Anda di halaman 1dari 3

RINGKASAN

RISET OPERASI
“MEMAHAMI KONSEP DAN MENGINTERPRETASIKAN
METODE LINIER PROGRAMMING (LP)”

OLEH:

KELOMPOK 7 : I Putu krisna harta yasa 25 (1902612010294)


I Komang ngurah mudita 27 (1902612010302)
I Komang Aditya prawira nugraha 29 (1902612010304)
I Made dejan bayu andika mertha 30 (1902612010305)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN AJARAN 2019/2020
Memahami konsep dan menginterpretasikan metode
Linear Programming

2.1 Pengertian linear programming


Linear Programming yaitu salah satu teknik dari Riset Operasi untuk memecahkan persoalan optimasi
(maksimasi atau minimasi) dengan menggunakan persamaan dan ketidaksamaan linear dalam rangka untuk
mencari pemecahan yang optimum dengan memperhatikan pembatasan-pembatasan yang ada. Dalam keadaan
sumber yang terbatas harus dicapai suatu hasil yang optimum dengan perkataan lain bagaimana caranya agar
dengan masukan input yang terbatas dapat menghasilkan keluaran output berupa produksi barang atau jasa yang
optimum. Salah satu metoda analisis dalam teknik operasional riset untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian
sumber-sumber terbatas adalah menggunakan metoda program linear. Linear programming akan memberikan
banyak sekali hasil pemecahan persoalan, sebagai alternatif pengambilan tindakan, akan tetapi hanya ada satu yang
optimum (maksimum atau minimum). Memilih keputusan berarti memilh alternatif, tapi yang terpenting adalah
pengambilan alternatif terbaik( the best alternative), Johannes Suprapto (1987).
Menurut Hari Purnomo (2004) Pokok pikiran utama dalam menggunakan program linier adalah merumuskan
masalah dengan menggunakan sejumlah informasi yang tersedia, kemudian menerjemahkan masalah tersebut
dalam bentuk model matematika. Sifat linear mempunyai arti bahwa seluruh fungsi dalam model ini merupakan
fungsi yang linear.
Menurut Sofjan Assauri (1999, p9) : pengertian linear Programing merupakan suatu teknik perencanaan yang
menggunakan model matematika dengan tujuan menemukan kombinasi-kombinasi produk yang terbaik dalam
menyusun alokasi sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan yang digunakan secara optimal.
Menjurut Zulian Yamit (1996, p14) : Linear programming adalah metode atau teknik matematis yang digunakan
untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Ciri khusus penggunaan metode matematis ini adalah
berusaha mendapatkan maksimisasi atau minimisasi

2.2 Model linear programming


Salah satu ciri khas model linear programming adalah bahwa linear programming didukung oleh macam-
macam asumsi yang menjadi tulang punggung model tersebut. Asumsi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Propotionality, Asumsi ini berarti bahwa naik turunnya nilai z dan penggunaan faktor-faktor produksi yang
tersedia akan berubah secara sebanding (proposional) dengan perubahan tingkat kegiatan.
2. Additivity, Asumsi ini berarti bahwa nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dalam
linear programming dianggap bahwa kenaikan nilai tujuan yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan
dapat ditumbuhkan tanpa mempengaruhi nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain.
3. Divisibility, Asumsi ini mengatakan bahwa keluaran (output) yang dihasilkan oleh suatu kegiatan dapat
berupa bilangan pecahan, demikian pula nilai Z yang dihasilkan.
4. Deterministic (certainty), Asumsi ini mengatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam model
linear programming (aij, bj, cj ) dapat diperkirakan dengan pasti meskipun jarang digunakan tepat.

Dalam model linear programming dikenal 2 macam fungsi :


1. Fungsi Tujuan (objective Function), Fungsi tujuan merupakan fungsi yang menggambarkan tujuan atau
sasaran didalam permasalahan linear programming yang berkaitan dengan peraturan secara optimal
sumber daya – sumber daya untuk memperoleh keuntungan maksimal.
2. Fungsi Batasan (Constraint Function), Fungsi merupakan bentuk penyajian secara sistematis batasan-
batasan kapasitas yang tersedia akan dialokasikan secara optimal.
2.3 Asumsi Asumsi dasar linear programming
Asumsi dasar linear programming diuraikan agar penggunaan teknik linear programming ini dapat
memuaskan untuk berbagai masalah. Asumsi asumsi dalam pemrograman linear akan dijelaskan
secara implisif pada bentuk umum model program linear. Adapun asumsi asumsi dasar
pemrograman linear sebagai berikut :
1. Proportionality
Proportionality Asumsi ini berarti bahwa naik turunya nilai Z dan penggunaan sumber atau fasilitas yang
tersedia akan berubah secara sebanding (proportional) dengan perubahan tingkat kegiatan
2. Additivity Asumsi ini berarti bahwa nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dalam LP
dianggap bahwa kenaikan dari nilai tujuan (Z) yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat
ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain
Misalnya :
- Dimana
- Sehingga
3. Divisibility
Divisibility Asumsi ini menyatakan bahwa keluaran (output) yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat
berupa bilangan pecahan. Demikian pula dengan nilai Z yang dihasilkan.
4. Deterministik (Certainty) Asumsi ini enyatakan bahwa semua parameter yang terdapat dalam model LP (
) dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang dengan tepat

2.4 Beberapa pengertian dalam linear programming (LP)


Linear programming adalah merumuskan masalah dengan menggunakan sejumlah informasi yang tersedia
kemudian menerjemahkan masalah tersebut dalam bentuk model matematika. Sifat linier mempunyai arti bahwa
seluruh fiungsi dalam model ini merupakan fungsi yang linier.
Program linier (linear programming) adalah merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya
yang langka atau terbatas untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau
meminimumkan biaya. Sumber daya tersebut dapat berupa sumber daya fisik seperti uang, tenaga ahli, material
(bahan dan mesin) ataupun bukan fisik.

2.5 Formulasi model linear programming (LP)


Formulasi model adalah upaya untuk menghasilkan model yang berisikanvariabel,kendala,serta tujuan-
tujuanya dalam bentuk istilah matematika,sehingga dapat didentifikasi dengan jelas,mengikuti penyederhanaan
matematis,serta siap dimanfaatkan untuk perhitugan dengan subsitusi kuantitas bagi lambang-lambang.dengan kata
lain formulasi model adalah perumusan masalah yang dihadapi kedalam bentuk model matematika yang dapat
mewakili sistem nyata.
Setelah masalah diidentifikasikan, tujuan diterapkan, langkah selanjutnya adalah formulasi model matematik
yang meliputi tiga tahap :
1. Menentukan variabel yang tak diketahui (variabel keputusan) dan menyatakan
dalam simbol matematik
2. Membentuk fungsi tujuan yang ditunjukkan sebagai suatu hubungan linier (bukan
perkalian) dari variabel keputusan
3. Menentukan semua kendala masalah tersebut dan mengekspresikan dalam
persamaan dan pertidaksamaan yang juga merupakan hubungan linier dari variabel
keputusan yang mencerminkan keterbatasan sumberdaya masalah itu

Sumber : http://bembybamz.blogspot.com/2009/11/program-linear.html
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-linear-programing/

Anda mungkin juga menyukai