Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM

Pengukuran Tingkat Intensitas Kebisingan dengan Sound Level Meter

A. Nama : Ismi Dwi Wandari

B. Hari, tanggal : Kamis, 7 Maret 2019

C. Waktu : 12.15 WIB

D. Lokasi : Lobby Asrama

E. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat intensitas kebisingan di suatu tempat.

F. Dasar Teori

Kebisingan adalah semua suara yang tidak dihendaki yang bersumber dari alat-alat
proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan
pendengaran, (Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 51/MEN/1999).
Intensitas bunyi adalah banyak nya energi bunyi per unit luasan, diukur dengan satuan
watt/m2. Tingkat bunyi (Sound Level) adalah perbandingan logaritmis energi suatu bunyi dengan
energi sumber bunyi acuan, diukur dalam dB (Yulianto, Darjati 2017).
Alat standar untuk pengukuran kebisingan adalah Sound Level Meter. Baku mutu tingkat
kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisingan yang diperbolehkan dibuang ke
lingkungan dari usaha atau kegiatan sehingga tidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia
dan kenyamanan lingkungan.

G. Alat dan Bahan : 1. Sound Level Meter


2. Stopwatch
3. Alat Tulis dan Kertas

H. Cara Kerja :

1. Menyiapkan alat-alat yang akan digunakan


2. Menentukan titik pengukuran tingkat intensitas kebisingan dengan Ketentuan:
a. Jarak dengan dinding minimal 1-2 meter
b. Ketinggian alat pada saat pengukuran ± 1,5 meter di atas permukaan tanah
c. Posisi microphone mengarah pada sumber suara paling dominan, jika tidak ada sumber
suara yang paling dominan, maka mengarah ke atas.
d. Pastikan Sound Level Meter membentuk sudut 45˚ saat pengukuran.
3. Memasang sponge ball pada bagian microphone yang terdapat di sound level meter.
4. Menyalakan alat dengan menekan tombol ‘ON’
5. Memindahkan tombol pilihan skala pada posisi ‘C’ (Kalibrasi) dan menunggu hingga alat
terkalibrasi pada angka 94,0 dB
6. Mengatur respon pada alat di posisi ‘S’ atau slow (per sepuluh detik) maupun ‘F’ atau fast
(per lima detik), namun pada praktikum kali ini, menggunakan ‘S’ yaitu pengukuran setiap
sepuluh detik.
7. Memastikan alat berada pasa skala A
8. Mengatur dan menyesuaikan level range pada display sound level meter:
a. 30 - 80 dB
b. 50 - 100 dB
c. 80 - 130 dB
d. Auto
9. Memulai Pengukuran selama ±16 menit dengan mencatat hasil pengukuran nya setiap 10
detk dengan bantuan stopwatch.
10. Setelah pengukuran selesai, tekan tombol ‘OFF’ untuk mematikan alat.

I. Hasil Pengukuran

N
o Hasil dB
1  72,5 74,5  85,4  73,8  72,5  73,9  82,5  84,9  87,5  73,1
2  79,1  67,9  80,4  72,3  79,8  67,5  65,8  78,1  85,9  71,2
3  68,0  63,7  76,1  73,5  87,1  75,7  71,8  72,9  82,1  76,3
4  69,7  70,8  72,2  77,9  79,8  65,8  66,9  68,1  86,8  79,6
5  65,1  77,1  74,5  82,7  72,3  86,3  71,2  68,9  71,7  82,3
6  64,2  81,2  78,3  70,6  72,5  82,8  80,4  70,5  74,2  73,3
7  70,5  78,2  83,9  72,3  68,1  68,2  74,1  81,2  68,5  82,5
8  71,3 81,6  74,6  71,6  70,9  78,0  75,8  83,9  79,2  91,2
9  75,1  84,2  72,8  84,6 71,2  70,9  67,4  88,9  72,8  89,6
10  63,4  72,3  77,2  83,9  67,6  71,9  71,6  85,7  70,1  76,3
Analisa Data Pengukuran Kebisingan (Metode L95)

Jumlah
No Rentang dB (A) Kumulatif % Kumulatif
Sample

- - -
1 >100
- - -
2 95 - 99,9
1 1 1
3 90 - 94,9
9 10 10
4 85 - 89,9
17 27 27
5 80 - 84,9
17 44 44
6 75 - 79,9
37 81 81
7 70 - 74,9
15 96 96
8 65 - 69,9
4 100 100
9 60 - 64,9
- - -
10 55 - 59,9
- - -
11 50 - 54,9
- - -
12 45 - 49,9
- - -
13 40 - 44,9
- - -
14 35 - 39,9
- - -
15 30 - 34,9
Grafik Analisa Pengukuran Kebisingan (Metode L95)

Tingkat Intensitas Kebisingan : 69 dB

J. Kesimpulan :

Berdasarkan hasil pengukuran tingkat intensitas kebisingan di lobby asrama pada pukul
12.15 WIB didapatkan tingkat intensitas kebisingan sebesar 69 dB.

K. Daftar Pustaka

http://darmawansaputra.com/kepmennaker-no-kep-51-men-1999-tentang-nilai-ambang-batas-
faktor-fisika-di-tempat-kerja/

Anda mungkin juga menyukai