1
ellipsoid terkait, sehingga posisi WGS84 dapat digambarkan sebagai salah
koordinat XYZ Cartesian atau lintang, bujur dan koordinat ellipsoid tinggi. Asal
usul datum adalah Geocentre (pusat massa bumi) dan dirancang untuk posisi mana
saja di bumi.
2
1. Membutuhkan waktu pemrosesan yang lama.
2. Membutuhkan biaya yang besar dalam pembuatan digital terrain mode.
3. Tidak dapat melakukan klasifikasi kemiringan sesuai dengan presentase
kemiringan yang dikehendaki.
4. Hanya dapat menampilkan satu penampang melintang saja.
5. Dalam penggunaannya diperlukan lisensi.
Menurut Haris (2013), yang menyatakan bahwa pada surfer, terdapat beberapa
Tipe File, yaitu:
a. Data File digunakan untuk menghasilkan Grid File, data titik akhir pada peta.
File ini umumnya berpedoman pada data File xyz, melalui Manual Surfer dan
sistemnya.
b. Grid File digunakan untuk menghasilkan peta kontur dan Surface plot (denah),
menghaluskan Regular Spaced Array dari data z yang diatur dalam Collumn
dan Row.
c. Boundary File digunakan untuk batas/menutupi (Overlay) dasar peta pada peta
kontur atau Surface Plot, atau Specify dari batas untuk mengosongkan dan
mengiris (Slice) perhitungan.
d. Default Setting (.SET) untuk Specify Default Setting menggunakan dengan
Surfer.
e. Surfer (.SRF) dokumen yang menyimpan semua objek dan Current Setting
diisikan dalam Plot Window.
Bagian-bagian Surfer
Menurut Pratiwi (2011), lembar kerja surfer terdiri dari tiga bagian yaitu:
a. Surface plot
Surface plot adalah lembar kerja yang digunakan untuk membuat peta atau file
grid. Pada saat awal dibuka, lembar kerja ini berada pada kondisi yang masih
kosong. Pada lembar plot ini peta dibentuk dan diolah untuk selanjutnya disajikan.
Lembar plot digunakan untuk mengolah dan membentuk peta dalam dua
dimensional, seperti peta kontur, dan peta tiga dimensional.
3
Lembar plot ini menyerupai lembar layout di mana operator melakukan
pengaturan ukuran, teks, posisi obyek, garis, dan berbagai properti lain. Dapat pula
diatur ukuran kertas kerja yang akan digunakan sebagai media pencetakan peta.
b. Worksheet
Worksheet merupakan lembar kerja yang digunakan untuk melakukan input
data XYZ. Data XYZ adalah modal utama dalam pembuatan peta pada surfer. Dari
data XYZ ini dibentuk file grid yang selanjutnya diinterpolasikan menjadi peta-peta
kontur atau peta tiga dimensi. Lembar worksheet memiliki antarmuka yang hampir
mirip dengan lembar kerja MS Excel. Worksheet pada Surfer terdiri dari sel-sel yang
merupakan perpotongan baris dan kolom. Data yang dimasukkan dari worksheet ini
akan disimpan dalam file .dat.
c. Editor
Editor adalah tempat yang digunakan untuk membuat atau mengolah file teks
ASCII. Teks yang dibuat dalam jendela editor dapat dikopi dan ditempel dalam
jendela plot. Kemampuan ini memungkinkan penggunaan sebuah kelompok teks
yang sama untuk dipasangkan pada berbagai peta. Jendela editor juga digunakan
untuk menangkap hasil perhitungan volume. Sekelompok teks hasil perhitungan
volume file grid akan ditampilkan dalam sebuah jendela editor. Jendela tersebut
dapat disimpan menjadi sebuah file ASCII dengan ekstensi .txt.
4
f. Tidak tergambar jika melewati bangunan.
g. Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang terjal.
h. Garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landai.
i. Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika
datar maka interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika
datar maka interval garis kontur adalah 1/1000 dikalikan dengan nilai skala
peta , jika berbukit maka interval garis kontur adalah 1/500 dikalikan dengan
nilai skala peta dan jika bergunung maka interval garis kontur adalah 1/200
dikalikan dengan nilai skala peta.
j. Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar adalah setiap selisih 3 garis
kontur, pada daerah berbukit setiap selisih 4 garis kontur sedangkan pada
daerah bergunung setiap selisih 5 garis kontur.
k. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.
l. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
5. Output/print/plot:
Berikut merupakan contoh peta yang sudah di lay out pada software surfer 10
dan siap untuk di cetak/print.
5
6. Retrieval/pemanggilan
Pada permukaan peta, pemanggilan dilakukan dengan menampilkan data Anda
sebagai permukaan 3D yang diberikan. Hamparan permukaan peta menghasilkan
diagram blok informatif, yang secara interaktif mengambil koordinat XYZ dari peta
manapun.
7. Popularitas/easy
Surfer adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk pembuatan peta
kontur dan pemodelan 3 dimensi yang berdasarkan pada grid. Perangkat lunak ini
melakukan plotting data tabular X,Y, dan Z tak beraturan menjadi lembar titik-titik
grid yang beraturan. Pembuatan peta 3D daerah Xo tan X dengan skala 1:300
memnggunakan softwere surfer yang dibuat dengan beberapa langkah, baik
menggunakan lembar worksheet maupun plot document. Dimana X merupakan
Northing, Y merupakan Easthing, dan Z merupakan Elevasi.
Surfer memberikan kemudahan dalam pemuatan berbagai macam peta kontur atau model
spasial 3 dimensi.Sangat membantu dalam analisis volumetrik, cut and fill, slope, dan lain-lain.
Memungkinkan pembuatan peta 3 dimensi dari suatu data tabular yang disusun dengan
menggunakan worksheet seperti excel dan lain-lain. Surfer membantu dalam analisis kelerengan,
ataupun morfologi lahan dari suatu foto udara atau citra satelit yang telahmemiliki datum
ketinggian. Aplikasi lain yang sering menggunakansurfer adalah analisis spasial untuk mitigasi
bencana alam yang berkaitan dengan faktor topografi dan morfologi lahan. Surfer dapat
memberikan gambaransecara spasial letak potensi bencana.
8. Harga
Software surfer 10 dapat diperoleh secara gratis/free melalui link berikut ini:
https://en.freedownloadmanager.org/Windows-PC/Surfer-10-64-bit.html