Saskia 20236026
Tahun 2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Psikologi Sosial 2. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih juga untuk beberapa
pihak yang telah berkontribusi hingga penyusunan makalah ini selesai .
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai
bagaimana ilmu psikologi sosial secara mendalam. Kami juga sangat berharap semoga informasi
dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca nya. Tiada
yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan yang maha sempurna, karena itu kami
memohon krtitik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami memohon maaf. Kami
selaku penulis menerima kritik dan saran seluas-luas nya dari pembaca agar kami bisa membuat
karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agresi adalah perilaku yang berhubungan dengan psikologi dan sosial seseorang. Berkaitan
dengan tindakan yang bersifat agresif, agresi seringkali menimbulkan kerugian dalam interaksi
sosial yang tengah dibangun atau sedang terjadi. Agresi dapat dialami oleh siapapun dan
dimanapun, perilaku agresi adalah perilaku yang mengacu pada adanya kekerasan, intimidasi
baik secara fisik maupun emosional. Sehingga penting untuk mengetahui
penyebab perilaku agresi dan cara mengatasinya.
Dilansir dari KBBI, agresi adalah penyerangan suatu negara terhadap negara lain, serangan,
perasaan marah atau tindakan kasar akibat kekecewaan atau kegagalan dalam mencapai
kepuasan atau tujuan yang dapat diarahkan kepada orang atau benda dan perbuatan bermusuhan
yang bersifat penyerangan fisik maupun psikis terhadap pihak lain. Sedangkan dalam psikologi
sosial, agresi adalah suatu tindakan yang menggambarkan setiap perilaku yang ditujukan untuk
menyakiti seseorang atau hewan atau merusak properti fisik. Anda akan sering menemukan kata
agresi dan kekerasan yang saling berjalan bersama sebagai satu istilah yang tidak terpisahkan.
Memang benar bahwa agresi dan kekerasan sering terjadi bersamaan, tetapi sebenarnya
keduanya adalah dua hal yang berbeda. Kekerasan mengacu pada agresi fisik ekstrem yang
dimaksudkan untuk menyebabkan kerusakan serius. Dengan kata lain, agresi tidak selalu
melibatkan kekerasan, tetapi kekerasan selalu melibatkan agresi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana agresi dan kodrat manusia?
2. Bagaimana bentuk – bentuk agresi
3. Bagaimana kondisi yang mempengaruhi agresi
4. Bagaimana mengontrol agresi
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui agresi dan kodrat manusia
2. Mengetahui bentuk-bentuk agresi
3. Mengetahui kondisi yang mempengaruhi agresi
4. Mengetahui bagaimana mengontrol agresi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Agresi dan Kodrat Manusiawi
B. Bentuk-bentuk Agresi
Bentuk perilaku agresi diantaranya berupa suatu tindakan yang bertujuan menyakiti orang
lain, baik itu secara psikis maupun fisik. Berikut ini diantara bentuk-bentuk agresi yang perlu
kamu waspadai:
1. Fisik, adalah terdapatnya kontak fisik yang merugikan, seperti diantaranya
merusak, memukul, menendang, hingga menusuk.
2. Verbal, adalah perilaku menyakiti melalui lisan, mulai dari mengejek, berteriak,
hingga menghina.
3. Relasional, merupakan tindakan yang bertujuan merusak hubungan orang lain,
seperti diantaranya, bullying, bergosip, memfitnah, atau berbohong tentang orang
lain.
4. Pasif-agresif, adalah tindakan yang bertujuan membiarkan bahaya saat menimpa
seseorang serta merugikannya secara tak langsung, misalnya saja mengabaikan
orang lain serta sarkasme.
5. Cyberbullying, merupakan suatu perundungan pada media sosial Jika kamu
mengalami salah satu atau lebih dari tanda perilaku agresi di atas, segera
konsultasikan dirimu ke psikiater atau ke psikolog.
Dalam tindakan verbal atau fisik, agresi adalah tindakan yang membuat manusia menjadi
terlibat saat mereka berusaha menyakiti atau menyakiti orang lain. Agresi adalah fenomena yang
dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari tindakan yang relatif kecil hingga tindakan yang
lebih serius
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku agresi menurut Brigham (Komarudin Hidayat, 2016)
yaitu :
2. Kondisi Internal
Kondisi internal yang dapat menyebabkan agresi adalah :
a. Kerusakan Otak
Dalam kasus tertentu, agresivitas disebabkan oleh adanya suatu keabnormalan pada
otak individu.
b. Pengaruh obat-obatan
Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara tindak
kekerasan dengan alkohol. Alkohol dengan dosis tinggi meningkatkan respon-respon
agresif. Seseorang dalam keadaan mabuk memungkinkan terjadinya kesalahan
interpretasi terhadap perilaku orang lain. Sedangkan pengaruh obat-obatan, seperti
barbiturat, steroid, dan kokain memiliki hubungan yang langsung dengan kekerasan.
e. Faktor situasional
4) Karakteristik sasaran
Kelompok yang lemah karena kalah dalam tawuran atau tidak mampu membalas
saat diserang, cenderung lebih sering menjadi sasaran agresi.
Agresi adalah perilaku kasar akibat perasaan marah yang mengakibatkan kerusakan fisik
maupun psikis. Ini bisa berdampak buruk pada kondisi mental, sosial, ekonomi, bahkan
memicu penyakit kronis.
1. Kenali tanda peringatan kemarahan , seperti berkeringat, denyut nadi cepat, atau
wajah memerah.
2. Cobalah melakukan teknik relaksasi, seperti latihan pernapasan dalam, meditasi,
atau relaksasi otot
3. Pusatkan perhatian Anda pada sesuatu yang bisa Anda lihat, cium, dengar, sentuh,
atau rasakan
4. Menjauh dari situasi yang menimbulkan kemarahan
5. Olahraga teratur bisa membakar energi berlebih dan meningkatkan hormon
kebahagiaan
6. Mencari support system atau dukungan social
7. Mengalihkan perhatian Anda pada kegiatan positif, cobalah menemukan hobi
yang menyenangkan atau kegiatan yang bermanfaat
8. Mencoba menghilangkan pikiran dan prasangka negative
9. Belajar untuk menerima dan mengeksplorasi emosi
10. Belajar tentang mindfulness
Jika dengan cara di atas emosi atau perilaku agresi tidak dapat teratasi, berkonsultasi
dengan profesional seperti psikolog atau psikiater bisa menjadi solusi. Terlebih jika Anda
mengalami salah satu atau beberapa kondisi berikut ini:
Perawatan terbaik dalam meredam perilaku agresi tergantung dari penyebab dasarnya.
Maka dari itu, pemeriksaan dini sangat baik dalam mengidentifikasi pemicu dan faktor
yang menjadi penyebabnya, salah satunya dengan terapi.
Itulah beberapa hal tentang perilaku agresi yang perlu Anda ketahui. Secara umum,
normal bagi manusia untuk marah atau emosi terhadap suatu keadaan. Namun, jika emosi
ini mulai sering terjadi dan tak terkendali atau merugikan diri dan orang lain, jangan ragu
untuk mendapat bantuan profesional.
ada beberapa jenis terapi yang baik untuk mengatasi perilaku agresi. Jenis terapi yang
direkomendasikan bisa berbeda-beda, tergantung pada gejala yang dialami. Nah, berikut
beberapa jenisnya:
1. Terapi Perilaku Kognitif
Terapi ini dapat membantu seseorang belajar mengidentifikasi dan mengubah pola
perilaku, serta menerapkan teknik mengatasi agresi. Metode ini membantu dalam
memperbaiki gejala depresi, kecemasan, gangguan kepribadian, dan lainnya.
2. Terapi Psikodinamik
Tindakan ini dapat membantu seseorang mengatasi gejala dari gangguan mental dan
tekanan emosional. Metode yang dilakukan adalah dengan mencari tahu lebih dalam pada
peristiwa masa lalu yang menjadi pemantik terhadap perilaku agresi.
3. Terapi Interpersonal
Cara ini dapat membantu seseorang dalam mencari tahu berbagai hal yang dapat
memengaruhi suasana hati. Bahkan, cara ini juga dapat mencegah terjadinya depresi serta
gejala lainnya yang berhubungan dengan gangguan mental.
Pada beberapa kasus, konsumsi obat-obatan pada pengidap agresi juga diperlukan.
Beberapa obat psikotropika bisa diresepkan oleh ahli medis, guna membantu dalam
meredakan pikiran dan perilaku agresi akibat kondisi kesehatan mental.
Jika kamu alami gangguan perilaku agresi, segera dapatkan penanganannya agar masalah
tersebut bisa terkendali dengan baik. Dengan melakukan pengobatan dari ahlinya, tentu
masalah ini bisa dikendalikan dengan baik, sehingga berbagai masalah lainnya bisa
dihindari. Maka dari itu, jika kesulitan untuk mengontrol emosi, segera melakukan
pemeriksaan medis sesegera mungkin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR ISI