Disusun oleh:
SELLA OKTAVIANI
XI IPS 4
1.1 Pendahuluan
Induksi Matematika berawal pada akhir abad ke-19 yang dipelopori oleh dua
orang matematikawan yaitu R. Dedekind dan G.Peano. Dedikind mengembangkan
sekumpulan aksioma yang menggambarkan bilangan bulat positif. Peano
memperbaiki aksioma tersebut dan memberikannya interpretasi logis. Keseluruhan
aksioma tersebut dinamakan Postulat Peano. Postulat ini ditemukan sekitar tahun
1890 sebagai rumusan formula konsep bilangan asli.
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari hadirnya
makalah ini yaitu:
1. Mengetahui definisi induksi matematika.
2. Mengetahui langka-langkah membuktikan pernyataan menggunakan prinsip
induksi matematika.
3. Mengetahui bentuk bentuk penerapan induksi matematika.
4. Bisa membuktikan suatu pernyataan dengan menggunakan induksi matematika.
5. Menggunakan metode induksi matematika dalam menyelesaikan sebuah masalah
dalam kehidupan.
1.4 Manfaat
Penulis berharap makalah ini memiliki manfaat bagi kita semua. Dimana dengan
adanya makalah ini dapat membantu semua kalangan baik itu mahasiswa, pelajar dan
masyarakat umum dalam mendalami Induksi Matematik dengan sejarah, konsep, prinsip,
dan hubungan prinsip. Selain itu dapat menambah wawasan mengenai contoh soal
penggunaanya.
BAB II
PEMBAHASAN
Induksi matematika menjadi sebuah metode pembuktian secara deduktif yang digunakan
untuk membuktikan suatu pernyataan benar atau salah. Dimana merupakan suatu proses atau
aktivitas berpikir untuk menarik kesimpulan berdasarkan pada kebenaran pernyataan yang
berlaku secara umum sehingga pada pernyataan khusus atau tertentu juga bisa berlaku benar.
Dalam induksi matematika ini, variabel dari suatu perumusan dibuktikan sebagai anggota
dari himpunan bilangan asli.
Secara umum, induksi matematika adalah pembuktian matematika yang digunakan untuk
membuktikan pernyataan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n.
Langkah pertama dari induksi matematika adalah menunjukkan bahwa P(1) adalah
pernyataan benar.
Langkah kedua adalah induktif. Tahap ini menunjukkan bahwa untuk semua bilangan
builat positif k berlaku jika P(k) adalah benar maka P(k+1) juga benar.
Asumsi bahwa P(k) benar pada langkah induktif disebut hipotesis induktif.
2.3 Bentuk bentuk Penerapan Induksi Matematika
1. Penerapan Induksi Matematika pada Barisan Bilangan
Langkah 1
untuk n = 1, maka :
1=1
Langkah 2
Langkah 3
Pembuktiannya:
ditambah k + 1)
. (k + 1) dimodifikasi menyerupai )
(penyederhanaan)
(terbukti)
Suatu bilangan dikatakan habis dibagi jika hasil pembagian tersebut adalah bilangan
bulat. Sebagai ilustrasi, dibuktikan secara induksi matematika bahwa habis
dibagi 9.
Langkah 1
untuk n = 1, maka:
= 27
Langkah 2
Langkah 3
Contoh Soal 1
Buktikan bahwa .
Pembahasan:
Langkah 1
(terbukti)
Langkah 2 (n = k)
Langkah 3 (n = k + 1)
(kedua
ruas ditambah .
{terbukti).
Contoh Soal 2
Buktikan bahwa
Pembahasan:
Langkah 1
(terbukti)
Langkah 2 (n = k)
Langkah 3 (n = k + 1)
Dibuktikan dengan:
(terbukti)
Contoh Soal 3
Buktikan bahwa habis dibagi 5.
Pembahasan:
Langkah 1
Langkah 2 (n = k)
Langkah 3 (n = k + 1)
Didapatkan :
habis dibagi 5
habis dibagi 5
sama dengan langkah 2, habis dibagi 5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan kritik dan saran
yang membangun. Karena penulis sadar dalam penulisan makalah ini terdapat begitu banyak
kekurangan.
Selain itu, penulis juga menyarankan setelah membaca makalah ini kita semua dapat
mengatakan bahwa matematika itu asyik. Setelah kita belajar tentang induksi Matematika
kita akan lebih tertantang lagi dan lebih bersemangat dalam belajar khususnya matematika.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studiobelajar.com/induksi-matematika/
https://id.wikipedia.org/wiki/Induksi_matematika
https://fitrimheysuci.blogspot.com/2017/01/makalah-induksi-matematika.html
https://www.zenius.net/blog/13735/induksi-matematika