Anda di halaman 1dari 5

KOMPUTER ANALOG

Sejarah Komputer Analog

(gambar : Differential Analyzer)

Dr. Vannevar Bush (1890-1974) di M.I.T. (Massachussetts Institute of


Technology) membuat computer analog pertama untuk memecahkan persoalan
persamaan differensial. Mesih ini disebut dengan nama Differential Analyzer.
Meskipun Dr. Bush sudah diakui sebagai penemu mesin komputer analog yang
pertama, pada rentang tahun 1921 hingga 1931, namun demikian penelitian
mengenai mesin komputer analog sudah berjalan jauh sebelum itu. Pada tahun
1836, seorang fisikawan asal Prancis, yaitu Gaspard-Gustave Coriolis merancang
sebuah mesin mekanikal yang dapat membantu memecahkan masalah perhitungan
kalkuus, yaitu diferensiasi.

Diferensiasi atau juga dikenal dengan nama kalkulus diferensial merupakan


salah satu cabang ilmu kalkulus, yang mempelajari mengenai perubahan dalam
suatu fungsi berdasarkan perubahan input nilainya. Penggunaan kalkulus
diferensial banyak menggunakan metode integral dan juga metode turunan dalam
hampir seluruh bidang, seperti bidang fisika, kimia, dan juga bidang matematika
teknik. Kembali pada pembuatan konsep mesin differential analyzer, konsep
mesin mekanikal ini diciptakan ketika penggunaan kalkulus diferensial mulai
banyak digunakan dan sulit untuk melakkan penghitungan. Maka dari itu, banyak
penelitian mengenai pengembangan mesin differential calculus.
Setelah Coriolis, maka ada seorang bernama James Thomson yang pada tahun
1876 mempublikasikan mengenai sebuah alat atau device yang mampu
mengintegrasikan penghitungan diferensial ke dalam berbagai metode. Device
atau alat ini disebut dengan nama Integrating Machine. Dengan perkembangan
dari integrating machine, maka barulah kemudian Dr. Bush bersama dengan
rekannya, Harold Locke Hazen membuat dan memperkenalkan differential
analyzer ke publik. Saat itu, penggunaan mesin differential analyzer mulai banyak
digunakan, sehingga dianggap sebagai bentuk komputer analog pertama.

Itulah sejarah singkat mengenai komputer analog pertama, dimana pembuatan


mekanikal komputer analog berupa differential analyzer kemudian memicu
perkembangan dari pembuatan komputer analog untuk berbagai kepentingan,
tidak hanya pada kepentingan kalkulus dan ilmu matematika saja, namun juga
untuk kepentingan praktis, yang bisa digunakan oleh masyarakat luas.

Definisi

(gambar: computer analog)

Komputer analog, sesuai dengan namanya merupakan jenis komputer yang


bekerja secara analog, tanpa menggunakan komponen yang bersifat digital.
Komputer analog merupakan seperangkat alat elektronik dan juga mekanikal yang
dibuat untuk memecahkan operasi tertentu, yang melakukan analisa data yang
bersifat kontinyu dengan tipe data berupa besaran fisik dan juga angka secara
kuantitatif. Komputer analog juga saat ini banyak dikenal sebagai mesin analog.
Pada dasarnya, komputer analog ini banyak digunakan pada laboratorium ataupun
pabrik yang berhubungan dengan kemampuan teknis, seperti pabrik kimia, pabrik
manufaktur, dan juga pabrik produksi lainnya. Namun demikian, komputer analog
ini juga bisa digunakan pada keperluan dan juga penggunaan rumah
tangga. Secara umum, komputer analog memiliki beberapa ciri utama. Berikut ini
adalah beberapa ciri utama dari komputer analog :

 Data yang diukur bersifat kuantitatif


 Hasil penghitungan ditunjukkan secara fisik, misalnya dalam bentuk jarum
dan juga angka
 Biasanya hanya berguna untuk melakukan pengukuran ataupun
penghitungan yang terbatas (hanya beberapa satuan saja)

Penggunaan dan Contoh dari Komputer Analog

Karena hanya dapat membaca besaran data secara fisik dan juga bersifat data
kontinyu, maka komputer analog tentu saja memiliki beberapa keterbatasan.
Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan komputer analog dan juga
beberapa contoh dari komputer analog yang banyak digunakan secara umum:

1. Voltmeter
Voltmeter merupakan salah satu jenis komputer analog atau mesin analog yang
banyak digunakan untuk kepentingan teknik dan juga mekanikal, yang
berhubungan dengan tegangan listrik. Voltmeter merupakan salah satu jenis
komputer analog, karena:

 Voltmeter hanya mengukur satu besaran fisik saja


 Voltmeter dapat bekerja secara kontinyu
 Voltmeter bekerja dengan menggunakan angka dan juga jarum

Meskipun sekarang sudah ada voltmeter digital, akan tetapi penggunaan voltmeter
analog masih banyak digunakan, karena dinilai cukup praktis dan juga ekonomis.
Meskipun begitu, voltmeter analog tidak dapat menunjukkan besaran angka secara
pasti dan persis, sehingga user hanya dapat mengira-ngira posisi yang jarumg
menunjukkan angka berapa.

Voltmeter hanyalah satu contoh saja dari penggunaan komputer analog ataupun
mesin analog. Pada dasarnya, masih banyak lagi jenis komputer dan juga mesin
analog lainnya.

2. Amperemeter
Amperemeter merupakan mesin atau komputer analog yang digunakan untuk
mengukur besaran listrik, yaitu ampere. Penggunaan amperemeter juga sering
dikombinasikan dengan voltmeter, dimana voltase atau tegangan apabila dikalikan
dengan besaran ampere, akan menghasilkan besaran watt atau daya listrik.

3. Speedometer
Speedometer merupakan komputer atau mesin analog yang mengukur kecepatan.
Kebanyakan, pengukuran kecepatan yang dilakukan oleh speedometer
menggunakan rumus diameter ban, dan juga perputaan dari ban. Hal ini membuat
speedometer seringkali tidak berlaku universal, karena apabila terjadi perubahan
ukuran ban atau roda, maka akan mempengaruhi hasil dari pengukuran
speedometer.

4. Seismograph
Seismograph banyak digunakan pada daerah pegunungan berapi yang aktif.
Seismograph merupakan alat pencatat gempa, dimana dengan seismograpdh, akan
menunjukkan seberapa kuat gempa yang dihasilkan, dengan menggunakan output
berupa garis-garis.

5. Thermometer
Thermometer merupakan alat atau komputer analog yang biasa digunakan untuk
mengukur suhu, kebanyakan adalah suhu ruangan dan juga kabin mobil.
Kelebihan komputer analog

 Mudah untuk dioperasikan


 Special purpose, memiliiki fungsi spesifik untuk satu bidang
 Dapat merepresentasikan besaran yang akan diproses dalam rentang nilai
tertentu

Kekurangan komputer analog

 Tidak berlaku universal, hanya bisa digunakan untuk menghitung


spesialisasinya saja
 Komponen yang cukup rumit
 Tidak multifungsi
 Membutuhkan daya yang cukup besar
 Terkadang sulit untuk melakukan pemrosesan data berupa angka

Anda mungkin juga menyukai