Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : RIFQI HASAN

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 858452082

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4109 / Pendidikan Kewarganegaraan

Kode/Nama UPBJJ : 50 / UPBJJ UT Samarinda

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
No. 1
1) IYA, Sangat lemah
Sila pertama berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa itu masih dipeluk oleh orang yang beragama dan sekarang
mulai pudar karena banyak nya sosial media yang isi nya paham satanisme, atheisme, agnostikme dll yang
dimana itu kedepannya bisa merusak generasi bangsa.

Sila ke dua yang berbunyi Kemananusiaan Yang Adil Dan Beradab, dan sekarang mulai jarang ada orang
yang masih menjunjung tinggi sila ke 2, mungkin hanya secuil orang di negara ini yang masih menjujung
tinggi

Sila ke tiga yang berbunyi Persatuan Indonesia, Indonesia tetap bersatu hanya sebagian oknum yang tidak
bertanggung jawab yang merusak nya

Sila ke empat Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan,
Tidak tau dilihat dari kacamata mana tapi dari kacamata saya pemimpin negara ini dipenuhi oleh kor**tor

Sila ke lima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dan sila ini yang hampir hilang dari negara ini

2) Faktor Pertama
Karena maju nya teknologi digital sehingga masyarakat terutama yang masih anak” pun dapat mengakses nya
dan itu juga semakin memudahkan untuk belajar berbagai macam ilmu tapi banyak juga yang mengunggah
konten yang tidak mendidik tidak sesuai dengan Pancasila, dank karena kebanyakan masyarakat kita lebih
tertarik dengan konten yang negative yang penting menghibur, karena dari kecil melihat yang seperti itu
sehingga kurangnya pendidikan, pengertian, dan faham akan Pancasila yang membuat Pancasila semakin
melemah dari generasi ke generasi.

Faktor Kedua
Kurang nya praktek dan penerapan Pancasila oleh orang dewasa di lingkungan yang harusnya bisa di contoh
oleh anak” ataupun generasi penerus

No. 2

Wujud ketahanan nasional di bidang ekonomi adalah kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat
dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan
mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata
Hambatan dan Gangguan
 Adanya ancaman dari negara lain.
 Kondisi ekonomi yang tidak kondusif.
 Kurangnya peran aktif masyarakat.
 Adanya pemberontakan.
 Oknum penimbun barang
No. 3
1)
 Fakto Pertama
Karena adakala orang yang mempunyai talenta atau bakat untuk memimpin dalam dunia politik secara adil
jujur dan berkompeten berasal dari kalangan bawah sehingga dia seakan tidak diperhatikan dan lebih
menghargai orang yang berasal dari kalangan atas meskipun skill nya biasa saja

 Faktor Kedua
Karena adakala orang yang mempunyai talenta atau bakat untuk memimpin dalam dunia politik secara adil
jujur dan berkompeten tapi tidak mempunyai koneksi atau previlage dengan orang yang sudah berada diatas,
sehingga orang yang punya bakat itu dikesampingkan dan memilih orang yang berasal dari keluarganya
ataupun orang yang sudah punya koneksi dengannya
2)

 Faktor Pertama
Sebagai pimpinan atau orang yang sudah berada diatas harus memandang calon yang akan masuk didunia
politik dari skill nya bukan karena dia dari golongan mana

 Faktor Kedua
Sebagai pimpinan atau orang yang sudah berada diatas harus memandang calon yang akan masuk didunia
politik dari skill nya bukan karena dia punya kenalan, keluarga, konektivitas, previlage

No. 4
1)
 Faktor Pertama
Karena kurang nya penyuluhan atau tidak meratanya edukasi tentang suatu program saat ini yaitu program
yang bukan mengangkat senjata, namun diwujudkan kepada bentuk disiplin pribadi, kelompok dan disiplin
nasional. Selain dari pada itu, untuk meningkatkan motivasi bekerja, menggalang solidaritas menghadapi
bencana dalam skala kecil dan besar, meningkatkan kualitas kebersamaan dan mengurangi potensi konflik.
Semua kompmen bangsa diharapkan berperan aktif mengikuti pembentukan kader pembina bela negara.

 Faktor Kedua
Sangat banyak faktor alasan mengapa masih banyak warga negara yang memiliki tingkat kesadaran bela
negara yang rendah, diantaranya seperti minimnya pengetahuan warga negara akan sejarah kemerdekaan
Bangsa Indonesia, kurangnya sosialisasi oleh guru maupun pemerintah terhadap warga Indonesia, arus
Globalisasi yang semakin tidak terbendung dimana akibat arus globalisasi ini menjadikan warga Indonesia
seakan-akan kehilangan jati diri bangsa mereka. Warga Indonesia masih terlalu berpatokan kepada kebudayaan
luar, sehingga menjadikan sosial budaya asli Indonesia semakin lama semakin rendah. Tidak hanya itu, sikap
konsumtif dan hedonisme menjadi faktor rendahnya kesadaran bela negara.

2)
Program awal bela negara Iebih diarahkan kepada para pelatih atau sebagai pembina bela negara Kedepannya
para pelatih ini mampu melakukan pembinaan-pembinaan membentuk kader bela negara mulai dari tingkat
sekolah PAUD, TK, SD, SMP, dan seterusnya. Teknis program pembentukan para kader akan dilaksanakan di
Dodik-Dodik yang berada di TNI juga Diklat-Diklat pemerintah di daerah, dan mengikuti pelatihan selama 1
bulan. Dalam pelatihan para kader akan diberikan beberapa nilai-nilai bela negara. Nilai-nilai tursebut yaitu
menumbuhkembangkan kecintaan kepada tanah air, menyadarkan berbangsa dan bernegara, meyakinkan
kembali pancacila sebagai ideologi negara, dan rela berkorban. Selain itu para kader juga diberikan
kemampuan awal bela negara secara fisik dan psikis melalui kegiatan-kegiatan peningkatan disiplin fisik dan
mental. Dalam pembentukan kader bela negara dibentuk bagaimana menumbuh kembangkan sikap perilaku
warga negara yang didasari kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk menjaga
keselamatan bangsa dan negara.

No. 5
Cara melakukan pembinaan kesadaran geneasi milenial untuk usaha bela negara yang bertujuan untuk
ketahanan nasioanal, yaitu dengan:
a. Mengadakan kegiatan dalam pelestarian budaya nasional entah itu diruang maya maupun di ruang
publik
b. Mengenang dan meneladani perjuangan-perjuangan para pahlawan terdahulu yang dikemas secara
menarik untuk membangkitkan rasa keingintahuan dan semangat pahlawan terdahulu
c. Saling menghargai, menghormati, dan mencintai sesama warga negara Indonesia

Anda mungkin juga menyukai