Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PROGRAM LINEAR

Disusun oleh:
GLORIA ANITA PANGESTU
XI IPS 4

SMA NEGERI 7 KOTA BENGKULU


TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebuah perusahaan atau organisasi perlu merencanakan strategi yang dapat
mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai, baik itu berupa keuntungan maksimal atau
biaya minimal. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki keterbatasan atas sumber
dayanya, baik keterbatasan dalam jumlah bahan baku, mesin dan peralatan, ruang, tenaga,
kerja, maupun model. Dengan keterbatasan ini, setiap perusahaan melakukan beberapa
cara untuk melakukan optimasi dengan hasil yang dicapai, salah satunya dengan program
linear (Linear Programming).
Pemrograman linear (linear proramming) adalah teknik pengambilan keputusan
untuk memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang terbatas diantara
berbagai kepentingan seoptimal mungkin. Pemrograman linear merupakan salah satu
metode dalam riset operasi yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan
dengan menggunakan pendekatan analisis kuantitatif. Teknik ini telah diterapkan secara
luas pada berbagai persoalan dalam perusahaan, untuk menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan penugasan karyawan, penggunaan mesin, distribusi, dan pengangkutan,
penentuan kapasitas produk, ataupun dalam penentuan portofolio investasi.
Linear Programming (LP) adalah suatu metode programasi yang variabelnya
disusun dengan persamaan linier. Oleh berbagai analist, maka LP diterjemahkan ke
dalam Bahasa Indonesia menjadi “programasi linier”, “pemrograman garis lurus”,
“programasi garis lurus” atau lainnya. Sebagai alat kuantitatif untuk melakuakn
pemrograman, maka metode LP juga ada kelebihan dan kelemahannya. Oleh karena itu,
pembaca atau peneliti harus mampu mengidentifikasi kapan alat ini dipergunakan dan
kapan tidak dipergunakan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Program Linear?
2. Apa pengertian Program Linear?
3. Bagaimana bentuk umum Program Linear?
4. Bagaimana metode grafik dalam Program Linear?
5. Bagaimana metode Aljabar dalam Program Linear?
6. Bagaimana metode simplex dalam Program Linear
7. Contoh penerapan Program Linear di Bidang Sosial Ekonomi Pertanian

C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah Program Linear
2. Mengetahui pengertian Program Linear
3. Mengetahui bentuk umum Program Linear
4. Mengetahui cara penyelesaian Program Linear dengan metode grafik
5. Mengetahui cara penyelesaian Program Linear dengan metode aljabar
6. Mengetahui cara penyelesaian Program Linear dengan metode simplex
7. Mengetahui contoh-contoh penerapan Program Linear dalam kehidupan sehari-hari
terutama di bidang Sosial ekonomi pertanian

D. Manfaat
Penulis berharap makalah ini memiliki manfaat bagi kita semua. Dimana dengan
adanya makalah ini dapat membantu semua kalangan baik itu mahasiswa, pelajar dan
masyarakat umum dalam mendalami Induksi Matematik dengan sejarah, konsep, prinsip,
dan hubungan prinsip. Selain itu dapat menambah wawasan mengenai contoh soal
penggunaanya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Program Linear


Model program linier dikembangkan dalam tiga tahap, anatara lain pada tahun
1939-1947. Pertama kali dikembangkan oleh Leonid Vitaliyevich Kantorovich, ahli
matematika Rusia yang memperoleh Soviet government’s Leinin Prize pada tahun 1965
dan the Order of Lenin pada tahun 1967; kedua, oleh Tjalillng Charles Koopmans, ahli
ekonomi dari belanda yang memulai karir intelektualnya sebagai fisikawan yang
melontarkan teori Kuantum mekanik; dank e-3, George Bernard Dantzig yang
mengembangkan Algoritma Simpleks. 
Pada tahun 1930, Kantorovich dihadapkan pada kasus nyata optimisasi sumber-
sumber yang tersedia di pabrik. Dia mengembangkan sebuah analisis baru  yang nantinya
akan dinamakan Pemrograman Linear. Kemudian pada tahun 1939, Kantorovich menulis
buku “The Mathematical Method of Production Planning and Organization”, di mana
Kantorovich menunjukkan bahwa seluruh masalah ekonomi dapat dilihat sebagai usaha
untuk memaksimumkan suatu fungsi terhadap kendala-kendala. Kuliah Kantotovich pada
saat menerima hadiah Nobel, 11 desember 1975 adalah Mathematics in Economic
Achievements, Difficulties, Perspectives. Di sisi ain, Koopmans sejak awal sudah
bergelut dengan matematika ekonomi dan ekonometri. Dia mengembangkan teknik
activity analiysis yang sekarang dikenal dengan Pemrograman linear. Namun demikian,
juga ada nama-nama lain yang berperan dalam pengembangan model ini, yaitu J. Von
Neuman. Bahkan dia mengembangkan “Activity analiysis of production set” sebelum
dilanjutkan oleh Koopmans. Pada saat itu, teknik yang mereka kembangkan dikenal
dengan istilah “programming of interdependent activities in a linier structure”. Istilah
programan linier diusulkan oleh Koopmans ketika mengunjungi Dantzig di RAND
Corporation pada tahun 1948. Istilah ini menjadi popular hingga sekarang.
B. Materi Program Linear
1. Pengertian Program Linear
Program linier adalah merumuskan masalah dengan menggunakan sejumlah
informasi yang tersedia kemudian menerjemahkan masalah tersebut dalam bentuk
model matematika. Sifat linier mempunyai arti bahwa seluruh fiungsi dalam model
ini merupakan fungsi yang linier.
Program linier (linear programming) adalah merupakan metode matematik dalam
mengalokasikan sumber daya yang langka atau terbatas untuk mencapai tujuan
tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. Sumber
daya tersebut dapat berupa sumber daya fisik seperti uang, tenaga ahli, material
(bahan dan mesin) ataupun bukan fisik.
Pemrograman linier berasal dari kata pemrograman dan linier. Pemrograman
disini mempunyai arti kata perencanaan, dan linier ini berarti bahwa fungsi-fungsi
yang digunakan merupakan fungsi linier. Secara umum arti dari pemrograman linier
adalah suatu teknik perencanaan yang bersifat analisis yang analisis-analisisnya
memakai model matematika, dengan tujuan menemukan beberapa kombinasi
alternatif pemecahan masalah kemudian dipilih yang terbaik di antaranya dalam
rangka menyusun strategi dan langkah-langkah kebijaksanaan lebih lanjut tentang
alokasi sumber daya dan dana yang terbatas guna mencapai tujuan dan sasaran yang
di inginkan secara optimal.

C. Bentuk Umum Program Linear


Bentuk umum linear programming adalah sebagai berikut:
Fungsi tujuan :
Maksimumkan atau minimumkan z = c1x1 + c2x2 + ... + cnxn
Sumber daya yang membatasi :
a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn = /≤ / ≥ b1
a21x1 + a22x2 + … + a2nxn = /≤ / ≥ b2

am1x1 + am2x2 + … + amnxn = /≤ / ≥ bm
x1, x2, …, xn ≥ 0
Simbol x1, x2, ..., xn  (xi) menunjukkan variabel keputusan. Jumlah variabel
keputusan (xi) oleh karenanya tergantung dari jumlah kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan untuk mencapai tujuan. Simbol c1,c2,...,cn merupakan kontribusi masing-masing
variabel keputusan terhadap tujuan, disebut juga koefisien fungsi tujuan pada model
matematiknya.Simbol a11, ...,a1n,...,amn merupakan penggunaan per unit variabel
keputusan akan sumber daya yang membatasi, atau disebut juga sebagai koefisien fungsi
kendala pada model matematiknya. Simbol b1,b2,...,bm menunjukkan jumlah masing-
masing sumber daya yang ada. Jumlah fungsi kendala akan tergantung dari banyaknya
sumber daya yang terbatas.
Pertidaksamaan terakhir  (x1, x2, …, xn ≥ 0) menunjukkan batasan non negatif.
Membuat model matematik dari suatu permasalahan bukan hanya menuntut kemampuan
matematik tapi juga menuntut seni permodelan. Menggunakan seni akan membuat
permodelan lebih mudah dan menarik.

D. Cara Penyelesaian Program Linear Dengan Metode Grafik


1. Langkah Penyelesaian Metode Grafik
Ada beberapa langkah penyelesaian diantaranya sebagai berikut:
a. Buat model yang sesuai dengan masalah yang ada.
b. Gambar grafik kendala-kendalanya.
c. Tentukan daerah fisibel, yaitu daerah dalam grafik yang memenuhi semua kendala.
d. Hitung nilai fungsi di titik-titik sudut segi-n daerah fisibel.
e. Cari titik yang menghasilkan nilai fungsi yang paling optimal
2. Kasus dan Penyelesaian Dalam Metode Grafik
Contoh :
Seorang pengusaha Laptop membuat dua macam tipe, yaitu tipe portable touchscreen
(A1) dan tipe flip standar (A2). Kedua jenis laptop dibuat dari bahan yang sama yaitu
X dan Y, dengan komposisi yang berbeda.
Setiap tipe laptop portable touchscreen dibuat dari campuran 1 unit bahan X dan 3
bahan Y, sedangkan setiap tipe laptop flip standar dibuat dari campuran 2 unit bahan X
dan 1 unit bahan Y. Karena keterbatasan pasokan, setiap hari ia hanya memperoleh 20
unit bahan X dan 20 unit  bahan Y.
Untuk setiap laptop tipe portable touchscreen yang ia buat, ia memperoleh keuntungan
sebesar 300.000. Untuk setiap laptop tipe flip standar, ia memperoleh keuntungan
sebesar 200.000.

Jika diasumsikan bahwa semua laptop laku terjual, berapa laptop masing-masing tipe
harus ia buat agar keuntungan yang didapatkan maksimum?

Penyelesaian:
Bahan Laptop tipe Laptop tipe Pasokan
portabletouchscreen (A1) flip standar Maksimum
(A2)

X 1 2 20

Y 3 1 20

Untung 300.000 200.000

Maksimumkan, f(x1, x2) = 300.000 x1 + 200.000 x2 è 3 x1 + 2 x2 (dalam ratusan ribu)


Kendala :
x1 + 2 x2 ≤ 20
3 x1 + x2 ≤ 20
x1, x2 ≥ 0
Penggambaran kendala x1 + 2 x2 ≤ 20, 3 x1 + x2 ≤ 20 dan x1, x2 ≥ 0

Metode Grafik
Kasus 1.1
Perpotongan bidang yang memenuhi semua kendala disebut daerah fisibel. Daerah fisibel
dalam kasus ini disebut daerah fisibel AEDO (bagian yang diarsir pada bagian
perpotongan bidang AOB dan bidang COD).
Koordinat E dapat dicari dari perpotongan x1 + 2 x2 ≤ 20 dan 3 x1 + x2 ≤ 20 sehingga
diperoleh E(4,8).
Titik-titik sudut daerah fisibel dapat melihat keuntungan maksimum yang ingin dicapai
pengusaha:
Titik-titik sudut Nilai fungsi , f(x1, x2) = 3 x1 + 2 x2
daerah fisibel
3 x1 + 2 x2 (dalam ratusan ribu) 

O (0,0) 3(0) + 2(0) = 0


A (0,10) 3(0) + 2 (10) = 20
E (4,8) 3(4) + 2(8) = 12 + 16 = 28
D (20/3,0) 3(20/3) + 2(0) = 20

E. Cara Penyelesaian Program Linear Dengan Metode Aljabar


Pemecahan persoalan PL dengan metode aljabar adalah pemecahan persoalan
dengan cara substitusi antarpersamaan linear pada fungsi pembatas dan fungsi tujuan.
Prinsip yang digunakan ialah mencari seluruh kemungkinan pemecahan dasar
feasible (layak), kemudian pilih salah satu yang memberikan nilai objektif optimal, yaitu
paling besar (maksimum) atau paling kecil (minimum).
Pemecahan persoalan Program Linear dengan metode aljabar ini dibagi 3 (tiga) kasus,
yaitu:
1. Kasus Maksimisasi.
kasus pemecahan persoalan PL yang bertujuan mencari seluruh kemungkinan
pemecahan yang memberikan nilai objektif maksimum.
Langkah-langkah penyelesaian
a. Merubah ketidaksamaan fungsi pembatas menjadi kesamaan dengan menambah
slack variabel
b. Merubah fungsi tujuan dengan menambah slack variabel bernilai nol
c. Substitusikan fungsi pembatas dan fungsi tujuan
Contoh-1 : Perusahaan konveksi “Maju” akan memproduksi baju dan celana, dengan:
Fungsi Tujuan:
Maksimumkan Z = 8 X1 + 6 X2 (dalam Rp 1.000).
Fungsi Pembatas :
•      P-Bahan    : 4 X1 + 2 X1 ≤ 60
•      Penjahitan : 2 X1 + 4 X2 ≤ 48 X1, X2 ≥ 0
2.    Kasus Minimasi
Kasus pemecahan masalah program linear yang bertujuan seluruh kemungkinan
pemecahan yang memberikan nilai objektif minimum.
Langkah-langkah Penyelesaian
a. Merubah ketidaksamaan fungsi pembatas menjadi kesamaan dengan mengurangi
dengan surplus variabel (S).
b. Merubah fungsi tujuan dengan menambah surplus variabel bernilai nol.
c. Substitusikan fungsi pembatas dan fungsi tujuan.
CONTOH:
Seorang petani modern menghadapi suatu persoalan sebagai berikut: Setiap sapi
peliharaan agar supaya sehat harus diberi makanan yang mengandung paling sedikit: 27,
21, dan 30 satuan unsur nutrisi jenis A, B, dan C setiap harinya. Dua jenis makanan M1
dan M2 diberikan kepada sapi peliharaan tersebut. Satu gram makanan jenis M1
mengandung unsur nutrisi jenis A, B, dan C masing-masing sebesar 3, 1, dan 1 satuan.
Sedangkan satu gram makanan jenis M2 mengandung unsur nutrisi jenis A,B, dan C
masing-masing 1,1, dan 2 satuan. Harga satu gram M1 dan M2 masing-masing sebesar
Rp40.000 dan Rp20.000.- Petani tersebut harus memutuskan apakah membeli satu jenis
makanan saja atau kedua-duanya kemudian mencampurnya. Tujuan adalah agar jumlah
pengeluaran petani tersebut minimum.
3. Kasus-kasus khusus
Beberapa kasus khusus selain kasus maksimisasi dan minimisasi adalah kasus solusi
optimum ganda dan tidak memiliki solusi yang layak.
LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN
a. Merubah ketidaksamaan fungsi pembatas menjadi kesamaan dengan menambah
slack variabel
b. Merubah fungsi tujuan dengan menambah slack variabel bernilai nol
c. Substitusikan fungsi pembatas dan fungsi tujuan
Contoh :

1)     Solusi Optimum Ganda


a)     Fungsi Tujuan :
Maksimumkan Z = 4X1 + 4X2
b)     Fungsi Pembatas :
X1 + 2X2 ≤ 10
X1 + 6X2    ≤ 36
X1            ≤ 4
X1, X2      ≥ 0

2)     Tidak Memiliki Solusi Layak


a)     Fungsi Tujuan :
Maksimumkan Z = 5X1 + 3X2
b)     Fungsi Pembatas :
4X1 + 2X2 ≤ 8
X1 ≥ 3
X2 ≥ 7
X1, X2 ≥ 0

F. Cara Penyelesaian Program Linear Dengan Metode Simplex


Metode Simpleks: metode pemecahan persoalan program linear yang begitu kompleks dan
luas, dan besar dengan metode aljabar (sederhana) dan grafik sulit dan tidak dapat
diandalkan
Ciri khas metode simpleks ialah dengan memasukkan kegiatan disposal (disposal
activities). Peranan kegiatan disposal ini adalah untuk menampung sumber daya yang tersisa
atau tidak digunakan. Dengan adanya kegiatan disposal ini kita dapat membuat
ketidaksamaan suatu rumusan matetematika menjadi suatu persamaan.
Metode simpleks hanya diperkenankan nilai positif dari peubah-peubah Xij.
1.  Rumuskan persoalan PL ke dalam model umum PL (fungsi tujuan dan fungsi
pembatas).
2.  Merubah model umum PL menjadi model simpleks:
a.  Fungsi Pembatas: tambahkan slack variabel dan/atau surplus variabel, dan/atau variabel
buatan (artifisial var).
b.  Fungsi tujuan :
Rubahlah bentuk fungsi tujuan implisit menjadi persamaan bentuk eksplisit.
Tambahkan/kurangi dengan slack var, surplus var dan/atau variabel buatan yang
bernilai nol.
3. Formulasikan ke dalam Tabel Simpleks.
4. Lakukan langkah-langkah penyelesaian.
Langkah Penyelesaian
Langkah 1: Mengubah fungsi tujuan dan batasan-batasan
Langkah 2: Menyusun persamaan-persamaan di dalam tabel
Langkah 3: Memilih kolom kunci
Kolom kunci adalah kolom yang merupakan dasar untuk mengubah table simpleks.
Pilihlah kolom yang mempunyai nilai pada garis fungsi tujuan yang bernilai negatif
dengan angka terbesar.
Langkah 4: Memilih baris kunci
Baris kunci adalah baris yang merupakan dasar untuk mengubah tabel simpleks, dengan
cara mencari indeks tiap-tiap baris dengan membagi nilai-nilai pada kolom NK dengan
nilai yang sebaris pada kolom kunci.
Pilih baris yang mempunyai indeks positif dengan angka terkecil. Dalam hal ini batasan
ke-2 yang terpilih sebagai baris kunci. Beri tanda segi empat pada baris kunci. Nilai
yang masuk dalam kolom kunci dan juga masuk dalam baris kunci disebut angka kunci.
Langkah 5: Mengubah nilai-nilai baris kunci.
Nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan angka kunci
Langkah 6: Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci
Langkah 7: Melanjutkan perbaikan
Ulangilah langkah-langkah perbaikan mulai langkah 3 sampai langkah ke-6 untuk
memperbaiki tabel-tabel yang telah diubah/diperbaiki nilainya. Perubahan baru berhenti
setelah pada baris pertama (fungsi tujuan) tidak ada yang bernilai negatif.

G. Penerapan Konsep Program Linear di Bidang Sosial Ekonomi Pertanian


1.    Fungsi Permintaan
2.    Fungsi Penawaran
3.    Keseimbangan Pasar
4.    Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar
5.    Pengaruh Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar
6.    Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan
7.    Analisis Pulang Pokok
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program linear adalah suatu cara matematis yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan pengalokasian sumberdaya yang terbatas untuk mencapai
optimasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang bergabung
pada sejumlah variabel input. • Yang termasuk dalam komponen model program linear
adalah variable keputusan, fungsi tujuan, dan batasan model.  Program linier bisa di
selesaikan menggunakan metode grafik untuk menentukan persoalan maksimum maupun
minimum.

B.    Saran
Semoga penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami materi program
linear ini terutama pengaplikasiannya di bidang sosial ekonomi pertanian. Jika ada
kesalahan dalam penulisan makalah ini penulis mengharapkan kritikan atau saran dari
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Levin, Richard I., David S. Rubin, Joel P. Stinson, dan Everette S. Gardner, Jr. (1992). Quantitative
Approaches to Management, eighth edition, New York, McGraw-Hill.

Ramadhan, Firdi. 2015. Linear Program, [Online]. Tersedia :


https://www.emaze.com/@ALRILFIC/Linear-Programming [2 Desember 2015]

Taha, Hamdy A. (1997). Operations Research, an Introduction,  sixth edition, Upper Saddle River,
New Jersey, Prentice Hall, Inc.

Anda mungkin juga menyukai