Anda di halaman 1dari 58

RESUME RISET OPERASIONAL

TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
BAB I. PENGENALAN RISET OPERASI

1. Pengertian Riset Operasi


Riset Operasi adalah metode untuk memformulasikan dan merumuskan
permasalahan sehari-hari baik mengenai bisnis, ekonomi, sosial maupun bidang
lainnya ke dalam pemodelan matematis untuk mendapatkan solusi yang optimal.

2. Pemodelan Matematis
Bagian terpenting dari Riset Operasi adalah bagaimana menerjemahkan
permasalahan sehari-hari ke dalam model matematis. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pemodelan harus disederhanakan dan apabila ada data yang
kurang, kekurangan tersebut dapat diasumsikan atau diisi dengan pendekatan yang
bersifat rasional. Dalam Riset Operasi diperlukan ketajaman berpikir dan logika.
Untuk mendapatkan solusi yang optimal dan memudahkan kita mendapatkan
hasil, kita dapat menggunakan komputer. Software yang dapat digunakan antara
lain: LINDO (Linear, Interactive and Discrete Optimizer) dan POM For
Windows.

1
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

BAB II. PROGRAM LINEAR

Program linear adalah salah satu model matematika yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah optimisasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan
fungsi tujuan yang bergantung pada sejumlah variabel input.
Hal terpenting yang perlu kita lakukan adalah mencari tahu tujuan penyelesaian
masalah dan apa penyebab masalah tersebut.
Dua macam fungsi Program Linear:
 Fungsi tujuan : mengarahkan analisa untuk mendeteksi tujuan perumusan
masalah
 Fungsi kendala : untuk mengetahui sumber daya yang tersedia dan permintaan
atas sumber daya tersebut.
A. Metode Grafik
1. Masalah Maksimisasi
Maksimisasi dapat berupa memaksimalkan keuntungan atau hasil.
Contoh:
PT LAQUNATEKSTIL memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi 2
jenis produk, yaitu kain sutera dan kain wol. Untuk memproduksi kedua
produk diperlukan bahan baku benang sutera, bahan baku benang wol dan
tenaga kerja. Maksimum penyediaan benang sutera adalah 60 kg per hari,
benang wol 30 kg per hari dan tenaga kerja 40 jam per hari. Kebutuhan setiap
unit produk akan bahan baku dan jam tenaga kerja dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Jenis bahan baku Kg bahan baku & Jam tenaga kerja Maksimum
dan tenaga kerja Kain sutera Kain wol penyediaan
Benang sutera 2 3 60 kg
Benang wol - 2 30 kg
Tenaga kerja 2 1 40 jam

Kedua jenis produk memberikan keuntungan sebesar Rp 40 juta untuk kain


sutera dan Rp 30 juta untuk kain wol. Masalahnya adalah bagaimana
menentukan jumlah unit setiap jenis produk yang akan diproduksi setiap hari
agar keuntungan yang diperoleh bisa maksimal.

2
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

Langkah-langkah:
1) Tentukan variabel
X1=kain sutera
X2=kain wol
2) Fungsi tujuan
Zmax= 40X1 + 30X2
3) Fungsi kendala / batasan
1. 2X1 + 3X2  60 (benang sutera)
2. 2X2  30 (benang wol)
3. 2X1 + X2  40 (tenaga kerja)
4) Membuat grafik
1. 2X1 + 3 X 2=60
X1=0, X2 =60/3 = 20
X2=0, X1= 60/2 = 30
2. 2X2  30
X2=15
3. 2X1 + X2  40
X1=0, X2 = 40
X2=0, X1= 40/2 = 20

X2
40
3

20
D
15 E 2
C
1
A B
20 X1
0 30
daerah penyelesaian

3
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

Cara mendapatkan solusi optimal:


1. Dengan mencari nilai Z setiap titik ekstrim.
Titik A
X1=0, X2=0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 0 + 30 . 0 = 0
Titik B
X1=20, X2=0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 20 + 30 . 0 = 800
Titik C
Mencari titik potong (1) dan (3)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + X2 = 40
2X2=20  X2=10
Masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + 3 . 10 = 60
2X1 + 30 = 60
2X1 = 30  X1 = 15
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
40X1 + 30X2 = 40 . 15 + 30 . 10 = 600 + 300 = 900 (optimal)
Titik D
2X2 = 30
X2 = 15
masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + 3 . 15 = 60
2X1 + 45 = 60
2X1 = 15  X1 = 7,5
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z

4
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

Z = 40 . 7,5 + 30 . 15 = 300 + 450 = 750


Titik E
X2 = 15
X1 = 0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 0 + 30 .15 = 450
Kesimpulan :
untuk memperoleh keuntungan optimal, maka X1 = 15 dan X2 = 10 dengan
keuntungan sebesar Rp 900 juta.
2. Dengan cara menggeser garis fungsi tujuan.
Solusi optimal akan tercapai pada saat garis fungsi tujuan menyinggung daerah
feasible (daerah yang diliputi oleh semua kendala) yang terjauh dari titik origin.
Pada gambar, solusi optimal tercapai pada titik C yaitu persilangan garis kendala
(1) dan (3).
Titik C
Mencari titik potong (1) dan (3)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + X2 = 40
2X2=20
X2=10
Masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + 3 . 10 = 60
2X1 + 30 = 60
2X1 = 30  X1 = 15
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
40X1 + 30X2 = 40 . 15 + 30 . 10 = 600 + 300 = 900

5
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

2 . Masalah Minimisasi
Minimisasi dapat berupa meminimumkan biaya produksi. Solusi optimal tercapai
pada saat garis fungsi tujuan menyinggung daerah fasible yang terdekat dengan
titik origin.
Contoh :
Perusahaan makanan ROYAL merencanakan untuk membuat dua jenis makanan
yaitu Royal Bee dan Royal Jelly. Kedua jenis makanan tersebut mengandung
vitamin dan protein. Royal Bee paling sedikit diproduksi 2 unit dan Royal Jelly
paling sedikit diproduksi 1 unit. Tabel berikut menunjukkan jumlah vitamin dan
protein dalam setiap jenis makanan:
Jenis makanan Vitamin (unit) Protein (unit) Biaya per unit
(ribu rupiah)
Royal Bee 2 2 100
Royal Jelly 1 3 80
minimum kebutuhan 8 12
Bagaimana menentukan kombinasi kedua jenis makanan agar meminimumkan
biaya produksi.
Langkah – langkah:
1. Tentukan variabel
X1 = Royal Bee
X2 = Royal Jelly
2. Fungsi tujuan
Zmin = 100X1 + 80X2
3. Fungsi kendala
1) 2X1 + X2  8 (vitamin)
2) 2X1 + 3X2  12 (protein)
3) X1  2
4) X2 1
4. Membuat grafik
1) 2X1 + X2 = 8

6
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

X1 = 0, X2 = 8
X2 = 0, X1 = 4
2) 2X1 + 3X2 = 12
X1 = 0, X2 = 4
X2 = 0, X1 = 6
3) X1 = 2
4) X2 = 1

X2
(1) (3)

(2)
daerah penyelesaian
C
4

B (4)
1 A

X1
2 4 6

Solusi optimal tercapai pada titik B (terdekat dengan titik origin), yaitu
persilangan garis kendala (1) dan (2).
2X1 + X2 = 8
2X1 + 3X2 = 12
-2X2 = -4  X2 = 2
masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + X2 = 8
2X1 + 2 = 8
2 X1 = 6  X 1 = 3
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z min = 100X1 + 80X2 = 100 . 3 + 80 . 2 = 300 + 160 = 460
Kesimpulan :

10
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

Untuk meminimumkan biaya produksi, maka X1 = 3 dan X2 = 2 dengan biaya


produksi 460 ribu rupiah.

SOAL LATIHAN
1. Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2
Kendala : 1) 2X1  8
2) 3X2  15
3) 6X1 + 5X2  30
X1 0 , X2  0
2. Minimumkan Z = 5 X1 + 2X2
Kendala: 1) 6X1 + X2  6
2) 4X1 + 3X2  2
3) X1 + 2X2  4 , X1  0
3. PT BAKERY memproduksi tiga jenis roti kering, yaitu pia, bolukismis dan
coklatkeju dengan keuntungan tiap jenis produk masing-masing Rp 150, Rp
400 dan Rp 600. Setiap minggu ditetapkan minimum produksi roti pia 25 unit,
bolukismis 130 unit dan coklatkeju 55 unit. Ketiga jenis roti memerlukan
pemrosesan tiga kali yaitu penyiapan bahan, peracikan dan pengovenan seperti
terlihat pada tabel berikut:
Pemrosesan Jenis roti Penyediaan max
pia bolukismis coklatkeju (jam)
penyiapan bahan 4 2 6 130
peracikan 3 4 9 170
pengovenan 1 2 4 52

Bagaimana formulasi program linear masalah PT Bakery tersebut dan hitung


solusi optimalnya

11
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

B. Metode Simplex
Metode grafik tidak dapat menyelesaikan persoalan linear program yang memilki
variabel keputusan yang cukup besar atau lebih dari dua, maka untuk
menyelesaikannya digunakan Metode Simplex.
Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Nilai kanan (NK / RHS) fungsi tujuan harus nol (0).
2. Nilai kanan (RHS) fungsi kendala harus positif. Apabila negatif, nilai
tersebut harus dikalikan –1.
3. Fungsi kendala dengan tanda “” harus diubah ke bentuk “=” dengan
menambahkan variabel slack/surplus. Variabel slack/surplus disebut juga
variabel dasar.
4. Fungsi kendala dengan tanda “” diubah ke bentuk “” dengan cara
mengalikan dengan –1, lalu diubah ke bentuk persamaan dengan
ditambahkan variabel slack. Kemudian karena RHS-nya negatif, dikalikan
lagi dengan –1 dan ditambah artificial variabel (M).
5. Fungsi kendala dengan tanda “=” harus ditambah artificial variabel (M).
Pembuatan Tabel Simplex
Contoh soal:
Z = 3X1 + 5X2
Kendala:
1) 2X1 8
2) 3X2  15
3) 6X1 + 5X2  30
Langkah-langkah:
1. Mengubah fungsi tujuan dan fungsi kendala (lihat beberapa ketentuan yang
harus diperhatikan di atas!)
Fungsi tujuan
Z = 3X1 + 5X2 => Z - 3X1 - 5X2 = 0

12
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

Fungsi kendala
1) 2X1  8 => 2X1 + X3 =8
2) 3X2  15 => 3X2 + X4 = 15
3) 6X1 + 5X2  30 => 6X1 + 5X2 + X5 = 30
(X3, X4 dan X5 adalah variabel slack)
2. Menyusun persamaan-persamaan ke dalam tabel
Var.Dsr Z X1 X2 X3 X4 X5 NK index
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X3 0 2 0 1 0 0 8
X4 0 0 3 0 1 0 15
X5 0 6 5 0 0 1 30

3. Memilih kolom kunci


Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai pada baris Z yang bernilai
negatif dengan angka terbesar.
Var.Dsr Z X1 X2 X3 X4 X5 NK index
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X3 0 2 0 1 0 0 8
X4 0 0 3 0 1 0 15
X5 0 6 5 0 0 1 30

4. Memilih baris kunci


Nilai kanan (NK)
Index =
Nilai kolom kunci
Baris kunci adalah baris yang mempunyai index terkecil
Var.Dsr Z X1 X2 X3 X4 X5 NK index
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X3 0 2 0 1 0 0 8 ~
X4 0 0 3 0 1 0 15 5
X5 0 6 5 0 0 1 30 6

angka kunci koef angka kolom kunci

13
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

5. Mengubah nilai-nilai baris kunci


=> dengan cara membaginya dengan angka kunci
Baris baru kunci = baris kunci : angka kunci
sehingga tabel menjadi seperti berikut:
Var.Dsr Z X1 X2 X3 X4 X5 NK index
Z 1 -3 -5 0 0 0 0
X3 0 2 0 1 0 0 8 ~
X2 0 0 1 0 1/3 0 5 5
X5 0 6 5 0 0 1 30 6

6. Mengubah nilai-nilai selain baris kunci sehingga nilai-nilai kolom kunci


(selain baris kunci) = 0
Baris baru = baris lama – (koefisien angka kolom kunci x nilai baris
baru kunci)
Baris Z
Baris lama [ -3 -5 0 0 0 0]
NBBK -5 [ 0 1 0 1/3 0 5]
Baris baru -3 0 0 5/3 0 25
Baris X3
Baris lama [2 0 1 0 0 8]
NBBK 0 [0 1 0 1/3 0 5]
Baris baru 2 0 1 0 0 8
Baris X5
Baris lama [6 5 0 0 1 30 ]
NBBK 5 [0 1 0 1/3 0 5]
Baris baru 6 0 0 -5/3 1 5

Masukkan nilai di atas ke dalam tabel, sehingga tabel menjadi seperti berikut:

14
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

Var.Dsr Z X1 X2 X3 X4 X5 NK index
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
X3 0 2 0 1 0 0 8
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X5 0 6 0 0 -5/3 1 5

7. Melanjutkan perbaikan-perbaikan (langkah 3-6) sampai baris Z tidak ada


nilai negatif
Var.Dsr Z X1 X2 X3 X4 X5 NK index
Z 1 -3 0 0 5/3 0 25
X3 0 2 0 1 0 0 8 4
X2 0 0 1 0 1/3 0 5 ~
X5 0 6 0 0 -5/3 1 5 5/6

Z 1 0 0 0 5/6 1/2 27½ Zmax


X3 0 0 0 1 5/9 -1/3 6 1/3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5
X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6

Diperoleh hasil: X1 = 5/6 , X2 = 5, Zmax = 27 ½

SOAL LATIHAN
1. Selesaikan linear program berikut ini dengan metode Simplex
Maksimumkan Z = 400X1 + 300X2
Fungsi kendala/ batasan:
1) 4X1 + 6X2  1200
2) 4X1 + 2X2  800
3) X1  250
4) X2  300

15
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

2. Selesaikan linear program berikut ini dengan metode Simplex


Maksimumkan Z = 2X1 + 3X2 + X3
Dengan fungsi kendala:
1) X1 + X2 + X3 9
2) 2X1 + 3X2  25
3) X2 + 2X3  10
4) X1, X2, X3 0

PENYIMPANGAN - PENYIMPANGAN BENTUK STANDAR


1. Fungsi batasan dengan tanda sama dengan (=)
=> ditambah dengan variabel buatan
Contoh :
Fungsi kendala:
1) 2X1  8 => 2X1 +X3 =8
2) 3X2  15 => 3X2 +X4 = 15
3) 6X1 + 5X2 = 30 => 6X1 + 5X2 + X5 = 30
Fungsi tujuan:
Z = 3X1 + 5X2 => Z – 3X1 – 5X2 + MX5 = 0
Nilai setiap variabel dasar (X5) harus sebesar 0, sehingga fungsi tujuan harus
dikurangi dengan M dikalikan dengan baris batasan yang bersangkutan (3). Nilai
baris Z sebagai berikut:
[ -3 -5 0 0 M , 0 ]
M [6 5 0 0 1 , 30]
(-6M-3) (-5M-5) 0 0 0 -30M
Tabel:
Var.Dsr Z X1 X2 X3 X4 X5 NK index
Z 1 -6M-3 -5M-5 0 0 0 -30M
X3 0 2 0 1 0 0 8 4
X4 0 0 3 0 1 0 15 ~
X5 0 6 5 0 0 1 30 5

16
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

VD Z X1 X2 X3 X4 X5 NK index
Z 1 0 -5M-5 3M+3/2 0 0 -6M+12
X1 0 1 0 1/2 0 0 4 ~
X4 0 0 3 0 1 0 15 5
X5 0 0 5 -3 0 1 6 6/5

Z 1 0 0 -3/2 0 M+1 18
X1 0 1 0 ½ 0 0 4 8
X4 0 0 0 9/5 1 -3/5 19/3 5/27
X2 0 0 1 -3/5 0 1/5 6/5 -2

Z 1 0 0 0 5/6 M+1/2 27 ½ max


X1 0 1 0 0 -5/18 1/6 5/6
X3 0 0 0 1 5/9 -1/3 6 1/3
X2 0 0 1 0 1/3 0 5

Diperoleh hasil : X1 = 5/6, X2 = 5 dan Zmax = 27 ½


2. Fungsi tujuan : Minimisasi
Soal minimisasi harus diubah menjadi maksimisasi dengan cara mengganti tanda
positif dan negatif pada fungsi tujuan.
Contoh:
Minimumkan Z = 3X1 + 5X2
Fungsi batasan: 1) 2X1 =8
2) 3X2  15
3) 6X1 + 5X2  30
Penyelesaian:
Fungsi batasan: 1) 2X1 + X3 =8
2) 3X2 + X4 = 15
3) 6X1 + 5X2 -X5 + X6 = 30

17
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

Fungsi tujuan menjadi:


maksimumkan (-Z) = -3X1 – 5X2 –MX3 – MX6
diubah menjadi fungsi implisit => -Z + 3X1 + 5X2 + MX3 + MX6 = 0
Nilai – nilai variabel dasar (X3 dan X6 ) harus = 0, maka:
[ 3 5 M 0 0 M , 0 ]
-M [ 2 0 1 0 0 0 , 8 ]
-M [ 6 5 0 0 -1 1 , 30 ]
+
(-8M+3) (-5M+5) 0 0 M 0 , -38M

Tabel:
VD Z X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK index
Z -1 -8M+3 -5M+5 0 0 0 0 -38M
X3 0 2 0 1 0 0 0 8 4
X4 0 0 3 0 1 0 0 15
X6 0 6 -5 0 0 -1 1 30 5

Z -1 3 -5M+5 4M-3/2 0 M 0 -6M-12


X1 0 1 0 ½ 0 0 0 4
X4 0 0 3 0 1 0 0 15 5
X6 0 0 5 -3 0 -1 1 6 6/5

Z -1 0 0 M+3/2 0 1 M+1 -18 min


X1 0 1 0 ½ 0 0 0 4
X4 0 0 1 9/5 1 3/5 -3/5 5 2/5
X2 0 0 1 -3/5 0 -1/5 1/5 6/5

(karena –Z= -18, maka Z=18)


Penyelesaian optimal: X1 = 4, X2 = 6/5 dan Zmin = 18

18
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

SOAL LATIHAN
1. Minimumkan Z = 3X1 + 2X2
Fungsi batasan : 1) X1 + 2X2  20
2) 3X1 + X2  20 , X1  0 , X2  0
2. Maksimumkan Z = 4X1 + 10X2 + 6X3
Fungsi batasan: 1) X1 + 3X2 + 3X3  6
2) 2X1 – X2 + 4X3 =4
X1, X2, X3  0

19
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

BAB III. DUALITAS


Dalam sebuah pemodelan Pemrograman Linear, terdapat dua konsep yang saling
berlawanan. Konsep yang pertama kita sebut Primal dan yang kedua Dual.Bentuk
Dual adalah kebalikan dari bentuk Primal. Hubungan Primal dan Dual sebagai
berikut:
Masalah Primal (atau Dual) Masalah Dual (atau Primal)
Koefisien fungsi tujuan........................... Nilai kanan fungsi batasan
Maksimumkan Z (atau Y) ....................... Minimumkan Y (atau Z)
Batasan i ................................................. Variabel yi (atau xi)
Bentuk yi  0
Bentuk = ................................................. yi  dihilangkan
Variabel Xj ............................................. Batasan j
Xj  0...................................................... Bentuk 
Xj  0 dihilangkan .................................. Bentuk =

Contoh 1:
Primal
Minimumkan Z = 5X1 + 2X2 + X3

Fungsi batasan: 1) 2X1 + 3X2 + X3  20


2) 6X1 + 8X2 + 5X3  30
3) 7X1 + X2 + 3X3  40
X1 , X2 , X3  0
Dual
Maksimumkan Y= 20 y1 + 30 y2 + 40 y3

Fungsi batasan: 1) 2y1 + 6y2 + 7y3  5


 
2) 3y1 + 8y2 + y3  2
y1, y2, y3  0  
3) y1 + 5y2 + 3y3  1

20
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO


Contoh 2 :
Primal
Minimumkan Z = 2X1 + X2
Fungsi batasan: 1) X1 + 5X2  10
2) X1 + 3X2 6
3) 2X1 + 2X2  8
X1, X2  0
Dual
Maksimumkan Y = 10 y1 + 6y2 + 8y3
Fungsi batasan : 1) y1 + y2 + 2y3 2
2) 5y1 + 3y2 + 2y3 1
y1, y2  0
Contoh 3:
Primal
Maksimumkan Z = X1 + 3X2 – 2X3
Fungsi batasan: 1) 4X1 + 8X2 + 6X3 = 25
2) 7X1 + 5X2 + 9X3 = 30
X1, X2, X3  0
Dual
Minimumkan Y= 25y1 + 30y2
Fungsi batasan: 1) 4y1 + 7y2 1
2) 8y1 + 5y2 3
3) 6y1 + 9y2  -2

21
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

SOAL LATIHAN
1. Primal
Maksimumkan Z = 5X1 + 7X2
Fungsi batasan: 1) 2X1 + X2 8
2) X1 + 2X2 8
3) 6X1 + 7X2  42
X1, X2, X3  0
2. Primal
Maksimumkan Z = X1 + 3X2 – 2X3
Fungsi batasan: 1) 4X1 + 8X2 + 6X3 = 25
2) 7X1 + 5X2 + 9X3 = 30
X1, X2, X3  0
3. Primal
Minimumkan Z = 3X1 + 2X2 + X3 + 2X4 + 3X5
Fungsi batasan: 1) 2X1 + 5X2 + 4 X4 + X5 6
2) 4X2 - 2X3 + 2X4 + 3X5 5
3) X1 – 6X2 + 3X3 + 7X4 + 5X5 7
X1, X2, X3, X4, X5  0
4. Primal
Minimumkan Z = X1 + 2X2 + X3
Fungsi batasan: 1) X2 + X3 =1
2) 3X1 + X2 + 3X3 =4
X1, X2, X3  0

22
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
BAB IV. METODE TRANSPORTASI

Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur


distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat-
tempat yang membutuhkan secara optimal dengan biaya yang termurah . Alokasi
produk ini harus diatur sedemikian rupa karena terdapat perbedaan biaya-biaya
alokasi dari satu sumber atau beberapa sumber ke tempat tujuan yang berbeda.
Tabel awal dapat dibuat dengan dua metode, yaitu:
1. Metode North West Corner (NWC) => dari pojok kiri atas ke pojok
kanan bawah
Kelemahan : tidak memperhitungkan besarnya biaya sehingga kurang
efisien.
2. Metode biaya terkecil => mencari dan memenuhi yang biayanya terkecil
dulu. Lebih efisien dibanding metode NWC.

Setelah tabel awal dibuat, tabel dapat dioptimalkan lagi dengan metode:
1. Stepping Stone (batu loncatan)
2. Modified Distribution Method (MODI)

Selain metode-metode di atas masih ada satu metode yang lebih sederhana
penggunaannya yaitu metode Vogel’s Approximation Method (VAM).
Contoh masalah transportasi:

ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas


dari pabrik
Pabrik Rp 20 Rp 5 Rp 8 90
W
Pabrik Rp 15 Rp 20 Rp 10 60
H
Pabrik Rp 25 Rp 10 Rp 19 50
P
Kebutuhan gudang 50 110 40 200

23
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

Penyelesaian:
1. Metode NWC

ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasita


dari s pabrik
Pabrik 20 5 8 90
40
W 50

Pabrik 15 20 10 60
60
H
Pabrik 25 10 19 50
P 10 40

Kebutuhan
gudang 50 110 40 200

Biaya yang dikeluarkan :


(50 . 20) + (40 . 5) +( 60 . 20) + (10.10) + (40.19) = 3260

2. Metode biaya terkecil


ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasita
dari s pabrik
Pabrik 20 5 8 90
90
W
Pabrik 15 20 10 60
H 20 40

Pabrik 25 10 19 50
30 20
P
Kebutuhan
gudang 50 110 40 200

Biaya yang dikeluarkan :


(90 . 5) + (20 . 15) + (40 . 10) + (30 . 25) + (20 . 10) = 2400

30
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

Mengoptimalkan tabel:

1. Metode Stepping Stone , misal tabel awal menggunakan yang NWC

ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasita


dari s pabrik
Pabrik 20 5 8 90
40
W 50 - +
Pabrik 15 20 10 60
60
H + -
Pabrik 25 10 19 50
P 10 40

Kebutuhan
gudang 50 110 40 200

Perbaikan 1 dengan cara trial and error


ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasita
dari s pabrik
Pabrik 20 5 8 90
40
W 50 - + 90
Pabrik 15 20 10 60
60
H 50 + - 10
Pabrik 25 10 19 50
P 10 40

Kebutuhan
gudang 50 110 40 200

Setelah dihitung dengan trial and error, biaya yang dikeluarkan:


(50 . 15) + (90 . 5) + (10 . 20) + (10 . 10) + (40 . 19) = 2260

31
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

Perbaikan 2
ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasita
dari s pabrik
Pabrik 20 50 5 40 8 90
W 90 - +
Pabrik 15 20 10 60
H 50 10
Pabrik 25 10 19 50
10 40
P 50 + -
Kebutuhan
gudang 50 110 40 200

Biaya yang dikeluarkan :


(50 . 5) + (40 . 8) + (50 . 15) + (10 . 20) + (50 . 10) = 2020
Perbaikan 3
ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasita
dari s pabrik
Pabrik 20 60 5 30 8 90
W 50 + - 40

Pabrik 15 20 10 60
H 50 10 - + 10
Pabrik 25 10 19 50
50
P
Kebutuhan
gudang 50 110 40 200

Biaya yang dikeluarkan :


(60 . 5) + (30 . 8) + (50 . 15) + (10 .10) + (50 . 10) = 1890 (paling optimal)
Jika hasil belum optimal, lakukan perbaikan terus sampai mendapatkan hasil yang
optimal.

32
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

2. Metode MODI
Langkah-langkah:
a. Misal tabel awal yang digunakan adalah tabel NWC
b. Buat variabel Ri dan Kj untuk masing-masing baris dan kolom.
c. Hitung sel yang berisi (nilai tiap kolom dan tiap baris) dengan rumus:
Ri + Kj = Ci

baris kolom biaya


1. W-A = R1 + K1 = 20
2. W-B = R1 + K2 =5
3. H-B = R2 + K2 = 20
4. P-B = R3 + K2 = 10
5. P-C = R3 + K3 =19
dari persamaan di atas, hitung K1 dan R1 dengan cara meng-nol-kan variabel
R1 atau K1, misal R1 = 0
1. R1 + K1 = 20 => 0 + K1 = 20 , K1 =20
2. R1 + K2 = 5 => 0 + K2 = 5 , K2 = 5
3. R2 + K2 = 20 => R2 + 5 = 20 , R2 = 15
4. R3 + K2 = 10 => R3 + 5 = 10 , R3 = 5
5. R3 + K3 = 19 => 5 + K3 = 19 , K3 = 14

letakkan nilai tersebut pada baris / kolom yang bersangkutan


ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasita
dari K1 = 20 K2 = 5 K3 = 14 s pabrik
PabrikW 20 5 8 90
40
R1 = 0 50

PabrikH 15 20 10 60
60
R2 = 15
PabrikP 25 10 19 50
R3 = 5 10 40

Kebutuhan
gudang 50 110 40 200

d. Hitung nilai/ index perbaikan setiap sel yang kosong dengan rumus:

33
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

Cij - Ri - Kj
1. H-A = 15 – 15 – 20 = - 20
2. P-A = 25 – 5 – 20 = 0
3. W-C = 8 – 0 – 14 = - 14
4. H-C = 10 – 15 – 14 = - 19

(optimal jika pada sel yang kosong, indek perbaikannya  0, jika belum maka
pilih yang negatifnya besar)
e. Memilih titik tolak perubahan
Pilih nilai yang negatifnya besar yaitu H-A
f. Buat jalur tertutup
Berilah tanda positif pada H-A. Pilih 1 sel terdekat yang isi dan sebaris (H-B), 1
sel yang isi terdekat dan sekolom (W-A), berilah tanda negatif pada dua sel
terebut. Kemudian pilih satu sel yang sebaris atau sekolom dengan dua sel
bertanda negatif tadi (W-B) dan beri tanda positif. Selanjutnya pindahkan isi
dari sel bertanda negatif ke yang bertanda positif sebanyak isi terkecil dari sel
yang bertanda positif (50). Jadi, H-A kemudian berisi 50, H-B berisi 60-50=10,
W-B berisi 40+50=90 dan W-A tidak berisi.
ke Gudang A Gudang B Gudang C Kap.
dari K1 = 20 K2 = 5 K3 = 14 pabrik
PabrikW 20 5 8 90
40
R1 = 0 50 - + 90
PabrikH 15 20 10 60
60
R2 = 15 50 + - 10
PabrikP 25 10 19 50
R3 = 5 10 40

Keb.Gdg 50 110 40 200

g. Ulangi langkah-langkah c – f sampai indeks perbaikan bernilai  0


hitung sel yang berisi:

W-B = R1 + K2 = 5 => 0 + K2 = 5 , K2 = 5
H-A = R2 + K1 = 15 => R2 + 0 = 15, R2 = 15

34
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

H-B = R2 + K2 = 20 => 15 + 5 = 20 ,
P-B = R3 + K2 = 10 => R3 + 5 = 10 , R3 = 5
P-C = R3 + K3 = 19 => 5 + K3 = 19 , K3 = 14
Perbaikan indeks:
W-A = 20 – 0 – 0 = 20
W-C = 8 – 0 – 14 = - 6
H-C = 10 – 15 – 14 = - 19
P-A = 25 – 5 – 0 = 20

ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasita


dari K1 = 0 K2 = 5 K3 = 14 s pabrik
PabrikW 20 5 8 90
90
R1 = 0
PabrikH 15 20 10 60
50 10
R2 = 15 - + 10
PabrikP 25 10 19 50
R3 = 5 20 + - 40 30
Keb. Gdg 50 110 40 200

Biaya transportasi : (90 . 5) + (50 . 15) + (10 . 10) + (20 . 10) + (30 . 19) = 2070
Hitung sel yang berisi:
W-B = R1 + K2 = 5 => 0 + K2 = 5 , K2 = 5
P-B = R3 + K2 = 10 => R3 + 5 = 10 , R3 = 5
P-C = R3 + K3 = 19 => 5 + K3 = 19 , K3 = 14
H-C = R2 + K3 = 10 => R2 + 14 = 10 , R2 = - 4
H-A = R2 + K1 = 15 => - 4 + K1 = 15 , K1 = 19

Perbaikan indeks (sel kosong) :


W-A = 20 – 0 – 0 = 20
W-C = 8 – 0 – 14 = - 6
H-B = 20 – 15 – 5 = 0
P-A = 25 – 5 – 0 = 20

35
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasita


dari K1 = 19 K2 = 5 K3 = 14 s pabrik
PabrikW 20 80 5 8 90
90
R1 = 0 - + 10
PabrikH 15 20 10 60
50 10
R2 = - 4
PabrikP 25 10 19 50
R3 = 5 20 + 30 - 30 20
Keb. Gdg 50 110 40 200

Biaya transportasi :
(80 . 5) + (10 . 8) + (50 . 15) + (10 . 10) + (30 .10) + (20 . 19) = 2010

Sel berisi:
W-B = R1 + K2 = 5 => 0 + K2 = 5 , K2 = 5
W-C = R1 + K3 = 8 => 0 + K3 = 8 , K3 = 8
H-C = R2 + K3 = 10 => R2 + 8 = 10 , R2 = 2
H-A = R2 + K1 = 15 => 2 + K1 = 15 , K1 = 13
P-B = R3 + K2 = 10 => R3 + 5 = 10 , R3 = 5
Indeks perbaikan:
W-A = 20 – 0 – 19 = 1
H-B = 20 – (-4) – 5 = 19
P-A = 25 – 5 – 19 = 1
Indeks perbaikan sudah positif semua, berarti sudah optimal.

ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasita


dari K1 = 13 K2 = 5 K3 = 8 s pabrik
PabrikW 20 5 8 90
80 10
R1 = 0
PabrikH 15 20 10 60
10
R2 = 2 50
PabrikP 25 10 19 50
30
R3 = 5 20

Keb. Gdg 50 110 40 200

36
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

3. Metode VAM
Metode VAM merupakan metode yang lebih mudah dan lebih cepat untuk
mengatur alokasi dari beberapa sumber ke daerah tujuan.
Langkah metode VAM:
1. Cari perbedaan dua biaya terkecil, yaitu terkecil pertama dan kedua
(kolom dan baris)
2. Pilih perbedaan terbesar antara baris dan kolom
3. Pilih biaya terendah
4. Isi sebanyak mungkin yang bisa dilakukan
5. Hilangkan baris / kolom yang terisi penuh
6. Ulangi langkah 1-5 sampai semua baris dan kolom seluruhnya
teralokasikan.
A B C Kapasitas Perbedaan baris
W 20 5 8 90 8–5=3
H 15 20 10 60 15 – 10 = 5
P 25 10 19 50 19 – 10 = 9
kebutuhan 50 110 40
Perbedaan 20 –15 10-5 10-8 XPB = 50
kolom =5 =5 =2 Hilangkan baris P

A B C Kapasitas Perbedaan baris


W 20 5 8 90 8–5=3
H 15 20 10 60 15 – 10 = 5
kebutuhan 50 110-50 40
= 60
Perbedaan 20 –15 20-5 10-8 XWB = 60
kolom =5 = 15 =2 Hilangkan kolom B

37
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

A C Kapasitas Perbedaan baris


W 20 8 90-60 =30 20 – 8 = 12
H 15 10 60 15 – 10 = 5
Kebutuhan 50 40
Perbedaan 20-15= 5 10-8=2 XWC=30
kolom Hilangkan baris W

A C kapasitas
H 15 10 60
Kebutuhan 50 (40-30)=10 XHA=50
XHC= 10

Biaya transportasi :
(10 . 50) + (5 . 60) + (8 . 30) + (15 . 50) + (10 . 10) = 1890 (optimal)

38
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

SOAL LATIHAN
1.
ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas
dari pabrik
Pabrik 1 Rp 3200 Rp 3300 Rp 3400 106
Pabrik 2 Rp 3600 Rp 4200 Rp 3800 132
Pabrik 3 Rp 3400 Rp 3700 Rp 4000 127
Kebutuhan gudang 122 152 91 365

Selesaikan dengan metode:


a. NWC
b. Biaya terkecil
c. MODI
2. Produksi pabrik A, B , C adalah sebagai berikut:
Pabrik Kapasitas produksi tiap bulan
A 150 ton
B 40 ton
C 80 ton
jumlah 270 ton

Gudang pabrik tersebut mempunyai kapasitas sebagai berikut:


Gudang Kebutuhan produksi tiap bulan
H 110 ton
I 70 ton
J 90 ton
jumlah 270 ton

Biaya untuk mendistribusikan barang dari pabrik ke gudang :

Dari Biaya tiap ton (Rp)


Ke Gudang H Ke Gudang I Ke Gudang J
Pabrik A 27000 23000 31000
Pabrik B 10000 45000 40000
Pabrik C 30000 54000 35000

a. Buat tabel awal transportasi


b. Selesaikan dengan metode biaya terkecil dan optimalkan dengan metode
MODI
c. Selesaikan dengan metode VAM

39
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

BAB V. METODE PENUGASAN

Salah satu metode yang digunakan untuk Penugasan adalah Metode Hungarian.
Pada Metode Hungarian, jumlah sumber-sumber yang ditugaskan harus sama
persis dengan jumlah tugas yang akan diselesaikan. Setiap sumber harus
ditugaskan hanya untuk satu tugas. Jadi, masalah penugasan akan mencakup
sejumlah n sumber yang mempunyai n tugas, sehingga ada n! (n faktorial)
kemungkinan. Masalah ini dapat dijelaskan dengan mudah dalam bentuk matriks
segi empat, dimana baris-barisnya menunjukkan sumber-sumber dan kolom-
kolomnya menunjukkan tugas-tugas.
1. Masalah Minimisasi
Contoh:
Sebuah perusahaan kecil mempunyai 4 pekerjaan yang berbeda untuk diselesaikan
oleh 4 karyawan. Biaya penugasan seorang karyawan untuk pekerjaan yang
berbeda adalah berbeda karena sifat pekerjaan berbeda-beda. Setiap karyawan
mempunyai tingkat ketrampilan, pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan
serta latihan yang berbeda pula. Sehingga biaya penyelesaian pekerjaan yang
sama oleh para karyawan yang berlainan juga berbeda. Tabel biaya sebagai
berikut:
pekerjaan I II III IV
karyawan
Raihan Rp 150 Rp 200 Rp 180 Rp 220
Hamdan Rp 140 Rp 160 Rp 210 Rp 170
Hasan Rp 250 Rp 200 Rp 230 Rp 200
Dzakwan Rp 170 Rp 180 Rp 180 Rp 160

Masalahnya adalah bagaimana menugaskan keempat karyawan untuk


menyelesaikan keempat pekerjaan agar total biaya pekerjaan minimum.
Langkah-langkah:
1. Menyusun tabel biaya seperti tabel di atas.
2. Melakukan pengurangan baris, dengan cara:
a. memilih biaya terkecil setiap baris

40
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

b. kurangkan semua biaya dengan biaya terkecil setiap baris


Sehingga menghasilkan reduced cost matrix /matrik biaya yang telah dikurangi.
pekerjaan I II III IV
karyawan
Raihan (150-150) (200-150) (180-150) (220-150)
=0 =50 = 30 = 70
Hamdan (140-140) (160-140) (210-140) (170-140)
=0 = 20 =70 = 30
Hasan (250-200) (200-200) (230-200) (200-200)
= 50 =0 = 30 =0
Dzakwan (170-160) (180-160) (180-160) (160-160)
= 10 = 20 = 20 =0

3. Melakukan pengurangan kolom


Berdasarkan hasil tabel langkah 2, pilih biaya terkecil setiap kolom untuk
mengurangi seluruh biaya dalam kolom-kolom tersebut. Pada contoh di atas hanya
dilakukan pada kolom III karena semua kolom lainnya telah mempunyai elemen
yang bernilai nol (0). Jika langkah kedua telah menghasilkan paling sedikit satu
nilai nol pada setiap kolom, maka langkah ketiga dapat dihilangkan. Berikut
matrix total opportunity cost, dimana setiap baris dan kolom terdapat paling
sedikit satu nilai nol.
Tabel total opportunity cost matrix
pekerjaan I II III IV
karyawan
Raihan 0 50 (30-20)=10 70
Hamdan 0 20 (70-20)=50 30
Hasan 50 0 (30-20)=10 0
Dzakwan 10 20 (20-20)=0 0

4. Membentuk penugasan optimum


Prosedur praktis untuk melakukan test optimalisasi adalah dengan menarik
sejumlah minimum garis horisontal dan/ atau vertikal untuk meliputi seluruh
elemen bernilai nol dalam total opportunity cost matrix. Jika jumlah garis sama
dengan jumlah baris/ kolom maka penugasan telah optimal. Jika tidak maka harus
direvisi.

41
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

pekerjaan I II III IV
karyawan
Raihan 0 50 10 70
Hamdan 0 20 50 30
Hasan 50 0 10 0
Dzakwan
10 20 0 0

5. Melakukan revisi tabel


a. Untuk merevisi total opportunity cost, pilih angka terkecil yang tidak
terliput (dilewati) garis. (pada contoh di atas = 10)
b. Kurangkan angka yang tidak dilewati garis dengan angka terkecil (10)
c. Tambahkan angka yang terdapat pada persilangan garis dengan angka
terkecil (10) yaitu (50) pada Hasan dan (10) pada Dzakwan.
d. Kembali ke langkah 4
Revised matrix:
pekerjaan I II III IV
karyawan
Raihan 0 40 0 60
Hamdan 0 10 40 20
Hasan 60 0 10 0
Dzakwan
20 20 0 0

Berikut tabel penugasannya

Penugasan Biaya
Raihan - III Rp 180
Hamdan - I Rp 140
Hasan - II Rp 200
Dzakwan - IV Rp 160
Rp 680

2. Jumlah Pekerjaan Tidak Sama Dengan Jumlah Karyawan


Bila jumlah pekerjaan lebih besar dari jumlah karyawan, maka harus ditambahkan
karyawan semu (dummy worker). Biaya semu sama dengan nol karena tidak akan
terjadi biaya bila suatu pekerjaan ditugaskan ke karyawan semu. Bila jumlah
karyawan lebih banyak daripada pekerjaan, maka ditambahkan pekerjaan semu

42
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

(dummy job). Sebagai contoh, bila jumlah pekerjaan lebih besar dari jumlah
karyawan dapat dilihat pada tabel berikut:
pekerjaan I II III IV
karyawan
Raihan Rp 150 Rp 200 Rp 180 Rp 220
Hamdan Rp 140 Rp 160 Rp 210 Rp 170
Hasan Rp 250 Rp 200 Rp 230 Rp 200
Dzakwan Rp 170 Rp 180 Rp 180 Rp 160
Dummy X Rp 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0

Prosedur penyelesaian sama dengan langkah-langkah sebelumnya.


3. Masalah Maksimisasi
Dalam masalah maksimisasi, elemen-elemen matriks menunjukkan tingkat
keuntungan. Efektivitas pelaksanaan tugas oleh karyawan diukur dengan jumlah
kontribusi keuntungan.
Contoh: Tabel keuntungan
Pekerjaan I II III IV V
karyawan
Afif Rp 1000 Rp 1200 Rp 1000 Rp 800 Rp 1500
Bady Rp 1400 Rp 1000 Rp 900 Rp 1500 Rp 1300
Dzaky Rp 900 Rp 800 Rp 700 Rp 800 Rp 1200
Farras Rp 1300 Rp 1500 Rp 800 Rp 1600 Rp 1100
Ghazy Rp 1000 Rp 1300 Rp 1400 Rp 1100 Rp 1700

Langkah-langkah:
a. Seluruh elemen dalam setiap baris dikurangi dengan nilai maksimum dalam
baris yang sama. Prosedur ini menghasilkan Matriks Opportunity Loss.
Matriks ini sebenarnya bernilai negatif.
Pekerjaan I II III IV V
karyawan
Afif 500 300 500 700 0
Bady 100 500 600 0 200
Dzaky 300 400 500 400 0
Farras 300 100 800 0 500
Ghazy 700 400 300 600 0

43
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

b. Meminimumkan opportunity-loss dengan cara mengurangi seluruh elemen


dalam setiap kolom (yang belum ada nol-nya) dengan elemen terkecil dari
kolom tersebut.
Matriks total opportunity loss
Pekerjaan I II III IV V
karyawan
Afif 400 200 200 700 0
Bady 0 400 300 0 200
Dzaky 200 300 200 400 0
Farras 200 0 500 0 500
Ghazy 600 300 0 600 0
Dari matriks di atas dapat dilihat bahwa seluruh elemen yang bernilai nol baru
dapat diliput oleh 4 garis. Jadi matriks harus direvisi.
c. Merevisi matriks
Pekerjaan I II III IV V
karyawan
Afif 200 0 0 500 0
Bady 0 400 300 0 400
Dzaky
0 100 0 200 0
Farras 200 0 500 0 700
Ghazy 600 300 0 600 200

Schedul penugasan optimal dan keuntungan total untuk dua alternatif


penyelesaian adalah:
Penugasan alternatif 1 keuntungan Penugasan alternatif 2 keuntungan
Afif - II Rp 1200 Afif -V Rp 1500
Bady -I Rp 1400 Bady - IV Rp 1500
Dzaky -V Rp 1200 Dzaky -I Rp 900
Farras - IV Rp 1600 Farras - II Rp 1500
Ghazy - III Rp 1400 Ghazy - III Rp 1400
Rp 6800 Rp 6800

44
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

SOAL LATIHAN
2. Sebuah perusahaan pengecoran logam mempunyai empat jenis mesin yang
diberi nama M1, M2, M3 dan M4. Setiap mesin mempunyai kapasitas yang
berbeda dalam pengoperasiannya. Dalam minggu mendatang perusahaan
mendapatkan pesanan untuk menyelesaikan empat jenis pekerjaan (job) yaitu
J1, J2, J3 dan J4. Biaya pengoperasian setiap pekerjaan oleh keempat mesin
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Job Mesin
M1 M2 M3 M4
J1 210 150 180 130
J2 140 160 200 190
J3 150 175 220 200
J4 200 115 160 190

Masalahnya adalah bagaimana menugaskan keempat mesin untuk


menyelesaikan keempat jenis pekerjaan agar total biaya pekerjaan minimum!
3. Seorang pengusaha konveksi mempunyai 4 orang karyawati yang
memproduksi 4 jenis produk. Jumlah produk yang dihasilkan masing-masing
karyawan tiap bulannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Karyawati Produk
Celana panjang Rok Hem Baju safari
Ulfah 6 7 10 9
Salma 2 8 7 8
Rana 8 9 5 12
Nabila 7 11 12 3

Buat penugasan agar jumlah produk yang dihasilkan bisa maksimum!

45
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
BAB VI. TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
Pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai
kepentingan.
Pay off matrixnya tampak dalam Gambar 1.

Player B (pemain kolom)

1 2 3 n

1 a11 a12 a13 a1n


Player A 2 a21 a22 a23 a2n  pay off matrix
(pemain
baris) 3 a31 a32 a33 a3n

m am1 am2 am3 amn

Gambar 1. Pay Off Matrix


Keterangan :
aij = berupa keuntungan atau kerugian.
aij = bernilai positif, berarti pemain A memperoleh keuntungan dan pemain B
menderita kerugian.
aij = berniali negatif, berarti pemain A menderita kerugian dan pemain B memperoleh
keuntungan.
Contoh 1 :
Pemain B

1 2 3 4

1 3 -2 1 5

Pemain A 2 -1 2 3 -1

3 4 -2 -3 5

Gambar 2. Pay Off Matrix dari Strategi Pemain A dan Pemain B


Permainan optimum bila apa yang diterima oleh pihak I sama dengan apa yang
dikorbankan oleh pihak II yang disebut Zero Sum Game (total nol).
Langkah-langkah dalam teori permainan :
1. Tentukan pay off matrix.

46
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
2. Tentukan apakah ada saddle point atau tidak. Kalau ada stop, hasil permainannya
(Equilibrium Value = EV) sebesar nilai saddle point dengan masing-masing pemain
menggunakan strategi tunggal atau pure strategy bila tidak dilanjutkan.
3. Kalau tidak terdapat saddle point berarti kedua pemain menggunakan strategi
campuran atau mix strategy. Lakukan dominasi artinya menghilangkan strategi-strategi
yang tidak efektif. Untuk pemain baris, baris yang nilainya besar dapat mendominasi baris
yang nilainya kecil sedang untuk pemain kolom, kolom yang nilainya kecil dapat
mendominasi kolom yang nilainya besar.
4. Bila sudah dilakukan dominasi dapat diketahui ukuran pada pay off matrix, bila :
a. Ukuran matriks 2 x 2, dipecahkan dengan pendekatan probabilitas.
b. Ukuran matriks m x 2 atau 2 x n, dipecahkan dengan menggunakan metode grafis.
c. Ukuran matriks m x n, dipecahkan dengan menggunakan metode simplex.

A. Permainan Strategi-Murni (Pure-Strategy Game).


Contoh 2 :
Dua perusahaan sedang dalam proses penentuan strategi-strategi pengiklanannya.
Perusahaan A mempunyai tiga strategi promosi dan B mempunyai empat strategi promosi.
Strategi-strategi tersebut dan pay off-nya (kenaikan market share) dari perusahaan A dan
perusahaan B seperti terlihat dalam matriks berikut
. Perusahaan B
B1 B2 B3 B4

A1 8 2 9 5

Perusahaan A A2 6 5 7 8

A3 7 3 -4 10

Tentukan strategi promosi optimum dari perusahaan A dan B !


Penyelesaian :
Perusahaan B
B1 B2 B3 B4 Minimum
Baris
A1 8 2 9 5 2
Perusahaan A2 6 5 7 18 5 Maksimin
A
A3 7 3 -4 10 -4

Maksimum 8 5 9 18
Kolom
Minimaks

47
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
Kesimpulan :
Sebaiknya perusahaan A dan B menggunakan strategi tunggal, dimana perusahaan
A menggunakan strategi harga optimum A2 sebesar 100% agar bisa menghasilkan
keuntungan yang maksimal yaitu sebesar 5 sedangkan perusahaan B menggunakan strategi
harga optimum B2 sebesar 100% agar bisa menghasilkan kerugian yang minimal yaitu
sebesar 5.

B. Permainan Strategi Campuran (Mix-Strategy Game).


Dimana :
xi = probabilitas pemain A memilih strategi i (i = 1, 2, 3, ..., m)
yi = probabilitas pemain B memilih strategi j (j = 1, 2, 3, ..., n)
m n
Sehingga :  xi   y j  1
i 1 j1

xi , y j  0 , untuk setiap i dan j


Kriteria minimaks strategi campuran adalah sebagai berikut :

 m

Pemain A memiliki xi  x i  0 ,

x
i 1
i  1 yang akan menghasilkan

 m m m

max xi min   a i1xi ,  ai 2 xi , ... ,  a in xi 
  i 1 i 1 i 1 
 n 
Pemain B memiliki y j  y j  0 ,  y j  1 yang akan menghasilkan

 j1 

  n n n 
min y j max   a1j y j ,  a2 j y j , ... ,  a mj y j 

  j1 j 1 j 1 

m n
EV *   a
i 1 j1
*
ij ix . y*j

Permainan (2 x 2) Dengan Solusi Probabilitas


Contoh 3 :
Dua perusahaan A dan B sedang dalam proses penentuan strategi harga. Setiap
perusahaan mempunyai tiga strategi harga (harga rendah, menengah dan tinggi). Strategi
dan pay off dari kedua perusahaan tersebut diperlihatkan dalam matriks berikut :

48
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
Perusahaan B
B1 B2 B3
A1 2 5 7
Perusahaan A A2 -1 2 4
A3 6 1 9

Tentukan strategi harga optimum dari kedua perusahaan tersebut !


Penyelesaian :
Perusahaan B
B1 B2 B3
Minimum Baris
A1 2 5 7 Maksimin
2
Perusahaan A A2 -1 2 4 -1
A3 6 1 9 1

Maksimum Kolom 6 5 9

Minimaks

Tidak memiliki saddle point, diselesaikan dengan pendekatan probabilitas :

Perusahaan B

B1 B2
A1 2 5
Perusahaan A
A3 6 1

Dimana : x1 + x2 = 1
y1 + y2 = 1
Perusahaan A :
2x1 + 6x2 = 5x1 + x2
-3x1 = -5x2
-3x1 = -5(1-x1)
x1 = 5/8 = 0,625
Dimana : x1 + x2 = 1, sehingga nilai x2 = 1 – 5/8 = 3/8 = 0,375
EV A*  2x1 + 6x2
= 2 (0,625) + 6 (0,375) = 3,5
Perusahaan B :
2y1 + 5y2 = 6y1 + y2
-4y1 = -4y2
49
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
-4y1 = -4(1-y1)
y1 = 4/8 = 0,5
Dimana : y1 + y2 = 1, sehingga nilai y2 = 1 – 4/8 = 4/8 = 0,5
EVB*  2y1 + 5y2
= 2 (0,5) + 5 (0,5) = 3,5
Kesimpulan :
Sebaiknya perusahaan A dan B menggunakan strategi campuran, dimana
perusahaan A menggunakan strategi harga optimum A1 sebesar 62,5% dan strategi A3
sebesar 37,5% karena akan menaikkan keuntungan dari 2 menjadi 3,5 sedangkan
perusahaan B menggunakan strategi harga optimum B1 sebesar 50% dan strategi B2 sebesar
50% karena akan mengurangi kerugian dari 5 menjadi 3,5.
Permainan (2 x n) Dan (m x 2) Dengan Solusi Grafik
Contoh 4 :
1. Dua perusahaan A dan B sedang dalan proses penentuan promosi dalam
menaikkan market share-nya. Perusahaan A mempunyai tiga strategi promosi dan
perusahaan B mempunyai lima strategi promosi. Strategi-strategi dan pay off dari kedua
perusahaan tersebut diperlihatkan dalam matriks berikut :
Perusahaan B
B1 B2 B3 B4 B5
A1 2 2 3 -1 6
Perusahaan A A2 4 3 2 6 7
A3 1 2 -1 1 1
Tentukan strategi promosi optimum dari kedua perusahaan tersebut !
Penyelesaian :
Perusahaan B
B1 B2 B3 B4 B5 Minimum Baris
A1 2 2 3 -1 6 -1
Perusahaan A A2 4 3 2 6 7 2 Maksimin
A3 1 2 -1 1 1 -1

Maksimum Kolom 4 3 3 6 7

Minimaks

Tidak memiliki saddle point, diselesaikan dengan pendekatan grafik, matriks menjadi
ukuran 2 x m :
50
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
Perusahaan B
B1 B2 B3 B4
A1 2 2 3 -1
Perusahaan A
A2 4 3 2 6
Grafik :

5
Maksimin
4
3 B3

2 B2
Feasible
1 B1
Space
x1 = 0
Dimana : x1 + x2 = 1
y-1
1 + y2 = 1
B4
Perusahaan A : -2
3x1 + 2x2 = -x1 + 6x2

4x1 = 4x2
4x1 = 4 (1 – x1)
x1 = ½ = 0,5
Dimana : x1 + x2 = 1, sehingga nilai x2 = 1 – ½ = ½ = 0,5
EV A*  3x1 + 2x2
= 3 (1/2) + 2 (1/2) = 5/2 = 2,5
Perusahaan B :
3y1 - y2 = 2y1 + 6y2
y1 = 7y2
y1 = 7 (1 – y1)
y1 = 7/8 = 0,875
Dimana : y1 + y2 = 1, sehingga nilai y2 = 1 – 7/8 = 1/8 = 0,125
EVB*  3y1 - y2
= 3 (7/8) – 1/8 = 5/2 = 2,5.
Kesimpulan :
Sebaiknya perusahaan A dan B menggunakan strategi campuran, dimana perusahaan A
menggunakan strategi promosi optimum A1 sebesar 50% dan A2 sebesar 50% karena akan
51
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
menaikkan keuntungan dari 2 menjadi 2,5 sedangkan perusahaan B menggunakan strategi
promosi optimum B3 sebesar 87,5% dan B4 sebesar 12,5% karena akan mengurangi
kerugian dari 3 menjadi 2,5.
2. Dua perusahaan A dan B sedang dalam proses penentuan strategi promosi dalam
menaikkan market share-nya. Perusahaan A mempunyai lima strategi promosi dan
perusahaan B mempunyai tiga strategi promosi. Strategi-strategi dan pay off dari kedua
perusahaan tersebut diperlihatkan dalam matriks berikut :
Perusahaan B
B1 B2 B3
A1 2 4 3
A2 2 3 5
Perusahaan A A3 3 2 1
A4 -2 6 7
A5 -3 2 2

Tentukan strategi promosi optimum dari kedua perusahaan tersebut !


Penyelesaian :
Perusahaan B
B1 B2 B3 Minimum Baris
A1 2 4 3 2
A2 2 3 5 2 Maksimin
Perusahaan A A3 3 2 1 1
A4 -2 6 7 -2
A5 -3 2 2 -3
3 6 7

Minimaks
Maksimum Kolom

Tidak memiliki saddle point, diselesaikan dengan pendekatan grafik, matriks menjadi
ukuran n x 2 :
Perusahaan B
B1 B2
A1 2 4
A2 2 3
Perusahaan A
A3 3 2
A4 -2 6

52
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
Grafik :

5 Feasible
Space
4

3 A3

2 A2
1 Minimaks
A1
y1 = 0

-1
A4
-2

Dimana : x1 + x2 = 1
y1 + y2 = 1
Perusahaan A :
2x1 + 3x2 = 4x1 + 2x2
-2x1 = -x2
-2x1 = - (1 – x1)
x1 = 1/3 = 0,333
x2 = 1 – 1/3 = 2/3 = 0,677
EV A*  2x1 + 3x2
= 2 (1/3) + 3 (2/3) = 8/3 = 2,67
Perusahaan B :
2y1 + 4y2 = 3y1 + 2y2
-y1 = -2y2
-y1 = -2(1 – y1)
-y1 = 2/3 = 0,677
y2 = 1 – 2/3 = 1/3 = 0,333
EVB*  2y1 + 4y2
= 2 (2/3) + 4 (1/3) = 8/3 = 2,67
Kesimpulan :
Sebaiknya perusahaan A dan B menggunakan strategi campuran dimana perusahaan A
menggunakan strategi promosi optimum A1 sebesar 33,33% dan A3 sebesar 66,67% karena
akan menaikkan keuntungan dari 2 menjadi 2,67, sedangkan strategi promosi optimum
53
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
perusahaan B adalah B1 sebesar 66,67% dan B2 = 33,33% karena akan mengurangi
kerugian dari 3 menjadi 2,67.

Permainan (m x n) Dengan Solusi Metode Simplex


Strategi Campuran Optimum A memenuhi :

 m m m

max min   a i1xi ,  ai 2 xi , ... , a x 
in i
xi   i 1 i 1 i 1 
dengan batasan
x1 + x2 + … + xm = 1
xi  0 , i = 1, 2, …, m.

 m m m

EV A*    min   a i1 xi ,  a i2 xi , ... ,  a in xi 
 i 1 i 1 i -1 
Sehingga :
maksimumkan z = v
dengan batasan
m

a
i 1
ij x i  EV A* , j = 1, 2, … , n.

x
i 1
i 1

xi  0, untuk semua i
Asumsi bahwa v  0, batasan menjadi :
x1 x2 xm
a11  a 21  ...  a m1 1
  
x1 x2 xm
a12  a 22  ...  a m2 1
  

x1 x2 xm
a1n  a 2n  ...  a mn 1
  
x1 x2 xm 1
  ...  
   
xi
Anggaplah Xi = , i = 1, 2, … , m. Karena

1
max   min  min (X 1  X 2  ...  X m )

54
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
Menjadi
minimumkan z = X1 + X2 + … + Xm .
dengan batasan
a11 X1  a12X2  ...  a m1 Xm  1
a21 X1  a 22X2  ...  a m2 Xm  1

a1n X 1  a 2n X 2  ...  a mn X m  1
X1, X2, … , Xm  0
Strategi Campuran Optimum B memenuhi

  n n n 
min max   a 1j y j ,  a 2 j y j , ... , a mj y j 
yi 
  j1 j1 j1 

dengan batasan
y1 + y2 + … + ym = 1
yi  0 , j = 1, 2, … , n.

 n n n 
EVB*    max   a 1j y j ,  a 2j y j , ... , a mj y j 
 j 1 j1 j1 
dengan batasan
n

a
j 1
ij y j  EVB*

y
j 1
j 1

yj  0, j = 1, 2, … , n.
Asumsi v  0, batasan menjadi :

y1 y2 yn
a11  a 21  ...  a1n 1
  
y1 y2 yn
a12  a 22  ...  a 2n 1
  

yj yj yn
a m1  a m2  ...  a mn 1
  
y1 y2 yn 1
  ...  
   

55
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
yj 1
Anggaplah Yj = , j = 1, 2, … , n. Dimana : w = . Karena :
 v
1
min   max  max (Y1  Y2  ...  Yn )

masalah menjadi
maksimumkan w = Y1 + Y2 + … + Yn .
dengan batasan :
a11Y1  a12Y2  ...  a1n Yn  1
a21Y1  a 22Y2  ...  a 2n Yn  1

am1Y1  a m2 Y2  ...  a mn Yn  1
Y1 , Y2 , … , Yn  0

Contoh 5 :
Dua perusahaan A dan B sedang dalam proses penentuan strategi promosi dalam
mendapatkan market share-nya, kedua perusahaan tersebut masing-masing mempunyai
empat strategi promosi. Strategi-strategi dan pay off-nya diperlihatkan dalam matriks
berikut :

Perusahaan B
B1 B2 B3 B4
A1 3 -1 -3 -2
A2 -3 3 -1 -1
Perusahaan A
A3 -4 -3 3 -3
A4 -5 3 1 5
Tentukan strategi promosi optimum dari kedua perusahaan tersebut!
Penyelesaian :
Perusahaan B
B1 B2 B3 B4 Minimum Baris
A1 3 -1 -3 -2 -3
A2 -3 3 -1 -1 -3 Maksimin
Perusahaan A
A3 -4 -3 3 -3 -4
A4 -5 3 1 5 -5

Maksimum Kolom 3 3 3 5

Minimaks
56
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
K  3. Anggaplak K = 5. Matriks di atas menjadi :

Perusahaan B
B1 B2 B3 B4 Minimum Baris
A1 8 4 2 3 2
A2 2 8 4 4 2 Maksimin
Perusahaan A
A3 1 2 8 2 1
A4 0 8 6 10 0

Maksimum Kolom 8 8 8 10

Minimaks
Tidak memiliki saddle point, diselesaikan dengan metode simplex, matriks menjadi n x m :

Perusahaan B
B1 B2 B3
A1 8 4 2
Perusahaan A A2 2 8 4
A3 1 2 8

Masalah pemrograman linier B :


Maksimumkan w = Y1 + Y2 + Y3
dengan batasan
8Y1 + 4Y2 + 2Y3  1
2Y1 + 8Y2 + 4Y3  1
Y1 + 2Y2 + 8Y3  1
Y1, Y2, Y3  0
Bentuk Standartd:
Objective function maximize w – Y1 – Y2 – Y3 - 0Y4 - 0Y5 - 0Y6 = 0
Subject to Constrains 8Y1 + 4Y2 + 2Y3 + Y4 = 1
2Y1 + 8Y2 + 4Y3 + Y5 = 1
Y1 + 2Y2 + 8Y3 + Y6 = 1
Y1, Y2 , Y3, Y4, Y5, Y6  0

57
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
Step I.
W Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 RHS
Zj – Cj
1 -1 -1 -1 0 0 0 0
Y4 0 8 4 2 1 0 0 1 1/8
Y5 0 2 8 4 0 1 0 1 1/2
Y6 0 1 2 8 0 0 1 1 1
Baris Zj – Cj + baris I (1)
Baris II + baris I (-2)
Baris III + baris I (-1)
Step II.
W Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 RHS
Zj – Cj
1 0 -1/2 -3/4 1/8 0 0 1/8
Y1 0 1 1/2 1/4 1/8 0 0 1/8 1/4
Y5 0 0 7 7/2 -1/4 1 0 3/4 3/28
Y6 0 0 3/2 31/4 -1/8 0 1 7/8 7/12
Baris Zj – Cj + baris II (1/2)
Baris I + baris II (-1/2)
Baris III + baris II (-3/2)
Step III.
W Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 RHS
Zj – Cj
1 0 0 -1/2 3/28 1/14 0 5/28
Y1 0 1 0 0 1/7 -1/14 0 1/14 0
Y2 0 0 1 1/2 -1/28 1/7 0 3/28 3/14
Y6 0 0 0 7 -1/14 -3/14 1 5/7 5/49
Baris Zj – Cj + baris III (1/2)
Baris I + baris III (0)
Baris II + baris III (-1/2)
Step IV.
W Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 RHS
Zj – Cj
1 0 0 0 5/49 11/196 1/14 45/196
Y1 0 1 0 0 1/7 -1/14 0 1/14
Y2 0 0 1 0 -3/98 31/196 -1/14 11/196
Y3 0 0 0 1 -1/98 -3/98 1/7 5/49

58
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
1
Y1 14  14
y1 =  = 31,11%
w 45 45
196
11
Y2 196  11 = 24,44%
y2 = 
w 45 45
196
5
Y3 49  20
y3 =  = 44,44%
w 45 45
196
EVB*  8y1  4 y2  2 y3


EVB*  8 14
45
 41145 220 45  196 45  4,36
Perusahaan A :

z  w  45 , X1  5 , X 2  11 , X3  1
196 49 196 14
5
X1 49  20
x1    0,4444  44,44%
z 45 45
196
11
X2 196  11
x2    0,2444  24,44%
z 45 45
196
1
X3 14  14
x3    0,3111  31,11%
z 45 45
196
EV A*  8 x 1  2 x 2  x 3


EVA*  8 20
45
  21145  14 45  196
45
 4,36

59
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

BAB VII. METODE JARINGAN

Sebuah jaringan terdiri dari sekelompok simpul (node) yang dihubungkan dengan
busur (arc). Suatu busur dapat dialiri arus/diberikan bobot dalam jumlah tertentu.
Contoh: jaringan transportasi: simpul mewakili kota, busur mewakili jalan raya,
arus/bobot mewakili jarak. Umumnya, arus memiliki jumlah yang terbatas. Sebuah
busur dikatakan berarah apabila busur tersebut memungkinkan arus positif pada satu
arah, dan nol pada arah sebaliknya. Jaringan yang berarah adalah jaringan dengan
semua busur yang berarah. Jalur adalah urutan busur-busur yang menghubungkan 2
simpul. Loop adalah jalur yang berakhir pada simpul semula. Loop yang berarah
adalah loop yang dibentuk oleh busur-busur yang berarah. Jaringan yang terhubung
adalah sebuah jaringan di mana setiap 2 simpul dihubungkan dengan suatu jalur.
Pohon adalah suatu jaringan terhubung yang tidak memiliki loop.
A. Masalah Pohon Perentangan Minimal (Minimum Spanning Tree)
Sebuah jaringan TV Kabel sedang merencanakan pembangunan jaringan kabel dari
stasiun pusat di kota (1) menuju ke lima kota lainnya, menurut diagram jarak di bawah
ini. Tentukan jaringan kabel yang harus dibangun untuk menghubungkan keenam kota
tersebut, dengan syarat panjang kabel yang digunakan seminimal mungkin

Algoritma:

• Tentukan simpul awal jaringan. Hubungkan ke simpul yang terdekat

• Kategorikan simpul yang sudah terhubung ke dalam himpunan (sebut saja) C,

60
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
dan simpul yang belum terhubung ke dalam himpunan C’

• Pilih sebuah simpul dari himpunan C’ yang memiliki jarak terdekat (bobot
terkecil) terhadap salah satu anggota himpunan C
• Pindahkan simpul yang terpilih tersebut ke himpunan C
• Kembali ke langkah 3, sampai himpunan C’ kosong

Iterasi C C'

1 {1,2} {3,4,5,6}

2 {1,2,5} {3,4,6}

3 {1,2,4,5} {3,6}

4 {1,2,4,5,6} {3}

5 {1,2,3,4,5,6} <kosong>

61
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
B. Masalah Rute Terdekat (Jalur Terpendek)
Seseorang akan bepergian dari kota u ke kota v. Diberikan diagram jarak
antarkota berikut (dalam puluhan mil) :

4
x a
4 3
3 2
6 2 3
u y b v
1
4
2 3
5
z c
Rute manakah yang harus ia pilih agar jarak tempuhnya minimal?

Algoritma Jalur Terpendek

• Buat tabel jarak


u x y z a b c v
ux = 4 xy = 3 yb = 2 zy = 2 ab = 2 bv = 3 cv = 3
uy = 6 xa = 4 yc = 1 zc = 5 av = 3
uz = 2
• Mulai dari kolom u. Beri harga 0. Pada kolom ini pilih jarak/busur
terkecil/terdekat, yaitu uz=2. Lingkari uz. Semua busur yang berakhir di z
dihapus (dalam hal ini tidak ada). Beri nilai 2 untuk kolom z
u (0) x y z (2) a b c v
ux = 4 xy = 3 yb = 2 zy = 2 ab = 2 bv = 3 cv = 3
uy = 6 xa = 4 yc = 1 zc = 5 av = 3
uz = 2
• Dari kolom yang sudah diberi nilai, cari busur lain yang belum dilingkari,
yang nilainya paling kecil jika dijumlahkan dengan nilai kolom. Dalam hal ini
ada 2 pilihan yaitu ux=4 dan zy=2 (lingkari keduanya). Beri nilai kolom
x=0+4=4 dan y=2+2=4. Hapus semua busur yang menuju x dan y

62
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
u (0) x (4) y (4) z (2) a b c v

ux = 4 xy = 3 yb = 2 zy = 2 ab = 2 bv = 3 cv = 3
uy = 6 xa = 4 yc = 1 zc = 5 av = 3
uz = 2
• Ulangi langkah ke 3 seterusnya sampai semua kolom memiliki nilai. Berikut
adalah posisi posisi akhir tabel setelah mengulangi langkahke 3 beberapa kali:
u (0) x (4) y (4) z (2) a (8) b (6) c(5) v(8)
ux = 4 xy = 3 yb = 2 zy = 2 ab = 2 bv = 3 cv = 3
uy = 6 xa = 4 yc = 1 zc = 5 av = 3
uz = 2

Setelah itu lakukan penelusuran terbalik mulai dari simpul akhir (v), sehingga
diperoleh:

v€c€y€z€u

Ini adalah rute terpendek dari u ke v dengan jarak = 8

Masalah Arus Maksimal

 Tujuan: mengatur alur/rute perjalanan objek (produk, orang, dsb) dari tempat
asal ke tempat tujuan sedemikian sehingga volume objek yang dialirkan adalah
maksimum, berdasarkan kondisi jaringan yang tersedia..

 Dalam model jaringan, tempat digambarkan sebagai simpul, dan jalan


digambarkan sebagai busur. Simpul asal disebut sumber, dan simpul tujuan
disebut muara.

 Antara sumber dan muara terdapat simpul lain yang disebut simpul
perantara. Diasumsikan bahwa simpul perantara tidak dapat menjadi tempat
menyimpan objek (hanya untuk tempat transit).

 Contoh: tentukan aliran maksimal dari a ke d!

63
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

Algoritma:
• Tentukan satu jalur dari sumber ke muara yang dapat membawa aliran barang yang
positif. Jika tidak ada, langsung ke langkah 4. Tentukan aliran maksimum jalur tersebut
Pada contoh dapat dipilih jalur ad, dengan aliran maksimum 8
• Perbaharui data-data pada jaringan. Kapasitas busur pengirim dikurangi dengan
aliran maksimum yang melalui busur tersebut, dan kapasitas busur yang berlawanan
arah ditambah dengan aliran maksimum yang melalui busur tersebut.
Pada contoh, kapasitas busur ad menjadi 8 – 8 = 0, dan kapasitas busur da menjadi
0 + 8 = 8.
• Kembali ke langkah 1
• Aliran maksimum adalah akumulasi barang yang diterima di muara melalui
masing-masing rute yang ada.

64
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
Langkah penyelesaian:

Jalur ad, aliran maksimal = 8

Jalur acbd, aliran maksimal = 4

65
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO
DAFTAR PUSTAKA

1. Hamdy Taha, Operation Research An Introduction, Edisi 4, Macmillan,


New York
2. Richard Bronson, Theory and Problem of Operation Research ,
McGraw-Hill, Singapore.
3. Subagyo Pangestu, Marwan Asri, dan T. Hani Handoko. Dasar-Dasar
Operation Research, Yogyakarta: PT. BPFE-Yogyakarta, 2000.
4. Aminudin, Prinsip-Prinsip Riset Operasi, Erlangga, 2005
5. Yulian Zamit, Manajemen Kuantitatif, BPFE, Yogyakarta
6. http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/MK/document/1._TEORI_PERMAINAN.
doc?cidReq=MK
7. https://docplayer.info/32640530-Model-jaringan-ahmad-sabri-msi-riset-
operasional-2-universitas-gunadarma.html

66
RESUME RISET OPERASIONAL
TEKNIK INFORMATIKA
UN PGRI KEDIRI
BAMBANG YUWONO

40

Anda mungkin juga menyukai