Sebelum mempraktekkan setiap langkah di atas sebaiknya terlebih dahulu diuraikan masalah yang biasanya paling kritis, yaitu menggambarkan garis-garis dari fungsifungsi batasan. Fungsi-fungsi batasan ini dinyatakan dalam tiga tanda, yaitu: kurang dari atau sama dengan lebih besar dari atau sama dengan = sama dengan
TEKNIK RISET OPERASIONAL
3x + 4y 12
x
Gambar 1. Garis dari fungsi batasan dengan tanda
b. Grafik dari 3x + 4y 12
y
3x + 4y 12
Gambar 2. Garis dari fungsi batasan dengan tanda TEKNIK RISET OPERASIONAL
c. Grafik dari 3x + 4y = 12
y
3x + 4y = 12
Contoh kasus
Cara paling sederhana dalam menyelesaikan permasalahan linear programming yang memiliki variabel keputusan berjumlah dua adalah dengan menggunakan metoda grafik. Penggunaan metoda grafik hanya dibatasi pada dua variabel karena pada grafik secara umum hanya terdapat dua sumbu yaitu sumbu vertikal dan sumbu horizontal. Setiap sumbu mewakili satu kegiatan. Penyelesaian metoda grafik dari contoh diatas yaitu masalah konveksi ARAZ adalah:
TEKNIK RISET OPERASIONAL
Anak-anak (X2) 2
6
Kapasitas 100
50 30
500
1. Menentukan fungsi tujuan Z = 750X1 + 500X2 2. Menentukan fungsi batasan a. Kain : 2,5X1 + 2X2 100 b. Tenaga kerja : X1 + 6X2 50 c. Mesin bordil : 3X1 30 d. Syarat : X1, X2 0 Dari tanda batasan () dapat dijelaskan bahwa penggunaan kain tidak boleh melebihi 100 m, tenaga kerja tidak boleh melebihi dari 50 orang dan jam kerja mesin tidak boleh melebihi dari 30 jam. 3. Menggambarkan fungsi batasan untuk menggambarkan fungsi batasan, maka pertidaksamaan diganti dengan tanda persamaan dan terlebih dahulu mencari titik potongnya
TEKNIK RISET OPERASIONAL
a. Batasan kain : 2,5X1 + 2X2 100 agar titik potong dapat ditemukan, maka tanda pertidaksamaan terlebih dahulu diganti menjadi tanda sama dengan (=), kemudian melakukan eliminasi pada salah satu variabel atau memberikan nilai nol (0), sehingga: apabila X1=0, maka 2,5 (0) + 2X2 = 100 2X2 = 100 X2 = 50 ..(0,50) dari hasil eliminasi ditentukan titik potong X2 yang berada pada titik X1 = 0 dan X2 = 50 apabila X2 = 0, maka 2,5X1 + 2(0) = 100 2,5X1 = 100 X1 = 40 . (40,0)
TEKNIK RISET OPERASIONAL
Dari perhitungan di atas didapatkan dua titik potong yaitu (0,50) dan (40,0). Kedua titik potong ini digambarkan ke dalam grafik di bawah ini:
X2
(0,50)
(40,0)
0
TEKNIK RISET OPERASIONAL
X1
b. Batasan tenaga kerja: X1 + 6X2 50 Seperti halnya pada batasan kain, maka pada batasan tenaga kerja juga dicari nilai X1 dan X2 dengan mengubah fungsinya menjadi X1 + 6X2 = 50, dan selanjutnya dilakukan eliminasi Apabila X1 = 0, maka 0 + 6X2 = 50 6X2 = 50 X2 = 8,33 . (0,8,33) Apabila X2 = 0, maka X1 + 0 = 50 X1 = 50 (50,0)
TEKNIK RISET OPERASIONAL
Dari hasil perhitungan titik potong batasan tenaga kerja didapatkan titik potong (0,8,33) dan (50,0) seperti terlihat dalam gambar berikut:
X2
(0,8,33) (50,0)
0
TEKNIK RISET OPERASIONAL
X1
c. Batasan mesin: 3X1 30 Karena pada batasan mesin hanya digunakan untuk memproduksi pakaian dewasa saja, maka X yang dicari adalah X1 saja 3X1 = 30 X1 = 10, sehingga grafiknya hanya berupa garis vertikal pada titik X1 = 10
X2
(10)
X1
Dari hasil perhitungan titik potong batasan tenaga kerja didapatkan titik potong (0,8,33) dan (50,0) seperti terlihat dalam gambar berikut:
X2
(0,8,33) (50,0)
0
TEKNIK RISET OPERASIONAL
X1
d. Mencari daerah penyelesaian yang laya (feasible solution) dari ketiga grafik tersebut apabila dijadikan satu akan tampak seperti gambar di bawah ini. Pada permasalahan di atas, jumlah batasan ada tiga, maka daerah yang diarsir sebanyak tiga kali merupakan daerah penyelesaian yang layak atau daerah yang memenuhi setiap batasan
X2
A
B
Feasible solution
X1
4. Mencari titik yang optimal. Untuk mencari titik optimal, maka ketiga grafik tersebut dijadikan satu. Kemudian daerah yang layak (feasible solution) yaitu daerah yang terarsir tiga kali (karena pada fungsi di atas terdapat tiga batasan) yaitu pada daerah 0ABC.
X2
A B 0 C
Feasible solution
X1
3. Menentukan fungsi batasan/kendala/constrain dan mengekspresikan dalam bentuk persamaan atau pertidaksamaan. Batasan diartikan sebagai sumber daya yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan atau memproduksi barang/jasa. Adapun sumber daya dapat berupa hal-hal sebagai berikut; a. Bahan baku b. Kapasitas bahan baku adalah jumlah keseluruhan bahan baku maksimum yang tersedia di perusahaan c. Tenaga kerja d. Kapasitas tenaga kerja (jumlah keseluruhan tenaga kerja dan jam kerja) e. Mesin f. Modal, dll
TEKNIK RISET OPERASIONAL
Fungsi persamaan matematis batasan secara umum adalah: aijXj (, =, ) bi Untuk semua i(i=1,2,..m) semua Xj 0
Apabila terdapat beberapa batasan, maka formulasi matematisnya adalah: 1. a11X1 + a12X2 + . + a1nXn b1 2. a21X1 + a22X2 + . + a2nXn b2 3. am1X1 + am2X2 + + amnXn bm Dan syarat; X1, X2, Xn 0
TEKNIK RISET OPERASIONAL
Penyederhanaan Soal
Dari soal diatas dapat disederhanakan menjadi tabel sebagai berikut:
Produk Constrain Kain Tenaga kerja Dewasa (X1) 2,5 1 Anak-anak (X2) 2 6 Kapasitas 100 50
Mesin bordil
Keuntungan/unit
3
750 500
30
Jawab
1. Variabel keputusan X1= jumlah pakaian dewasa X2= jumlah pakaian anak-anak 2. Fungsi tujuan Zmax= 750X1 + 500X2 3. Fungsi pembatas a.Kain : 2,5X1 b.Tenaga kerja : X1 c. Mesin bordil : 3X1 d.Syarat : X1, X2
TEKNIK RISET OPERASIONAL
+ 2X2 + 6X2 0
100 50 30
Contoh Soal
Perusahaan roti DOREMI telah menghitung biaya untuk memproduksi 2 jenis roti, yaitu roti tawar dan roti keju, total biaya pembuatan roti tawar perbungkus sebesar Rp. 800 dan keju Rp. 600. untuk membuat roti keju dibutuhkan adonan yang terdiri atas telur, tepung terigu, gula halus dan keju sebanyak 1,5 ons, 0,75 ons, 0,25 kg dan 0,4 blok. Untuk membuat roti tawar dibutuhkan adonan yang terdiri atas telur, tepung terigu dan keju sebanyak 1 ons, 2 ons, dan 2 blok. Persediaan telur 100 ons, tepung terigu 75 ons gula halus 10 ons dan keju 12 blok. Berapakah idealnya perusahaan memproduksi roti tawar dan roti keju dengan biaya yang dikeluarkan minimal?
TEKNIK RISET OPERASIONAL
Contoh Soal
Pak Fahmi adalah seorang pedagang asongan yang sedang memikirkan rencana usahanya. Setelah ditimbang terdapat tiga alternatif yaitu; menjual kerajinan bambu, dengan keuntungan per unit Rp. 9000, menjual rotan dengan keuntungan per unit Rp. 1500 dan menjual kertas dengan keuntungan per unit Rp. 1000. untuk masing-masing barang dagangan dibutuhkan dana sebesar Rp. 50.000, Rp. 12.000 dan Rp. 8000 dengan total anggaran tidak melebihi Rp. 250000 berdasarkan pantauan pak Muhammad diramalkan kemungkinan frekwensi penjualan kerajinan bambu adalah 4 kali, kerajinan kertas 5 kali frekwensi kerajinan bambu dan kerajinan rotan kali frekwensi kerajinan kerjtas
TEKNIK RISET OPERASIONAL
Pertanyaan
1. 2. 3. 4. Buatlah variabel keputusannya Buatlah fungsi pembatas Buatlah fungsi tujuan Syarat-syaratnya
Jawab an
Produk Constrain Telur Tepung Gula halus Keju Biaya/bungkus Roti Tawar (X1) 1 2 0 0,2 600 Roti Keju (X2) 1,5 0,75 0,25 0,40 800 Kapasitas 100 75 10 12
1. Variabel Keputusan X1 = Jumlah roti tawar X2 = Jumlah roti keju 2. Fungsi tujuan Zmin = 600X1 + 800X2 3. Fungsi batasan a. telur b. Tepung c. Gula d. Keju 4. Syarat X1, X2 0
TEKNIK RISET OPERASIONAL
100 75 10 12
Jawaban
Produk Constrain Dana Frek X1 Frek X2 Bambu (X1) 50000 1 1 Rotan (X2) 12000 Kertas (X3) 8000 Kapasitas
250000 4 5
Frek X3
Frek/unit 9000 1500
1
1000
20
1. Variabel Keputusan X1 = Jumlah kerajinan bambu X2 = Jumlah kerajinan rotan X3 = Jumlah kerjainan kertas 2. Fungsi tujuan Zmax= 9000X1 + 1500X2 + 1000 X3 3. Fungsi batasan a. Dana 250000 b. Frek X1 c. Frek X2 d. Frek X3 4. Syarat X1, X2, X3 0
TEKNIK RISET OPERASIONAL