Anda di halaman 1dari 12

PENGHARGAAN TERHADAP HIDUP MANUSIA

AGAM
A
Kekerasan, Budaya Kasih
dan Aborsi

Menghargai
hidup
manusia

Abstrak
Hidup manusia adalah dasar segala nilai sekaligus sumber dan persyaratan yang perlu bagi
semua kegiatan manusia dan untuk hidup bersama masyarakat. Kebanyakan orang menganggap
hidup manusia menganggap hidup manusia sebagai sesuatu yang sacral dan mengakui bahwa
tidak ada seseorang pun yang dapat memutuskannya. Tetapi banyak juga orang-orang yang tidak
bermoral, yang memperdaruhkan nyawa manusia demi meteri, uang, kehormatan dll.
Di dalam makalah ini akan dibahas mengenai budaya kekerasan, Budaya kasih, aborsi, beberapa
peraturan yang mengaturnya dan alasan melakukan aborsi, serta beberapa pandangan dari gereja.

Kata Pengantar
Pertama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena rahmatnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini berisikan sejumlah informasi dan peraturan mengenai Budaya kekerasan, Budaya
kasih dan aborsi. Makalah ini disususn berdasarkan beberapa sumber dan bantuan dari beberapa
pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akan tetapi kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kami mohon kriktik dan
saran dari pembaca yang akan semakin membangun kami dikesempatan selanjutnya.

Samarinda,16 Januari 2014

Daftar Isi

Abstrak........................................................................................................................2
Kata Pengantar...........................................................................................................3
Daftar Isi......................................................................................................................4
I. Budaya kekerasan dan budaya kasih
1.1 Rupa-rupa dimensi kekerasan.................................................................5
1.2 Bentuk-bentuk kekerasan........................................................................5
1.3 Akar dari konflik dan kekerasan............................................................7
1.4 Mengembangkan budaya Non-Violence dan Budaya Kasih................7
II. Aborsi
2.1 Berbagai macam aborsi...........................................................................8
2.2 Cara melakukan aborsi...........................................................................8
2.3 Alasan orang melakukan penguguran...................................................9
2.4 Hukum Negara........................................................................................10
2.5 Pandangan gereja dan ajaran kitab suci...............................................11
Kata Penutup.............................................................................................................15

Budaya Kekerasan Dan Budaya Kasih


Salah satu bentuk kurangnya penghargaan terhadap hidup adalah budaya kekerasan.
1. Rupa-rupa dimensi kekerasan ;
a. kekerasan psikologis
contih kekerasan psikologis seperti kebohongan sistematis, indoktrinasi teror-teror berkala,
ancaman-ancaman tidak langsung atau langsung yang mengakibatkan ketakutan dan rasa tidak
nyaman.
b. kekerasan lewat imbalan
orang yang mendapatkan imbalan mengalami kenikmatan dan euphoria. Namun namun
konsekuensinya orang tersebut tidak boleh bicara kritis. Taruhan mahal dimensi ini adalah
kebebasan manusia. Ia terpaksa menjadi jinak . ini juga salah satu bentuk kekerasan.
c. kekerasan tidak langsung
contoh kekerasan tidak langsung adalah melempar batu kerumah orang dan uji cobba bom nuklir.
Dalam peristiwa ini teta ada kekerasan psikologis dan kekerasan fisik. Meski kelihatanya tidak
ada korban, namun hal ini tetap membatasi tindakan manusia dan membawa ketakutan. Dalam
dua aksi ini kelihatannya tisak ada objek langsung manusia namun, dampaknya luas dari segi
fisik dan psikologis.
f. kekerasan tersembunyi atau laten
kekerasan yang tampak, baik langsung maupun tidak langsung, mudah disimak dengan kasat
mata. Namun, kekerasan tersembunyi dapat saja sewaktu-waktu meledak bom waktu. Contoh
kekerasan dan kekejaman laten adalah sistem-sistem yang mengendalikan dan membelengu
kehidupan banyak orang seperti feondalisme, fundamentalisme, dan fanatisme.
2. bentuk-bentuk kekerasan
a. Kekerasan sosial
kekerasan sosial adalahsituasi diskrinimatif yang mengucilkan sekelompok orang agar tanah
atau harta milik mereka dapat di jarah dengan alasan pembangunan Negara. Payung
pembangunan seperti sebuah tujuan yang boleh menghalalkan segala cara. Ada sekelompok
orang atau yang sepertinya tanpa henti mengusung stikma dari penguasa. Stigmatisasi yang
bisa berlanjut dengan marginalisasi dan berjuang ada viktinasi (memakan korban). Mereka
yang mengusung stigmaseperti layak ditertibkan, dibunuh, atau diperlakukan tidak manusiawi.
5

b. kekerasan kultural
kekerasan kultural terjadi ketika ada pelecehan, penghancuran nilai-nilai budaya minoritas demi
hegonomi penguasa. Dalam kontes ini kesamaan di paksakan, perbedaan harus di musuhi.
c. kekerasan etnis
kekerasan etnis berupa pengusiran sebuah etnis karena ada ketakutan menjadi bahaya atau
ancaman bagi kelompok tertentu. Suku tertentu diangap tidak layak bahkan mencemari wilayah
tertentu dengan berbagai alasan.
d. kekerasan keagamaan
kekerasan keagaman terjadi karena ada fanatisme, fundamentalisme, dan eksklusivismme yang
melihat agama lain sebagai musuh.
d. kekerasan gender
kekerasan gender adalahh kekerasan diman hak-hak perempuan dilecehkan. Budaya partriarkat
dihayati sebagai peluang untuk tidak atau kurang memperhitungkan peran perempuan.
f. kekerasan pollitik
kekerasan politik adalah kekerasan yang terjadi dengan pradigma politik adalah panglima.
Demokrasi adalah sebuah proses seperti yang didiktekan oleh penguasa. Karena politik adalah
panglima, maka paradigm politik harus diamankan. Semua yang berbicara vokal dan kritis harus
dibungkamndengan segala cara termasukisolasi atau penjara.
g. kekerasan militer
kekerasan militer berdampingan dengan kekerasan politik. Kekerasan terjadi karena ada
militerisasi semua bidang kehidupan masyarakat. Cara pandang dan tata nilai militer merasuk
sistem sosial masyarakat.
h. kekerasan terhadap anak-anak
anak-anak di bawah umur di paksa berkerja dengan jaminan yang sangat rendahsebagai pekerja
murah. Prostitusi anak-anak tidak di tangapi aneh karena di lihat sebagai sumber nafkah bagi
keluarga. Dalam pendidikan, misalnya, masih merajalela ideology-ideologi pendidikan fanatik.

i. kekerasan ekonomis
kekerasan ekonomis paling nyata ketika masyarakat sudah tidak berdaya secara
ekonomisdiperlakukan tidak manusiawi. Ekonomi pasar bebas dan bukan pasar adil telah
membawa kesengsaraan bagi rakyat miskin.
j. kekerasan lingkungan hidup
sebuah sikap dan tindakan yang melihat dunia dengan sebuah tafsiran ekploitatif. Bumi manusia
tidak di lihat lagi secara akrab dan demi kehidupan manusia itu sendiri.
3. akar dari konflik dan kekerasan
Analisis teori konflik menemukan kekerasan sebagai bentuk perbedaan kepentigan
kelompok masyarakat, sehinga kelompok yang satu inggin mencaplok kelompok lainnya.
Analisis fungsionalisme structural berpendapat bahwa hampir semua kerusuhan di Indonesia
disebabakan oleh disfungsi sejumlah institusi nasional, terutama lembaga politik. Dalam hal
ininegara gagal menerapkan sebuah politik yang menunjang integritas indonesuia sebagai satu
bangsa.
Fenomena seperti pecahnya otoritas pemerintah, buyarnya otoritas Negara, semakin
intensifnya konflik etnis dan agama, pengungsi yang berjumlah puluhan juta, dan pembasmian
ernis tertentu merupakan gejal-gejala dyang mengancam intengritas bangsa. Mungkin kesalahan
paling besar yang dibuat Indonesia sejak awal adalah menerima kesatuan Indonesia itu sebagai
taken for grented sebagai barang yang sudah jadi. Padahal, kesatuan itu tidak dapat diolah
secara paksa tetapi harus dibangun bersama-sama.
Kebijakan politis yang sentralis dimana Negara sangat dominan dan sering penyamaan
dirinya dengan Negara, pola relasi pusat pingiran dalam nuansanyaboleh diangap sebagai akar
konflik berdarah seperti di Aceh, Papua, dan Sampit. Pusat mengendaki sentralisasi,sedangkan
daerah menurut sebuah otonomi. Karena itu ada DOM (daerah operasi militer) di Aceh dan
menempatkan banyak tentara di Irian Jaya.

4.Mengembangkan budaya Non-Violence dan Budaya Kasih


Sebab dari banyak konflik dan kekerasan adalah perbedaan kepentingan dan disfungsi dari
sejumlah institusi sosial,terutama disfungsi dari lembaga politik yang menyebabkan lembaga
politik tidak menunjang integritas negara kita.
a. Usaha-usaha membangun budaya kasih sebelum terjadi konflik dan kekerasan
Dialog dan komunikasi supaya dapat lebih saling memahami kelompok lain.Kerja sama atau
membentuk jaringan lintas batas untuk memperjuangkan kepentingan umum yang sebenarnya
menjadi opsi bersama.

b. Usaha-usaha membangun budaya kasih sesudah terjadi konflik dan kekerasan


1. Langkah pertama : konflik atau kekerasan itu perlu diceritakan kembali oleh yang menderita
2. Langkah kedua : Mengakui kesalahan dan minta maaf serta penyesalan dari pihak atau
kelompok yang melakukan kesalahan atau menjadi penyebab konflik kekerasan.
3. Langkah ketiga : Pengampunan oleh korban kepada yang melakukan kekerasan.
4. Langkah keempat : Rekonsiliasi.

B.ABORSI
Bentuk lain,tidak menghargai kehidupan adalah aborsi.Pada bagian bagian ini akan membahas
segala sesuatu yang berkaitan dengan aborsi
1. Berbagai macam Abortus
a. Abortus provocatus (direct abortion) : Upaya pencegahan kelahiran melalui tindakan yang
secara langsung bertujuan untuk membunuh bayi yang masih ada dalam kandungan
b. Aborsi tak langsung (Indirect abortion) : Kematian bayi bukanlah tujuan,melainkan akibat
dari tindakan medis dalam kategori fatal
c. Abortus spontaneous (Tidak sengaja) : Peristiwa kematian bayi dalam kandungan,namun
tidak disengaja/tidak disadari oleh ibu yang bersangkutan
2. Cara melakukan aborsi
a. Dilatasi/kuret : lubang rahim diperbesar,agar rahim dapat dimasuki kuret,yaitu sepotong alat
yang tajam.Kemudian janin yang hidup itu dipotong kecil-kecil,dilepaskan dari dinding rahim
dan di buang keluar.Umumnya terjadi banyak pendarahan.Bidan operasi ini harus mengobatinya
dengan baik,bila tidak,akan terjadi infeksi
b. Kuret dengan cara penyedotan : Kuret dengan cara penyedotan dilakukan dengan
memperlebar lubang rahim.Kemudian sebuah tabung dimasukkan ke dalam rahim dan
dihubungkan dengan alat penyedot yang kuat.Dengan cara demikian,bayi dalam rahim tercabikcabik menjadi kepingan-kepingan kecil,lalu disedot masuk ke dalam sebuah botol
c. Peracunan dengan Garam : Pengguguran dengan peracunan garam ini dilakukan pada janin
berusia lebih dari 16 minggu (4 bulan),ketika sudah cukup banyak cairan yang terkumpul di
sekitar bayi dalam kantong anak.Sebatang jarum yang panjang dimasukkan melalui perut ibu ke
dalam kantong bayi itu.Bayi dalam rahim meronta-ronta dan menendang-nendang karena dibakar
hidup-hidup oleh racun dan kulitnya benar-benar hangus.Dalam waktu 24 jam kemudian,si ibu
akan mengalami sakit beranak dan melahirkan seorang bayi yang sudah mati.Namun,sering juga
terjadi bayi yang lahir itu masih hidup,tetapi biasanya dibiarkan saja agar mati

d. Histerotomi/Caesar : Histerotomi/caesar terutama dilakukan 3 bulan terakhir dari


kehamilan.Rahim dimasuki alat bedah melalui dinding perut.Bayi kecil ini dikeluarkan dan
dibiarkan agar mati atau kadang-kadang langsung dibunuh
e. Pengguran Kimia Prostaglandin : Pengguguran cara terbaru ini memakai bahan-bahan kimia
yang dikembangkan.Bahan-bahan kimia ini mengakibatkan rahim ibu mengkerut,sehingga bayi
dalam rahim itu mati dan terdorong keluar.Kerutan ini sedemikian kuatnya sehingga ada bayibayi yang terpenggal.Sering juga bayi yang keluar masih hidup.Efek samping bagi si ibu yang
menggugurkan dengan cara ini banyak sekali,ada yang mati akibat serangan jantung sewaktu
cairan kimia itu disuntikkan

Alasan Orang Melakukan Pengguguran

Malu, Belum Siap


Kehamilannya tidak dikehendaki (hamil di luar nikah) atau tidak sanggup secara ekonomi
Cacat Kandungan
Anak digugurkan karena cacat fisik
Korban Pemerkosaan
Kasus kehamilan karena pemerkosaan tentu akan membuat pihak keluarga yang
bersangkutan malu

Aborsi boleh dilakukan apabila memang ada masalah pada rahim sang ibu

Risiko Pengguran Kandungan


1. Risiko terkena kanker payudara adalah 50%
2. Tekanan Kejiwaan
3. Kemungkinan kegagalan kehamilan berikutnya adalah 45%
4. Risiko Infeksi

Hukum Negara
Pasal 342
Seorang Ibu yang dengan sengaja akan menjalankan keputusannya yang diambilnya sebab takut
ketahuan bahwa ia tidak lama lagi akan melahirkan anak, menghilangkan jiwa anaknya itu pada
ketika dilahirkan atau tidak lama kemudian daripada itu, dihukum karena pembunuhan anak
yang direncanakan dengan hukuman penjara selama-lamanya 9 tahun.
Pasal 346
Perempuan yang dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungannya atau menyuruh
orang lain untuk itu, dihukum penjara selama-lamanya 4 tahun.
Pasal 347 (1)
Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungannya seorang perempuan
tidak dengan izin perempuan itu, dihukum penjara selama-lamanya 12 tahum.
Pasal 348 (1)
Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungan seorang perempuan
dengan izin perempuan itu dihukum penjara selama-lamanya 5 tahun 6 bulan.
Pasal 349
Jika seorang tabib, dukun beranak, atau tukang obat membantu dalam kejahatan yang tersebut
dalam pasal 346 atau bersalah atau membantu dalam salah satu kejadian yang diterapkan dalam
pasal 347 dan 348, maka hukuman yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan 1/3nya dan dapat dipecat dari jabatannya yang digunakan untuk melakukan kejahatan itu.

Ajaran Kitab Suci


10

Sesungguhnya, hanya Allah yang berhak member atau mencabut kehidupan dan bukan
manusia. Hanya Dia yang berhak membuka dan menutup kandungan. Tetapi manusia dengan
tangannya sendiri mengundang malapetaka. Ibu-ibu dengan alasan egoisnya dan dokter-dokter
dengan alat-alatnya yang tajam telah mempermainkan Allah karena telah menghilangkan sang
bayi dalam kandungan ibunya.

Ajaran Gereja
Gereja menghukum pelanggaran melawan kehidupan manusia ini dengan hokum Gereja.
EKSKOMUNIKASI Hidup manusia adalah sesuatu yang sacral, dari sejak permulaannya, ia
secara langsung melibatkan tindakan penciptaan oleh Allah.

Kata Penutup
11

Demikianlah makalah ini kami buat, bila terdapat kesalahan pengetikan, ejaan atau informasi
yang kurang jelas, kami memohon maaf. Dan kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan
dapat dipergun akan sebagaimana mestinya.

12

Anda mungkin juga menyukai