Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM 2

METODE STATISTIKA

EDA DENGAN GRAFIK

OLEH :

NAMA : KIRANA CINTA AYU LESTARI


NIM : 60600123014
KELAS : A
KELOMPOK : 3 (TIGA)
ASISTEN : WA ODE FIRDA SASMITA DARWIN

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2023
LAPORAN PRAKTIKUM
PERTEMUAN 2
EDA DENGAN GRAFIK

I. Pendahuluan

Exploratory Data Analysis (EDA) dipromosikan oleh John W. Tukey, seorang ahli
statistik Amerika terkenal pada tahun 1970-an. Di arena ilmu data, ini adalah langkah
pertama untuk memecahkan masalah dunia nyata. EDA yang dilakukan dengan benar
adalah setengah dari pertempuran yang dimenangkan karena ini adalah kunci untuk
membangun model data berkinerja tinggi.

EDA adalah proses menganalisis dan menampilkan data yang bertujuan untuk
memperoleh suatu informasi dan mendeteksi outlier pada data yang ditampilkan dalam
bentuk grafis.

II. Metode
Adapun langkah-langkah pengerjaan menggunakan program R sebagai berikut:
A. Diagram Lingkaran
1. Mulai
2. Input data pada softwer micr excel
3. Ekspor data ke program R Studio
4. Input dan memilih nama variabel yang ada pada data
5. Menghitung rata-rata data per slice dam persen
6. Memberikan label pada diagram
7. Menampilkan diagram yang diinginkan
8. Selesai
B. Diagram Batang
1. Mulai
2. Input data pada softwer micr excel
3. Ekspor data ke program R Studio
4. Input dan memilih nama variabel yang ada pada data
5. Menghitung
6. Memberikan label pada diagram
7. Menampilkan diagram yang diinginkan
8. Selesai

C. Diagram Bar Bersusun


1. Mulai
2. Input data pada softwer micr excel
3. Ekspor data ke program R Studio
4. Input dan memilih nama variabel yang ada pada data
5. Memberikan label pada diagram
6. Berikan warna
7. Menampilkan diagram yang diinginkan
8. Selesai

D. Diagram Scatter Plot


1. Mulai
2. Input data pada softwer micr excel
3. Ekspor data ke program R Studio
4. Input dan memilih nama variabel yang ada pada data
5. Lalu menampilkan diagram yang di inginkan
6. Selesai

III. Hasil
A. Program/Coding
1. Membuat Diagram Lingkaran

library(readxl)
kiran <- read_excel("Book1.xlsx")
head(kiran)
###DIAGRAM LINGKARAN###
nilai<-kiran$`count of stations`
lbl<-kiran$format
pie(nilai, labels = lbl, main = "Diagram Lingkaran", col = rainbow(10)
2. Membuat Diagram Batang

###DIAGRAM BATANG###
barplot(kiran$`count of stations`, main = "Diagram Batang", horiz = TRUE,
col = rainbow(10),
legend=rownames(kiran$`count of stations`), beside = TRUE)

3. Membuat Diagram Bar Susun

###DIAGRAM BAR SUSUN###


col=c("skyblue","lavender")
class<-c("first", "second", "third")
region<-c("male", "female")
#penumpang tidak selamat
a<-matrix(c(118,154,387,4,13,89), nrow = 2, ncol = 3, byrow = TRUE)
barplot(a, main = "Diagram Bar Bersusun", names.arg = class, xlab =
"kirana", ylab = "Penumpang Tidak Selamat", col = col)
legend("topleft", region, cex = 1, fill = col)
#penumpang selamat
b<-matrix(c(57,14,75,140,80,76), nrow = 2, ncol = 3, byrow = TRUE)
barplot(b, main = "clas of travel", names.arg = class, xlab = "Class Of
Travel", ylab = "penumpang selamat",col = col)
legend("topleft", region, cex = 1, fill = col)

4. Membuat Diagram Scatter Plot

###SCATTER PLOT###
x=c(1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20)
y=c(50,26,26,31,57,19,24,22,23,38,13,50,13,34,23,30,49,15,51)
plot(x,y)
plot(x,y,xlab = "urutan siswa", ylab = "pasang sepatu",main = "Scatter
Plot", type = "b"
B. Output
1. Diagram Lingkaran

2. Diagram Batang
3. Diagram Bar Bersusun
4. Diagram Scatter Plot

IV. Pembahasan
A. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran merupakan sebuah diagram yang dibagi menjadi irisan-
irisan untuk menggambarkan proposisi numerik, diagram lingkaran digunakan untuk
mengetahui suatu perbandingan suatu data keseluruhan. Langkah pertama membuat
diagram lingkaran yaitu mengumpulkan semua data dari tabel distribusi frekuensi.
Selanjutnya untuk mengetahui fungsi dari tabel maka di ketik slices<-table, dimana
slices<-table itu digunakan untuk memotong tiap-tiap bagian pada diagram
lingkaran,dan untuk mengambil data dari tabel ketik (kiran$’Count of stations’) yang
sudah di definisikan, dimana count of stations adalah nama dari data yang diimpor
dari xl, lalu tanda $ itu menunjukkan bahwa dalam program ini kita hanya memilih
satu data. Selanjutnya Persen<-round untuk menentukan jumlah dari keseluruhan
data dimana setiap data dijumlah dengan menggunakan (slices/sum(slices) lalu di kali
100. Selanjutnya labels<-paste dimana labels memunculkan output data dan fungsi
yang digunakan di labels yaitu menggunakan fungsi paste(dataku$format, lalu
persen, “%” sep = “ ”) dimana persen untuk mengambil nilai dari persen<-
round(slices/sum(slices) *100) dan “%” untuk memunculkan persen pada output.
Dan Sep = ” “ menentukan pemisahan yang digunakan saat menggabungkan elemen-
elemen dimana digunakan spasi sebagai pemisah. Selanjutnya, Pie(slices, labels =
labels, main = “diagram lingkaran”, col = rainbow(10)). Dimana Pie sebagai fungsi
untuk membuat lingkaran dan main = diagram lingkaran sebagai judul dan col =
rainbow sebagai warna dari diagram dan ada sebanyak 10 warna.
B. Diagram Batang
Diagram Batang adalah suatu diagram yang menampilkan batang-batang
persegi atau balok yang digunakan untuk menampilkan suatu data juga
menggambarkan sebuah perubahan nilai-nilai objek atau data penelitian dalam
periode tertentu. Langkah pertama untuk membuat diagram batang yaitu ketik
barplot(kiran$’count of stations’, barplot adalah fungsi dari diagram batang dan
kirana adalah sebagai nama dari variabel count of stations adalah nama dari data
yang dibutuhkan untuk menjalankan barplot. Selanjutnya, main = diagram lingkaran
sebagai judul dan Horiz = TRUE maka diagram akan berbentuk horizontal dan
bernilai benar, sedangkan col = rainbow sebagai warna dari diagram dan ada
sebanyak 10 warna, sedangkan legend adalah menyediakan teks atau vektor karakter
yang akan digunakan sebagai legenda dan sebagai nama atau keterangan dan
(‘rownames’) adalah nama baris suatu data sedangkan (kiran$’Count of stations’)
menunjukkan bahwa setiap batang akan memiliki keterangan atau label yang sesuai
dengan nama baris dalam data yang di input. Sedangkan beside = TRUE menentukan
apakah legend akan ditempatkan di samping(sejajar) dengan diagram batang, jika
beside diatur sebagai TRUE legend akan ditempatkan sejajar dengan diagram batang.
C. Diagram Bar Bersusun
Diagram Bar Bersusun adalah representasi grafis data menggunakan baris
dan kolom untuk menunjukkan nilai-nilai numerik. Setiap baris mewakili kategori,
dan panjang bar sesuai dengan nilai yang diwakilinya. Diagram ini membantu
membandingkan jumlah atau proporsi antar kategori dengan jelas. Dimana pada
program terdapat col=c(“skyblue”, “lavender”), diamana col ini menujukkan color,
dan “skyblue”,”lavender” itu menunjukkan warna yang digunakan pada diagram.
selanjutnya class yang menunjukkan fungsi pada program dimana kelas ini terdiri
dari”first”,”second”,”third”, lalu region itu juga merupakan fungsi pada program
yang dijalankan yang biasa di sebut dengan jenis seperti yang terdapat pada diagram
yaitu(”male”,”female”). Lalu masukkan syntax a<-(c(118,154,387,4,13,89),
kemudian nrow dimana nrow=2 ini merupakan bagian baris pada diagram yang
terdiri dari 2 baris. Dan ncol=3 yang merupakan kolom pada diagram, dan terdapat 3
kolom pada diagram. Selanjutnya masukkan syntax barplot(a,main =”class of travel”,
names.arg =class, xlab =”kirana”, ylab=”penumpang tidak selamat”,col=col). Dan
Legend itu merupakan keterangan.
D. Diagram Bar Bersusun
Diagram scatter plot berfungsi untuk melakukan pengujian terhadap seberapa
kuatnya hubungan antara dua variable serta menentukan jenis hubungan dari dua
variabel tersebut apakah hubungan positif,hubungan negative ataupun tidak ada
hubungan sama sekali. Diagram scatter plot merupakan diagram grafis yang dibangun
dari dua sumbu yaitu sumbu x dan sumbu y( variabel x dan variabel y). nilai dari
sepasang variabel ini digambar kan sebagai titik-titik point(x,y) adalah fungsi dari
nilai ukuran sepatu, dimana x bernilai urutan siswa dan y untuk ukuran sepatu. Plot
digunakan plot digunakan untuk menentukan jenis plot atau grafik dimana pada
program ini digunakan plot x dan y. dan plot (x,y,xlab=”urutan siswa”,ylab=”pasang
sepatu”,main=”scatter plot”,type=”b”). selanjutnya type b artinya untuk menampilkan
type b artinya untuk menampilkan type diagram berupa plot garis dengan titik-titik
data yang ditandai.
V. Referensi

Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito, 2005.


Supranto, J. Statistika Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga, 2008.
Straker, D. (n.d.) Scatter diagram: How to undertans it. Retrieved from
http://syque.com/quality tools/toolbook/Scatter/how.htm diakses pada 13
november 2022 pukul 14.23
Wijoyo. R. H. S. Exploratory Data Analysis (EDA). STMK AKAKOM Yogyakarta.
Yogyakarta,2021.

Anda mungkin juga menyukai