Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

SURVEI PEMETAAN HUTAN


ACARA 2
PETA SITUASI DAN REKONSTRUKSI BATAS

Disusun Oleh:
Nama : Ayu Shinta Aulia
NIM : 20/461969/KT/09352
Co-Ass : Dhia Aufa Sabila

LABORATORIUM SISTEM INFORMASI SPASIAL DAN PEMETAAN


HUTAN
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
ACARA 2
PETA SITUASI DAN REKONSTRUKSI BATAS

A. LANGKAH KERJA
1. Menentukan nilai Decimal degree, sin sudut horizontal, dan cos sudut horizontal
peta situasi titik jalur sudut horizontal

Dengan menggunakan data peta situasi yang telah diberikan Coass, masukkan
data derajat, menit, dan detik sudut horizontal pada tallysheet yang sudah tersedia.
Untuk mendapatkan nilai Decimal degree, sin SH, dan cos SH menggunakan rumus
excel berikut :
a. Decimal degree didapat dari pengkonversian sudut vertical dan sudut
horizontal ke dalam format derajat dengan cara menghilangkan menit (') dan
detik ("). Rumusnya : (°)+( '/60)+( "/3600)
b. Dikrenakan Ms Excel tidak dapat membaca format derajat, maka hraus
dikonversi menjadi format radian untuk mendapatkan nilai Sin sudut
horizontal (SH). Rumusnya : SIN(RADIANS(SH))
c. Sama seperti sin SH, cos SH didapat dengan rumus : COS(RADIANS(SH))
2. Menentukan nilai Interval (i)

Pada data yang telah diberikan, terdapat data batas atas (BA), batas tengah (BT),
dan batas bawah (BB). Masukkan pada tallysheet yang tersedia. Untuk mendapatkan
nilai interval, yang dipakai hanyala nilai BA dan BB. Rumusnya : BA-BB

3. Menentukan nilai decimal degree, sin sudut vertical (SV) peta situasi titik jalur sudut
vertical
Pada sudut vertical, penentuan nilai decimal degree dan sin sudut vertical (SV)
sama seperti pada sudut horizontal. Hanya saja, pada sudut vertical menggunakan
sin radians SV saja, cos SV tidak dicari.

4. Menentukan nilai jarak lapangan, jarak datar, dx, dy, x terkoreksi, y terkoreksi, dx
terkoreksi, dan dy terkoreksi peta situasi titik jalur

Untuk menentukan nilai jarak lapangan, jarak datar, dx, dy, x terkoreksi, y
terkoreksi, dx terkoreksi, dan dy terkoreksi sebagai berikut :
a. Jarak lapangan didapat dari perkalian antara interval dengan sin SV yang sudah
dicari sebelumnya. Rumusnya : (i)*sin (SV)
b. Nilai jarak lapangan yang telah didapat akan digunakan untuk menentukan nilai
jarak datar. Rumusnya : JL*sin (SV). Lalu dijumlahkan seluruhnya.
c. Untuk menentukan dx didapat dari hasil perkalian antara jarak datar dengan sin
(SH). Rumusnya : JD*sin (SH). Kemudian dijumlahkan seluruhnya.
d. Nilai dy menggunakan rumus : JD*cos (SH). Setelah itu dijumlahkan
seluruhnya.
e. Nilai x terkoreksi didapat dengan menggunakan rumus :
JD/jumlah JD*jumlah dx
f. Nilai y terkoreksi menggunakan rumus : JD/jumlah JD*jumlah dy
g. Nilai dx terkoreksi dan dy terkoreksi didapat dengan rumus :
Dx terkoreksi : dx – x terkoreksi
Dy terkoreksi : dy – y terkoreksi

Note : jumlah dari dx terkoreksi dan dy terkoreksi masing-masing akan bernilai 0 jika
sudah terkoreksi dengan benar.

5. Menentukan nilai titik ikat X dan Y

Pada data peta situasi yang telah diberikan, nilai titik awal X dan Y sudah
ditentukan, yaitu 431481.4099 dan 9140738.168. nilai tersebut akan digunakan untuk
menentukan nilai titik ikat pada masing-masing jalur. Rumusnya :
X : Titik awal X + dx terkoreksi
Y : Titik awal Y + dy terkoreksi
Pada tabel keterangan titik isikan saja huruf A-P (sesuai dengan banyak jalur).
6. Membuat peta titik X dan Y situasi jalur

Setelah nilai titik ikat X dan Y pada setiap jalur didapat, selanjutnya adalah
membuat peta dengan menggunakan nilai titi X dan Y tersebut. Langkahnya sebagai
berikut :
a. Blok sel titik ikat X dan Y, kemudian pilih menu insert
b. Klik Scatter dan pilih Scatter with straight lines and markers
c. Setelah grafik muncul, klik Quick Layout dan pilih Layout 9.
d. Beri judul pada grafik “PETA SITUASI JALUR PERUMAHAN DOSEN”

7. Mengisi tabel peta situasi titik objek sudut horizontal dan vertical
Pada peta situasi titik objek, cara dan langkah serta rumus yang digunakan
umunya sama seperti pada peta situasi jalur. Namun, pada peta situasi titik objek
tidak mencari x dan y terkoreksi serta dx dan dy terkoreksi seperti pada peta situasi
titik jalur. Untuk hasilnya tabel titik objek sebagai berikut :

8. Menentukan titik ikat X dan Y pada peta situasi titik objek

Menentukan titik ikat X dan Y pada situasi titik objek berbeda dengan yang
sebelumnya. Titik ikat X dan Y yang telah didapat pada peta situasi titik jalur akan
digunakan untuk menentukan nilai titik ikat X dan Y pada peta situasi objek.
Langkahnya sebagai berikut :
a. Salin titik ikat (koordinat) X dan Y beserta keterangan titik peta situasi jalur ke
sheet peta situasi objek (seperti pada gambar)
b. Pada praktikum ini titik yang digunakan yaitu 6 titik A, 5 titik E, 6 titik F, 4 titik
G, 9 titik H, 3 titik I, 2 titik J, dan 4 titik O (keterangan titik). Beri warna pada
masing-masing titik untuk memudahkan pekerjaan.
c. Pada setiap titik, titik ikat yang digunakan adalah titik ikat situasi jalur sesuai
dengan keterangan titik yang telah diberikan. Rumusnya :
X : Titik awal (jalur) + dx (beri tanda dolar pada sel titik ikat, kemudian drag
kebawah sesuai dengan banyaknya titik yang telah ditentukan).
Y : Titik awal (jalur) + dy (beri tanda dolar pada sel titik ikat, kemudian drag
kebawah sesuai dengan banyaknya titik yang telah ditentukan)

9. Membuat peta titik X dan Y situasi objek

Untuk membuat peta situasi objek, data yang pakai adalah titik ikat X dan Y
situasi objek dan titik ikat X dan Y situasi jalur. Langkahnya sebagai berikut :
a. Blok titik X dan Y situasi objek. Klik menu insert dan pilih scatter.
b. Setelah grafik muncul, klik kanan pada grafik dan pilih select data.
c. Pada tampilan yang muncul pilih add, kemudian masukkan seri X dengan nilai
titik ikat X jalur dan seri Y dengan nilai titik ikat Y jalur. Klik Ok.
d. Klik titik X dan Y situasi jalur kemudian pilih chart type pada bar. Ganti
menjadi scatter with straight lines dan markers.
e. Jika data benar, titik X dan Y situasi objek akan berada didalam garis situasi
jalur.
f. Terakhir, beri judul “PETA SITUASI OBJEK”

10. Membuat peta dengan QGIS


• Salin titik ikat X dan Y situasi jalur ke worksheet baru. Kemudian simpan
dengan format CSV (comma delimited) agar bisa terbaca pada QGIS
• Buka QGIS dan pilih new empty project. Lalu pilih Open data source
manager.

• Pada jendela yang muncul, pilih Delimited Text. Kemudian pilih file data
titik peta dengan format CSV yang telah disimpan sebelumnya. Lakukan
performatan seperti yang sudah ditentukan (bisa saja sesuai dengan software
QGIS masing-masing). Lalu klik Add.
• Add google satellite dan letakkan di bawah layer data titik peta

• Selanjutnya adalah digitasi. Pilih menu new shapefile layer. Pada jendela
yang muncul masukkan pemformatan seperti berikut :
• Aktifkan Toogle editing, kemudian klik add polygon features. Lakukan
proses digitasi seperti biasa. Setelah selesai beri nama pada digitasi yang
telah dibuat.

• Terakhir adalah proses layouting. Pilih project pada sisi sudut kiri atas,
kemudian pilih new print layout.
• Beri nama project “Peta Perumahan Dosen UGM”

• Lakukan proses layouting seperti biasa (seperti pada acara 1)


a. Add map untuk memunculkan peta pada layouting
b. Atur skala peta dan buat grid koordinat pada peta seperti pada gambar.
Koordinat X 100 dan Y 90. Edit lagi sesuai ketentuan

c. Selanjutnya beri judul peta dengan mengklik add text. Beri judul “PETA
PERUMAHAN DOSEN UGM” dan edit sesuai ketentuan
d. Masukkan arah mata angin dengan mengklik add north arrow
e. Membuat skala bar dan skala angka dengan mengklik add scale bar.
Untuk skala bar memakai type double box, dan skala angka
menggunakan type numeric. Edit lagi sesuai ketentuan
f. Klik add legend untuk memunculkan legenda peta. Beri judul
“LEGENDA”. Kemudian edit sesuai ketentuan.
g. Yang terakhir adalah membuat identitas pembuat peta dengan mengklik
add text (seperti membuat judul peta). Tidak lupa pula memasukkan
identitas Lembaga.
h. Setelah selesai, klik layout pada pojok kiri atas dan pilih export to pdf
untuk menyimpan peta yang telah selesai dibuat.

B. DATA DAN HASIL


Berdasarkan Praktikum Survei Pemetaan Hutan Acara 2 mengenai Pengolahan Data
Peta Situasi yang telah dilakukan, diperoleh data/hasil sebagai berikut :
- Pada praktikum acara 2 ini perhitungan data menggunakan software Ms excel dan
menggunakan konsep phytagoras. Data yang akan didapatkan dilapangan adalah
batas atas, batas bawah, sudut vertical, dan sudut horizontal. Dari selisih antara
batas atas dan batas bawah akan di dapatkan nilai interval. Nilai interval ini akan
digunakan untuk mencari jarak lapangan. Jarak lapangan merupakan jarak
sebenarnya yang akan didapat di lapangan.. setelah jarak lapangan diketahui,
nilainya akan digunakan untuk mencari nilai jarak datar. Jarak datar merupakan
jarak antara posisi pengamat dengan titik objek. Setelah mengetahui jarak datar,
selanjutnya kita bisa menentukan nilai perpidahan x (dx) dan perpindahan y (dy).
Setelah itu, selanjutnya adalah mencari nilai koreksi x, koreksi y, perpindahan
koreksi x dan perpindahan koreksi y. Tujuannya adalah untuk memastikan apakah
data yang didapat sudah benar atau belum. Jika data sudah benar, jumlah dari
perpindahan x dan y akan bernilai 0. Dan yang terakhir adalah perhitungan
koordinat X dan Y untuk mengetahui letak dari X dan Y tersebut. Cara
perhitungannya adalah dengan menggunakan titik awal yang sudah diketahui
ditambahkan dengan dx dan dy yang telah terkoreksi. Bagian titik awal tidak
dikunci karena pada jalur pengamat dan alat akan berpindah-pindah. Nilai X dan Y
selanjutnya akan digunakan untuk penggambaran peta pada excel. Hasil
perhitungannya:
- Untuk perhitungan pada objek, Langkah pekerjaan sama dengan pada jalur.
Namun pada perhitungan koordinat X dan Y data yang digunakan adalah data
koordinat X dan Y jalur ditambah dengan nilai perpindahan x dan y objek.
Hasilnya sebagai berikut :
- Hasil yang didapat pada praktikum ini adalah peta perumahan dosen UGM. Titik
digitasi tidak sesuai seperti pada google satelit dikarenakan adanya kesalahan
dalam pengambilan titik ikat. Eror tersebut menyebabkan data bergeser sehingga
titik digitasi tidak sesuai dengan satelit. Hasil petanya :
C. KESIMPULAN
Berdasarkan Praktikum Survei Pemetaan Hutan Acara 2 mengenai peta situasi dan
rekonstruksi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Untuk menghasilkan peta situasi suatu wilayah hal yang perlu dilakukan yaitu,
pengukuran sudut dan jarak, pengukuran terhadap beda tinggi, dan pengukuran
detail untuk mendapatkan nilai batas atas, batas bawah, sudut vertical, dan sudut
horizontal.
2. Alat yang digunakan untuk pengukuran adalah Theodolite. Alat ini berguna untuk
menentukan tinggi tanah pengukuran sudut (vertical dan horizontal).
3. Pengkoreksian data diperlukan untuk memastikan bahwa data yang dihitung sudah
benar sehingga dalam penentuan titik ikat (koordinat) tidak terjadi kesalahan.
4. Titik ikat sangat mempengaruhi data. Jika saat pengambilan titik ikat terjadi eror
atau kesalahan, maka data akan bergeser sehingga terjadi ketidaksesuain titik
digitasi dengan letak google satelit.

Anda mungkin juga menyukai