Anda di halaman 1dari 3

A.

PENDAHULUAN
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.13/MEN/X/2011 Tahun 2011 tentang nilai ambang batas faktor fisika dan faktor kimia
di tempat kerja menyebutkan kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang
bersumber dari alat-alat proses produksi dan/atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu
dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki
oleh pendengaran manusia, kebisingan adalah suara yang mempunyai multi frekuensi dan
multi amplitudo dan biasanya terjadi pada frekuensi tinggi. Sifat kebisingan terdiri dari
berbagai macam antara lain konstan, fluktuasi, kontinu, intermiten, impulsif, random dan
impact noise.
Nilai Ambang Batas kebisingan merupakan nilai yang mengatur tentang tekanan bising
rata-rata atau level kebisingan berdasarkan durasi pajanan bising yang mewakili kondisi
dimana hampir semua pekerja terpajan bising berulang-ulang tanpa menimbulkan gangguan
pendengaran dan memahami pembicaraan normal. NAB kebisingan yang diatur dalam
peraturan ini tidak berlaku untuk bising yang bersifat impulsive atau dentuman yang lamanya
<3 detik. NAB kebisingan untuk 8 jam kerja per hari adalah sebesar 85 dBA.
B. TUJUAN
1. Untuk memahami konsep dasar intensitas kebisingan dan melakukan pengukuran
kebisingan dengan Sound Level Meter di lingkungan kerja
2. Untuk mengetahui Nilai Ambang Batas dari kebisingan di lingkungan kerja
C. CARA KERJA
1. Tentukan lokasi dan titik pengukuran sesuai aturan dengan membuat denah
2. Aktifkan alat ukur sound level meter yang akan digunakan untuk mengukur
3. Pilih selektor pada posisi fast untuk jenis kebisingan continue atau berkelanjutan
atau selektor pada posisi slow untuk jenis kebisingan impulsive atau yang
terputus-putus
4. Lakukan pengamatan selama 1 menit
5. Tulis hasil pengukuran dan hitung rata-rata kebisingan
ALAT
1. Sound Level Meter
2. Alat tulis
BAHAN
Motor
D. HASIL PENGUKURAN
Formulir Hasil Pengukuran Intensitas Kebisingan
1. Nama Perusahaan : Bengkel Kerja Poltekkes Kemenkes Jakarta 2
2. Alamat : Jl Hang Jebat III
3. Jenis Perusahaan : Institusi
4. Alat yang digunakan : Sound Level Meter
5. Ruangan Kerja : Workshop
6. Petugas : Kelompok 5
7. Tanggal Pengukuran : Kamis, 24 Maret 2022

Me Detik
nit ke-
ke 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
-
1 63 64 69 64 65 68 57 69 68 68 67 66
,8 ,8 ,9 ,0 ,5 ,2 ,3 ,2 ,9 ,4 ,1 ,1
E. PEMBAHASAN
Array data : 57,3 , 63,6 , 64,0 , 64,8 , 65,5 , 66,1 , 67,1 , 68,2 , 68,4 , 68,9 , 69,2 , 69,9
Range : data max – data min
69,9 – 57,3 = 12,6
Kelas (K) = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 12
= 1 + 3,3 . 1,079
= 1 + 3,5607
= 4,5607
=4
12,6
Interval (1) =
4
= 3,15
NO Interval kelas (x) Frekuensi (f) Nilai titik tengah (xi)
1 57,3 – 60,45 1 58,8
2 60,45 – 63,6 1 62,2
3 63,6 – 66,75 6 65,1
4 66,75 – 69,9 6 68,3

Ls = 10 log 1/n ⅀ Tn. 100,1.∈¿ ¿


= 10 log 1/12 (1.100,1. 58,8 +1.100,1.62,2 + 6.100,1.65,1 + 6.100,1.68,3 )
= 10 log 1/12 (1.105,88 +1.106,22+ 6.106,51+ 6.106,83 )
= 10 log 1/12 (75857757,50 + 16595869,07 + 19415619,41 + 40564978,52)
= 10 log 1/12 (152434224,5)
= 10 log 1829210,694
= 62,62 dBA

F. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum terhadap tingkat kebisingan di workshop Kesehatan
lingkungan dan data yang telah didapatkan kemudian dianalisis maka didapatkan hasil
yaitu 62,62 dBA. Dimana hal tersebut sudah sesuai dengan nilai ambang batas kebisingan
di dalam ruangan yaitu berkisar antara 50-100 dBA.

Anda mungkin juga menyukai