu di antara mereka untuk
dijadikan sebagai elemen pivot. Sekarang perhatikan tabel I. Lihat
kolom x2 ( sebagai variabel masuk) selain pada baris pertama. Kita
dapatkan 1 dan 3 sebagai angka yang positif. Kemudian lihat bahwa
angka 4 pada kolom R.K. (Ruas Kanan ) mempunyai baris yang sama
dengan angka 1, dan jika kita bandingkan diperoleh 4/1=4. Kemudian
angka 6 pada kolom R.K. mempunyai baris yang sama dengan angka 3,
dan jika kita bandingkan diperoleh 6/3=2. Selanjutnya kita pilih angka
yang minimum diantara 2 dan 4, yaitu 2. Angka 2 ini berkaitan dengan
angka 3 pada kolom x2 ( sebagai variabel masuk). Angka 3 ini kita
jadikan sebagai elemen pivot. Angka 3 ini terletak pada baris x4 .
Variabel x4 kita sebut sebagai variabel keluar atau variabel yang akan
digantikan oleh variabel masuk sebagai variabel dasar pada tabel
berikutnya. Jadi x4 akan digantikan x2. Jadi pada tabel berikutnya yang
menjadi variabel dasar adalah x3 dan x2.
8. Lihat baris pertama pada tabel II, masih terdapat angka negatif yaitu -1 /
3 yang terletak pada kolom x1. Dengan cara yang sama dengan langkah
variabel keluar. Yang menjadi elemen pivot adalah 2/3 yang terletak
pada kolom x1 dan baris x3. Operasi baris elementer pada baris ke-2
sebagai baris patokan adalah 3/2b2. Operasi baris elementer pada baris
ke-1 adalah b1+1/2 b2. Operasi baris elementer pada baris ke-3 adalah
b3+(-1 /2)b 2.
table 3, yaitu
Tabel 3.
Lihat Tabel III, pada baris pertama tidak terdapat angka yang negatif.
Ini berarti proses pencarian solusi optimal selesai. Perhatikan lagi baris
Contoh Soal :
ingin membeli sepeda gunung dengan harga Rp 1.500.000,00 per buah dan
Pembahasan
Gambar 1.
danx + y = 25.
Sehingga,
Diperoleh,
13.400.000,00.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
metode grafik.
3. Sifat dasar pada pemograman linear dalam dunia nyata tidak selalu dapat
B. Saran
linear, perlu dipastikan bahwa data yang dimasukkan adalah benar sebab
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA