Anda di halaman 1dari 17

Konsep

program linear
Dosen pengampuh: Harizman Nizar,M.Pd

1
Kelompok 1
Matematika 1 (200061)
Eling che vidiya (2020206030)
Ananda Fadhil wahana (2030206034)
Dhea salsa della (2010206008)
Novalina riski ramadhani (2020206069)
Muhammad marzuki (2020206032)
Sejarah Singkat Program Linear
Program linear ditemukan dan dikembangkan oleh
beberapa matematikawan di masa sebelum Perang Dunia
ke-II. Model program linear telah dikembangakan melalui
beberpa tahap. Pertama kali dikembangkan oleh Leonid
Vitaliyevich Kantorovich, ahli matematika Rusia yang
memperoleh Soviet government’s Leinin Prize pada tahun
1965 dan the Order of Lenin pada tahun 1967; kedua, oleh
Tjalillng Charles Koopmans, ahli ekonomi dari belanda
yang memulai karir intelektualnya sebagai fisikawan yang Leonid Vitaliyevich Kantorovich
melontarkan teori Kuantum mekanik; dank e-3, George
NEXT!!
Bernard Dantzig yang mengembangkan Algoritma
Simpleks.
3
Pada tahun 1930, Kartovich dihadapkan pada kasus nyata optimisasi sumber-
sumber yang tersedia di pabrik. Dia mengembangkan sebuah analisis baru yang
nantinya akan dinamakan Perogram Linear. Kemudian pada tahun 1939,
Kartovich menulis buku “The Mathematical Method of Production Planning and
Organization”, di mana Kartovich menunjukkan bahwa seluruh masalah
ekonomi dapat dilihat sebagai usaha untuk memaksimumkan suatu fungsi
terhadap kendala-kendala. Kartovich menerima hadiah di Nobel, 11 desember
1975 atas Mathematics in Economic Achievements, Difficulties, Perspectives.
Di sisi lain, Koopmans sejak awal sudah bergelut dengan matematika ekonomi dan ekonometri.
Dia mengembangkan teknik activity analiysis yang sekarang dikenal dengan Pemrograman linear.
Namun demikian, juga ada nama-nama lain yang berperan dalam pengembangan model ini, yaitu J.
Von Neuman. Bahkan dia mengembangkan “Activity analiysis of production set” sebelum dilanjutkan
oleh Koopmans. Pada saat itu, teknik yang mereka kembangkan dikenal dengan istilah “programming
of interdependent activities in a linier structure”. Istilah program linier diusulkan oleh Koopmans
ketika mengunjungi Dantzig di RAND Corporation pada tahun 1948. Istilah ini menjadi popular
hingga sekarang. Penemuan yang dilakukan oleh matematikawan ini rata-rata didasarkan karena
persoalan yang sedang berkembang saat itu, yaitu dalam hal industri dan peperangan.

4
Pengertian Program Lnier
Linear programming menurut Jay Heizer dan Program linear merupakan model matematik
Barry Rander mengemukakan bahwa: “A untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas
mathematical technique designed to help operations sumber-sumber organisasi. Kata sifat linear
managers plan and make decisions relative to the digunakan untuk menunjukkan fungsi-fungsi
trade-offs necessary to allocate resources” 3 . Yang matematik yang digunakan dalam bentuk linear dalam
artinya : “Sebuah teknik matematik yang didesain arti hubungan langsung dan persis proporsional.
untuk membantu para manajer operasi dalam Program menyatakan penggunaan teknik matematik
merencanakan dan membuat keputusan yang tertentu. Jadi pengertian program linear adalah suatu
diperlukan untuk mengalokasikan sumber daya”. teknik perencanaan yang bersifat analistis yang
analisanya menggunakan model matematis, dengan
tujuan menemukan beberapa kombinasi alternatif
pemecahan optimum terhadap persoalan
(Aminudin,2005). NEXT!!
5
Program linear adalah suatu metode atau cara
untuk mencari nilai maksimum dan minimum
Secara khusus, persoalan program linear adalah
fungsi linear (fungsi objektif) pada daerah yang
suatu persoalam untuk menentukan besarnya masing-
dibatasi oleh suatu sistem pertidaksamaan linear.
masing nilai variabel (variabel pengambilan
Dari daerah yang membatasi sistem pertidaksamaan
keputusan) sedemikian rupa sehingga nilai fungsi
linear tersebut terdapat sebuah penyelesaian yang
tujuan atau objektif (objective function) yang linier
memberikan hasil terbaik. Hasil tersebut disebut
menjadi optimum (maksimum atau minimum) dengan
penyelesaian optimum.
memperhatikan pembatasan (kendala-kendala) yang
ada yaitu pembatasan ini harus dinyatakan dengan
ketidaksamaan yang linier (linear inqualities).

6
Asumsi-Asumsi Dasar Program Linier
1. Linearitas

Fungsi obyektif dan kendala haruslah merupakan fungsi linier dan variabel keputusan. Hal ini akan
mengakibatkan fungsi bersifat proporsional dan additif, misalnya untuk memproduksi 1 kursi dibutuhkan waktu
5 jam, maka untuk memproduksi 2 kursi dibutuhkan waktu 10 jam.

2. Pembagian

Nilai variabel keputusan dapat berupa bilangan pecahan. Apabila diinginkan solusi
berupa bilangan bulat (integer), aka harus digunakan metoda untuk integer programming.

3. Variabel non negatif


Nilai variabel keputusan haruslah tidak negatif ( ≥ 0).

4. Kepastian

Semua konstanta (parameter) diasumsikan mempunyai nilai yang pasti. Bila nilai-
nilai parameternya probabilistik, maka harus digunakan formulasi pemrograman masalah
stokastik. NEXT!!
Agar penggunaan program linear diatas memuaskan tanpa terbentur pada berbagai hal, maka
diperlukan asumsi-asumsi dasar program linear (Aminudin,2005) sebagai berikut:

1. Proportionality, asumsi ini berarti naik turunnya nilai Z dan penggunaan sumber atau
fasilitas yang tersedia akan berubah secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan.
2. Additivity, berarti nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi, atau dalam
program linear dianggap bahwa kenaikan suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa
mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lain.
3. Divisibility, berarti keluaran yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan
pecahan.
4. Deterministic (Certainty), berarti bahwa semua parameter (aij , bi, cj ) yang terdapat
pada program linear dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun dalam kenyataanya tidak
sama persis.
Ruang Lingkup Program Linier
Persoalan-persoalan biasanya yang dipecahkan dalam program
linier yaitu
1. Masalah Alokasi
Pemecahan dalam alokasi barang/bahan-bahan produksi
2. Masalah Pencampuran
Pemecahan persoalan dengan berbagai bahan campuran yang
masing-masing unit akan dipecahakan dan digabung menjadi
Adapun persoalan itu harus memenuhi hal-
hasil output. hal sebagai berikut:
3. Persoalan Transaportasi 1. Tujuan
Pemecahan persoalan menyangkut unit/barang/pasokan dan 2. Alternatif perbandingan
sebagainya yang akan di pindahkan ketempat lain. 3. Sumber daya
4. Persoalan Personil 4. Perumusan kuantitatif
Penempatan personil sesuai dengan jabatan/tempatnya (assigment 5. Keterikatan perubah
problem)

9
Bentuk Umum Program Linier
Simbol x1, x2, ..., xn (xi) menunjukkan
variabel keputusan. Jumlah variabel
Bentuk umum pemrograman linier adalah sebagai berikut : keputusan (xi) oleh karenanya tergantung
dari jumlah kegiatan atau aktivitas yang
Fungsi tujuan : Maksimumkan atau minimumkan z = c1x1 + c2x2 + ... + dilakukan untuk mencapai tujuan.
cnxn Sumber daya yang membatasi : Simbol c1,c2,...,cn merupakan kontribusi
masing-masing variabel keputusan terhadap
a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn = /≤ / ≥ b1 tujuan, disebut juga koefisien fungsi tujuan
a21x1 + a22x2 + … + a2nxn = /≤ / ≥ b2 pada model matematiknya.

Simbol a11, ...,a1n,...,amn merupakan
am1x1 + am2x2 + … + amnxn = /≤ / ≥ bm penggunaan per unit variabel keputusan
akan sumber daya yang membatasi, atau
x1, x2, …, xn ≥ 0 disebut juga sebagai koefisien fungsi
kendala pada model matematiknya.

Simbol b1,b2,...,bm menunjukkan jumlah


masing- masing sumber daya yang ada.
Jumlah fungsi kendala akan tergantung dari
banyaknya sumber daya yang terbatas
Pertidaksamaan terakhir (x1, x2, …, xn ≥ 0) menunjukkan batasan non
negatif. Membuat model matematik dari suatu permasalahan bukan hanya
menuntut kemampuan matematik tapi juga menuntut seni permodelan.
Menggunakan seni akan membuat permodelan lebih mudah dan menarik.

Kasus pemrograman linier sangat beragam. Dalam setiap kasus, hal yang
penting adalah memahami setiap kasus dan memahami konsep permodelannya.
Meskipun fungsi tujuan misalnya hanya mempunyai kemungkinan bentuk maksimisasi
atau minimisasi, keputusan untuk memilih salah satunya bukan pekerjaan mudah.
Tujuan pada suatu kasus bisa menjadi batasan pada kasus yang lain. Harus hati-hati
dalam menentukan tujuan, koefisien fungsi tujuan, batasan dan koefisien pada fungsi
pembatas.
Penyelesaian Permasalahan Program Linier
Beberapa tahap yang dapat kita lakukan untuk menyelesaikan suatu
persoalan pada program linier yaitu meliputi:
1. Membuat model matematika sesuai dengan masalah yang
ada agar lebih mudah buat dalam bentuk tabel.
2. Gambar sketsa grafik sesuai kendala-kendalanya.
3. Tentukan daerah fisibel/daerah himpunan penyelesaian.
4. Tentukan titik pojok di setiap segi-n daerah.
5. Substitusikan titik pojok.
6. Tentukan nilai optimum.

12
Contoh soal:
Koperasi Sukamaju menyediakan dua jenis pupuk, yaitu pupuk ekonomis dan
pupuk super. Pupuk ekonomis mengandung 2kg nitrogen dan 4kg fosfat per
karungnya. Pupuk super mengandung 4kg nitrogen dan 3kg fosfat per karungnya.
Pak Budi membutuhkan sekurang-kurangnya 16kg nitrogen dan 24kg fosfat untuk
lahan pertaniannya. Harga perkarung pupuk ekonomis Rp30.000,00 dan pupuk
super Rp50.000,00. Biaya minimum yang harus dikeluarkan Pak Budi adalah…
Penyelesaian :
Misal : Jenis Ekonomis Super Persediaa
Ekonomi = x Bahan n
Super = y Nitrogen 2x 4y 16
Fosfat 4x 3y 24

2x + 4y ³ 16
4x + 3y ³ 24
x³0
y³0 NEXT!!
Fungsi Z = 30.000x + 50.000y
Titik pojok:
x=0 y=0
2x + 4y = 16 4x + 3y = 24
2(0) + 4y = 16 4x + 3(0) = 24
4y = 16 4x = 24
y = 16/4 y = 4 x = 24/4 x = 6
DHP
y=0 x=0
2x + 4y = 16 4x + 3y = 24
2x + 4(0) = 16 4(0) + 3y = 24
2x = 16 3y = 24
4x + 3y ³ 24 2x + 4y ³ 16 x = 16/2 y = 24/3
x=8 y=8
Menentukan nilai : (8,4) (6,8)
 
Dari fungsi Z = 30.000x + 50.000y
Daerah himpunan penyelesaian di titik (x,y) substitusikan ke fungsi objektif:
(0,8) = 30.000 (0) + 50.000 (8)
= 400.000 (titik maksimum)
(8,0) = 30.000 (8) + 50.000 (0)
= 240.000 NEXT!!
14
Eliminasi untuk mendapatkan n(x,y)

2x + 4y = 16 2 4x + 8y = 32
4x + 3y = 24 1 4x + 3y = 24 ─
5y = 8
y = 1,6

substitusikan y = 1,6 ke 2x + 4y = 16 (4,8 ; 1,6) = 30.000 (4,8) + 50.000


 
2x + 4 (1,6) = 16
2x + 6,4 = 16 = 144.000 + 80.000
 
2x = 16 ─ 6,4
= 224.000 (titik minimum)
2x = 9,6
x = 4,8 (4,8 ; 1,6)
 
15
DAFTAR PUSTAKA
 
Kusnandar dkk. 2017. Pendalaman Buku Teks Matematika 2A SMA
Kelas XI Program Wajib. Jakarta: Perpustakaan Nasional

Abdillah. 2013. Program Linear. Makassar: Dua Satu Press

Faiz, Muhammad. 2017. “Program Linear” (makalah). Disajikan


pada makalah pembelajaran, tanggal 6 juni 2017.
terimakasih

17

Anda mungkin juga menyukai