Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Surfer 8 merupakan salah satu perangkat lunak produk Golden Software,
Inc. untuk pembuatan peta kontur dan pemodelan tiga dimensi yang didasarkan
atas grid. Perangkat lunak ini berperan besar dalam pemetaan kawasan. Meskipun
canggih, perangkat ini tidak banyak menuntut untuk sistem operasi maupun
perangkat keras. Pendukung perangkat lunak ini adalah Windows 98, Me, 2000,
XP atau lebih tinggi sebagai OS. 800 X 600 atau lebih tinggi resolusi monitor
dengan dukungan minimal 256 warna; 20 MB ruang bebas harddisk pada drive
OS( windows); 13 MB ruang bebas pada hardisk. Paling sedikit 8 MB RAM
keatas syarat windows untuk data sederhana. Paling sedikit 8 MB RAM keatas
syarat windows untuk besar gambar (bitsmaps) dan tampilan.

1.2 TUJUAN
1. dapat mengenal lebih dalam tentang surfer
2. dapat menjalankan aplikasi surfer
3. Siswa dapat membuat peta kontur dan pemodelan 3 dimensi menggunakan
aplikasi surfer
4. Siswa dapat memahami langkah langkah menggunakan software surfer

1.3 MANFAAT
1. Surfer memudahkan untuk membuat kontur dan gambar 3D dengan
memasukan data XYZ
2. Dalam membuat kontur di surfer , tidak terlalu sulit untuk
mengerjakannnya
3. Pada surfer juga bermanfaat untuk mengetahui volume tanah
4. Surfer memberikan kemudahan dalam pemuatan berbagai macam peta
kontur atau model spasial 3 Dimensi

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SURFER


Surfer adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan
peta kontur dan pemodelan tiga dimensi yang berdasarkan pada grid. Perangkat
lunak ini melakukan plotting data tabular XYZ tak beraturan menjadi lembar titik-
titik segi empat (grid) yang beraturan. Grid adalah serangkaian garis vertikal dan
horisontal yang dalam Surfer berbentuk segi empat dan digunakan sebagai dasar
pembentuk kontur dan surface tiga dimensi. Garis vertikal dan horisontal ini
memiliki titik-titik perpotongan. Pada titik perpotongan ini disimpan nilai Z yang
berupa titik ketinggian atau kedalaman. Gridding merupakan proses pembentukan
rangkaian nilai Z yang teratur dari sebuah data XYZ. Hasil dari proses gridding
ini adalah file grid yang tersimpan pada file .grd.
Untuk sistem operasi dan perangkat keras , surfer tidak mensyaratkan
perangkat keras ataupun sistem operasi yang tinggi.Oleh karena itu surfer relatif
mudah dalam aplikasinya. Surfer bekerja pada sistem operasiWindows 9x dan
Windows NT.Berikut adalah spesifikasi minimal untuk aplikasi Surfer:Tersedia
ruang untuk program minimal 4 MB.Menggunakan sistem operasi Windows 9.x
atau Windows NT.RAM minimal 4 MB.Monitor VGA atau SVGA.
Pemasangan program surfer (instal) , Masukkan master program Surfer
pada CD ROM atau media lain.Buka melalui eksplorer dan klik dobel pada Setup.
Surfer menanyakan lokasi pemasangan.Jawab drive yang diinginkan. Jawab
pertanyaan selanjutnya dengan Yes.
Lembar Kerja Surfer Lembar kerja Surfer terdiri dari tiga bagian,
yaitu:Surface plot,Worksheet,Editor.
- Surface plot
Surface plot adalah lembar kerja yang digunakan untuk membuat peta atau
file grid. Pada saat awal dibuka, lembar kerja ini berada pada kondisi yang masih
kosong. Pada lembar plot ini peta dibentuk dan diolah untuk selanjutnya disajikan.
Lembar plot digunakan untuk mengolah dan membentuk peta dalam dua
dimensional, seperti peta kontur, dan peta tiga dimensional seperti bentukan muka
2
tiga dimensi.Lembar plot ini menyerupai lembar layout di mana operator
melakukan pengaturan ukuran,teks, posisi obyek, garis, dan berbagai properti lain.
Pada lembar ini pula diatur ukuran kertas kerja yang nanti akan digunakan sebagai
media pencetakan peta.

2
- Worksheet
Worksheet merupakan lembar kerja yang digunakan untuk melakukan
input data XYZ. Data XYZ adalah modal utama dalam pembuatan peta pada
surfer. Dari data XYZ ini dibentuk file grid yang selanjutnya diinterpolasikan
menjadi peta-peta kontur atau peta tiga dimensi. Lembar worksheet memiliki
antarmuka yang hampir mirip dengan lembar kerja MS Excel. Worksheet pada
Surfer terdiri dari sel-sel yang merupakan perpotongan baris dan kolom. Data
yang dimasukkan dari worksheet ini akan disimpan dalam file .dat.
- Editor
Jendela editor adalah tempat yang digunakan untuk membuat atau
mengolah file teks ASCII. Teks yang dibuat dalam jendela editor dapat dikopi dan
ditempel dalam jendela plot. Kemampuan ini memungkinkan penggunaan sebuah
kelompok teks yang sama untuk dipasangkan pada berbagai peta.
Jendela editor juga digunakan untuk menangkap hasil perhitungan volume.
Sekelompok teks hasil perhitungan volume file grid akan ditampilkan dalam
sebuah jendela editor. Jendela tersebut dapat disimpan menjadi sebuah file ASCII
dengan ekstensi .txt.
Overlay peta kontur
Overlay peta kontur dimaksudkan adalah menampakkan sebuah peta
kontur dengan sebuah data raster, atau sebuah peta kontur dengan model tiga
dimensi. Overlay ini memudahkan analisis sebuah wilayah dalam kaitannya
dengan kontur atau bentuk morfologi lahan setempat.

2.2 PENGERTIAN KONTUR


Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian yang sama. Kontur ini dapat memberikan informasi relief,
baik secara relatif, maupun secara absolute. Informasi relief secara relatif ini,
diperlihatkan dengan menggambarkan garis-garis kontur secara rapat untuk
daerah terjal, sedangkan untuk daerah yang landai dapat di perlihatkan dengan
menggambarkan garis-garis tersebut secara renggang.
Informasi relief secara absolute, diperlihatkan dengan cara menuliskan nilai
kontur yang merupakan ketinggiangaris tersebut diatas suatu bidang acuan
tertentu. Bidang acuan yang umum digunakan adalah bidang permukaan laut rata-
rata. Interval kontur ini sama dengan beda tinggi antar kedua kontur. Interval
sangat bergantung kepada skala peta, juga pada relief permukaan.
- Interpolasi Titik Kontur

3
Garis kontur adalah garis khayal dilapangan yang menghubungkan titik
dengan ketinggian yang sama atau garis kontur adalah garis kontinyu diatas peta
yang memperlihatkan titik-titik diatas peta dengan ketinggian yang sama. Nama
lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis tinggi horizontal.
Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap tinggi tertentu. Garis kontur
disajikan di atas peta untuk memperlihatkan naik turunnya keadaan permukaan
tanah.
Aplikasi lebih lanjut dari garis kontur adalah untuk memberikan informasi
slope (kemiringan tanah rata-rata), irisan profil memanjang atau melintang
permukaan tanah terhadap jalur proyek (bangunan) dan perhitungan galian serta
timbunan (cut and fill) permukaan tanah asli terhadap ketinggian vertikal garis
atau bangunan. Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak
garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang
mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka untuk
garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.
Garis-garis kontur merupakan cara yang banyak dilakukan untuk
melukiskan bentuk permukaan tanah dan ketinggian pada peta, karena
memberikan ketelitian yang lebih baik. Cara lain untuk melukiskan bentuk
permukaan tanah yaitu dengan cara hachures dan shading.
Garis kontur memiliki sifat sebagai berikut :
a) Berbentuk kurva tertutup.
b) Tidak bercabang.
c) Tidak berpotongan.
d) Menjorok ke arah hulu jika melewati sungai.
e) Menjorok ke arah jalan menurun jika melewati permukaan jalan.
f) Tidak tergambar jika melewati bangunan.
g) Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang terjal.
h) Garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landai
i) Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika
datar maka interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika
datar maka interval garis kontur adalah 1/1000 dikalikan dengan nilai skala peta ,
jika berbukit maka interval garis kontur adalah 1/500 dikalikan dengan nilai skala
peta dan jika bergunung maka interval garis kontur adalah 1/200 dikalikan dengan
nilai skala peta.

4
j) Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar adalah setiap selisih 3 garis
kontur, pada daerah berbukit setiap selisih 4 garis kontur sedangkan pada daerah
bergunung setiap selisih 5 garis kontur.
k) Satu garis kontur mewakili satuketinggian tertentu.
l) Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih
tinggi.
m) Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "U" menandakan punggungan
gunung.
n) Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V" menandakan suatu
lembah/jurang

2.3 LANGKAH PENGERJAAN MENGGUNAKAN SURFER


1. Pelaksanaan Praktikum
Langkah membuat kontur secara sederhana yaitu:

• Buka program surfer (bisa dengan double klik) maka tampilan awalnya akan
seperti gambar dibawah ini :

Gambar 1. Buka Program Surfer

• Selanjutnya klik File – New – Worksheet (atau dengan Ctrl + W )

5
Gambar 2. Buat Worksheet

• Jika anda berhasil membuka worksheet maka akan keluar tabel seperti saat anda
membuka MS. Excel : untuk selanjutnya tinggal masukkan data anda sesuai
koordinat x, y, dan z
• Setelah Save worksheet maka kembali ke menu plot (sebelah worksheet kita
tadi) terus masuk klik menu grid-data- pilih nama worksheet kita tadi co:
latihan.bln (bln itu format penyimpanannya jadi g usah ditulis waktu nyimpan)
• Sedangkan untuk menampilkan gambar konturnya klik menu Map – New –
Contour Map – pilih file dengan nama latihan.
• Hasil contur terlihat seperti gambar dibawah :

Gambar 3. Kontur

• Nah sedangkan untuk mewarnai kontur tersebut dapat dilakukan dengan klik
gambar kontur lalu klik kanan – properties – general – centang pada tulisan fill
contour :

6
Gambar 4. Warnai Kontur

• Lalu ubah juga levelnya sesuai dengan warna yang dikehendaki dan hasilnya
dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 5. Warnai Sesuai level Kontur

7
2.4 METODE PENGUKURAN POLYGON
Metode polygon adalah salah satu cara penentuan posisi horizontal banyak
titik dimana titik satu dengan yang lainnya dihubungkan satu sama lain dengan
pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon).
Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode
pengukuran dan pemetaan. Kerangka dasar horizontal yang bertujuan untuk
memperoleh koordinat planimetris (x,y) titik-titik pengukuran.
Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal (KDH) :
a. Metode titik tunggal
b. Pengikatan kemuka
c. Pengikatan kebelakang
Pengikatan kebelakang di bagi dua metode:
a. Metode collins
b. Metode cassini
c. Metode titik banyak
Banyak titik di bagi lima metode :
a. Metode poligon
b. Metode triangulasi
c. Metode trilaterasi
d. Metode triangulterasi
e. Metode kuadrilateral
Pengukuran polygon sendiri mengandung arti salah satu metode penentuan
titik diantara beberapa metode penentuan titik yang lain. Berdasarkan bentuknya
polygon dapat dibagi dalam dua bagian, diantaranya:
Polygon berdasarkan visualnya, macamnya adalah :

8
A. Polygon tertutup
Pada poligon tertutup :
1. Garis-garis kembali ke titik awal, jadi membentuk segi banyak.
2. Berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau lebih
besar daripada ketelitian letak titik awal.
3. Poligon tertutup memberikan pengecekan pada sudut-sudut dan jarak
tertentu, suatu pertimbangan yang sangat penting.
4. Titik sudut yang pertama = titik sudut yang terakhir.
Poligon tertutup biasanya dipergunakan untuk :
1. Pengukuran titik kontur.
2. Bangunan sipil terpusat.
3. Waduk
4. Bendungan
5. Kampus UPI.
6. Pemukiman.
7. Jembatan (karena diisolir dari 1 tempat)
8. Kepemilikan tanah.
9. Topografi kerangka.

B. Polygon terbuka
(secara geometris dan matematis), terdiri atas serangkaian garis yang
berhubungan tetapi tidak kembali ke titik awal atau terikat pada sebuah titik
dengan ketelitian sama atau lebih tinggi ordenya. Titik pertama tidak sama dengan
titik terakhir.
Poligon terbuka biasanya digunakan untuk :
1. Jalur lintas / jalan raya.
2. Saluran irigasi.
3. Kabel listrik tegangan tinggi.
4. Kabel TELKOM.
5. Jalan kereta api.

9
Polygon bercabang
Dilihat dari geometris, poligon terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Poligon terikat sempurna
Dikatakan poligon terikat sempurna, apabila :
a) Sudut awal dan sudut akhir diketahui besarnya sehingga terjadi hubungan
antara sudut awal dengan sudut akhir.
b) Adanya absis dan ordinat titik awal atau akhir.
c) Koordinat awal dan koordinat akhir diketahui.

2. Poligon terikat sebagian.


Dikatakan poligon terikat sebagian, apabila :
a) Hanya diikat oleh koordinat saja atau sudut saja.
b) Terikat sudut dengan koordinat akhir tidak diketahui.

3. Poligon tidak terikat


Dikatakan poligon tidak terikat, apabila :
a) Hanya ada titik awal, azimuth awal, dan jarak. Sedangkan tidak diketahui
koordinatnya.
b) Tidak terikat koordinat dan tidak terikat sudut.

Dilihat dari geometris, poligon terbagi menjadi 3, yaitu:


a) Polygon terikat sempurna
b) Polygon terikat sebagian
c) Polygon tidak terikat
Untuk mendapatkan nilai sudut-sudut dalam atau sudut-sudut luar serta
jarak-jarak mendatar antara titik-titik polygon diperoleh atau diukur dari lapangan
menggunakan alat pengukur sudut dan pengukur jarak yang mempunyai tingkat
ketelitian tinggi.
Pengolahan data polygon dikontrol terhadap sudut-sudut dalam atau luar
polygon dan dikontrol terhadap koordinat baik absis maupun ordinat. Pengolahan
data polygon dimulai dengan menghitung sudut awal dan sudut akhir dari titik-
titik ikat polygon. kontrol sudut polygon diawali terlebih dahulu dilakukan yaitu
untuk memperoleh koreksi sudut polygon dengan cara mengontroljumlah sudut
polygon terhadap pengurangan sudut akhir dengan sudut awal polygon. Koreksi
sudut polygon yang diperoleh kemudian dibagi secara merata tanpa bobot
terhadap sudut-sudut polygon hasil pengukuran dan pengamatan di lapangan.

10
Sudut-sudut jurusan titik polygon terhadap titik polygon berikutnya
mengacu terhadap sudut awal polygon dijumlahkan terhadap sudut polygon yang
dikoreksi. Kontrol Koordinat berbeda dengan kontrol sudut yaitu koordinat akhir
dan awal dikurangi serta dibandingkan terhadap jumlah proyeksinya terhadap
absis dan ordinat. Koreksi absis dan ordinat akan diperoleh dan dibandingkan
dengan mempertimbangkan bobot kepada masing-masin titik polygon. Bobot
koreksi didekati dengan cara perbandingan jarak pada suatu ruas garis terhadap
jarak total polygon dari awal sampai dengan akhir pengukuran.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Surfer merupakan software pemetaan yang mudah dipahami , karena dalam
menggunkannya hanya perlu waktu yang cukup singkat . selain itu , dalam
kebenaran pembuatan kontur surfer sangat bergantung pada data XYZ yang
dimasukkan . jika data tersebut benar , maka hasil kontur pun benar .

3.2 SARAN
1.Pada waktu membuka grid – data- dan memilih file , maka akan muncul kkotak
report 1 , pada saat itu , klik close dan boleh menyimpan report tersebut , juga
tidak masalah jika tidak menyimpannya
2.Dalam surfer tidak bisa me zoom dengan scroll sebagaimana dalam software
autocad , namun untuk mempermudah , cukup dengan klik zoom realtime .

12
DAFTAR PUSTAKA

Wilianto, Toto. 2015 Makalah Penggunaan dan Pengolahan Data Tachymetri


Menggunakan Surfer (online)
[http://totowilianto27.blogspot.co.id/2015/02/contoh-makalah-surfer-
teknik survey.html]

13

Anda mungkin juga menyukai