INDEKSI MATEMATIKA
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Pada proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara
penulisannya. Namun demikian, saya telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, saya dengan rendah hati dan
dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
Daftar Pustaka
Contoh Soal
Gunakan induksi matematika untuk membuktikan bahwa jumlah n buah bilangan ganjil positif
pertama adalah n2
1 + 3 + 5 + …. + (2n - 1) = n2
Bukti :
1
(i) Basis induksi: Untuk n = 1, maka diperoleh 12 = 6 .1 (1+1) (2.1+1)
1=1 (terbukti).
1
(ii) Langkah induksi:n = k, 12+ 22+ 32+42...+k2 = 6 k (k+1) (2k+1), diasumsikan
benar.
n = k+1,
(Terbukti)
Perhatikan
Karena P(1) benar, dan bila P(k) diasumsikan benar berakibat P(k+1) juga
benar, maka P(n) benar.
Contoh soal:
Untuk semua bilangan bulat tidak-negatif n, buktikan dengan induksi matematik
bahwa 20 + 21 + 22 + … + 2n = 2n+1 - 1
Penyelesaian:
(i) Basis induksi. Untuk n = 0 (bilangan bulat tidak negatif pertama),
kita peroleh:
20 = 20+1 – 1.
Ini jelas benar, sebab 20 = 1
= 20+1 – 1
= 21 – 1
=2–1
=1
(ii) Langkah induksi. Andaikan bahwa p(n) benar, yaitu
20 + 21 + 22 + … + 2n = 2n+1 - 1
adalah benar (hipotesis induksi). Kita harus menunjukkan bahwa p(n +1) juga
benar, yaitu
20 + 21 + 22 + … + 2n + 2n+1 = 2(n+1) + 1 - 1
juga benar. Ini kita tunjukkan sebagai berikut:
20 + 21 + 22 + … + 2n + 2n+1 = (20 + 21 + 22 + … + 2n) + 2n+1 = (2n+1 – 1) +
2n+1 (hipotesis induksi)
= (2n+1 + 2n+1) – 1
= (2 . 2n+1) – 1
Contoh soal:
Bilangan bulat positif disebut prima jika dan hanya jika bilangan bulat
tersebut habis dibagi dengan 1 dan dirinya sendiri. Kita ingin membuktikan bahwa
setiap bilangan bulat positif n (n 2) dapat dinyatakan sebagai perkalian dari (satu
atau lebih) bilangan prima. Buktikan dengan prinsip induksi kuat.
Penyelesaian:
Basis induksi. Jika n = 2, maka 2 sendiri adalah bilangan prima dan di sini 2 dapat
dinyatakan sebagai perkalian dari satu buah bilangan prima, yaitu dirinya sendiri.
Langkah induksi. Misalkan pernyataan bahwa bilangan 2, 3, …, n dapat dinyatakan
sebagai perkalian (satu atau lebih) bilangan prima adalah benar (hipotesis induksi).
Kita perlu menunjukkan bahwa n + 1 juga dapat dinyatakan sebagai perkalian
bilangan prima. Ada dua kemungkinan nilai n + 1:
a. Jika n + 1 sendiri bilangan prima, maka jelas ia dapat dinyatakan sebagai
perkalian satu atau lebih bilangan prima.
b. Jika n + 1 bukan bilangan prima, maka terdapat bilangan bulat positif a yang
membagi habis n + 1 tanpa sisa. Dengan kata lain,
(n + 1)/ a = b atau (n + 1) = ab
Karena langkah (i) dan (ii) sudah ditunjukkan benar, maka terbukti bahwa setiap
bilangan bulat positif n (n 2) dapat dinyatakan sebagai perkalian dari (satu atau
lebih) bilangan prima.
Bisa dilihat dari gambar diatas bahwa puncak atau bagian teratas dari segitiga
pascal (baris ke 0) diisi dengan angka 1. Kemudian di bawahnya (baris ke 1) diisi dengan
angka 1 dan 1. Kemudian baris elanjutnya (baris ke-2) tetap di isi dengan angka 1 dan
1 dibagian sisinya kemudian pada bagian dalam diisi dengan hasil dari penjumlahan dua
bilangan yang ada di atasnya (1+1=2). Sedangkan untuk baris ketiga diisi dengan angka
1 dan 1 pada bagian sisi kemudian bagian tengahnya diisi dengan angka hasil dari
penjumlahan dua buah bilangan yang ada pada baris ke-2 (1+2 =3). Kemudian
perhatikan pada baris keempat, angka 4 di dapatkan dari hasil penjumlahan dua bilangan
yang ada di atasnya (1+3) begitu juga angka 6 diperoleh dari penjumlahan dua bilangan
yang ada di atasnya (3 + 3). dan begitu seterusnya.
A. Teori Binomial
Ekspansi
Ekspansi merupakan salah satu penjabaran yang terdapat dalam Teori Binomial
Newton.Ekspansi atau yang sering kita sebu tpenjabaran adalah caramenguraikan soal-
soal teori binomial yang berbentukperpangkatan dari hasil perkalian berulang.
Misalnyauntuk n = 1,n = 2, n = 3, n = 4, n = 5,
denganmengkalikansetiap factor diperoleh hasi l2orekspansisebagai berikut :
B.Koefisien Binomial
Koefisian adalah nilai atau ketetapan, koefisien binomial merupakan nilai yang terdapatdi
depan suku-suku binom yang sudah di ekspansikan. Untukmengetahui koefisiennya, harus
diekspansikan terlebihdahulu.Dan untuk mengekspansikannya tinggalmengkalikan sesuai dengan
eksponennya atau mengikutiaturan dalam segitiga pascal.Namun,
bukan berarti untukmengetahui koefisiennya hanyam engikuti nilai-nilai yang
terdapat dalam segitiga pascal.Karena hal tersebutdianggap kurang efisien,
maka untuk mengetahuikoefisiennya ada formula yang lebih efisien sebagai berikut :
Xn-r . yr = . an-r . br
= .
=
Lalu, kita pilih bagian yang ingin kita kalikan dari ketiga faktor itu. Misalnya, jika kita
memilih a dari setiap faktor dan mengalikannya, maka kita peroleh aaa. Jika kita memilih a dari
faktor pertama, a dari faktor kedua dan b dari faktor ketiga kemudian mengalikannya, maka kita
peroleh aab, dan seterusnya. Sehingga semua kemungkinan pemilihan baik a maupun b dari
masing-masing faktor adalah aaa; aab; aba; abb; baa; bab; bba; bbb
Jika dikalikan menjadi: ; ; ; ; ; ; ;
Jika semua suku-suku diatas dijumlahkan, maka hasilnya adalah
3 faktor lainnya yang dapat dilakukan dalam atau cara, dan seterusnya.Melalui hubungan
kombinasi dengan teorema binomial, maka kita dapat merumuskan ulang rumus teorema binomial
sebagai berikut:
Jika kita berjalan dari suku pertama menuju suku terahir, maka pangkat dari aturun satu-satu
dan pangkat dari b naik satu-satu
Jumlah pangkat dari a dan b pada setiap suku sama dengan n
Terdapat n+1 suku
Koefisien suku pertama adalah , koefisien suku kedua adalah , dan seterusnya dengan = dan
0≤r≤n
D Menetukan Suku Pada Binom
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai teori binomial yang merupakan
perpangkatan yang terdiri dari dua suku yang dipisahkan oleh tanda “+”, “-“. Berdasarkan
pengertian tersebut kita dapat mengubah dari binom yang bentuknya pangkat menjadi tidak
berpangkat dengan cara menjabarkannya.Sehingga yang awalnya terdiri dari dua suku menjadi
lebih dari dua suku.
Adapun cara lain untuk mencari suku ke-n tanpa menggunakan penjabaran yaitu dengan
menggunakan rumus berikut :
Suku ke-(r+1) = xn-ryr, adapun formula untuk menentutakan suku ke r dari (a+x)n=
3.1 Kesimpulan
Induksi matematika merupakan suatu metode pembuktian deduktif dalam matematika
untuk menyatakan suatu pernyataan adalah benar untuk semua bilangan asli.
Suatu prinsip yang digunakan untuk membuktikan induksi matematika, yaitu prinsip induksi
sederhana, induksi yang dirapatkan (Generalized) dan induksi kuat dari bilangan asli. Seperti kita
ketahui, himpunan bilangan asli adalah himpunan yang memiliki anggota 1, 2, 3.
Induksi matematik digunakan untuk membuktikan hasil tentang kompleksitas algoritma,
pembetulan tipe program komputer tertentu, teorema tentang graf dan pohon, dan juga suatu range
luas dari identitas dan pertidaksamaan.
Induksi Matematika juga merupakan suatu teknik yang dikembangkan untuk membuktikan
pernyataan tertentu berlaku untuk setiap bilangan asli. Selain itu Induksi Matematika juga
digunakan untuk mengecek hasil proses yang terjadi secara berulang sesuai dengan pola tertentu.
3.2. Saran
Dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan kritik dan
saran yang membangun. Karena penulis sadar dalam penulisan makalah ini terdapat begitu banyak
kekurangan.
Selain itu, penulis juga menyarankan setelah membaca makalah ini kita semua dapat
mengatakan bahwa matematika itu asyik. Setelah kita belajar tentang induksi Matematika kita akan
lebih tertantang lagi dan lebih bersemangat dalam belajar khususnya matematika.