Anda di halaman 1dari 3

PRATIKUM I

VARIOGRAM

A. Tujuan Pratikum
Membuat grafik variogram

B. Landasan Teori
Variogram merupakan suatu metode analisis secara geostatistik yang berfungsi
untuk mengkuantifikasi tingkat kemiripan atau variabilitas antara dua conto yang
terpisah pada jarak tertentu. Atau dapat pula diartikan sebagai gerafik yang
membandingkan perbedaan antara sampel terhadap jarak. Data yang dekat dengan
titik yang di taksir memiliki kecendrungan nilai yang lebih mirip dibandingkan data
yang lebih jauh. Variogram dihitung dengan suatu alogaritma yang sederhana yaitu
perbedaan rata-rata antara dua titik conto dengan jarak tertentu. Sehingga, perbedaan
tersebut kemungkinan lebih kecil atau lebih besar dari 0 (nol), agar perbedaan tersebut
selalu lebih besar dari 0 (nol) maka perlu diaplikasikan perhitungan statistik yang
berdasarkan pada perbedaan kuadrat.

Variogram eksperimental dibuat berdasarkan pengukuran korelasi sepasial antara


2 (dua) conto/data yang dipisahkan dengan jarak tertentu sebesar h. Data tersebut
merupakan data yang diperoleh dari pengukuran dilapangan, dapat berupa data kadar,
ketebalan, ketinggian topografi, porositas, permeabelitas.
Model variogram berfungsi untuk mengestimasi fenomena variabel teregional
dalam suatu endapan bahan galian dengan cara menentukan parameter-parameter
variogram yaitu range (a), sill (c), dan nugget effect (Co). Nilai range dapat
digunakan untuk menentukan search distance penaksiran cadangan. Terhadap
beberapa jenis model variogram antara lain model sfers (Matheron), model
eksponensial, model parabolik (Gaussian). Model variogram yang banyak digunakan
dan umumnya terjadi peda endapan mineral adalah model variogram sferis. Fungsi
matematisnya berbentuk polinomial sederhana, dimana variogram akan mencapai
suatu nilai yang tetap (finite) untuk h yang tidak terbatas.
C. Alat dan Bahan
1. Data Batubara (Thick, Ash, Sulphur, Calori Value)
2. Laptop
3. Microsoft Excel
D. Langkah Kerja
1. Siapkan data batubara yang akan diisikan ke dalam Excel.
2. Buka Excel lalu pilih lembar dokumen baru, kemudian masukkan data batubara
seperti gambar di bawah : (sebanyak 60 data)

3. Setelah itu buat scatter plot dari x dan y dengan cara blok kolom x dan y lalu
kemudian pilih ribbon “insert” dan ambil bagian chart scatter.
4. Tampilkan data dari parameter (Thick, Ash, Sulphur atau CV) pada scatter plot
tersebut.
5. Tentukan nilai ϒ(h) dengan nilai h yang telah ditentukan dari masing2 pasangan
arah (W-E, N-S, SE-NW, SW-NE untuk 3D dan W-E, N-S untuk 2D serta satu
arah untuk 1D) menggunakan formula pada Excel. Contoh : =(D22-E22)^2+(E22-
F22)^2+(F22-G22)^2+(G22-H22)^2
6. Pindahkan nilai ϒ(h) yang sudah didapatkan ke tabel dan pasangkan dengan data
h-nya.
7. Membuat scatter plot dari nilai h sebagai x dan ϒ(h) sebagai y dengan cara blok
data kolom ϒ(h) dan h pada arah W-E, kemudian pilih ribbon “insert” dan ambil
chart scatter.
8. Setelah muncul grafiknya, klik kanan mouse pada grafik dan pilih “select data”
lalu klik “add” untuk menambahkan series data pada arah berikutnya. Series X
untuk kolom h dan series Y untuk kolom ϒ(h).
120

100

ϒ(h) 80

60

40

20

0
0 5 10 15 20 25 30

W-E N-S NW-SE NE-SW

Anda mungkin juga menyukai