KI.2: Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,gotong royong)
santun, percaya diri, dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari induksi matematika, peserta didik dapat:
3.1.1 Membandingkan penalaran induktif dan deduktif.
3.1.2 Menjelaskan prinsip induksi matematika
3.1.3 Menggunakan prinsip induksi matematika dan menerapkannya dalam rumus jumlah
deret persegi dan kubik.
3.1.4 Menggunakan prinsip induksi matematika kuat dan menerapkannya dalam rumus
jumlah deret persegi dan kubik.
3.1.5 Mengidentifikasi masalah induktif dan deduktif.
4.1.1 Mencontohkan prinsip induksi matematika.
4.1.2 Menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan induksi matematika
dalam pembuktian rumus jumlah deret persegi dan kubik.
4.1.3 Menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan induksi matematika
kuat dalam pembuktian rumus jumlah deret persegi dan kubik.
D. Materi Pembelajaran
Apakah Induksi Matematika itu ?
Jawab :
Sebagai contoh p(5) adalah jml bil bulat positif dari 1 s/d 5 yaitu 5.(5+1)/2.
Memang, 1+2+3+4+5 = 15 = 5. 6/2 . Sayangnya, ini belum dapat membuktikan bahwa
p(n) adalah TAUTOLOGI. Kebenaran yang ditunjukkan hanya pada n = 5 yaitu untuk
himpunan p(5).
Harus diingat bahwa bil bulat positif jumlahnya tak hingga. Jadi kita tidak dapat
menggunakan pendekatan ini untuk membuktikan rumus tsb.
Analogi :
Induksi matematiak sering berguna unt menyelesaikan masalah seperti di atas.
Pembuktian dengan induksi matematika dapat dianalogikan dgn usaha merobohkan
sederetan kartu domino yg didirikan berdekatan.
Yang perlu dilakukan adalah mendorong kartu pertama kearah deretan. Kartu domino yg
terdorong akan mendorong kartu domino yg berikutnya.
Untuk meyakinkan bhw semua kartu roboh harus dilakukan pengecekan semua pasangan
kartu yg berdekatan dan membuktikan bhw jika kartu ke-n roboh maka kartu ke-(n+1)
juga akan roboh.
Dilihat secara khusus kartu ke-99 dan 100. untuk membuktikan p(99) p(100),
digunakan (99) sebagai premis.
P(100) : 1 + 2 + 3 + …+ 99 + 100 = 99 (99+1)/2 + 100
= 99. 100/2 + 2 . 100/2
= 100 (101)/2
= 100 (100+1)/2
Contoh 2 :
Untuk semua n 1, buktikan dengan Iduksi bahwa n3 + 2n adalah kelipatan 3.
Jawab :
1. Langkah dasar.
n = 1 ; 13 + 2.1 = 3, benar bahwa persamaan ini merupakan kelipatan 3.
2. Langkah induksi.
Benar, (n+1)3 + 2(n+1) adalah kelipatan 3 karena merupakan penjumlahan dari dua
kelipatan 3.
Jawab :
1. Langkah dasar
P(1) : 2.1 – 1 = 12 benar (fakta aritmetika).
n 1 n
P(n+1) : 2i 1 ( 2i 1) 2(n 1) 1
i 1 i 1
(merupakan definisi )
= n2 + 2(n+1) -1 (hipotesis)
= n2 + 2n+2 -1
= n2 + 2n+1
= (n+1)2 BENAR.
Contoh 4 :
Jawab :
1. Langkah dasar.
P(1) : 1 < 21 benar (fakta aritmetika)
n+n (aritmetika)
2n+1 >(n+1). Terbukti.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama:
Indikator:
3.1.1 Membandingkan penalaran induktif dan deduktif.
3.1.2 Menjelaskan prinsip induksi matematika
3.1.3 Menggunakan prinsip induksi matematika dan menerapkannya dalam rumus jumlah deret
persegi dan kubik.
a. Kegiatan Pendahuluan
Jenis kegiatan Kegiatan Guru
Fase 1 Mengucap salam dan berdo’a.
Menyampaikan Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan
tujuan dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
memotivasi Guru mengingatkan kembali tentang materi barisan dan deret aritmetika.
peserta didik Guru memberikan motivasi tentang pengertian penalaran induktif dan penalaran
deduktif dalam kehidupan nyata.
b. Kegiatan Inti
Jenis Kegiatan Kegiatan Guru
c. Penutup
Jenis kegiatan Kegiatan Guru
Refleksi dan tindak Mengingatkan peserta didik agar mempelajari materi yang akan dipelajari pada
lanjut pertemuan berikutnya
Guru melakukan umpan balik untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran
(pemberian tugas) terjadi pada peserta didik
Memberikan tugas rumah.
Mengakhiri dengan mengucapkan salam
Mengetahui
Cimareme, 25 Agustus 2019
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
NIP. NIP.