Anda di halaman 1dari 15

METODE-METODE SURFER

ARTIKEL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Ilmu Ukur Tanah yang diampu oleh :

Dr. Ir. H. Iskandar Muda P, M. T.

Oleh :

Aziz Kurnia A. (1501017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2016
METODE – METODE PADA PERANGKAT LUNAK GOLDEN
SURFER

A. Pendahuluan

Grid berhubungan dengan metode yang digunakan guna mendapatkan


data x,y,z yang akan memperlihatkan beda tinggi permukaan bumi. Data x
dan y diperoleh dari penentuan posisi mendatar dua dimensi. Sedangkan
data z diperoleh dari hasil interpolasi atau proses perhitungan matematika
yang akan menentukan ketinggiannya.

Data grid selanjutnya dapat diolah dalam sebuah software yang dikenal
dengan nama surfer. Surfer memiliki kegunaan dalam pembuatan peta
kontur. Peta kontur digunakan untuk menunjukkan ketinggian permukaan
dalam sebuah dataran.

Pengenalan mengenai surfer penting dilakukan. Pengenalan software


tersebut memiliki tujuan agar penggunaan yang berupa deretan menu,
simbol-simbol, dapat maksimal. Deretan menu pada surfer memiliki
kegunaan begitu pula dengan simbol-simbol yang terdapat didalamnya.

Surfer memiliki prinsip kerja menyebarkan data tabular xyz. Tabular xyz
yang tak beraturan disebar menjadi lembar titik-titik segi empat beraturan
yang disebut dengan grid. Grid membentuk serangkaian garis vertikal dan
horizontal yang dalam surfer berbentuk segi empat dan digunakan sebagai
dasar pembentuk kontur dan surface tiga dimensi.

B. Metode-Metode Grid dalam Surfer

Inverse Distance to a Power


Metode ini memiliki pola “bull’s eyes” dan merupakan metode
penimbangan rata-rata yang sederhana untuk menghitung nilai jarak grid.
Kriging
Kriging adalah metode gridding geostatistik yang telah terbukti berguna
dan populer di berbagai bidang.
Minimum Curvature
Metode ini melakukan generalisasi permukaan secara halus. Salah satu
kelemahan metode ini adalah kecenderungan mengekstrapolasikan nilai-
nilai di daerah yang tidak ada datanya.
Modified Shepard’s Method

Dengan menggunakan metode ini kita dapat meramalkan kemungkinan


nilai-nilai di luar rentang Z dari data yang kita miliki.

Natural Neighbor
Metode ini menghasilkan kontur yang baik dari data set yang berisi data
padat di beberapa daerah dan data jarang di daerah lainnya. Hal ini tidak
menghasilkan data di daerah tanpa data dan tidak ekstrapolasi nilai-nilai
Z di luar grid jangkauan data.
Nearest Neighbor
Metode ini efektif untuk data-data XYZ yang tersebar merata dalam
setiap daerah pemetaan, tetapi akan terjadi masalah apabila data XYZ
tidak tersebar merata akan mengakibatkan hasil kontur menjadi bias.
Metode ini tidak meramalkan kemungkinan grid Z di luar jangkauan
data.
Polynominal Regression
Metode ini bermanfaat untuk analisis permukaan secaraumum. Metode
ini menampilkan kecenderungan kemiringan pada pola topografi secara
umum dengan cakupan wilayah yang luas.
Radial Basic Function
Metode radial basis function merupakan metode terbaik untuk sebagian
besar jenis data.
Trianggulation With Linear Interpolation
Metode ini membutuhkan data yang banyak, karena apabila terjadi
kekurangan data maka akan terjadi pembentukan pola segitiga pada
permukaan kontur. Walau demikian metode ini dapat menangani situasi
sulitseperti pembuatan fitur seperti teras dan lubang. Metode ini tidak
mengekstrapolasi nilai-nilai Z di luar jangkauan data.
Moving Average
Metode ini hanya berlaku pada set data yang sangat besar dan banyak
(misal >1000 titik data) sehingga dapat menggabungkan data breakline.
Metode Moving Average ini memberikan nilai ke node jaringan dengan
rata-rata data di dalam elips pencarian node grid.
Data Metrics
Metode gridding satu ini digunakan untuk membuat informasi grid
tentang data. Metode gridding data metrik secara umum cenderung tidak
menginterpolasi rata-rata dari nilai-nilai Z.
Local Polynomial
Metode ini paling berlaku untuk set data yang halus lokal (misalnya
relatif halus permukaan dalam lingkungan pencarian). Metode
gridding Polynomial local memberikan nilai ke node jaringan dengan
menggunakan kuadrat terkecil berbobot sesuai dengan data di dalam elips
pencarian node grid.

C. Pengolahan dan Penggunaan data menggunakan Software Surfer

Langkah-langkah yang dilakukan pada praktikum surfer dalam membuat peta


kontur adalah sebagai berikut:

1. Membuka software surfer pada desktop.

Gambar 1. Membuka aplikasi surfer

2. Mengklik file > new > worksheet.


Gambar 2. Lembar kerja baru

3. Memasukkan data Tachymetri yang telah ada pada worksheet.

Gambar 3. Pemasukan data


4. Menyimpan data dengan mengklik file > save, akan muncul kotak dialog save as,
lalu mengetik nama file yang akan disimpan, klik save.

Gambar 4. Menyimpan file

5. Mengklik file > new > plot untuk menampilkan lembar kerja plot. Selanjutnya
mengklik grid > data.

Gambar 5. Membuat plot baru

6. Memilih data yang tersimpan pada kotak dialog open lalu klik open.
Gambar 6. Membuka file

7. Mengklik ok untuk menampilkan grid data report

Gambar 7. Memasukkan data grid


8. Mengklik file > save untuk menyimpan file data report ketika File grid data report
muncul,

Gambar 8. Menyimpan data report

9. Mengklik map > new > contour map, untuk membuat peta kontur dua dimensi.

Gambar 9. Counter map

10. Mengklik data yang telah disimpan pada kotak dialog open grid dan klik open.
Gambar 10. Membuka data grid

11. Tampilan peta kontur dua dimensi akan muncul.

Gambar 11. Peta kontur 2 dimensi

12. Mengklik new > 3D surface untuk menampilkan peta kontur dalam bentuk tiga
dimensi.

Gambar 12. Cara menampilkan kontur 3D


13. Memilih data yang telah disimpan lalu klik open pada kotak dialog open grid.

Gambar 13. Membuka data grid

14. Tampilan peta kontur tiga dimensi akan muncul.

Gambar 14. Peta kontur 3 dimensi

15. Menggabungkan peta kontur dua dimensi dan tiga dimensi dengan cara memblok
semua gambar, klik map > overlay map.

Gambar 15. Peta kontur 3 dimensi


16. Mengklik edit base properties untuk mengubah warna gambar pada kotak dialog fill
and line properties kemudian memilih warna gambar sesuai dengan yang diinginkan.

Gambar 16. Mengubah warna latar kontur

17. Tampilan peta kontur tiga dimensi.

Gambar 17. Peta kontur 3 dimensi dengan perbedaan warna


D. Kesimpulan

Surfer adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan
peta kontur dan pemodelan tiga dimensi yang berdasarkan pada grid. Peta dasar
yang digunakan pada Surfer dapat berasal dari peta-peta lain ataupun data citra
seperti foto udara ataupun citra satelit. Peta dasar tersebut dinamakan Base Map.

Adapun metode-metode grid dalam surfer : Inverse Distance to a Power,


Kriging, Minimum Curvature, Modified Shepard’s Method, Natural Neighbor,
Nearest Neighbor, Polynominal Regression, Radial Basic Function,
Trianggulation With Linear Interpolation, Moving Average, Data Metrics, Local
Polynomial

E. Lampiran

 Metode Inverse Distance To A Power

Gambar 18. 3D Surface Metode Inverse Gambar 19. Contur Map Metode
Distance To A Power Invers To a Power

Gambar 20. 3D Wireframe Metode Inverse


Distance To a Power
 Metode Nearest Neighbor

Gambar 21. 3D Surface Nearest Gambar 22. Contur Map Nearest


Neighbor Neighbor

Gambar 23. 3D Wireframe


Nearest Neighbor
 Metode Krigging

Gambar 23. 3D Surface Metode Krigging Gambar 24. Contur Map Metode Krigging

Gambar 25. 3D Wireframe Metode Krigging


DAFTAR PUSTAKA

Muda, Iskandar. 2008. Teknik Survei dan Pemetaan Jilid 3. Jakarta.


Direktorat Pembinaan Sekilah Menengah Kejuruan. Direktorat Jendral
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan
Nasional.

Tansya, Desta. 2012. Metode-Metode Gridding Pada Software Surfer. Tersedia :


http://bahankuliah-tha.blogspot.co.id/2012/12/metode-metode-gridding-
pada-software.html.

Anda mungkin juga menyukai