Dosen Pengampu :
Dr. Nahor Murani Hutapea , M.Pd
DisusunOleh :
Huznul Hidayatul Putri
1805111004
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2018/2019
PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA
Banyak sifat dan teorema yang ketika sekolah dulu kita gunakan tanpa
tahu asal usul pembuktiannya, tapi ketika kita kuliah di matematika, sudah tidak
asing lagi dengan pembuktian sifat-sifat atau teorema. Untuk membuktikannya
tidak lepas dari teknik yang digunakan. Teknik yang biasa digunakan yaitu teknik
Pembukitan Langsung, teknik Tidak Langsung dan induksi matematika. Di dalam
matematika, bukti adalah serangkaian argumen logis yang menjelaskan kebenaran
suatu pernyataan.Argumen-argumen ini dapat berasal dari premis pernyataan itu
sendiri, teorema-teorema lainnya, definisi, dan akhirnya dapat berasal dari
postulat dimana sistem matematika tersebut berasal. Yang dimaksud logis di sini,
adalah semua langkah pada setiap argumen harus dijustifikasi oleh langkah
sebelumnya. Jadi kebenaran semua premis pada setiap deduksi sudah dibuktikan
atau diberikan sebagai asumsi. Pada makalah ini akan membahas tentang
pembuktian dalam matemtika.
A. Pembuktian Langsung
Pembuktian langsung adalah pembuktian yang berawal dari premis pada
teorema kemudian menghasilkan kesimpulan. Pertama yang harus kita ketahui
adalah bahwa kebanyakan teorema berbentuk pernyataan kondisional, yakni
dalam bentuk jika-maka (p→q) atau bisa dibawa ke bentuk tersebut.
a) = (n)(n + 1)(n + 2)
= (3k)(3k + 1)(3k + 2)
= 3k(9k2 + 9k + 2)
= 3(9k3 + 9k + 3)
adalah bilangan kelipatan 3
b) = (n)(n + 1)(n + 2)
= (3k + 1)(3k + 1 + 1)(3k + 1 + 2)
= (3k + 1)(3k + 2)(3k + 3)
= (3k + 1)(9k2 + 15k + 6)
= 27k3 + 54k2 + 21k + 6
= 3(9k3 + 18k3+ 7k + 2)
adalah bilangan kelipatan 3
c) = (n)(n + 1)(n + 2)
= (3k + 2)(3k + 2 + 1)(3k + 2 + 2)
= (3k + 2)(3k + 3)(3k + 4)
= (3k + 2)(9k2 + 21k + 12)
= 27k3 + 81k2 + 78k + 24
= 3(9k3 + 27k2 + 26k + 8)
adalah bilangan kelipatan 3
Dari (i), (ii), dan (iii) terlihat bahwa merupakan bilangan kelipatan
3 berakibat habis dibagi 3.
2. Buktikan, jika x bilangan ganjil maka x2 bilangan ganjil.
Bukti :
Bukti :
a
| b artinya b = k.a untuk suatu k …........................................... (i)
b
| c artinya c = l.b untuk suatu l …............................................ (ii)
c = lb = l(ka) = (lk)a
c = ma untuk suatu m
Bukti :
(iii) Jadi pada pembuktian ini kita akan membuktiaan (i) dan (ii).
Bukti (i)
a + b bilangan ganjil
a + b = 2k + 1 untuk suatu k
a + 2m = 2k + 1
a = 2k – 2m + 1 = 2(k – m) + 1
a = 2l + 1
a + b bilangan ganjil
a + b = 2q + 1 untuk suatu k
Substitusi a = 2p sehingga diperoleh :
2p + b = 2q + 1
b = 2q – 2p + 1 = 2(p – q) + 1
b = 2r + 1
Bukti (ii)
a + b = 2m + 1 + 2n = 2(m + n) + 1
a + b = 2p + 1 untuk suatu p
Bukti:
= 4k2 + 4k + 1
Contoh
5. Buktikan Jika ab = 0 maka paling tidak salah satu dari a atau b bernilai 0
C. Induksi Matematika
Induksi matematika menjadi sebuah metode pembuktian secara deduktif yang
digunakan untuk suatu pernyataan benar atau salah. Dimana merupakan suatu
proses atau aktivitas berpikir untuk menarik kesimpulan berdasarkan pada
kebenaran pernyataan yang berlaku secara umum sehingga pada pernyataan
khusus atau tertentu juga bisa berlaku benar. Akan tetapi sebelum membahas
mengenai induksi matematika, kita akan membahas suatu prinsip yang digunakan
untuk membuktikan induksi matematika, yaitu prinsip terurut rapi (well-ordering
principle) dari bilangan asli.
Prinsip – Prinsip Induksi Matematika
Bukti :
1. P(1) benar.
2. Untuk setiap k anggota N, jika P(k) benar, maka P(k + 1) benar.
Pada beberapa kasus, kadang P(n) bernilai salah untuk beberapa bilangan
asli tertentu tetapi bernilai benar untuk n ≥ n0. Prinsip Induksi Matematika dapat
dimodifikasi untuk mengatasi kasus seperti itu.
Contoh soal :
Diperoleh:
P (1) : 1 = (1)(1 + 1)
P (3) : 1 + 2 + 3 = (3)(3 + 1)
P (6) : 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 = (6)(6 + 1)
Teorema :
(i) 1 ∈S
(ii) k 2 S k + 1 2 S.
Maka S = N
Bukti:
Bila P(n) suatu pernyataan tentang n bilangan asli maka P(n) dapat
bernilai benar pada beberapa kasus atau salah pada kasus lainnya.
Diperhatikan P(n) : bahwa n2 ≥2n hanya benar untuk P(2) P(3) P(4) tetapi
salah untuk kasus lainnya. Prinsip induksi matematika dapat
diformulasikan sebagai berikut :
Misalkan untuk tiap n ∈ N menyatakan pernyataan tentang n. Jika (i) P(1)
benar,(ii) jika P(k) benar maka P(k + 1) benar, maka P(n) benar untuk
setiap n Є N .
Kembali kita dituntut membuktikan kebenaran implikasi p g q pada
(ii). Di sini kita perlu membuktikan kebenaran pernyataan P(k+ 1) dengan
diketahui kebenaran P(k).
2. Buktikan bahwa jumlah n buah bilangan ganjil positif pertama adalah n2.
Pembahasan :
Induksi :
Misalkan untuk n = k asumsikan 1 + 2 + 3 + …+ k = ½ akan dibuktikan
= (k+1) (k+2) / 2
Jawab :
= (k+1) (k+2) / 2
Kumpulan Soal:
5. Buktikan 2 + 4 + 6 + 8 + … + 2n = n(n + 1)
9
Daftar Pustaka
https://P4tkmatematika.org/file/ARTIKEL/ArtikelMatematika/20142Pembuktian
TakLangsungEdit_vaIYL.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Bukti_tidak_lanasung
https://mathismatematika.blogspot.com/2016/09/pembukyian-teorema-bukti-tak-
langsung.html
https://www.wardayacollege.com/matematika/logika/induksi-matematika/induksi-
matematika/
https://www.studiobelajar.com
https://yos3prens.wordpress.com
https://jadijuara.com
https://www.studiobelajar.com
https://www.academia.edu
https://books.google.co.id/book?
id=hSymJx6xRsYC&dq=pembuktian+dalam+matematika&hl=X&ved=0a
hUKEwjC2YjutLPiAhUQyaQKHZsKCnAQ6AEIJjAA#v=onepage&q=pe
mbuktian%20dalam%20matematika&f=false