DOSEN PENGAMPU :
Drs.Irzal, M.Kes
OLEH :
Farhan Alfaiq
22072026
K3 HUKUM KETENAGAKERJAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
RINGKASAN
A. Pengertian Ergonomi
Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu Ergon (kerja) dan Nomos
(hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia
dalam lingkungan korjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi,
engineering, manajemen dan perancangan/desain (Nurmianto. 1996). Sedangkan
pengertian ergonomi secara terminologi adalah peraturan tentang bagaimana
melakukan kerja, termasuk sikap kerja. Sesuai dengan perkembangan kesehatan
kerja mi maka yang mengatur antara manusia sebagai tenaga kerja dan peralatan
kerja ataupun mesin yang berkembung menjadi cabang ilmu tersendir
(Notoatmodjo, 2010).
Pulat (1992) menyatakan bahwa ergonomi mempunyai tiga tujuan yaitu
memberikan kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang optimal dan
efisiensi dan efektivitas kerja.
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya
dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat
bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah
penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk
menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa
menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan,
pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan
kebutuhan tubuh manusia.
Untuk mencapai tujuan ergonomi, maka perlu keserasian antara pekerja dan
pekerjaannya, sehingga manusia sebagai pekerja dapat bekerja sesuai dengan
kemampuan,kebolehan dan keterbatasannya. Secara umum kemampuan,
kebolehan dan keterbatasan manusia ditentukan oleh berbagai faktor yaitu umur,
jenis kelamin, ras, anthropometri, status kesehatan, gizi, kesegaran jasmani,
pendidikan, ketrampilan, budaya, tingkah laku, kebiasaan dan kemampuan
beradaptasi (Tarwaka,dkk., 2004).
Ruang lingkup ergonomik sangat luas aspeknya, antara lain meliputi :
• Tehnik
• Fisik
• Pengalaman psikis
• Anatomi, utamanya yang berhubungan dengan kekuatan dan gerakan otot
dan persendian
• Antropometri
• Sosiologi
• Fisiologi, terutama berhubungan dengan temperatur tubuh, Oxygen up
take, pols,dan aktivitas otot.
• Desain, dan sebagainya
B. Manfaat Ergonomi
Manfaat ergonomi dapat memberikan manfaat bagi kesehatan dan
keselamatan pekerja serta dapat memberikan manfaat lain termasuk :
- Meminimalkan usaha dalam bekerja
- Mengurangi terjadinya kerusakan pada peralatan bekerja
- Meningkatkan produktivitas kerja
B. Saran
Dengan mengatahui definisi dari ergonomi, faktor yang berpengaruh terhadap ergonomi,
dan pengendaliannya diharapkan pekerja menjadi lebih mengerti tentang ergonomi pada sahat
bekerja, selain itu sebaiknya para pekerja diberikan pengetahuan dasar tentang K3 sehingga
pekerja mampu memahami hal K3 yang nanti akan disampaikan oleh ahli HSE pada perusahaan
tersebut. Pengecekan kesehatan secara rutin juga wajib untuk dilakukan sehingga apabila
terjadi penyakit dapat segera terdiagnosis dengan benar.
F. Daftar Pustaka
Ergonomi, Pusat Kesehatan Kerja Departemen Kesehatan RI :
http://www.depkes.go.id/downloads/Ergonomi.PDF
Agustin, N., & Purnomo, H. (2013), Implementasi 35 pada CV.
Valasindo mmenggunaka Pendekatan Ergonomi Partisipatori.
Nugroho, W. A. (2008). Perancangan ulang alat pengupas kacang
tanah untuk meminimalkan waktu pengupasan (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Permenaker RI No.5 Tahun 2018
http://staffnew.uny.ac.id/upload/197912032015042001/
pendidikan/PERTEMUAN%206.%20ERGONOMI%20SISTEM
%20PENGINDERAAN.pdf
Healthlineiakses pada 2021. What Is Contact Dermatitis?
Radiation Detection and Measurement yang ditulis oleh Glenn F. Knoll
dan Diterbitkan oleh John Willey & Sons Inc. Tahun 1979
Bambang, S (1994), Pengelolaan K3 Diperusahaan, Diklat
Pengendalian Limbah Industri, Semarang