yakni:
a. Data Primer
b. Data Sekunder
lembaga lainnya.
ditelusur lebih jauh. Oleh karena itu, peneliti perlu mencari data
dapat dipertanggungjawabkan.
a. Data Kualitatif
bangsa,
kesukaanprestasi (meningkat ataupun
b. Data Kuantitatif
Kata "kuantitatif berasal dari kata "quantity" artinyakuantitas. Sehingga data kuantitatif mengutamakan
banyaknya
data (n). Data kuantitatif merupakan data-data berupa angka. Karakteristiknya adalah data selalu dalam
bentuk numerik. Contoh data kuantitatif adalah pendapatan, jumlah penduduk,tingkat konsumsi, bunga
bank, dan sebagainya.
Data Diskret
Data diskret merupakan data yang diperoleh dengan cara "menghitung". Contohnya, jumlah mobil,
jumlah rumah, Jumlah mahasiswa, dsb. Konsekuensi dari data diskret adalah memberikan hasil yang
bulat maupun desimal yang disesuaikan dengan objek yang dihitung.
Data Kontinyu
Data yang dihasilkan dengan cara "mengukur". Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, maka
diperlukan alat bantu ukur yang disesuaikan dengan objek yang akan diukur. Misalnya, mengukur
panjang meja dapat
digunakan penggaris, mengukur berat badan dapat digunakan timbangan berat badan, dan sebagainya.
dapat dibagi dua yakni data lintas ruang (cross-section) dan data
sebagainya
penghitungan.
Pengukuran adalah proses hal mana suatu angka atau simbol dilekatkan pada karakteristik atau properti
suatu stimuli sesuai dengan aturan/prosedur yang telah ditetapkan (Ghozali,
2005). Misal, orang dapat digambarkan dari beberapa karakteristik meliputi umur, tingkat pendidikan,
jenis kelamin,
tingkat pendapatan, dan sebagainya. Terdapat empat (4) skala pengukuran yakni skala nominal, ordinal,
interval, dan rasio,
sebagai berikut:
1. Skala Nominal
Skala nominal merupakan skala yang berupa kategori atau kelompok dari suatu subyek. Tujuannya
supaya memudahkan dalam mengidentifikasi suatu kategori maupun kelompok dan umumnya
menggunakan label atau lambang berupa angka misal,
sebagainya.
label kategori, dan tidak memiliki arti apa pun. Label atau
2. Skala Ordinal
atau tingkatan obyek yang diukur menurut karakteristik yang dipelajari. Contoh skala ordinal adalah
juara lomba balap, juara
lomba balap ke satu (1) sama dengan juara ketiga (3) dikurangi
3. Skala Interval
statistik yang sesuai adalah semua uji statistik kecuali uji yang
4. Skala Rasio
skala rasio, nilai nol bersifat mutlak, tidak seperti pada skala
interval. Data yang dihasilkan oleh skala rasio adalah data rasio.
Sumber :
Setyo tri wahyudi. September 2017. Statistika Ekonomi:Konsep,Teori,dan penerapan. Malang. UB Press.
(Diakses pada 06 Oktober 2020 : 14.18)