Disusun Oleh:
Nama : Ayu Shinta Aulia
NIM : 20/461969/KT/09352
Co-Ass : Dhia Aufa Sabila
A. LANGKAH KERJA
1. Menentukan nilai Decimal degree, sin sudut horizontal, dan cos sudut horizontal
peta situasi titik jalur sudut horizontal
Dengan menggunakan data peta situasi yang telah diberikan Coass, masukkan
data derajat, menit, dan detik sudut horizontal pada tallysheet yang sudah tersedia.
Untuk mendapatkan nilai Decimal degree, sin SH, dan cos SH menggunakan rumus
excel berikut :
a. Decimal degree didapat dari pengkonversian sudut vertical dan sudut
horizontal ke dalam format derajat dengan cara menghilangkan menit (') dan
detik ("). Rumusnya : (°)+( '/60)+( "/3600)
b. Dikrenakan Ms Excel tidak dapat membaca format derajat, maka hraus
dikonversi menjadi format radian untuk mendapatkan nilai Sin sudut
horizontal (SH). Rumusnya : SIN(RADIANS(SH))
c. Sama seperti sin SH, cos SH didapat dengan rumus : COS(RADIANS(SH))
2. Menentukan nilai Interval (i)
Pada data yang telah diberikan, terdapat data batas atas (BA), batas tengah (BT),
dan batas bawah (BB). Masukkan pada tallysheet yang tersedia. Untuk mendapatkan
nilai interval, yang dipakai hanyala nilai BA dan BB. Rumusnya : BA-BB
3. Menentukan nilai decimal degree, sin sudut vertical (SV) peta situasi titik jalur sudut
vertical
Pada sudut vertical, penentuan nilai decimal degree dan sin sudut vertical (SV)
sama seperti pada sudut horizontal. Hanya saja, pada sudut vertical menggunakan
sin radians SV saja, cos SV tidak dicari.
4. Menentukan nilai jarak lapangan, jarak datar, dx, dy, x terkoreksi, y terkoreksi, dx
terkoreksi, dan dy terkoreksi peta situasi titik jalur
Untuk menentukan nilai jarak lapangan, jarak datar, dx, dy, x terkoreksi, y
terkoreksi, dx terkoreksi, dan dy terkoreksi sebagai berikut :
a. Jarak lapangan didapat dari perkalian antara interval dengan sin SV yang sudah
dicari sebelumnya. Rumusnya : (i)*sin (SV)
b. Nilai jarak lapangan yang telah didapat akan digunakan untuk menentukan nilai
jarak datar. Rumusnya : JL*sin (SV). Lalu dijumlahkan seluruhnya.
c. Untuk menentukan dx didapat dari hasil perkalian antara jarak datar dengan sin
(SH). Rumusnya : JD*sin (SH). Kemudian dijumlahkan seluruhnya.
d. Nilai dy menggunakan rumus : JD*cos (SH). Setelah itu dijumlahkan
seluruhnya.
e. Nilai x terkoreksi didapat dengan menggunakan rumus :
JD/jumlah JD*jumlah dx
f. Nilai y terkoreksi menggunakan rumus : JD/jumlah JD*jumlah dy
g. Nilai dx terkoreksi dan dy terkoreksi didapat dengan rumus :
Dx terkoreksi : dx – x terkoreksi
Dy terkoreksi : dy – y terkoreksi
Note : jumlah dari dx terkoreksi dan dy terkoreksi masing-masing akan bernilai 0 jika
sudah terkoreksi dengan benar.
Pada data peta situasi yang telah diberikan, nilai titik awal X dan Y sudah
ditentukan, yaitu 431481.4099 dan 9140738.168. nilai tersebut akan digunakan untuk
menentukan nilai titik ikat pada masing-masing jalur. Rumusnya :
X : Titik awal X + dx terkoreksi
Y : Titik awal Y + dy terkoreksi
Pada tabel keterangan titik isikan saja huruf A-P (sesuai dengan banyak jalur).
6. Membuat peta titik X dan Y situasi jalur
Setelah nilai titik ikat X dan Y pada setiap jalur didapat, selanjutnya adalah
membuat peta dengan menggunakan nilai titi X dan Y tersebut. Langkahnya sebagai
berikut :
a. Blok sel titik ikat X dan Y, kemudian pilih menu insert
b. Klik Scatter dan pilih Scatter with straight lines and markers
c. Setelah grafik muncul, klik Quick Layout dan pilih Layout 9.
d. Beri judul pada grafik “PETA SITUASI JALUR PERUMAHAN DOSEN”
7. Mengisi tabel peta situasi titik objek sudut horizontal dan vertical
Pada peta situasi titik objek, cara dan langkah serta rumus yang digunakan
umunya sama seperti pada peta situasi jalur. Namun, pada peta situasi titik objek
tidak mencari x dan y terkoreksi serta dx dan dy terkoreksi seperti pada peta situasi
titik jalur. Untuk hasilnya tabel titik objek sebagai berikut :
Menentukan titik ikat X dan Y pada situasi titik objek berbeda dengan yang
sebelumnya. Titik ikat X dan Y yang telah didapat pada peta situasi titik jalur akan
digunakan untuk menentukan nilai titik ikat X dan Y pada peta situasi objek.
Langkahnya sebagai berikut :
a. Salin titik ikat (koordinat) X dan Y beserta keterangan titik peta situasi jalur ke
sheet peta situasi objek (seperti pada gambar)
b. Pada praktikum ini titik yang digunakan yaitu 6 titik A, 5 titik E, 6 titik F, 4 titik
G, 9 titik H, 3 titik I, 2 titik J, dan 4 titik O (keterangan titik). Beri warna pada
masing-masing titik untuk memudahkan pekerjaan.
c. Pada setiap titik, titik ikat yang digunakan adalah titik ikat situasi jalur sesuai
dengan keterangan titik yang telah diberikan. Rumusnya :
X : Titik awal (jalur) + dx (beri tanda dolar pada sel titik ikat, kemudian drag
kebawah sesuai dengan banyaknya titik yang telah ditentukan).
Y : Titik awal (jalur) + dy (beri tanda dolar pada sel titik ikat, kemudian drag
kebawah sesuai dengan banyaknya titik yang telah ditentukan)
Untuk membuat peta situasi objek, data yang pakai adalah titik ikat X dan Y
situasi objek dan titik ikat X dan Y situasi jalur. Langkahnya sebagai berikut :
a. Blok titik X dan Y situasi objek. Klik menu insert dan pilih scatter.
b. Setelah grafik muncul, klik kanan pada grafik dan pilih select data.
c. Pada tampilan yang muncul pilih add, kemudian masukkan seri X dengan nilai
titik ikat X jalur dan seri Y dengan nilai titik ikat Y jalur. Klik Ok.
d. Klik titik X dan Y situasi jalur kemudian pilih chart type pada bar. Ganti
menjadi scatter with straight lines dan markers.
e. Jika data benar, titik X dan Y situasi objek akan berada didalam garis situasi
jalur.
f. Terakhir, beri judul “PETA SITUASI OBJEK”
• Pada jendela yang muncul, pilih Delimited Text. Kemudian pilih file data
titik peta dengan format CSV yang telah disimpan sebelumnya. Lakukan
performatan seperti yang sudah ditentukan (bisa saja sesuai dengan software
QGIS masing-masing). Lalu klik Add.
• Add google satellite dan letakkan di bawah layer data titik peta
• Selanjutnya adalah digitasi. Pilih menu new shapefile layer. Pada jendela
yang muncul masukkan pemformatan seperti berikut :
• Aktifkan Toogle editing, kemudian klik add polygon features. Lakukan
proses digitasi seperti biasa. Setelah selesai beri nama pada digitasi yang
telah dibuat.
• Terakhir adalah proses layouting. Pilih project pada sisi sudut kiri atas,
kemudian pilih new print layout.
• Beri nama project “Peta Perumahan Dosen UGM”
c. Selanjutnya beri judul peta dengan mengklik add text. Beri judul “PETA
PERUMAHAN DOSEN UGM” dan edit sesuai ketentuan
d. Masukkan arah mata angin dengan mengklik add north arrow
e. Membuat skala bar dan skala angka dengan mengklik add scale bar.
Untuk skala bar memakai type double box, dan skala angka
menggunakan type numeric. Edit lagi sesuai ketentuan
f. Klik add legend untuk memunculkan legenda peta. Beri judul
“LEGENDA”. Kemudian edit sesuai ketentuan.
g. Yang terakhir adalah membuat identitas pembuat peta dengan mengklik
add text (seperti membuat judul peta). Tidak lupa pula memasukkan
identitas Lembaga.
h. Setelah selesai, klik layout pada pojok kiri atas dan pilih export to pdf
untuk menyimpan peta yang telah selesai dibuat.