PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kekerasan adalah tindakan yang berbentuk agresi yang bertujuan
untuk menyakiti fisik maupun emosional orang lain. Tindakan kekerasan
harus dibatasi seminimal mungkin agar tidak semakin berkembang dan
meluas. Pembatasan kekerasan dapat dilakukan melalui langkah-langkah
preventif baik oleh elemen masyarakat maupun pemerintah.
Kondisi kekerasan di Indonesia pun cukup dinamis seperti pada
tahun 1960-1980an. Kondisi tersebut harus diimbangi dengan upaya
pembatasan kekerasan. Pembatasan kekerasan dapat berbentuk langkah
pencegahan, pemberlakuan undang-undang anti kekerasan, dan bentuk-
bentuk yang lain. Pembatasan kekerasan hingga minimum sangat penting
karena mampu meminimalisir dan diharapkan juga mampu menurunkan
angka kekerasan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kekerasan
Kekerasan berasal dari kata vī atau vīs berarti kekuasaan atau
berkuasa adalah dalam prinsip dasar dalam hukum publik dan
privat Romawi yang merupakan sebuah ekspresi baik yang dilakukan
secara fisik ataupun secara verbal yang mencerminkan pada
tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat seseorang
yang dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang umumnya
berkaitan dengan kewenangannya yakni bila diterjemahkan secara bebas
dapat diartinya bahwa semua kewenangan tanpa mengindahkan keabsahan
penggunaan atau tindakan kesewenang-wenangan itu dapat pula dimasukan
dalam rumusan kekerasan ini.
Pengertian kekerasan dalam ilmu sosial memiliki dua pengertian
pokok. Pertama semua kejadian yang unsur utamanya penggunaan atau
ancaman penggunaan kekerasan. Kedua diartikan sebagai “any avoidable
impediment to self-realization” (Galtung, dalam Mochtar Mas’oed, 1997)
artinya segala sesuatu yang menyebabkan orang terhalang untuk
mengaktualisasikan potensi diri secara wajar (Hufad, 2003).
5. Terorisme
Kebanyakan tindakan ini dilakukan oleh banyak orang. Namun
sebenarnya terorisme dapat dilakukan oleh seorang individu. Pengertian
terorisme adalah segala jenis kekerasan yang terinspirasi secara politik
dan dilakukan oleh sumber yang tidak resmi. Terorisme dimaksudkan
suatu kebijakan untuk menyerang dengan teror kepada mereka dengan
menggunakan metode intimidasi. Penggunaan ancaman aktual
dipandang sebagai ancaman efektif bagi kekerasan yang akan datang.
Ancaman seseorang bukan omong kosong dan pengancam telah siap
untuk mewujudkan ancamannya.
7. Pembunuhan (homicide)
Pembunuhan diartikan setiap pembunuhan orang lain oleh tindakan
orang itu sendiri. Ada dua jenis pembunuhan, yaitu pembunuhan legal
dan pembunuhan kriminal.
a. Pembunuhan legal adalah pembunuhan yang secara hukum
dibenarkan karena tindakan ini dilakukan untuk pembelaan diri atau
untuk mempertahankan harta milik.
b. Pembunuhan kriminal adalah pembunuhan yang dilarang oleh
hukum. Pembunuhan kriminal dibagi menjadi tiga jenis yaitu
pembunuhan (murder), pembunuhan berencana (volentary
manslaughter), dan pembunuhan tidak terencana (involuntary
manslaughter).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Kekerasan yang Dibatasi
Kekerasan yang dibatasi adalah upaya pembatasan tindak
kekerasan melalui berbagai tindakan preventif praktis. Kekerasan
perlu dibatasi untuk menekan tindakan tersebut untuk terus
berkembang dan berlanjut. Sanksi yang tegas harus diberikan kepada
pelaku tindak kejahatan untuk memberikan efek jera dan bagi orang
yang ingin melakukan kejahatan tidak ingin lagi melakukannya.
3.2 Karakteristik Tindakan Kekerasan dalam Masyarakat
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kekerasan adalah tindakan agresi dan pelanggaran yang
menyebabkan atau dimaksudkan untuk menyebabkan penderitaan
atau menyakiti orang lain. Jenis-jenis kekerasan antara lain
kekerasan terbuka, kekerasan tertutup, kekerasan menyerang,
kekerasan bertahan, terorisme, balas dendam, pembunuhan. Upaya
pencegahan kekerasan harus dilakukan oleh pemerintah maupun
masyarakat.
4.2 Saran
Sebaiknya upaya pendidikan pembatasan kekerasan disosialisasikan
kepada masyarakat sejak dini. Hal tersebut sebagai upaya penanaman
karakter di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Hufad, Ahmad. 2003. Perilaku Kekerasan: Analisis Menurut Sistem Budaya dan
Implikasi Edukatif. Mimbar Pendidikan. No. 2/XXII
Koswara, Richard B. 2014. Penerimaan Penonton Usia Dewasa Terhadap
Kekerasan Verbal Dalam Lawakan Stand Up Comedy Metro TV. Jurnal
E-Komunikasi. Vol.2 No.3
Maftuh, Bunyamin. 2008. Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Nasionalisme
Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Educationist. Vol.2 No.2