PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI, laktasi merupakan
bagian integral dari siklus reproduksi mamalia termasuk manusia. Masa laktasi
secara baik dan benar serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara alami
bulan pertama kehidupan bayi dan melanjutkan menyusui untuk waktu dua
tahun, karena ASI sangat seimbang dalam memeuhi kebutuhan nutrisi bayi
baru lahir, dan merupakan satu- satunya makanan yang dibutuhkan sampai
usia enam bulan, serta nutrisi yang baik untuk diteruskan hingga masa usia
hanya 40% dari seluruh bayi di dunia yang mendapat ASI untuk jangka waktu
Masalah yang sering terjadi pada ibu nifas dalam menyusui salah satunya
adalah ASI yang tidak lancar atau keluarnya hanya sedikit, penyebab utama
kegagalan dalam pemberian ASI yaitu tidak melakukan Inisiasi Menyusui Dini
(IMD) segera setelah bayi dilahirkan, menyusui hanya dari satu payudara saja,
memberikan sumber nutrisi selain ASI, bayi yang cenderung sering tidur,
Dampak dari penurunan produksi ASI pada bayi akibat air susu yang tidak
lancar atau keluar hanya sedikit yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan kalori pada
bayi, kebutuhan kalori pada bayi 0-3 bulan sebanyak 116 kkal/kg dari berat
badan per hari. Dampak lainnya yaitu bayi rewel, bayi ikterus atau bayi kuning
karena kurang pemberian ASI pada minggu pertama setelah lahir (Suhaimi,
2019).
Upaya untuk memperlancar ASI pada ibu menyusui yaitu makanan ibu
harus memenuhi jumlah kalori, protein, lemak dan vitamin serta mineral yang
cukup. Selain itu ibu juga sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran atau
buah yang banyak mengandung laktogagum, salah satu sayuran yang kaya
salah satu tanaman pangan yang memiliki fungsi sebagai laktagogum, yaitu
dapat meningkatkan sekresi dan produksi air susu ibu. Oleh karena itu, daun
keterbatasaan produksi ASI yang tidak mencukupi menjadi alasan yang sering
galaktagogum yang berasal dari tanaman merupakan salah satu upaya yang
dilakukan dalam mengatasi hal tersebut. Daun bangun-bangun (Coleus
yaitu prolaktin dan oksitosin serta laktogagum dalam bahan makanan mampu
segar dan tidak lelah. Selanjutnya volume ASI pada minggu ke dua mampu
Kesehatan Indonesia (2015) Persentase bayi 0-5 bulan yang masih mendapat
ASI eksklusif sampai usia enam bulan adalah sebesar (29,5/100). Mengacu
pada target Renstra tahun 2016 yang sebesar (42/100), namun secara nasional
cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi kurang dari 6 bulan yang
mendapat ASI eksklusif di Provinsi Bengkulu dari jumlah bayi kurang dari 6
bulan sebanyak 8.235 bayi hanya sebesar (76/100). Dengan pemberian ASI
Seluma (62/100).
B. Rumusan Masalah
kejadian gagal ASI eksklusif karena ASI tidak lancar sebesar (41,4 %)
diPMB “R” Kota Bengkulu. Maka rumusan masalah dalam studi kasus ini
bangun untuk memperlancar ASI pada ibu nifas di PMB “R” kota Bengkulu
tahun 2020” ?
C. Tujuan Penilitian
1. Tujuan Umum
Mampu mengetahui efektivitas pemberian daun bangun-bangun untuk
2. Tujuan Khusus
bangun untuk memperlancar ASI pada ibu nifas di PMB “R” Kota
Bengkulu.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
2. Bagi penulis
bidang kebidanan dengan asuhan pada ibu nifas dengan ASI tidak lancar.
3. Bagi Klien
Manfaat bagi klien adalah memahami dan melakukan konsumsi daun
E. Ruang Lingkup
Pada ibu nifas primipara (20-35 tahun) dengan ASI tidak lancar di PMB “R”
Kota Bengkulu.