SURVEI PERTAMBANGAN
Minggu ke-XII
Disusun oleh:
Aulia Dwi Rachmawati
19/443660/TK/48856
Kelas A
B. Dasar Teori
Di era modern ini, teknologi sudah sangat berkembang secara pesat
di berbagai bidang. Mulai dari informasi, transportasi, dan juga bidang
pemetaan. Dalam bidang pemetaan, salah satu ilmu yang berkembang
adalah fotogramteri. Perkumpulan fotogrametriawan Amerika
mendefinisikan fotogrametri sebagai seni, ilmu, dan teknologi untuk
memperoleh informasi terpecaya tentang objek fisik dan lingkungan melalui
proses perekaman, pengukuran dan interpretasi gambaran fografik dan pola
radiasi tenaga elektromagnetik yang terekam. (Wolf, 1974). Menurut
(Nursanto, Jamal, & Amri, 2019) pemanfaatan metode fotogrametri dapat
digunakan untuk untuk mengetahui ketercapaian target volume produksi di
sebuah pertambangan.
Dalam pekerjaan ini fotogrametri digunakan untuk menghitung
volume dari data point clouds. Point clouds sendiri adalah sekumpulan titik
yang merepresentasikan bentuk permukaan objek yang dipindai, yang
menghasilkan koordinat 3D (X,Y dan Z)(Tri,2018). Yang membedakan
dengan koordinat biasa adalah, point cloud mengandung data RGB yaitu
Red Green and Blue yang memberikan warna pada setiap titik, sehingga
dapat membentuk model 3D yang menyerupai dengan objek yang dipindai.
Perhitungan volume ini diperlukan untuk mengetahui ketercapaian
target pekerjaan galian atau timbunan yang telah dikerjakan oleh pihak
kontraktor. Perhitungan sendiri menggunakan hasil pengolahan data foto
udara dalam bentuk DEM (Digital Elevation Model). Pekerjaan diatas dapat
dibantu dengan menggunakan software bernama CloudCompare.
C. Langkah Kerja
1) Membuka software cloud compare lalu memasukkan file stockpile
dengan cara file > pilih cropping_area_18.las > pada interface
selanjutnya pilih apply
13) Pilih menu edit > merge untuk menyatukan seluruh hasil cropping area
menjadi satu.
14) Hasil merge sebagai berikut,
15) Melakukan interpolasi dengan memilih menu edit > mesh > delaunay 2.5D
(xy plane)
16) Hasil mesh 2.5 XY Plane
17) Pembuatan kontur dengan cara menu tools > projection > rasterize
18) Pengaturan seperti gambar di bawah ini dengan direction z, cell high aveage
dan fill width interpolate, lalu klik update grid
6) Kotak grid y = 60
Dilakukan pemotongan dengan menggunakan ukuran y sebesar 60
yang menghasilkan sebnayak 5 segmen untuk dilakukan digitasi. Hasil
digitasi ke-5 segmen tersebut yaitu sebagai berikut,
Setelah dilakukan digitasi, maka selanjutnya dilakukan pembuatan
mesh untuk menghasilkan DTM sehingga dapat dilakukan perolehan
kontur.
E. Kesimpulan
Pada Praktikum Survei Tambang Minggu 13 dan 14 ini, mahasiswa
melakukan pembuatan garis kontur dengan menggunakan data point cloud
yang mana dilakukan segmentasi pada tiap permukaan tanah dan bawahnya
menggunakan software Cloud Compare. Data yang digunakan pada
praktikum kali ini merupakan data hasil pengukuran dengan menggunakan
Terrestrial Laser Scanner dalam bentuk LAS.
Tiap titik terlihat sangat rapat dan membentuk foto yang detail.
Kemudian data diolah kedalam software dan diolah dalam bentuk DTM dan
dihasilkan garis kontur dengan berbagai kriteria yang berbeda yaitu leave
empty, average, maximum height, interpolate. Hasil cropping dengan
dimensi yang membentuk grid menghasilkan data cropping yang lebih
banyak.
Daftar Pustaka
Wolf, P. R. (1974). Elemen Fotogrametri dengan Interpretasi Foto Udara dan
Penginderaan Jauh. Madison
Nursanto, E., Jamal, F. I., & Amri, N. A. (2019). Analisis Produksi Pada Kemajuan
Tambang Menggunakan Metode Fotogrametri UAV (Unmmaned Aerial
Vehicle) di Kuari Batu Gamping PT Semen Indonesia (Persero) Pabrik
Tuban Jawa Timur. Jurnal Teknologi Pertambangan, Vol. 4 No. 2.