METODOLOGI
Pada praktikum kali ini pengolahan data gravity dilakukan dengan memanfaatkan beberapa
software. Antara lain adalah Excel yang digunakan untuk mengolah data gravity, membuat grafik
dan korelasi, kemudian ada pula global mapper untuk mengolah data DEMNAS untuk
mendapatkan hasil regional dan residual. Kemudian, ada oasis montaj yang digunakan untuk
mengolah data UTM X, Y, dan Z yang kemudian akan dihasilkan Terrain Correction serta nilai
CBAnya. Melalui hal tersebut, data kemudian dapat diolah secara gridding maupun kriging dan
kemudian didapatkan hasil peta kontur baik regional maupun residual. Lalu, ada surfer yang
digunakan untuk mengubah UTM X, Y, Z ke bentuk file gridding surfer. Kemudian ada grablox
yang digunakan untuk permodelan 2D dengan hasil akhir peta kontur dan bloxer digunakan untuk
permodelan 3D.
12. Buka Grid dan image, buka kriging, masukkan data dan masukkan nilai grid cells sixe 190.
Gambar 3.5 Griding and Image
Gambar 3.1
3. Memilih file excel dengan format .xls. Kemudian, mencentang kolom-kolom yang
diperlukan untuk diimport
Gambar 3.2
4. Membuat koordinat x,y, dan z berdasarkan data UTM yang ada di excel.
Gambar 3.3
5. Pada koordinat sistem pilih projected (x, y) kemudian memilih zona UTM 49S pada
projected method kemudian tekan ok
Gambar 3.4
6. Grid and Image, kemudian klik gridding dan memilih opsi kriging. Pada channel to grid
pilih CBA, kemudian menuliskan nama file output grid. Pada grid cell size tulis jumlah
data yang dimiliki yaitu 181
Gambar 3.5
7. Peta penampang CBA
Gambar 3.6
8. Kemudian memilih Load menu dan pilih magmap.omn yang berguna untuk memproses
filtering yang berguna untuk memisahkan anomali regional dan anomali residual
Gambar 3.7
Gambar 3.8
9. Pilih interaktif filtering yang berada pada menu magmap, kemudian memilih prepare grid
Gambar 3.9
10. Inpur data hasil kriging dan CBA, kemudian memberi nama untuk output, selanjutnya
klik start . Akan muncul file pre proses dalam bentuk peta.
Gambar 3.10
11. Selanjutnya, pilih forward FFT yang berada di bawah menu prepare grid. Pada FFT dapat
menginputkan data hasil pre proses sebelumnya, kemudian klik ok
Gambar 3.11
12. Pilih radial average spectrum. Kemudian, input data dari hasil FFT maka akan muncul
output berupa spectrum file (.spc)
Gambar 3.12
13. Pilih menu spectrum calculation and display untuk menampilkan hasil spektrum dari
proses sebelumnya. Kemudian pilih menu display spectrum. Kemudian input (.spc)
sebelumnya,
Gambar 3.13
14. Grafik spektrum, yang menunjukkan sumbu x adalah nilai k dan sumbu y adalah ln(P),
dimana k merupakan wavenumber. Zona regional yang dicirikan dengan trane line yang
menukik dan menentukan zona residual yang dicirikan dengan trane line yang agak
melandai serta noise yang dicirikan dengan trane line yang mendatar.
Gambar 3.14
15. Output nilai spectrum berupa file dengan format PKCS #7 Certificates. Selanjutnya buka
file tersebut menggunakan notepad.
Gambar 3.15
16. Salin data yang ditampilkan notepad menuju microsoft excel, lalu pisahkan column-nya.
Gambar 3.16
17. Buat grafik k terhadap ln(p) menggunakan scatter plot, untuk sumbu x adalah k dan
sumbu y adalah ln(p).
Gambar 3.17
18. Setelah muncul grafik, tentukan regional dan residual
Gambar 3.18
19. Selanjutnya munculkan trendline, ambil nilai koefisien x pada persamaan garis regional
dan kali dengan seribu untuk mengubah ke meter, dari hasil perkalian tersebut dibagi
dengan (4*π()) sehingga menghasilkan kedalaman regional.
Gambar 3.19
20. Buka oasis montaj, pilih menu magmap, magmap 1-step filtering. Kemudian, input data
cba awal, lalu pilih output anomali regional dan pilih filter upward continuation.
Gambar 3.20
21. Tekan filter dan pilih upward continuation pada filter 1, masukkan nilai dua kali regional
pada kolom distance to upward continuation, lalu tentukan nama yang mudah pada
kolom control file name, lalu tekan ok. Tambahkan nilai dua kali regional yang diperoleh
Gambar 3.21
Gambar 3.22
22. Pilih menu grid and image, lalu pilih grid math, kemudian tulis G0 = G1 - G2, lalu tekan
ok dan akan memunculkan residual.
Gambar 3.23
23. Anomali residual.
Gambar 3.24
2. Pilih fitur GM-sys lalu pilih new model lalu pilih form map profile, berguna
untuk membuka map baru untuk membuat sayatan.
3. Selanjutnya buat garis sayatan bebas di grid peta residual yang sudah dibuat
sebelumnya, kemudian dengan klik kiri lalu diakhiri dengan klik kiri dan
langsung klik kanan. Lalu pilih done, kemudian dalam setting new GM-Sys
model a map profile, input gravity grid dengan file GRD residual, input
gravity elevation grid dan topoghraphy grid dengan file kriging CBA sesuai
densitas, kemudian klik finish.
4. Kemudian akan muncul setting earth magnetic field, jika tidak tahu berapa
nilai magnetic tetap suatu daerah yang diinputkan dalam pengolahan maka
input angka 0 lalu klik OK.
6. Buat interpertasi lapisan sesuai informasi dari peta formasi geologi sekitar.
Bentuk lapisan sampai error yang ada mendekati error yang ditentukan (disini
error maksimal 5)
Sayatan Y
Seluruh proses tersebut diulang untuk proses data CBA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Sayatan Y
4.2 Pembahasan
Analisis spektral adalah teknik untuk menentukan frekuensi sinyal. Ada beberapa alat
analisis spektral di Microsoft Excel, termasuk Fast Fourier Transform (FFT) dan alat analisis
spektral. Ungkapan "regional" dan "residual" digunakan dalam analisis spektral untuk merujuk
pada dua komponen utama spektrum sinyal. Komponen regional berisi informasi tentang
frekuensi umum atau dominan sinyal dan biasanya terletak di bagian spektrum yang curam,
sedangkan komponen residual berisi informasi tentang frekuensi sinyal yang tidak umum atau
dominan dan biasanya terletak di bagian miring dari spektrum. spektrum. Beberapa jenis analisis
spektrum, seperti analisis spektral spasial untuk citra satelit, regional, dan komponen residual,
dapat digunakan untuk menyempurnakan atau mengklarifikasi informasi dalam data. Dalam
analisis spektrum, daerah daerah terdapat pada penampang garis trend yang curam dengan nilai
koefisien y = -5.8927x + 4.4296, R2 = 0.9438, sedangkan daerah residual ditempatkan pada
daerah garis trend yang melandai dengan nilai koefisien y = - 4,1756x + 2,887, R2 = 0,978.
Frekuensi sinyal dan dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk analisis spektral
spasial untuk data spasial seperti pencitraan satelit. Spektrum sinyal memiliki dua komponen
utama dalam analisis spektral: domain dan komponen residual. Komponen domain berisi
informasi tentang frekuensi dominan atau umum sinyal, sedangkan komponen residual berisi
informasi tentang frekuensi sinyal yang kurang dominan atau tidak biasa. Sinyal Sinyal. Hasil
analisis spektral dapat digunakan untuk memodifikasi atau mengklarifikasi informasi dalam
materi. Perhitungan CBA dan plot spektral dilakukan di Montaj Oasis, di mana hasil spektral
umumnya menunjukkan tren komponen regional yang tinggi dan tren penurunan komponen sisa.
Temuan analisis spektrum dapat ditampilkan sebagai tampilan spektrum, yang dapat digunakan
untuk mempelajari komponen frekuensi data serta menampilkan rentang dan komponen residu
secara mandiri untuk mengklarifikasi informasi. Pengolahan data pada Microsoft Excel dapat
digunakan untuk memisahkan data regional dan lainnya. Nilai kedalaman spasial kemudian dapat
difilter (seperti dijelaskan di atas) untuk mendapatkan citra spasial dan residual dari CBA.