Anda di halaman 1dari 8

Laboratorium Geologi Komputasi 2015

MANFAAT DAN KEGUNAAN SURFER

Salah satu software yang dipakai dalam praktikum geokumputasi adalah


sufer yang sebagai salah satu aplikasi yang dapat membantu geologi dalam
membuat peta. Surfer merupakan salah satu perangkat lunak produk Golden
Software, Inc. untuk pembuatan peta kontur dan pemodelan tiga dimensi yang
didasarkan atas grid. Perangkat lunak ini berperan besar dalam pemetaan
kawasan. Meskipun canggih, perangkat ini tidak banyak menuntut untuk sistem
operasi maupun perangkat keras.

Gambar 1. Hasil (output) Program Surfer 9 dengan


Kontur 3 Dimensi.
Gambar 2. Stik Plot Arus

Surfer yang dibahas pada paper ini adalah perangkat lunak atau software
Surfer 9.0 Full Crack yang memiliki banyak fungsi visualisasi, 3D contouring dan
paket modeling permukaan yang berjalan di bawah Microsoft Windows. Surfer
digunakan secara luas untuk pemodelan medan, visualisasi landscape, analisis
permukaan, pemetaan kontur, pemetaan permukaan 3D, gridding, volumetrics,
dan banyak lagi. Sebuah Software yang canggih interpolasi sebuah permodelan
yang mengubah data XYZ ke publikasi-peta berkualitas. Surfer menyediakan
metode yang lebih gridding dan kontrol yang lebih luas terutama parameter
gridding, termasuk variograms yang bisa disesuaikan, support database dari paket
perangkat lunak lain di pasar. Anda juga dapat menggunakan kotak file yang
diperoleh dari yang lain, seperti file USGS DEM atau file jaringan ESRI.
Menampilkan grid Anda sebagai peta kontur yang luar biasa, peta 3D, wireframe
3D, vektor, gambar, relief berbayang, dan peta pos. Tambahkan peta dasar dan

Nama : Elizabhet Ortarita Minto Ariwati


NIM : 111.130.035
Plug : 12
Laboratorium Geologi Komputasi 2015
gabungkan beberapa jenis peta untuk menciptakan tampilan yang se-informatif
mungkin. Hampir semua aspek dari peta Anda dapat disesuaikan untuk
menghasilkan persis presentasi yang Anda inginkan. Peta publikasi menghasilkan
kualitas lebih cepat atau lebih mudah.
Dengan kata lain Surfer merupakan software yang dikhususkan untuk
analisa kontur dan 3D. Surfer dapat membuat kontur, relief, serta visualisasi 3D
lainnya dengan metode input “excel like”. Penggunaan surfer sangatlah mudah,
user tinggal memasukkan data titik,yang terdiri dari 2 titik koordinat, yaitu x dan
y, serta satu titik ketinggian yaitu z dalam suatu worksheet seperti di excel. setelah
itu dilakukan proses gridding atau interpolasi titik tersebut dengan menggunakan
algoritma pilihan di surfer meliputi inverse distance, krigging, minimum
curvature, nearest neighbour, polynominal regression, radial basis function,
shepard method, serta triangulation with linear interpolation. selain fungsi
interpolasi untuk pembuatan data 3D, surfer juga dilengkapi dengan analisa
overlay, selain itu terdapat pula fungsi annotation untuk melengkapi informasi
peta serta advanced editing, untuk perbaikan data.

Gambar 3. Tampilan Surfer 8


Pemetaan Kontur dan Pemodelan Spasial 3 Dimensi ini berbasiskan pada
software Surfer. Surfer adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk
pembuatan peta kontur dan pemodelan tiga dimensi dengan mendasarkan pada
grid. Perangkat lunak ini melakukan plotting data tabular XYZ tak beraturan
menjadi lembar titik-titik segi empat (grid) yang beraturan. Grid adalah

Nama : Elizabhet Ortarita Minto Ariwati


NIM : 111.130.035
Plug : 12
Laboratorium Geologi Komputasi 2015
serangkaian garis vertikal dan horisontal yang dalam surfer berbentuk segi empat
dan digunakan sebagai dasar pembentuk kontur dan surface tiga dimensi. Surfer
tidak mensyaratkan perangkat keras ataupun sistem operasi yang tinggi. Oleh
karena itu, surfer relatif mudah dalam aplikasinya. Surfer memberikan kemudahan
dalam pemuatan berbagai macam peta kontur atau model spasial 3 Dimensi.
Sangat membantu dalam analisis volumetrik, Cut And Fill, slope, dan lain-lain.
Memungkinkan pembuatan peta 3 dimensi dari suatu data tabular yang disusun
dengan menggunakan worksheet seperti excel dan lain-lain.Surfer membantu
dalam analisis kelerengan, ataupun morfologi lahan dari suatu foto udara atau
citra satelit yang telah memiliki datum ketinggian. Aplikasi lain yang sering
menggunakan surfer adalah analisis spasial untuk mitigasi bencana alam yang
berkaitan dengan faktor topografi dan morfologi lahan. Surfer dapat memberikan
gambaran secara spasial letak potensi bencana.
Kemudian Surfer adalah Contouring dan pemetaan permukaan 3D
program yang berjalan di bawah Microsoft Windows. Dengan cepat dan mudah
mengkonversi data anda ke kontur yang menonjol, 3D permukaan, 3D gambar
rangka, vektor, gambar, naungan lega, dan pasca peta.
Surface plot adalah lembar kerja yang digunakan untuk membuat peta atau
file grid. Pada saat awal dibuka, lembar kerja ini berada pada kondisi yang
masih kosong. Pada lembar plot ini peta dibentuk dan diolah untuk
selanjutnya disajikan. Lembar plot digunakan untuk mengolah dan membentuk
peta dalam dua dimensional, seperti peta kontur, dan peta tiga dimensional seperti
bentukan muka tiga dimensi.

Gambar 4. Tampilan Peta Permukaan 3D pada Surfer 8

Nama : Elizabhet Ortarita Minto Ariwati


NIM : 111.130.035
Plug : 12
Laboratorium Geologi Komputasi 2015
Lembar plot ini menyerupai lembar layout di mana operator melakukan
pengaturan ukuran, teks, posisi obyek, garis, dan berbagai properti lain. Pada
lembar ini pula diatur ukuran kertas kerja yang nanti akan digunakan sebagai
media pencetakan peta.

Gambar 5. Hasil dari Surfer dalam Bentuk 3 Dimensi (atas) dan 2 Dimensi (bawah) dengan
Warna Hitam Putih.
Worksheet merupakan lembar kerja yang digunakan untuk melakukan
input data XYZ. Data XYZ adalah modal utama dalam pembuatan peta pada
surfer. Dari data XYZ ini dibentuk file grid yang selanjutnya diinterpolasikan
menjadi peta-peta kontur atau peta tiga dimensi. Lembar worksheet memiliki
antarmuka yang hampir mirip dengan lembar kerja MS Excel. Worksheet pada
Surfer terdiri dari sel-sel yang merupakan perpotongan baris dan kolom. Data
yang dimasukkan dari worksheet ini akan disimpan dalam file.dat.

Gambar 6. Data Dimasukkan dalam X,Y,Z Koordinat Kartesian Mirip dengan Excel.

Gambar 7. Data Dimasukkan dalam X,Y,Z Koordinat Decimal Degrees Mirip dengan Excel.

Nama : Elizabhet Ortarita Minto Ariwati


NIM : 111.130.035
Plug : 12
Laboratorium Geologi Komputasi 2015
Jendela editor adalah tempat yang digunakan untuk membuat atau
mengolah file teks ASCII. Teks yang dibuat dalam jendela editor dapat dikopi dan
ditempel dalam jendela plot. Jendela editor juga digunakan untuk menangkap
hasil perhitungan volume. Sekelompok teks hasil perhitungan volume file grid
akan ditampilkan dalam sebuah jendela editor. Jendela tersebut dapat disimpan
menjadi sebuah file ASCII dengan ekstensi .txt.
GS Scripter adalah makro yang dapat digunakan untuk membuat
sistem otomasi dalam surfer. Dengan menggunakan GS Scripter ini tugas-
tugas yang dilakukan secara manual dapat diringkas menjadi sebuah makro.
Makro dari GS Scripter ini mirip dengan interpreter bahasa BASIC. Makro
disimpan dalam ekstensi .bas.
Simbolisasi digunakan untuk memberikan keterangan pada peta yang
dibentuk pada lembar plot. Simbolisasi yang digunakan berupa simbol point,
garis, ataupun area, serta teks. Simbolisasi yang ada pada peta ini memungkinkan
peta yang dihasilkan surfer dapat dengan mudah dibaca dan lebih komunikatif.
Editing peta kontur dimaksudkan untuk mendapatkan bentuk peta kontur
yang sesuai dengan syarat-syarat pemetaan tertentu ataupun sesuai dengan
keinginan pembuat peta. Beberapa hal yang berkaitan dengan hal ini misalnya
adalah penetapan nilai kontur interval (Interval Contour), labelling garis indeks,
kerapatan label, pengubahan warna garis indeks, pengaturan blok warna kelas
ketinggian lahan, dan lain-lain. Gambar berikut adalah contoh penggunaan kontur
interval yang berbeda dari sebuah peta kontur yang sama.

Nama : Elizabhet Ortarita Minto Ariwati


NIM : 111.130.035
Plug : 12
Laboratorium Geologi Komputasi 2015
Secara umum, pengaturan kontur interval mengikuti aturan
berikut: Kontur Interval = 1/2000 x skala peta dasar Jadi jika menggunakan dasar
dengan skala 1 : 50.000 maka seharusnya kontur interval peta adalah 25 meter.
Beda tinggi antar garis kontur tersebut terpaut 25 meter. Seandai peta dasar
tersebut diperbesar menjadi skala 1: 25.000, maka kontur intervalnya pun juga
harus diubah menjadi 12,5 meter.
Overlay peta kontur dimaksudkan adalah menampakkan sebuah peta
kontur dengan sebuah data raster, atau sebuah peta kontur dengan model tiga
dimensi. Overlay ini memudahkan analisis sebuah wilayah dalam kaitannya
dengan kontur atau bentuk morfologi lahan setempat.

Peta dasar yang digunakan pada Surfer dapat berasal dari peta-peta lain
ataupun data citra seperti foto udara ataupun citra satelit. Peta dasar tersebut
dinamakan Base Map. Proses kedua ini sering disebut dengan istilah grid-ding.
Proses gridding menghasilkan sebuah file grid. File grid digunakan sebagai dasar
pembuatan peta kontur dan model tiga dimensi.
Base map merupakan map dasar dari surfer yang dapat mengimpor peta
dalam bentuk beberapa format yang berbeda yang memberikan berbagai informasi
terinterprastasi dalam gambar. Post map merupakan perngkat dalam surfer yang
menunjukan pos-pos dengan simbol dan berbagai ukuran. Contour map
merupakan perlengkapan surfer yang digunakan untuk membuat kontur dari grid
yang telah ditentukan.

Nama : Elizabhet Ortarita Minto Ariwati


NIM : 111.130.035
Plug : 12
Laboratorium Geologi Komputasi 2015
Dengan menggunakan bentuk wireframe, maka perbedaan suhu pada
setiap stasiun akan lebih terlihat dengan adanya perbedaan ketinggian sesuai
gambar 3 dimensinya.
Surfer memberikan kemudahan dalam pemuatan berbagai macam peta
kontur atau model spasial 3 Dimensi. Sangat membantu dalam analisis
volumetrik, cut and fill, slope, dan lain-lain. Memungkinkan pembuatan peta 3
dimensi dari suatu data tabular yang disusun dengan menggunakan worksheet
seperti excel dan lain-lain. Surfer membantu dalam analisis kelerengan, ataupun
morfologi lahan dari suatu foto udara atau citra satelit yang telah memiliki datum
ketinggian.
Aplikasi lain yang sering menggunakan surfer adalah analisis spasial
untuk mitigasi bencana alam yang berkaitan dengan faktor topografi dan
morfologi lahan. Surfer dapat memberikan gambaran secara spasial letak potensi
bencana.

Gambar 9. Pemetaan Menggunakan Surfer


Surfer tidak mensyaratkan perangkat keras ataupun sistem operasi yang
tinggi. Oleh karena itu, surfer relatif mudah dalam aplikasinya. Surfer bekerja
pada sistem operasi windows 9x dan windows NT.

Nama : Elizabhet Ortarita Minto Ariwati


NIM : 111.130.035
Plug : 12
Laboratorium Geologi Komputasi 2015

.2. Kelebihan dan Kekurangan Surfer


Menurut Juniangga (2010), berikut beberapa kelebihan dari software
surfer antara lain:
1. Jika hasil pengukuran topografi lapangan yang menggunakan koordinat lokal X,Y
dan elevasi Z dapat dengan mudah ditransfer.
2. Jika data yang tersedia sudah berupa peta topografi hasil pengukuran,
pelaksanaan digitasi dapat dilakukan dengan cara yang cukup mudah.
3. Dapat dilakukan modifikasi, dengan manipulasi sebagian nilai kontur sebagai
bagian dari bentang alam yang terubah.
4. Perhitungan luas dan volume sebelum dan sesudah kondisi bentang alam berubah
dapat dilakukan dengan cara sederhana.
5. Dengan fasilitas yang tersedia (vector), dapat dilakukan membagi
daerah berdasarkan kawasan penyaluran.
6. Dalam surfer tersedia juga fasilitas untuk menghitung besarnya sumberdaya atau
cadangan; misalnya dengan menggunakankriging, inverse distance, minimum
curvature, dll.
7. Penggunaan program terapan ini sangat mudah dan sederhana (user friendly).
8. Memiliki banyak format file yang tersedia seperti data spreadsheet; *.dat, *.txt,
*.xls, *.bna, *.bln dan lain-lain; data topo contour map; *.srf, *.wmf, *.jpg,
*.bmp, *.gif dan lain-lain.
9. Memungkinkan transfer file ke program terapan lainnya.
10. Memiliki banyak variasi warna.
11. Visualisasi lengkap karena dilengkapi salib sumbu koordinat.
12. Kenampakan melintang terlihat lebih jelas.
Menurut Juniangga (2010) beberapa kelemahan dari software surfer adalah:
1. Membutuhkan waktu pemrosesan yang lama.
2. Membutuhkan biaya yang besar dalam pembuatan digital terrain mode.
3. Tidak dapat melakukan klasifikasi kemiringan sesuai dengan presentase
kemiringan yang dikehendaki.
4. Hanya dapat menampilkan satu penampang melintang saja.
5. Dalam penggunaannya diperlukan lisensi.

Nama : Elizabhet Ortarita Minto Ariwati


NIM : 111.130.035
Plug : 12

Anda mungkin juga menyukai