Anda di halaman 1dari 49

1

BAB VII
PENGHARGAAN TERHADAP
HIDUP MANUSIA

STANDAR KOMPETENSI
Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan
penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup
bersama dan ber-Gereja sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 1


2
Manusia mempunyai nilai tak terhingga dalam hidupnya karena manusia
diciptakan secitra dengan Allah. Maka manusia beranggapan bahwa hidup itu
sangat berharga yang tidak dapat di ganggu gugat oleh siapapun. Maka
pentingnya semua orang dapat menghargai kegiatan dan hidupnya secara bersama
dalam masyarakat. Salah satu bentuk konkret menghargai hidup/ nyawa manusia
adalah dengan berani menegakkan dan mewujudkan Hak Asasi Manusia secara
universal.

Sebagai orang beriman, kita percaya bahwa manusia diciptakan dengan


anugerah kasih, anugerah inilah yang merupakan bentuk kasih yang paling nyata
dibandingkan dengan apapun yang ada di dunia ini. Selayaknyalah kita selalu
mensyukuri kasih Allah ini dengan memelihara, mempertahankan, memaknai dan
mengembagkan hidup agar dapat menghasilkan buah yang dapat bermanfaat
untuk diri sendiri maupun orang lain. Allah telah merencanakan hidup manusia
dan seharusnya kitapun harus berani menjalani hidup sesuai dengan kehendak/
rencana-Nya. Hidup/ nyawa setiap orang harus dipelihara dengan penuh kasih,
maka tidak seorang pun dapat menyingkirkan/ memusnahkan hidup dalam bentuk
apapun. Hidup itu rahmat terbesar yang diberikan oleh Allah karena manusia
adalah anak Allah yang harus tetap menjaga kesucian hidupnya. Maka Gereja pun
menegaskan bahwa nyawa/ hidup manusia tidak boleh diremehkan oleh siapapun.

Pada zaman modern ini ternyata terlihat gejala yang sudah membudaya
karena juga banyak dilakukan oleh para kaum remaja untuk menyingkirkan/
meleyapkan nyawa/ hidup manusia dengan alasan untuk kepuasan pribadi/
kelompoknya. Kita melihat melalui tayangan televisi maupun berita dalam media
massa. Hidup manusia menjadi tidak memiliki arti dan nilai seperti yang
dimaksud oleh pencipta-Nya. Gejala ini setiap hari selalu bertambah dan
dipertontonkan secara terbuka. Sungguh sangat memprihatinkan peristiwa ini
selalu semakin bertambah dan banyak terekspos dalam media massa, dan tidak
jarang semakin membudaya. Kekerasan dan tindakan tidak menghargai hidup
menjadi membudaya dalam masyarakat kita. Maka sering kali dalam masyarakat
nilai-nilai kemanusiaan menjadi hilang/ lenyap. Hidup/ nyawa manusia
dipertaruhkan hanya karena ingin mendapatkan uang, harta dan jabatan/
kedudukan dalam hidupnya.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 2


3
Tindakan tidak menghargai hidup secara nyata ini di masyarakat antara lain :
1. Bunuh diri dan hukuman mati : hukuman mati, pembantaian, main hakim
sendiri.
2. Aborsi : meleyapkan benih hidup yang mulai tumbuh dalam kandungan.
3. Euthanasia : tindakan membebaskan seseorang dari penderitaan yang
terlalu berat yang menyebabkan penderita mati secara pelan-pelan dan
tidak terasa.
4. Tindakan membahayakan hidup : kebut-kebutan, narkotika, mabuk-
mabukan, perang.
5. Tindakan yang menekan hidup manusia : fitnah, teror mental, ancaman,
perbudakan.
Salah satu penyebab terjadinya tindakan tidak menghargai hidup adalah tayangan
media yang mempertontonkan kekerasan, yang dapat mengakibatkan “kejahatan
yang dipelajari (learnrd crime)”.
Tentu saja masih banyak terjadi tindakan kekerasan dan tidak
menghormati hidup. (Carilah contoh bentuk tindakan kekerasan dan tidak
menghargai hidup yang terjadi masyarakat yang kamu ketahui : buat dalam
buku tulismu).
Maka melalui materi ini, kita diajak untuk berani melihat realita yang terjadi di
masyarakat, sehingga diharapkan kita sebagai anggota Gereja terpanggil untuk
ikut serta menegakkan penghargaan terhadap hidup manusia dengan membangun
budaya kasih dalam hidup.

KOMPETENSI DASAR

Memahami dan menghargai hidup sebagai anugerah Allah, sehingga


bersedia untuk menghargai dan memelihara hidup pribadi dan
sesamanya.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 3


4
A. BUDAYA KEKERASAN DAN
BUDAYA KASIH

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan peristiwa yang menunjukkan Yesus berjuang tanpa
kekerasan.
2. Menjelaskan landasan iman kristiani yang mendasari ajaran non
violence.
3. Menyebutkan tindakan untuk mengembangkan budaya kasih dan non
violence.
4. Menyusun renungan tertulis sebagai ungkapan mengembangkan budaya
kasih.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 4


5
PETA KONSEP

KEKERASAN
DAN
BUDAYA
KASIH

Mengamati –
menganalisis Konflik/ Mendalami Mengupaya
kekerasan Kekerasan di pesan Injil kan Budaya Internalisasi
dan konflik di Indonesia. Kasih
Indonesia.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 5


6
LANGKAH PERTAMA : (mengamati dan mandalami kasus kekerasan)

Coba amati dan analisislah konflik dan kekerasan di tanah air tersebut.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
1. Bagaimana pikiran dan perasaanmu melihat kejadian seperti dalam
gambar di atas !
2. Sebutkanlah berbagai konflik dan kekerasan lain yang pernah kamu baca/
dengar di tanah air kita !
3. Apa kiranya akar dari semua konflik dan kekerasan tersebut !

KONFLIK DAN KEKERASAN DI TANAH AIR

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan keanekaragaman. Di


satu sisi ini merupakan kekayaan bagi bangsa kita tetapi di satu sisi ternyata
kekayaan yang beranekaragaman ini membawa konflik dan kekerasan. Kekerasan
ini sangat nampak pada akhir-akhir ini dalam berbagai bentuk yang bisa kita baca/
lihat di koran, televisi dan bahkan di sekitar lingkungan tempat tinggal kita::
pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, mutilasi dan bahkan pembakaran harta
milik seseorang dan fasilitas umum. Dahulu bangsa kita terkenal dengan bangsa
yang ramah, gotong royong dan beretika, tetapi apa yang sudah kita bangun dan
dicita-citakan itu menjadi pudar apalagi sejak memasuki reformasi. Bangsa kita
menjadi bangsa yang penuh dengan kekerasan dan bahkan beringas sehingga
tidak nampak lagi keramahan dan kemanusiaannya.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 6


7
Kekerasan yang konkret terlihat di sekitar kita adalah :
i. DIMENSI/ ASPEK KEKERASAN

1. Kekerasan Psikologis: kebohongan, indoktrinasi, terror, ancaman yang


mengakibatkan ketakutan dan rasa tidak nyaman.
2. Kekerasan Lewat Imbalan: dipengaruhi oleh imbalan yang
mengakibatkan orang tidak dapat lagi berbicara kiritis dan kebebasan
berbicara tentang yang benar di larang.
3. Kekerasan Tidak Langsung: misalnya uji coba nuklir/ bom. Di sini
nampak kekerasan fisik dan psikolgis. Meskipun tidak ada korban yang
terlihat namun tetap bisa membawa ketakutan.
4. Kekerasan Tersamar: kekerasan biasanya terlihat pelakunya. Jika tidak
ada pelakunya disebut kekerasan tersamar/ struktural, sehingga sulit untuk
menemukan pelakunya. Kekerasan ini dengan istilah “blackpower”.
5. Kekerasan yang Tidak Disengaja: kekerasan sengaja/ tidak disengaja
tetap sebuah kekerasan. Hal ini disebabkan korban mengalami mati/ cacat.
Maka kekerasan yang hanya dimengerti dari tolok ukur sengaja terlalu
sempit dan melanggar rasa keadilan. Kekerasan yang tidak disengaja ini
dihubungkan dengan kekerasan struktural.
6. Kekerasan Tersembunyi: kekerasan ini sewaktu-waktu bisa meledak/
menunggu “bom waktu”. Contohnya kekerasan yang dapat membelenggu
kehidupan orang banyak: feodalisme, fanatisme.

ii. BENTUK-BENTUK KEKERASAN

1. Kekerasan Sosial: suasana diskriminasi yang mengucilkan sekelompok


orang agar tanah/ harta miliknya di jarah dengan alasan untuk
“Pembangunan Negara”, sehingga bila diberikan akan ditertibkan, diculik
dan bahkan dibunuh.
2. Kekerasan Kultural: pelecehan dan penghancuran terhadap budaya yang
minoritas.
3. Kekerasan Etnis: pengusiran/ pembersihan etnis/ suku yang minoritas
karena ada ketakutan menjadi ancaman bagi kelompok tertentu. Maka
biasanya suku/ etnis ini tidak disenangi dan harus hengkang dari
tempatnya walaupun mereka sudah tinggal bertahun-tahun dan turun
temurun.
4. Kekerasan Keagamaan: fanatisme dan eksklusivisme yang melihat
agama lain sebagai musuh.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 7


8
5. Kekerasan Gender: hak perempuan dilecehkan.
6. Kekerasan Terhadap Anak-Anak: anak-anak dipaksa bekerja dengan
jaminan yang sangat rendah sebagai pekerja murah.
7. Kekerasan Ekonomi: masyarakat yang tidak berdaya secara ekonomis
diperlakukan secara tidak manusiawi.
8. Kekerasan Lingkungan Hidup: mengeksploitasi kekayaan alam untuk
kepentingan diri sendiri/ kelompoknya.

iii. AKAR DARI KONFLIK DAN KEKERASAN

1. Perbedaan kepentingan sehingga ingin selalu menguasai kelompok lain.


2. Fungsionalisme struktural: kurang berfungsinya politik karena hanya
mengutamakan kepentingan partinya sehingga mengakibatkan disintegrasi
bangsa.
3. Kurang berfungsinya kewibaan pemerintah sehingga mengakibatkan
seringnya konflik antar agama dan etnis.
4. Sistem sentralisasi sehingga tidak mau melihat kepentingan daerah-daerah
karena semua disamakan.

LANGKAH KEDUA : (mendalami pesan Injil)

Matius 26: 47 -56

MATERI AGAMA KATOLIK XI 8


9
Pertanyaan Refleksi:

1. Kalimat-kalimat (ayat-ayat) mana yang menyentuh hatimu dalam


hubungannya dengan konflik/ kekerasan!
2. Bagaimana perasaanmu terhadap sapaan Yesus yang menyatakan “musuh”
sebagai “sahabat” !
3. “Masukkan pedang itu kembali dalam sarungnya sebab barangsiapa
menggunakan pedang, akan biasa oleh pedang”. Sharingkan sapaan Yesus
itu berdasarkan pengalamanmu !
4. Coba sebutkan perikope yang lain yang menyatakan bahwa Yesus tetap
mencintai musuh !

PENJELASAN

 Yesus mengajak kita untuk tidak hanya menggunakan kekerasan tetapi


juga bagaimana mencintai musuhnya.
 Pesan ini sangat radikal karena bertentangan dengan sifat manusia di
zaman sekarang karena manusia lebih mengikuti dalam Hukum Taurat.
 Dasar kasih Kristiani adalah keyakinan dan kepercayaan bahwa semua
orang adalah Anak Allah. Maka hendaknya sebagai pengikutnya kita
hendaknya meneladani sifat kasih Yesus ini yang akan mengakibatkan
memberi terang matahari dan curah hujan kasih kepada semua orang.
 Mengembangkan budaya kasih dan melawan budaya kekerasan termasuk
kepada orang yang telah menyakiti.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 9


10
LANGKAH KETIGA: (mencermati dan mengusahakan budaya kasih di
tengah konflik dan kekerasan).

1) USAHA MEMBANGUN BUDAYA KASIH SEBALUM TERJADI


KONFLIK DAN KEKERASAN.

2) USAHA MEMBANGUN BUDAYA KASIH SESUDAH TERJADI


KONFLIK DAN KEKERASAN.

1. Konflik/ kekerasan diceritakan kembali oleh yang menderita.


2. Mengakui kesalahan dan meminta maaf serta penyelasalan dari pihak/
kelompok yang melakukan kesalahan/ penyebab kekerasan.
3. Pengampunan oleh korban kepada yang melakukan kekerasan.
4. Rekonsiliasi.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 10


11
LANGKAH KEEMPAT: (Internalisasi).

Amatilah gambar berikut !

MATERI AGAMA KATOLIK XI 11


12
LEMBAR KERJA SISWA
1. Jelaskan aspek-aspek kekerasan !

2. Berilah contoh dari bentuk-bentuk kekerasan !

3. Sebutkan alasan-alasan yang sering mengakibatkan tawuran antar pelajar !

4. Apa yang harus diusahakan untuk menghentikan tawuran itu !

MATERI AGAMA KATOLIK XI 12


13

GLOSARIUM
Non Violence: budaya tanpa kekerasan.

Internalisasi: pendalaman.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 13


14
B. ABORSI
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan penyebab/ faktor-faktor yang sering mendorong seseorang
melakukan aborsi.

2. Menjelaskan sikap dan pandangan Kitab Suci dan Gereja tentang


aborsi.

3. Menyebutkan langkah-langkah preventif dalam mencegah aborsi.

4. Menganalisa dan mengemukakan pandangannya tentang boleh tidaknya


seorang gadis yang hamil karena diperkosa melakukan aborsi.

PETA KONSEP

ABORSI

Kasus Pandangan
Pengguguran
Tindakan
Gereja Preventif

MATERI AGAMA KATOLIK XI 14


15
LANGKAH PERTAMA : (mendalami kasus pengguguran).
Menonton video tentang remaja yang melakukan tindakan aborsi dan
akibatnya !

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini umtuk di refleksikan !


1. Bagaimana pikiran dan perasaanmu setelah melihat video tersebut ?
2. Apa sebenarnya yang terjadi dengan pengguguran kandungan ?
3. Mengapa orang melakukan pengguguran ?
4. Apa kiranya akibat dari suatu pengguguran ?

PENGGUGURAN KANDUNGAN (ABORSI)

Di sini kita hanya akan melihat masalah pengguguran yang bersifat


kriminal yang dibuat dengan sengaja oleh mereka yang profesional. Ada berbagai
macam abortus, cara orang melakukan aborsi dan alasan orang melakukan aborsi.

A. MACAM-MACAM ABORSI

1. Abortus provocatus (direct abortion)


upaya pencegahan kelahiran melalui tindakan yang secara
langsung bertujuan untuk membunuh bayi yang masih dalam
kandungan.
2. Aborsi tak langsung (inderect abortion)
upaya penyelamatan seorang ibu dalam keadaan hamil, yang
mengidap tumor ganas dalam rahimnya. Upaya tersebut dilakukan
melalui operasi yang mengandung resiko bahwa bayi yang ada
dalam kandungannya akan ikut terangkat. Jadi kematian bayi
bukanlah tujuan, melainkan akibat dari tindakan medis dalam
kategori fatal.
3. Abortus spontaneous (tindakan sengaja)
peristiwa kematian bayi dalam kandungan, namun tidak disengaja/
tidak disadari oleh ibu yang bersangkutan. Kasus kematian bayi
semacam ini disebabkan, misalnya karena: bayi keracunan obat
yang dikonsumsi oleh ibunya; tali pusarnya melilit, sehingga tidak
bisa menyalurkan nutrisi bagi bayi; keguguran yang disebabkan
kandungannya lemah.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 15


16

B. CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN

1. Dilatasi/ kuret
Lubang rahim diperbesar, agar rahim dapat dimasuki kuret, yaitu
sepotong alat yang tajam. Kemudian janin yang hidup itu dipotong kecil-
kecil, dilepaskan dari dinding rahim dan dibuang keluar. Umumnya terjadi
banyak pendarahan. Para tenaga medis yang melakukan operasi ini harus
mengobatinya dengan baik, bila tidak akan terjadi infeksi.

a. Kuret dengan Cara Penyedotan


Kuret dengan cara penyedotan dilakukan dengan memperlebar lubang
rahim, kemudian sebuah tabung dimasukkan ke dalam rahim dan
dihubungkan dengan alat penyedot yang kuat. Dengan cara demikian,
bayi dalam rahim akan tercabik-cabik menjadi kepingan-kepingan kecil,
lalu disedot masuk ke dalam sebuah botol.
b. Peracunan dengan Garam
Pengguguran dengan peracunan garam ini dilakukan pada janin berusia
lebih dari 16 minggu (4 bulan), ketika sudah cukup banyak cairan yang
terkumpul di sekitar bayi dalam kantong anak. Sebatang jarum yang
panjang dimasukkan melalui perut ibu ke dalam kantung bayi, kemudian
sejumlah cairan di sedot keluar dan larutan garam yang pekat disuntikkan
ke dalamnya. Bayi dalam rahim akan menelan garam beracun sehingga
ia sangat menderita. Bayi itu akan meronta-ronta dan menendang-
nendang karena dibakar hidup-hidup oleh racun itu.
Dengan cara ini, sang bayi akan mati dalam waktu kira-kira 1 jam dan
kulitnya benar-benar hangus. Dalam waktu 24 jam kemudian, si ibu akan
mengalami sakit dan melahirkan seorang bayi yang sudah mati. Namun,
sering juga terjadi bayi yang lahir itu masih hidup, tetapi biasanya
dibiarkan saja agar mati.
c. Histerotomi/ Caesar
Histerotomi/ caesar terutama dilakukan 3 bulan terakhir dari
kehamilannya. Rahim dimasuki alat bedah melalui dinding perut. Bayi
kecil ini dikeluarkan dan dibiarkan agar mati/ kadang langsung dibunuh.
d. Pengguguran Kimia Prostaglandin
Pengguguran cara terbaru ini memakai bahan bahan kimia yang
dikembangkan. Bahan-bahan kimia ini mengakibatkan rahim ibu
mengkerut, sehingga bayi dalam rahim itu mati dan terdorong keluar.
Kerutan ini sedemikian kuatnya sehingga ada bayi-bayi yang terpenggal.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 16


17
Sering juga bayi yang keluar masih hidup. Efek samping bagi ibu yang
menggugurkan dengan cara ini banyak sekali, ada yang mati akibat
serangan jantung sewaktu cairan kimia itu disuntikkan.

C. ALASAN MELAKUKAN PENGGUGURAN

a. Alasan dari wanita (ibu) yang mau menggugurkan kandungannya


 karena malu : mungkin buah kandungannya adalah hasil
penyelewengannya/ hubungan di luar perkawinan dengan
pacarnya.
 karena tekanan batin: buah kandungannya akibat dari perkosaan
terhadap dirinya.
 karena tekanan ekonomi: tidak sanggup membiayai hidup janin
selanjutnya.
b. Alasan dari yang membantu menggugurkan
 karena uang: seorang ibu yang menggugurkan kandungan
biasanya dalam situasi terjepit, maka ia akan membayar berapun
yang diminta oleh yang membantu menggugurkan.
 karena merasa prihatin terhadap ibu yang kehamilannya tidak
dikehendaki.

2. RESIKO PENGGUGURAN KANDUNGAN

a. Komplikasi yang sangat berbahaya: mengalami keguguran di masa


mendatang, hamil di saluran telur, kelahiran bayi yang terlalu dini dan
tidak dapat hamil lagi.
b. Mengalami gangguan emosional.

LANGKAH KEDUA : (mendalami pengguguran dalam terang Kitab


Suci, Ajaran Gereja dan Negara).

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !


1. Carilah dalam Kitab Suci ayat-ayat yang berbicara tentang anak dalam
kandungan !
2. Bagaimanakah Ajaran Gereja tentang pengguguran kandungan !
3. Bagaimanakah Undang-undangn Hukum Pidana tentang aborsi !
4. Bagaimanakah pendapatmu sendiri tentang pengguguran kandungan !

MATERI AGAMA KATOLIK XI 17


18
MENGGUGURKAN KANDUNGAN

1. AJARAN KITAB SUCI

a. Yeremia 1: 4-5 :
Allah telah mengenal Yeremia sejak dalam kandungan ibunya,
Allah juga menguduskan dia, dan menetapkannya menjadi seorang
nabi. Maka jelas Allah sudah mengenal, menetapkan manusia sejak
dalam kandungan ibunya.
b. Lukas 1: 11-17 dan Lukas 1 : 31-33 :
Allah telah mengenal Yohanes Pembaptis dengan baik dan Ia
mempunyai rencana khusus bagi kehidupan Yohanes Pembaptis di
dunia ini selagi ia masih berada dalam rahim ibunya.
Dari kutipan bacaan kitab suci tersebut nampak bahwa Allah tidak
menunggu sampai bayi itu dapat bergerak/ sudah lahir, baru Allah
mengenal dan mengasihinya sebagai seorang manusia.
c. Ulangan 32: 39 :
Sesungguhnya, hanya Allah yang berhak memberi/ mencabut
kehidupan. Hanya Dia yang berhak membuka/ menutup kandungan.
Tetapi manusia dengan tangannya telah mengundang malapetaka
dengan menghilangkan kehidupan bayi dalam kandungan ibunya.

2. Ajaran Gereja
Mengenai pengguguran, tradisi Gereja amat jelas. Hal ini nampak
dimana Gereja membela hidup anak dalam kandungan. Orang kristen
selalu menentang dan melarang pengguguran.
a. Gaudium et Spes, art. 51 :
Dalam Konsili Vatikan II ditegaskan bahwa pengguguran adalah
suatu “tindakan kejahatan yang durhaka”, sama dengan
pembunuhan anak. “Sebab Allah, Tuhan kehidupan, telah
mempercayakan pelayanan mulia melestarikan hidup kepada
manusia, untuk dijalankan dengan cara yang layak baginya.
Maka kehidupan sejak saat pembuahan harus dilindungi dengan
cermat. Manusia dalam kandungan memiliki martabat yang sama
seperti manusia yang sudah lahir. Karena martabat itu, manusia
mempunyai hak-hak asasi dan mempunyai segala hak sipil dan
gerejawi, sebab dengan kelahirannya hidup manusia sendiri tidak
berubah, hanya lingkungan hidupnya menjadi lain.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 18


19
b. Kitab Hukum Kanonik Kanon 1398 :
Gereja menghukum pelanggaran yang melawan kehidupan
manusia dengan hukum Gereja, yakni hukuman ekskomunikasi.
“Barangsiapa yang melakukan pengguguran kandungan dan
berhasil, terkena ekskomunikasi”.

3. Hukum Negara

342 Seorang ibu yang dengan sengaja akan menjalankan keputusan


yang diambilnya sebab takut ketahuan bahwa ia tidak lama lagi
akan melahirkan anak, menghilangkan jiwa anaknya itu pada
ketika dilahirkan atau tidak lama kemudian daripada itu, dihukum
karena pembunuhan anak yang direncanakan dengan hukuman
penjara selama-lamanya 9 tahun.
346 Perempuan yang dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati
kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, dihukum
penjara selama-lamanya 4 tahun.
347 (1) Barang siapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati
kandungan seorang perempuan tidak dengan izin perempuan itu
dihukum penjara selama-lamanya 12 tahun.
348 (1) Barang siapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati
kandungan seorang perempuan dengan izin perempuan itu
dihukum penjara selama-lamanya 5 tahun 6 bulan.
349 Jika seorang tabib, dukun beranak, atau tukang obat membantu
dalam kejahatan yang tersebut dalam pasal 346 atau bersalah atau
membantu dalam salah satu kejahatan yang diterapkan dalam pasal
347 dan 348, maka hukuman yang ditentukan dalam pasal itu dapat
ditambah dengan 1/3nya dan dapat dipecat dari jabatannya yang
digunakan untuk melakukan kejahatan itu.

LANGKAH KETIGA : (mendalami langkah-langkah preventif untuk


mencegah pengguguran kandungan).

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !


1. Apa yang dapat dilakukan oleh para remaja supaya tidak melakukan
aborsi !
2. Apa yang harus dilakukan oleh orang yang sudah berkeluarga agar tidak
melakukan aborsi !

MATERI AGAMA KATOLIK XI 19


20
PENJELASAN
1) Untuk para remaja :
Tidak melakukan hubungan intim sebelum resmi menikah.
Dalam berpacaran dan bertunangan sikap tahu menahan diri merupakan
tanda pengungkapan cinta yang tertempa dan tidak egoistis.
2) Untuk para keluarga
Perencanaan kehamilan harus masak dipertimbangkan dan dipertahankan
dengan sikap ugahari dan bijaksana. Kehadiran buah kandungan yang
tidak direncanakan harus dielakkan secara tepat dan etis.
3) Pernyataan Sikap Majelis-Majelis Keagamaan tentang Aborsi
Berikut ini kita simak pernyataan sikap para Majelis Agama tentang
Aborsi. Kami menyakini bahwa hidup manusia adalah suci dan merupakan
anugerah Allah/ Tuhan Yang Maha Esa, maka dari itu :
 Semua agama menjunjung tinggi kehidupan sejak awal pembuahan.
 Hak hidup adalah hak manusia yang paling mendasar.
 Hidup janin dalam kandungan perlu mendapat perlindungan.
 Membunuh manusia yang tidak bersalah secara sengaja adalah salah
dan dilarang oleh semua agama dan moral.
 Aborsi yang disengaja adalah pembunuhan.
Dengan memperhatikan hal tersebut, maka kami sepakat menentukan
sikap :
 Menolak dengan tegas praktik aborsi dan upaya-upaya legalisasi
aborsi.
 Mengajak semua komponen masyarakat untuk melindungi kehidupan
sejak pembuahan.
 Mendorong upaya-upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan yang
tidak diinginkan.
 Senantiasa menjaga dan menjujunjung tinggi nilai-nilai luhur
perkawinan dan keluarga.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 20


21

GLOSARIUM

Abortus provocatus (direct abortion) : upaya pencegahan kelahiran melalui


tindakan yang secara langsung bertujuan
untuk membunuh bayi yang masih dalam
kandungan.
(inderect abortion) : upaya penyelamatan seorang ibu dalam keadaan hamil, yang
mengidap tumor ganas dalam rahimnya.

Abortus spontaneous : peristiwa kematian bayi dalam kandungan, namun tidak


disengaja/ tidak disadari oleh ibu yang bersangkutan.

Hukum Ekskomunikasi : hukuman Gereja kepada orang yang melanggar dan


melawan kehidupan manusia dengan hukum Gereja.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 21


22

LEMBAR KERJA SISWA


1. Bagaimana pendapatmu mengenai bayi korban aborsi !

2. Bagaimana pandangan dan sikapmu terhadap aborsi selaku siswa kalolik !

3. Apakah seorang gadis yang hamil karena perkosaan boleh melakukan


aborsi !

4. Apakah seorang gadis yang melakukan aborsi karena dipaksa oleh orang
tua atau pacarnya bersalah !

MATERI AGAMA KATOLIK XI 22


23
C. BUNUH DIRI DAN EUTHANASIA
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan faktor pendorong seseorang melakukan bunuh diri dan
euthanasia.

2. Menjelaskan jenis-jenis euthanasia.

3. Menjelaskan pandangan moral kristiani mengenai bunuh diri dan eutha-


nasia.

PETA KONSEP

BUNUH DIRI
DAN
EUTHANASIA

Kasus Bunuh Diri Tindakan Moral


Euthanasia Kristiani

MATERI AGAMA KATOLIK XI 23


24
LANGKAH PERTAMA : (mengamati dan mendalami kasus bunuh diri)

Bacalah Kasus Bunuh Diri di bawah ini (Sumber: Kompas, 13 Agustus 2002)

Seorang perempuan Thailand dengan sangat mengejutkan hari Minggu


menerjunkan diri ke kolam buaya dan tewas dengan tubuh tercabik-cabik.
Demikian diberitakan media massa Thailand, Senin (12 Agustus 2002).
Perempuan yang diidentifikasikan bernama Somjai Sethboon, berusia
empat puluh tahunan, menceburkan diri dengan tenang, disaksikan oleh
pengunjung taman buaya Samut Prakan di dekat Kota Bangkok yang siang itu
sebagian sedang bersiap memberikan makan hewan itu dengan daging ayam.
“Dia tak menangis atau berteriak ketika dimangsa buaya, “kata saksi
mata, pemandu wisata. “Kejadiannya begitu cepat. Tak seorang pun dapat
berbuat apa-apa (untuk menolongnya).
Polisi mengatakan, ibu dua anak ini memang sengaja bunuh diri
karena cemburu kepada suaminya yang diyakininya berhubungan dengan
perempuan lain. Sebuah surat pendek ditemukan di dalam tasnya yang ditemu
kan dekat pagar pengaman. “Hidup ini tak ada artinya,” begitu bunyi surat
pendek itu. Surat yang lainnya lagi, juga sangat pendek, berisi permintaan
maaf kepada anak-anaknya.
Dua anak Somjai sangat terpukul dengan kematian ibu mereka.
Keduanya Pisamai dan Wilai sudah berencana untuk memberikan bunga
melati saat Mothers’day. “Saya berharap dapat mengatakan bahwa saya
mencintainya lebih dari segalanya di dunia,” kata putra Somjai (19 tahun),
sambil menangis. Namun, bunga itu belum sempat diberikan.
Anak perempuannya mengatakan, “Ayah telah mengkhianatinya.”
Suami Somjai mengakui bahwa pagi hari ia sempat bertengkar dengan
istrinya, namun ia tidak menduga pertengkaran itu akan berbuntut peristiwa
bunuh diri.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 24


25

Sejumlah saksi mata yang menyaksikan peristiwa mengerikan itu me-


nuturkan, ketika Somjai menceburkan diri, buaya-buaya yang ada di kolam
tidak segera menyerbu. Justru Somjailah yang berenang menghampiri buaya-
buaya yang tampaknya semula tidak tertarik dengan kehadirannya.
“Kejadiannya persis di depan saya. Dia melompat ke kolam tanpa
sepatah kata pun, tanpa menangis, “kata pemandu wisata, Thanes. “saat buaya
menarik tubuhnya, bahkan ia memeluknya. Sangat menakutkan,”ujarnya
menambahkan.
Seorang saksi lain mengungkapkan, “Dia berenang tanpa rasa takut ke
arah buaya-buaya. Tak seorang pun dapat berbuat sesuatu. Seekor buaya
pertama menjangkaunya dan menariknya ke arah buaya-buaya lain ynag lebih
besar. Dengan rahangnya, buaya besar tadi menarik dan menenggelamkan
wanita itu.”
Para pekerja yang panik sempat berupaya menyelamatkan Somjai
dengan memukul buaya dan menggunakan umpan ayam untuk mengalihkan
perhatian. Namun, buaya itu mempertahankan tubuh Somjai dan sekitar 20
menit tak melepaskannya. Segalanya sudah terlambat. Somjai menderita luka-
luka sangat dalam di wajahnya, di dada, tangan kiri dan kaki. Lehenrnya juga
patah.
Pengelola taman buaya Charoon Yangprapakorn, mengatakan
pihaknya sudah melakukan pengamanan ketat mencegah terjadinya
kecelakaan pengunjung. Namun, katanya kasus-kasus khusus semacam ini
tidak dapat dihindari. “Setiap tahun ada saja dua atau tiga orang yang bunuh
diri di sini,” katanya.

Jawablah pertanyaan –pertanyaan berikut ini !


1. Bagaimana pikiran dan perasaanmu setelah membaca cerita tersebut !
2. Tahukah kamu tentang kasus-kasus bunuh diri di masyarakat sekitar !
3. Bagaimana dengan kasus-kasus bunuh diri di tanah air !
4. Mengapa ada kasus-kasus bunuh diri !

MATERI AGAMA KATOLIK XI 25


26
PENJELASAN

1. Bunuh Diri : perbuatan menghentikan hidup sendiri yang dilakukan oleh


individu itu sendiri atau atas permintaannya. Dewasa ini banyak kasus
tentang tindakan bunuh diri.

2. Kasus-kasus bunuh diri di dunia, khususnya Amerika Serikat (AS)


Statistik WHO memperlihatkan angka bunuh diri kaum muda
merupakan salah satu yang terburuk di dunia. Sekitar 500.000 anak muda
Amerika mencoba bunuh diri setiap tahunnya, kata persatuan ilmu bunuh
diri di Amerika.
Swedia merupakan negara yang paling tinggi angka bunuh dirinya.
Demikian juga Jepang. Banyak orang muda pergi ke tempat wisata dan
tidak pulang. Mereka bunuh diri di tempat wisata itu.
Data di AS memperlihatkan anak muda yang paling mudah bunuh
diri adalah remaja pria kulit putih di usia menjelang 20, bagian dari
generasi yang menikmati lebih banyak keuntungan material dibandingkan
dengan generasi mana pun dalam sejarah.
Alan Berman, ketua perkumpulan Suicidologi (Ilmu Bunuh Diri)
mengatakan tidak ada stereotip. Tetapi ia memberi gambaran, remaja
Amerika yang paling “berbahaya” adalah remaja pria pada usia 17 tahun.
Pada umumnya, sebab utama tindakan bunuh diri tersebut adalah hampir
atau baru putus hubungan dengan seorang gadis atau merasa tidak berarti
dalam keluarganya. Selanjutnya, mereka memperlihatkan tanda-tanda
depresi dan berlaku tidak seperti biasanya di sekolah dan di rumah. Ada
juga yang menujukkan sikap agresif atau menyendiri, mengeluh mengenai
masalah fisik yang tidak jelas, dan mungkin memperlihatkan keinginan
tahu mengenai kematian.

3. Kasus bunuh diri di Indonesia, khususnya di Jakarta


Kasus bunuh diri di Jakarta ini hanya sebagai contoh. Selama enam
bulan pertama tahun 2003, kasus bunuh diri di wilayah hukum
Kepolisian Daerah Metro Jaya telah mencapai 62 kasus. Ini berarti bahwa
jumlah kasus bunuh diri meningkat sampai tiga kali lipat dibandingkan
dengan periode sama tahun sebelumnya.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 26


27
Data rekapitulasi kasus yang dikutip Kompas selama enam bulan
pertama tahun 2003, peristiwa bunuh diri terbanyak terjadi pada bulan
Maret dengan 15 kasus, diikuti bulan Juni dengan kasus 14 kasus.
Sementara itu untuk tahun 2002, bunuh diri terbanyak dalam sebulan
“hanya” mencapai lima kasus, yakni Mei dan Juni 2002. Kasus-kasus
bunuh diri yang direkapitulasi adalah kasus-kasus yang dilaporkan ke
polisi dan tercantum dalam laporan di Polda Metro Jaya (Kompas, 2003).

4. Alasan/ penyebab orang melakukan bunuh diri


a. Orang mengalami depresi, tekanan batin karena : putus cinta,
pasangan menyeleweng, kurang diperhatikan dan dihargai dalam
keluarga, beban ekonomi yang berat, kehilangan pekerjaan, dililit
hutang, merasa hidup tak berarti/ bermakna lagi.
b. Orang mau mengungkapkan protes : kasus ketidakadilan dengan
cara mogok makan, membakar diri, menembak diri

LANGKAH KEDUA : (mendalami tindakan euthanasia)


Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :

1. Apakah kamu pernah mendengar istilah euthanasia !


2. Apa arti euthanasia !
3. Menurutmu, apakah euthanasia diperbolehkan, mengapa !

PENJELASAN

1. ARTI EUTHANASIA
Berasal dari bahasa Yunani yang berarti “kematian yang baik/
mudah”. Kematian dilakukan untuk membebaskan seseorang dari pende-
ritaan yang amat berat. Masalah ini menimbulkan masalah moral : bunuh
diri. Namun euthanasia melibatkan orang lain, baik yang melakukan
penghilangan nyawa maupun yang menyediakan sarana kematiannya
(yang umumnya berarti obat-obatan).

MATERI AGAMA KATOLIK XI 27


28
2. JENIS-JENIS EUTHANASIA :

a. Dilihat dari segi pelakunya :


 Compulsary Euthanasia, yakni bila orang lain memutuskan
kapan hidup seseorang akan berakhir. Orang tersebut mungkin
kerabat, dokter, atau bahkan masyarakat secara keseluruhan.
Kadang euthanasia jenis ini disebut mercy killing
(penghilangan nyawa penuh belas kasih). Misalnya: dilakukan
pada orang yang menderita sakit mengerikan, seperti anak-anak
yang cacat parah.
 Voluntary Euthanasia, yakni pasien sendiri yang meminta
untuk mati.

b. Dilihat dari segi caranya :


 Euthanasia aktif : mempercepat kematian seseorang secara
aktif dan terencana, juga bila secara medis ia tidak dapat lagi
disembuhkan dan juga kalau euthanasia dilakukan atas
permintaan pasien itu sendiri.
 Euthanasia pasif : pengobatan yang sia-sia dihentikan atau
sama sekali tidak diobati, atau diberi obat penangkal sakit yang
memperpendek hidupnya, karena pengobatan apa pun tidak
berguna lagi.

LANGKAH KETIGA : (mendalami masalah bunuh diri dan euthanasia


dari segi moral kristiani).

Jawablah pertanyaan-pertanyaan untuk direfleksikan !


1. Apakah menurut ajaran moral kristiani bunuh diri dan euthanasia
diperbolehkan !
2. Kapan bunuh diri dan euthanasia diperbolehkan dan kapan bunuh diri dan
euthanasia tidak diperbolehkan !

MATERI AGAMA KATOLIK XI 28


29
PENJELASAN

Manusia hidup karena diciptakan dan dikasihi Allah. Karena itu, biarpun
sifatnya manusiawi dan bukan Ilahi, hidup itu suci. Kitab Suci menyatakan bahwa
nyawa manusia tidak boleh diremehkan. Hidup manusia mempunyai nilai yang
istimewa karena sifatnya yang pribadi. Bagi manusia, hidup adalah “masa hidup”
dan tak ada sesuatu “yang dapat diberikan sebagai ganti nyawanya”. Dengan
usaha dan rasa, dengan kerja dan kasih, orang harus mengisi masa hidupnya, dan
bersyukur kepada Tuhan, bahwa ia “boleh berjalan di hadapan Allah dalam
cahaya kehidupan.” Memang, masa hidup kita hanya tujuh puluh tahun (Mazmur
90: 10) dan “di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap.” (Ibrani
14:14). Namun, hidup fana merupakan titik pangkal bagi kehidupan yang
diharapkan di masa mendatang.
Hidup fana menunjukkan pada hidup dalam perjumpaan dengan Tuhan,
sesudah hidup yang fana ini dilewati. Kesatuan dengan Allah dalam perjumpaan
pribadi memberikan kepada manusia suatu martabat yang membuat masa hidup
sekarang ini sangat berharga dan suci.
Hidup manusia di dunia ini sangat berharga. Oleh sebab itu, manusia tidak
boleh menghilangkan nyawanya sendiri, misalnya dengan bunuh diri ataupun
euthanasia. Hanya Tuhan yang boleh mengambil kembali hidup manusia.

1. Pandangan Kristiani tentang Bunuh Diri


Sebagai orang kristiani kita percaya bahwa manusia mempunyai
nilai yang tak terhingga karena diciptakan Allah. Kasih Allah begitu besar
dibandingkan kasih manusia, bahkan sampai mengutus Putra-Nya ke dunia
untuk membebaskan manusia dari dosa. Kematian melalui bunuh diri
dianggap sebagai suatu dosa besar. Alasan utamanya adalah karena hidup
manusia itu hanya dimiliki Tuhan dan oleh karena itu, pemusnahan nyawa
disamakan dengan perbuatan untuk menguasai apa yang sebenarnya di punyai
Tuhan. Seriusnya pendirian Gereja terdiri dari 2 alasan yaitu :
1) Bunuh diri adalah bentuk penolakan kasih sayang Tuhan kepada
manusia dan kasih sayang manusia kepada Tuhan.
2) Bunuh diri mengakibatkan perpecahan komuniti-komuniti kawan,
orang-orang yang disayangi, dan masyarakat pada umumnya.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 29


30
Tentang bunuh diri, para teolog menyampaikan butir-butir pandangan sebagai
berikut :
1) Allah menciptakan kita dan Yesus menyelamatkan kita. Bunuh diri
berarti membuang anugerah Allah. Hal ini merupakan penolakan akan
semua yang telah dilakukan Allah pada kita.
2) Kita tidak diberi tanggung jawab seutuhnya atas hidup kita. Allah
mencintai dan memperhatikan kita. Ia bertanggung jawab pada
akhirnya.
3) Perintah Allah “Jangan membunuh”. Itu berlaku juga untuk bunuh diri.
4) Keputusasaan yang menyebabkan bunuh diri merupakan penyangkalan
atas harapan terhadap Allah.
5) Ada perbedaan bunuh diri dan pengorbanan diri. Misalnya orang yang
berkehendak bekerja pada orang yang sekarat karena penyakit menular
dan ia tahu bahwa ia berisiko tinggi untuk mati tertular. Tindakan itu
bukan merupakan bunuh diri. Memberikan hidup bagi orang lain
bukan merupakan bunuh diri tetapi pengorbanan diri.

2. Pandangan Kristiani tentang Euthanasia


Euthanasia sebenarnya sama seperti pengguguran. Tidak
diperbolehkan mempercepat kematian secara aktif dan terencana, juga
jika secara medis ia tidak lagi dapat disembuhkan dan juga kalau
euthanasia dilakukan atas permintaan pasien sendiri. Seperti halnya
dengan pengguguran, di sini ada pertimbangan moral yang jelas, juga
dalam proses kematian, manusia pun harus dihormati martabatnya.
Semua sependapat, bahwa tidak seorang pun berhak mengakhiri hidup
orang lain, walaupun dengan rasa iba.
Lain halnya kalau dipertimbangkan, sejauh mana harus diteruskan
pengobatan yang tidak menyembuhkan orang, dan hanya memperpanjang
proses kematiannya. Disebut euthanasia pasif, jika pengobatan yang sia-
sia dihentikan (atau sama sekali tidak dimulai); dan euthanasia tidak
langsung, jika obat penangkal sakit memperpendek hidupnya. Menurut
moral Gereja Katolik, tindakan semacam itu dapat dibenarkan.
Pendapat Gereja Katolik mengenai euthanasia aktif sangat jelas,
yakni tidak seorang pun diperkenankan meminta perbuatan pembunuhan,
entah untuk dirinya sendiri, entah untuk orang lain yang dipercayakan
kepadanya (Kongregasi untuk Ajaran Iman, Deklarasi Mengenai
Euthanasia, 5 Mei 1980).

MATERI AGAMA KATOLIK XI 30


31
Penderitaan harus diringankan bukan dengan pembunuhan,
melainkan dengan pendampingan oleh seorang teman. Demi salib Kristus
dan demi kebangkitan-Nya, Gereja mengakui adanya makna dalam
penderitaan, sebab Allah tidak meninggalkan orang yang menderita. Dan
dengan memikul penderitaan dan solidaritas, kita ikut menebus
penderitaan.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 31


32

GLOSARIUM

EUTHANASIA : berasal dari bahasa Yunani yang berarti “kematian yang baik/
mudah”. Kematian dilakukan untuk membebaskan seseorang
dari penderitaan yang amat berat.

Compulsary Euthanasia : bila orang lain memutuskan kapan hidup


seseorang akan berakhir.

Voluntary Euthanasia : pasien sendiri yang meminta untuk mati.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 32


33
LEMBAR KERJA SISWA
1. Apa pendapatmu tentang bunuh diri !

2. Apakah tindakan bunuh diri selalu salah ? Mengapa !

3. Apakah manusia memiliki hak secara mutlak untuk mati ? Jelaskan !

4. Apakah euthanasia aktif dapat dibenarkan ? Mengapa !

MATERI AGAMA KATOLIK XI 33


34
5. Bagaimana pendapatmu tentang tindakan euthanasia untuk orang-orang
yang sudah sakit parah dan yang secara medis tidak mungkin dapat
disembuhkan lagi ? Jelaskan !

MATERI AGAMA KATOLIK XI 34


35
C. NARKOBA DAN HIV/ AIDS

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan faktor penyebab seseorang terjerumus ke dalam narkoba dan
HIV/ AIDS.
2. Menjelaskan ajaran kristiani tentang arti tubuh sebagai Bait Allah,
implikasinya dan pencemaran tubuh sebagai Bait Allah dalam kaitannya
dengan pengguna narkoba.
3. Menjelaskan usaha negara dalam menangani narkoba dan AID/ HIV.
4. Menjelaskan sikap kita terhadap mereka yang terlibat dalam narkoba dan
HIV/ AID.

PETA KONSEP

NARKOBA
DAN
HIV/ AIDS

NARKOBA AJARAN
DI MENCERMATI KRISTIANI PENCEGAHAN
PENYAKIT
KALANGAN HIV/ AIDS
TENTANG
REMAJA HIV/ AIDS

MATERI AGAMA KATOLIK XI 35


36
LANGKAH PERTAMA : (mengamati dan mendalami masalah narkoba
di kalangan remaja)

Menonton video yang menceritakan tentang seorang remaja yang kecanduan


narkoba dan akibatnya.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk di refleksikan !
1. Bagaimana pikiran dan perasaanmu setelah menonton video tersebut !
2. Apa sebebarnya narkoba itu ? Apakah jenis-jenis zat yang termasuk dalam
narkoba !
3. Mengapa orang bisa terlibat dalam narkoba sebagai pengguna ?
4. Bagaimana gejala-gejala dari orang yang sudah kecanduan narkoba ?
5. Apa akibatnya dari orang yang kecanduan narkoba ?

PENJELASAN

1) ARTI DAN JENIS NARKOBA


a. Narkotika
Menurut UU RI No 22 tahun 1997, narkotika meliputi zat atau obat
yang berasal dari tanaman/ bukan tanaman baik sintesis maupun semi
sintesis, yaitu :
 Golongan opiat : heroin, morfin, candu.
 Golongan kanabis : ganja, hashis.
 Golongan koka : koakain, crack.
b. Alkohol
Minuman yang mengandung etanol tetapi bukan obat.
c. Psikotropika
Menurut UU RI No 5 tahun 1997, psikotropika meliputi zat atau obat,
baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, seperti ecstasy, shabu-
shabu, obat penenang/ obat tidur, obat anti depresi dan obat anti
psikosis.
d. Zat adiktif
Yang termasuk zat adiktif adalah inhalansia (aseton, thinner cat, lem),
nikotin dan kafein (kopi)
Napza tergolong zat psikoaktif yaitu zat yang terutama mempengaruhi
otak sehingga menimbulkan perubahan pada perilaku, perasaan,
pikiran, persepsi dan kesadaran. Sebenarnya, banyak di antara zat ini
digunakan dalam pengobatan dengan takaran tertentu (obat bius,
penenang, obat tidur). Tidak semua zat psikoaktif ini disalahgunakan.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 36


37
Sementara itu, yang dikenal secara luas adalah Narkoba kepanjangan
dari Narkotika dan atau obat/ bahan berbahaya. Kategori
penyalahgunaan obat berbahaya pada dasarnya tidak hanya obat, tetapi
juga ganja, ecstasy, heroin, kokain, yang tidak digunakan sebagai obat
lagi.
2) TAHAP DAN GEJALA KECANDUAN NARKOBA
a. User (pemakai coba-coba)
Pada tahap ini orang menggunakan narkoba hanya sekali-kali dan
dalam waktu yang relativf jarang. Misalnya waktu merayakan
kelulusan, tahun baru, ulang tahun. Pada tahap ini seseorang masih
menjalin hubungan baik dengan keluarga maupun masyarakat, karena
masih dapat mengontrol kebiasaan “memakainya”.
b. Abuser (pemakai iseng)
Seseorang mengkonsumsi narkoba lebih sering, karena sebagai
keisengan untuk melupakan masalah, dan mencari kesenangan. Pada
tahap ini orang tersebut sebenarnya sudah mulai dihantui masalah-
masalah, sehingga mempengaruhi hubungan dengan keluarga maupun
dengan masyarakatnya. Mereka ini juga semakin terganggu
konsentrasinya dalam belajar.
c. Pecandu (pemakai tetap)
Pada tahap ini, orang sudah kehilangan kontrol dirinya, karena mereka
hidupnya telah dikontrol oleh narkoba.
Pada tahap ini hubungan dengan keluarga maupun dengan masyarakat
sudah sangat rusak.
3) Tanda-tanda Pecandu Narkoba
a. Fisik : berat badan turun, sering menguap, mengeluarkan air mata,
keringat berlebihan, mata cekung dan merah, muka pucat, bibir
kehitaman, sering batuk dan pilek, tangan penuh bintik-bintik merah,
ada luka bekas sayatan, ada goresan dan perubahan warna kulit di
tempat bekas suntikan, buang air besar dan air kecil berkurang,
sembelit/ sakit perut tanpa alasan yang jelas.
b. Emosi : sensitif dan cepat bosan, bila ditegur cepat marah dan
cenderung membangkang, emosinya tidak stabil dan tidak ragu
memukul orang, berbicara kasar kepada orang di sekitarnya.
c. Perilaku : malas dan sering melupakan tanggung jawabnya, berbohong
dan ingkar janji, tidak peduli dan jauh dengan keluarga, suka mencuri,
menggadaikan barang berharga di rumah, takut air sehingga malas
mandi, lebih sering menyendiri di kamar, kloset, gudang, ruang yang
gelap, kamar mandi dan tempat yang sepi.
MATERI AGAMA KATOLIK XI 37
38
4) Tanda-tanda Sakaw
a. Obat jenis opiat (heroin, morfin, putaw)
Obat ini menimbulkan gejala banyak berkeringat, sering menguap,
gelisah, mata berair, gemetar, hidung berair, tidak selera makan, pupil
melebar, mual/ muntah, tulang/ otot sendi menjadi sakit, diare, panas
dingin, tidak dapat tidur, tekanan darah naik.
b. Obat jenis ganja
Obat ini menimbulkan banyak berkeringat, gelisah, gemetar, tidak
selera makan, mual/ muntah, diare, tidak dapat tidur (insomnia).
c. Obat jenis amphetamine (shabu-shabu dan ekstasi)
Obat ini mengakibatkan efek depresi, gangguan tidur dan mimpi
bertambah, merasa lemah.
d. Obat jenis kokain
Obat jenis ini menimbulkan depresi, rasa lelah, banyak tidur, mimpi,
gugup, ansietas dan perasaan curiga.
e. Obat jenis alkohol/ benzodiazepine
Obat jenis ini menimbulkan banyak keringat, mudah tersinggung,
gelisah, murung, mual/ muntah, lemah, berdebar-debar, tangan
gemetar, lidah dan kelopak mata bergetar, bila dehidrasi tekanan darah
menurun, dan seminggu kemudian timbul halusinasi/ delirium.
5) Latar Belakang Orang Terlibat Narkoba
a. Faktor Intern
i. Kepribadian : kegelisahan, pertentangan, berkeinginan besar
untuk mencoba hal baru, senang berkhayal, berfantasi, mencari
identitas diri dengan kegiatan berkelompok, senang pada
keramaian, mudah bosan, kesepian, kurang sabar dan mudah
kecewa, suka mencari perhatian dan mudah tersinggung.
ii. Intelegensi.
iii. Mencari pemecahan masalah.
iv. Dorongan kenikmatan
v. Ketidaktahuan.
b. Faktor Ekstern
i. Pengaruh keluarga.
ii. Pengaruh sekolah.
iii. Pengaruh masyarakat.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 38


39
LANGKAH PERTAMA : (mencermati penyakit HIV/ AIDS)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
1. Mengapa pembicaraan tentang Narkoba sering kali berkaitan dengan HIV?
AIDS ?
2. Apakah yang dimaksud dengan HIV ?
3. Apa arti AIDS ?
4. Bagaimana mekanisme penularan HIV/ AIDS ?
5. Apa gejala orang yang terinfeksi HIV/ AIDS ?

PENJELASAN
1. Narkoba dan HIV/ AIDS
Pencandu narkoba mempunyai kemungkinan yang sangat besar
untuk terjangkit HIV/ AIDS, hal ini disebabkan 95 % pemakai narkoba
menggunakan suntikan yang menyebabkan mereka rentan terhadap infeksi
HIV/ AIDS. Belum lagi melalui hubungan seksual, sebab sering kali
mereka melakukan seks bebas. Selain itu, pemakai narkoba putri juga
terkadang terpaksa menjadi PSK untuk mendapatkan uang demi membeli
narkoba.
2. Arti HIV/ AIDS
 AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome.
Acquired artinya di dapat. Immune artinya kekebalan tubuh.
Syndrome artinya kumpulan gejala penyakit. Jadi AIDS dapat
disimpulkan kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat
menurunnya kekebalan tubuh.
 Menurun kekebalan tubuh ini disebabkan oleh virus yang disebut HIV.
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini
secara pelan-pelan mengurangi kekebalan tubuh manusia.
 Infeksi pada kekebalan tubuh terjadi bila virus tersebut masuk ke
dalam sel darah putih yang disebut limfosit. Dalam sel, virus
berkembangbiak dan pada akhirnya menghancurkan sel serta
melepaskan partikel virus yang baru. Partikel virus yang baru
kemudian menyebabkan infeksi pada limfosit lainnya dan kemudian
menghancurkannya. Virus ini menempel pada limfosit yang memiliki
suatu reseptor protein yang disebut sebagai cd4 yang terdapat di
selaput bagian luar. Sel-sel yang memiliki reseptor cd4 biasanya
disebut sebagai cd4+atau limfosit penolong.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 39


40
Limfosit penolong berfungsi mengaktifkan dan mengatur sel-sel
lainnya pada sistem kekebalan, yang semuanya membantu
menghancurkan sel-sel ganas dan organism easing.
 Infeksi HIV menyebabkan hancurnya limfosit, yaitu limfosit penolong
dan itu menyebabkan sistem dalam tubuh untuk melindungi dirinya
terhadap infeksi kanker menjadi lemah. Infeksi HIV juga
menyebabkan gangguan pada limfosit B (limfosit yang menghasilkan
antibodi) dan sering kali menyebabkan produksi antibodi yang
berlebihan. Antibodi ini terutama ditujukan untuk melawan HIV dan
infeksi yang dialami penderita, tetapi antibodi ini tidak banyak
membantu dalam melawan berbagai infeksi opportunistic pada AIDS.
Karena pada saat yang bersamaan, penghancuran limfosit cd4+oleh
virus akan menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem kekebalan
tubuh dalam organisme dan sasaran baru yang harus diserang.

3. Penularan HIV/ AIDS.


Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang
mengandung sel terinfeksi atau partikel virus. Yang dimaksud dengan
cairan tubuh adalah darah, semen, cairan vagina, cairan serebrospinal dan
air susu ibu. Dalam konsentrasi yang lebih kecil, virus juga terdapat di
dalam air mata, air kemih, dan air ludah. HIV ditularkan melalui cara :
 Hubungan seksual dengan penderita, dimana selaput lender mulut,
vagina, atau rectum berhubungan langsung dengan cairan tubuh yang
terkontaminasi.
 Suntikan atau infus darah yang terkontaminasi, seperti terjadi pada
transfusi darah, pemakaian jarum bersama-sama, atau tidak disengaja
tergores oleh jarum yang terkontaminasi virus HIV.
 Pemindahan virus dari ibu yang terinfeksi kepada anaknya sebelum
atau selama proses kelahiran atau melalui ASI. Kemungkinan
terinfeksi oleh HIV meningkat jika kulit atau selaput lender robek atau
rusak, seperti yang dapat terjadi pada hubungan seksual yang kasar,
baik melalui vagina maupun melalui anus.
 Penelitian menunjukkan kemungkinan penularan HIV sangat tinggi
pada pasangan seksual yang menderita herpes, sifilis, atau penyakit
kelamin yang menular lainnya, yang mengakibatkan kerusakan pada
permukaan kulit.
 Penularan HIV juga dapat terjadi pada oral seks (hubungan seksual
melalui mulut), walaupun lebih jarang.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 40


41
 Virus HIV pada penderita wanita yang sedang hamil dapat ditularkan
kepada janinnya pada awal kehamilan (melalui plasenta) atau pada
saat persalinan (melalui jalan lahir). Anak-anak yang sedang disusui
oleh ibu yang terinfeksi HIV juga dapat tertular melalui ASI dari
ibunya.

4. Gejala Infeksi HIV/ AIDS.


Beberapa penderita menampakkan gejala yang menyerupai
Mononukleosis Infeksiosa dalam waktu beberapa minggu setelah
terinfeksi. Gejalanya berupa demam, pembengkakan kelenjar getah bening
dan rasa tidak enak badan yang berlangsung selama 3-14 hari. Sebagian
besar gejala akan menghilang, meskipun kelenjar getah bening tetap
membesar. Selama beberapa tahun, gejala lainnya tidak muncul. Tetapi
sejumlah besar virus segera akan ditemukan di dalam darah dan cairan
tubuh lainnya, sehingga penderita dapat menularkan penyakitnya.
Dalam waktu beberapa bulan setelah terinfeksi, penderita dapat
mengalami gejala-gejala ringan secara berulang yang belum benar-benar
menunjukkan suatu AIDS. Penderita dapat menunjukkan gejala-gejala
infeksi HIV dalam waktu beberapa tahun sebelum terjadinya infeksi atau
tumor yang khas untuk AIDS. Gejalanya berupa: pembengkakan kelenjar
getah bening, penurunan berat badan, demam yang hilang timbul, perasaan
tidak enak badan, lelah, diare berulang, anemia, infeksi jamur di mulut
(thrush).

LANGKAH KEDUA : (mendalami ajaran Kristiani tentang Narkoba dan


HIV/ AIDS).

Jawablah pertanyaan-pertanyaa di bawah ini sebagai bahan refleksi !


1. Apa maksudnya bahwa diri kita merupakan Bait Allah menurut Santo
Paulus ?
2. Jika diri kita sebagai Bait Allah, apa fungsinya bagi hidup kita ?
3. Mengapa kalau kita terlibat narkoba, yang bisa menyebabkan HIV? AIDS,
sebebarnya kita mencemarkan Bait Allah ?

MATERI AGAMA KATOLIK XI 41


42
PENJELASAN

Santo Paulus menghimbau kepada semua orang beriman untuk


menghormati dirinya sebagai Bait Allah. Dengan demikian mau ditegaskan bahwa
diri kita adalah Bait Allah. Hal ini berarti, kekacauan yang terjadi di dalam diri
kita berarti juga kekacauan Bait Allah. Karena itu, mengkonsumsi narkoba berarti
awal dari usaha merusak Bait Allah. Begitu juga kalau pergaulan bebas yang
mengarah pada seks bebas akan rentan terhadap HIV/ AIDS, yang akan merusak
Bait Allah.
Bila narkoba, HIV/AIDS telah merusak manusia, maka manusia sulit
untuk menggerakkan akal budi, hati, dan perilakunya menurut kehendak Allah.
Itulah ciri perusakan terhadap Bait Allah. Di dalam tubuh yang rusak itulah Roh
Allah akan sulit menemukan kedamaian, ketenangan karena selalu dihantui oleh
ketakutan dan diisolasi. Karena itu, sebagai sarana keselamatan, Gereja Katolik
selalu berupaya untuk mengingatkan warganya agar hati-hati, waspada dan
menghindari kemungkinan terlibat dalam kegiatan mengkonsumsi narkoba (atau
menjadi distributor, produsen), menghindari seks bebas supaya tidak terinfeksi
virus HIV. Narkoba, AIDS adalah penyakit yang sulit disembuhkan di samping
membutuhkan biaya yang sangat besar.

LANGKAH KETIGA : (mengusahakan pencegahan terhadap narkoba


dan HIV/ AIDS).

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !


1. Apa usaha Indonesia untuk menangani narkoba dan HIV/ AIDS ?
2. Apa usaha Gereja untuk menangani narkoba dan HIV/ AIDS ?
3. Bagaimana sebaiknya sikap kita terhadap mereka yang sudah terlibat
dengan narkoba dan HIV/ AIDS ?

MATERI AGAMA KATOLIK XI 42


43
PENJELASAN

1. Usaha negara untuk menghadapi narkoba dan HIV/ AIDS


 UU No. 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional tahun
2000 – 2004 : menghimbau agar memiliki perilaku sehat dan
pemberdayaan masyarakat. Negara melihat keprihatinan terhadap
warga negaranya yaitu para generasi muda yang rentan terhadap
pengaruh-pengaruh yang berakibat negatif bagi perkembangan bangsa.
 Membentuk BKNN (Badan Koordinasi Narkotika Nasional).
Pembentukan badan ini untuk memperjelas komitmen pemerintah
terhadap pemberantasan narkoba. Tugasnya secara berjenjang adalah
mencegah perluasan jaringan narkoba. Dengan kata lain, pemerintah
melarang penyalahgunaan narkoba. Mereka yang terbukti secara
menyakinkan dan tertangkap akan dikenai sanksi hukuman yang berat.
Selain tindakan preventif, juga ada tindakan kuratif, seperti pendirian
Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO), yang bertujuan untuk
menampung dan merehabilitasi korban narkoba. Di samping itu,
pemerintah juga mengupayakan pemberian dukungan material dan
moral bagi panti-panti rehabilitasi yang ada.

2. Apa yang dapat dilakukan Gereja


a) Gereja mengkutuk terhadap kejahatan pribadi dan sosial yang
menyebabkan dan menguntungkan bagi penyalahgunaan narkoba/
napza. Hal ini disebabkan dalam kasus narkoba ini juga terdapat
masalah politik dan ekonomi.
b) Memperkuat kesaksian Injil dari orang-orang yang berani
mengabdikan dirinya kepada pengobatan pemakai narkoba
menurut Yesus Kristus yang datang untuk tidak dilayani melainkan
untuk melayani dan memberikan hidupnya untuk semua orang.
Maka Gereja harus di berdayakan dengan cara :
 Memberikan pendidikan nilai/ moral bagi semua orang,
keluarga-keluarga dan komunitas melalui prinsip
adikodrati untuk mencapai kemanusiaan yang utuh dan
penuh.
 Memberikan informasi yang baik dan benar tentang
narkoba kepada komunitas-komunitas, orang tua, anak
remaja dan masyarakat.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 43


44
 Membantu orang tua meningkatkan ketrampilan untuk
membangun kekeluargaan yang kuat.
 Membantu orang tua melakukan strategi pencegahan
penggunaan obat telarang di rumah dengan memberi
contoh yang baik dan sehat, meningkatkan peran,
pengawasan dan mengajari cara menolak penawaran obat
terlarang oleh orang lain.
c) Menyatakan cinta kasih ke Allah yang diarahkan kepada
keselamatan setiap pengguna narkoba dan para penderita HIV?
AIDS, melalui cinta yang mengatasi rasa bersalah.
d) Melakukan tindakan pengobatan dan rehabilitasi antara lain
dengan cara menggalang kerjasama di atara komunitas-komunitas
yang menyelenggarakan pengobatan atau rehabilitasi dan
menambah lembaga-lembaga yang mengelola pencegahan
penyalahgunaan narkoba dan penularan HIV/ AIDS.
e) Memutuskan mata rantai permintaan atau distribusi narkoba
dengan cara memperkuat pertahanan keluarga dan pembinaan
remaja di tingkat lingkungan, wilayah dan paroki.

3. Apa yang dapat dilakukan oleh setiap orang untuk membantu orang
lain yang kecanduan narkoba atau menderita HIV/ AIDS
 Jangan menjauhi atau menolak mereka yang kecanduan narkoba
atau terinfeksi HIV/ AIDS, karena mereka adalah manusia yang
paling kesepian di dunia.
 Berilah mereka peneguhan bahwa mereka dapat mengatasi
persoalannya. Mereka sendiri harus bangkit untuk memulai hidup
baru. Singkatnya jadilah sahabat dan pendamping mereka.
Dengarkanlah keluhan para pencandu narkoba dan pengidap HIV/
AIDS.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 44


45
REFLEKSI

PERNAHKAH
Pernahkah kau merasa sendirian di dunia ini ?
Pernahkah kau merasa tak ada yang peduli ?
Pernahkah kau merasakan rasa sakit hati yang amat sangat ?
Pernahkah kau menangis sendirian di pojok kamar yang gelap ?
Pernahkah kau merasa kehilangan semua yang kau sayangi dan menyayangimu ?
Pernahkah kau berjalan diiringi tatapan sinis teman-temanmu ?
Pernahkah kau bangun pagi-pagi sekali dengan badan yang amat sakit dan
terpaksa mengarang alasan-alasan konyol untuk dapat keluar rumah ?
Pernahkah kau merasa satu persatu orang meninggalkanmu ?
Pernahkah kau merasa ditipu dan dibohongi oleh sahabat karibmu sendiri ?
Pernahkah kau merasa bahwa kau adalah makhluk yang paling tidak berguna di
dunia ini ?
Pernahkah kau melupakan arti cinta ?
Aku pernah ……

(Sumber : Jangan Biarkan Mereka Terpuruk –


Yayasan Kasih Mulia)

Menonton video “Nada Untuk Asa “

MATERI AGAMA KATOLIK XI 45


46

GLOSARIUM

User : seseorang memakai narkoba untuk coba-coba.

Abuser : seseorang memakai narkoba untuk hanya sekedar iseng

Pecandu : seseorang pemakai tetap narkoba karena kecanduan.

AIDS : adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome.


Acquired artinya di dapat. Immune artinya kekebalan tubuh.
Syndrome artinya kumpulan gejala penyakit. Jadi AIDS dapat
disimpulkan kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat
menurunnya kekebalan tubuh.

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini secara
pelan-pelan mengurangi kekebalan tubuh manusia.

MATERI AGAMA KATOLIK XI 46


47
LEMBAR KERJA SISWA
1. Buatlah kliping tentang orang yang kecanduan narkoba, HIV/ AIDS.

3. Usaha apa yang dapat kamu lakukan untuk membantu sesamamu yang
kecanduan narkoba !

4. Tindakan apa yang dapat kamu lakukan untuk mencegah menularnya


HIV/ AIDS di kalangan kaum remaja !

MATERI AGAMA KATOLIK XI 47


48

EVALUASI BAB VII

1. Sebutkan rupa-rupa dimensi dan rupa-rupa wajah kekerasan dalam


masyarakat kita !
2. Apa saja yang menjadi latar belakang adanya kekerasan dalam
masyarakat !
3. Sebutkan berbagai bentuk usaha yang dapat membangun budaya kasih
sebelum terjadi kekerasan dalam masyarakat !
4. Sebutkan berbagai usaha yang dapat membangun budaya kasih setelah
terjadi kekerasan !
5. Apa yang dimaksud dengan aborsi !
6. Sebutkan bentuk aborsi yang ada dalam masyarakat !
7. Sebutkan penyebab dan akibat terjadinya bunuh diri !
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan euthanasia !
9. Jelaskan pandangan hukum di Indonesia dengan adanya euthanasia !
10. Sebutkan usaha yang dapat dilakukan oleh Gereja dalam membantu
manusia membebaskan diri dari ketergantungan kepada obat terlarang !

MATERI AGAMA KATOLIK XI 48


49

DAFTAR PUSTAKA

Dokpen KWI. 1993. Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta: Obor.

Komkat KWI, Seri Murid-Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/
SMK, Buku Guru 2. Kanisius, Yogyakarta, 2004.

Lristen, Simon dan Christopher. 2000. Masalah-masalah Moral Sosial Aktual


dalam Perspektif Iman Kristen. Yogyakarta: Kanisius.

Martono, Lydia Harlina, dkk. 2006. Pencegahan dan Penanggulangan


Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Sekolah. Jakarta: Balai Pustaka.

N.N. 2005. Mengabdi Kebenaran. Maumere: Ledalero.

Yoseph Kristianto, dkk, Menjadi Murid Yesus, Pendidikan Agama Katolik untuk
SMA/ SMK, Buku Guru XI. Kanisius, Yogyakarta, 2010.

http://3.bp.blogspot.com/-
MhrZs65Lpx8/URuuvfHM5HI/AAAAAAAACj0/k5I33pVPeZE/s1600/konflik-
pilkada.jpg

http://www.google.com/search?hl=id&gbv=2&tbm=isch&oq=yesus+&gs_l=img.
12..0l10.10843.13536.0.16814.14.14.0.0.0.0.187.2034.0j14.14.0.msedr...0...1ac.1.
34.img..3.11.1511.iulv0ToScCI&q=yesus

http://www.vemale.com/ragam/80658-akibat-bertengkar-dengan-adik-anak-8-
tahun-gantung-diri.html

http://.www.katolisitas.org

http://.www.wikipedia.com

MATERI AGAMA KATOLIK XI 49

Anda mungkin juga menyukai