Anda di halaman 1dari 5

Metode-metode Surfer

Oleh
Anindia Kusuma Winahyu

PEMBAHASAN

Surfer merupakan salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan peta
kontur dan pemodelan tiga dimensi yang berdasarkan pada grid. Perangkat lunak ini
melakukan plotting data tabular XYZ tak beraturan menjadi lembar titik-titik segi empat
(grid) yang beraturan. Grid adalah serangkaian garis vertikal dan horisontal yang dalam
Surfer berbentuk segi empat dan digunakan sebagai dasar pembentuk kontur dan surface tiga
dimensi. Garis vertikal dan horisontal ini memiliki titik-titik perpotongan. Pada titik
perpotongan ini disimpan nilai Z yang berupa titik ketinggian atau kedalaman. Gridding
merupakan proses pembentukan rangkaian nilai Z yang teratur dari sebuah data XYZ.

Dalam pembuatan file grid ini akan diatur tentang :


1) Geometri garis grid (Grid line geometry), yang terdiri dari parameter batas grid (grid
limit) dan kepadatan grid (Grid density)
2) Metode grid / gridding
Batas grid (grid limit) merupakan batas-batas pemetaan yang diambil dari nilai X
terkecil, X terbesar, Y terkecil dan Y terbesar. Nilai X dan Y diambil dari data mentah di
worksheet. Batas-batas pemetaaan tesebut membentuk sebuah segi empat dengan koordinat
terluar nilai-nilai terbesar dari X dan Y.
Kepadatan grid (Grid density) merupakan lebar kolom dan baris pada file grid. Kolom
dan baris ini berupa garis grid minor yang terbentuk oleh proses interpolasi file XYZ di
sepanjang sumbu X dan Y.

Beberapa metode grid dalam surfer :


1. Invers distance to power
Metode yang cenderung pola mata sapi pada kontur-kontur yang konsentris melingkar
pada titik-titik data.

1
Gambar 1. Metode Invers Distance To Power
2. Kriging
Metode yang fleksibel dapat digunakan dalam sebagian data. kriging merupakan metode
default pada surfer.

Gambar 2. Metode Kriging


3. Minimum curvature
Metode yang melakukan generalisasi permukaan secara halus.

Gambar 3. Metode Minimum Curvature


4. Nearest neighbor
Metode ini efektif untuk data-data XYZ yang tersebar merata dalam setiap daerah
pemetaan, tetapi akan terjadi masalah apabila data XYZ tidak tersebar merata akan
mengakibat hasil kontur menjadi bias.

2
Gambar 4. Metode Nearest Neighbor
5. Polynominal regression
Metode ini bermanfaat untuk analisis permukaan secara umum. Metode ini menampilkan
kecenderungan kemiringan dan pola topografi secara umum dengan cakupan wilayah
yang luas.

Gambar 5. Metode Polynominal Regression


6. Radial basis function
Metode terbaik untuk sebagai besar jenis data. Tetapi cenderung membentuk pola mata
sapi terutama jika paramater penghalusan garis (smothing) diaktifkan.

Gambar 6. Metode Radial Basis Function


7. Modified Shepards method
Hasil metode ini menyerupai dengan inverse distance, tetapi apabila parameter
penghalusan (smoothing) diaktifkan maka kecenderungan kontur membentuk pola mata
sapi tidak terjadi.

3
Gambar 7. Metode Modified Shepards
8. Trianggulation with linear interpolation
Metode ini bermanfaat menghasilkan analisis patahan. Metode ini membutuhkan data
yang banyak, apabila terjadi kekurangan data maka mengakibatkan terbentuknya pola
segitiga pada permukaan kontur.

Gambar 8. Metode Trianggulation With Linear Interpolation

Ada beberapa pilihan dalam penentuan metode gridding berdasarkan sebaran data hasil
pengukuran ataupun digitasi. Adapun pilihan-pilihan tersebut sebagai berikut:

1) Titik data kurang dari 10. Data kurang dari 10 belum dapat memberikan informasi yang
lebih daripada pola umum bentuk daerah/lahan. Metode yang cocok polynominal
regression, krigging dan radial basis function.
2) Titik data hingga 250 titik pengukuran. Metode yang cocok yaitu : metode krigging
dengan mengunakan variogram linear dan metode radial basis fuction dengan
menggunakan fungsi multiquadric.
3) Titik data 250 hingga 1000 titik pengukuran. Metode yang cocok yaitu : metode
trianggulation, krigging dan radial basis fuction.
4) Data lebih dari 1000 titik pengukuran. Metode yang menghasilkan deskripsi yang bagus
dan mewakili adalah metode: trianggulation dan minimum curvature. Krigging dan
radial basis fuction juga dapat sebagai metode pilihan, namun waktu proses datanya
memerlukan waktu yang lama.

4
KESIMPULAN DAN SARAN

Surfer merupakan salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan peta
kontur dan pemodelan tiga dimensi yang berdasarkan pada grid. Beberapa metode grid dalam
surfer antara lain: invers distance to power, kriging, minimum curvature, nearest neighbor,
polynominal regression, radial basis function, modified shepards method, dan triangulation
with linear interpolation. Adapun pilihan dalam metode gridding tersebut berdasarkan
sebaran data hasil pengukuran ataupun digitasi.

Dalam pengaplikasian surfer, data yang digunakan harus akurat. Agar peta kontur yang
terbentuk sesuai dengan kondisi lahan yang sebenarnya.

Sumber :

Desvir, Virgianti. 2013. Makalah Surfer. [online]. Tersedia: http://virgiantidesvir.


blogspot.co.id/2013/07/kata-pengantar-puji-syukur-penulis.html. [14 November
2016].

Purwaamijaya, Iskandar Muda. 2008. Teknik Survei dan Pemetaan Jilid 3 untuk SMK.
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Anda mungkin juga menyukai