Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TES INTELEGENSI (TES CFIT)

MATA KULIAH : PSIKODIAGNOSTIK

Dosen Pengampu: Aris Soleman M.Psi

Oleh :

Marsyandha Daeng Palesang

Program Studi Psikologi Islam

Fakultas Ushuluddin Adab & Dakwah

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado


Tahun 2023

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................3
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................4
A. Sejarah dan Teori cfit..............................................................................................................4
B. Jenis Skala CFIT.....................................................................................................................4
C. Aspek CFIT..............................................................................................................................5
D. Kekurangan dan Kelebihan CFIT..........................................................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................7
A. Kesimpulan..............................................................................................................................7
B. Saran.........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................8
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, Saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Tes intelegensi CFIT" dengan tepat
waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikodiagnostik. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca. Saya
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Manado, 31 Maret 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apakah tes itu?, kata tes berasal dari bahasa latin ‘Testum’ yaitu alat untuk mengukur
tanah. Dalam bahasa Prancis kuno, kata tes berarti ukuran yang dipergunakan untuk
membedakan emas dan perak dari logam-logam yang lain. Lama kelamaan arti tes menjadi
lebih umum. Di dalam lapangan psikologi kata tes mula-mula digunakan oleh J. M. Cattel
pada tahun 1890. Dan sejak itu makin popular sebagai nama metode psikologi yang
dipergunakan untuk menentukan (mengukur) aspek-aspek tertentu dari pada ke pribadian
(Azwar, 1987). Tes menurut CRONBACH : “ a tes is a systematic procedure for comparing
the behavior of two or more person “. Dan menurut FLORENCE L GOODENOUGH : “ A tes
is a task or a series of tasks given of individual or groups with the purpose of answer
trainning their relatives profi ciency as compared to each other or to standard previously set
up on the basic the performance of similar groups “. Sedangkan tes menurut SUNDBERG : “
Tes Suatu metode untuk menjaring data berupa perilaku individu yang berlangsung dalam
suatu situasi yang baku.

Pengertian tes menurut Suryabrata (1993) adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus


dijawab dan atau perintah-perintah yang harus dijalankan yang berdasar atas bagaimana
testee menjawab. Anastasi (1997) mengemukakan bahwa esensi dari tes merupakan
penentuan yang obyektif dan distandardisasikan terhadap sample tingkah laku. Pengertian tes
menurut Chaplin (2001) yaitu sebarang pengukuran yang membuahkan data kuantitatif,
seperti satu tes yang tidak dibakukan dan diterapkan dalam satu kelas di sekolah. Satu
perangkat pertanyaan yang sudah dibakukan, yang dikenakan pada seseorang dengan tujuan
untuk mengukur perolehan atau bakat pada satu bidang tertentu. Pengertian tes di atas dapat
disimpulkan bahwa secara umum tes dapat didefinisikan sebagai berikut : Suatu tugas atau
serangkaian tugas, dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan atau perintah-perintah. untuk
dijawab dan dilaksanakan. Hasil dari tes tersebut dapat dibandingkan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah dan teori CFIT?
2. Apa saja Jenis skala CFIT?
3. Apa saja Aspek yg di ukur CFIT?
4. Apa Kekurangan dan kelebihan CFIT?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah psikodiagnostic
2. Untuk memberi informasi kepada pembaca tentang " Tes CFIT"
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Teori CFIT
Test CFIT ( Culture Fair Intelegency Test ) diciptakan berdasarkan hasil penelitian
Raymond Bernard Cattell. Raymond Bernard Cattell (20 Maret 1905 s/d 2 Februari 1998)
adalah seorang psikolog Inggris dan Amerika, yang dikenal untuk eksplorasi banyak wilayah
di psikologi. Daerah ini meliputi: dimensi dasar kepribadian dan temperamen, berbagai
kemampuan kognitif, dimensi dinamika motivasi dan emosi, dimensi kepribadian klinis, pola
kelompok dan perilaku sosial, aplikasi penelitian kepribadian untuk psikoterapi dan teori
pembelajaran, prediktor kreativitas dan prestasi. Cattell terkenal produktif, dengan usia
selama 92 tahun telah menerbitkan banyak buku, artikel dan lebih dari 30 alat tes terstandar.

Sebagai psikolog, Cattell telah mengkhususkan dirinya pada penelitian ilmiah yang
ketat. Dia adalah seorang pendukung awal yang menggunakan metode analisis faktor, bukan
apa yang ia sebut "berteori verbal" untuk menjelajahi dimensi dasar kepribadian, motivasi,
dan kemampuan kognitif. Meskipun Cattell paling dikenal untuk mengidentifikasi dimensi
kepribadian, ia juga mempelajari dimensi dasar domain lainnya: kecerdasan, motivasi, dan
minat kejuruan. Cattell berteori adanya kecerdasan fluid cristalized untuk menjelaskan
kemampuan kognitif manusia, yang kemudian menciptakan Culture Fair Intelligence Test
(CFIT) . Alasan pencitaan tes, karena Cattel melibatkan perbedaan budaya dapat
mempengaruhi performance test (hasil tes) sehingga dikembangkan tes yang adil budaya
( culture fair ) antara CFIT lainnya.

Culture Fair Intelligence Test dimaksudkan untuk mengukur kemampuan umum


(General Ability) atau disebut dengan G-Factor. Menurut teori kemampuan yang
dikemukakan oleh Raymond B. Cattell, Culture Fair Intelligence Test adalah untuk mengukur
Fluid Ability seseorang . Fluid Ability adalah kemampuan kognitif seseorang yang bersifat
herediter. Kemampuan kognitif yang Fluida ini pada perkembangan individu selanjutnya
mempengaruhi kemampuan kognitif lainnya yang disebut sebagai Cristalized Ability.
Cristalized Ability seseorang merupakan kemampuan kognitif yang diperoleh dalam interaksi
individu dengan lingkungan disekitarnya. Kemampuan kognitif seseorang tergantung dari
sampai berapa jauh keadaanFluid Ability -nya dan bagaiamana perkembangan Cristalized
Ability . Atas dasar pengertian ini, maka penggunaan Culture Fair Intelligence Test akan lebih
lengkap apabila disertai pula dengan penggunaan tes-tes intelegensi umum lainnya yang
mengukur Cristalized Ability, misalnya tes intelegensi umum 69 (TINTUM 69) atau Tintum
bentuk A atau bentuk B. Jadi Tes Culture Fair Intelligence (CFIT) adalah tes yang dirancang
untuk meminimalkan pengaruh kefasihan verbal, kondisi budaya, dan tingkat pendidikan
(Cattel & Cattel, 2006). Tes kecerdasan Pameran Budaya ini mencoba menghindari unsur
bahasa, kecepatan, dan konten yang terikat secara budaya.

B. Jenis Skala CFIT


Cattell menyebutkan bahwa CFIT terdiri dari 3 jenis skala, yaitu:

1) Skala 1
Skala 1 digunakan untuk mengukur intelegensi anak usia 4 sampai 8 tahun, orang-
orang yang lebih tua namun mengalami kesulitan belajar, dan orang dengan
gangguan retardasi mental. Pada skala 1 terdiri atas 1 formulir dengan 8 sub tes.

2) Skala 2
Skala 2 digunakan untuk mengukur intelegensi anak usia 8 sampai 14 tahun, dan
orang dewasa dengan kecerdasan normal. Pada skala 2 terdiri atas 2 formulir
dengan masing- masing 4 sub tes.
3) Skala 3
Skala 3 digunakan untuk mengukur intelegensi individu berusia 14 tahun ke atas
dan orang dewasa yang memiliki kecerdasan superior. Pada skala 3 terdiri atas 2
formulir dengan masing-masing 4 sub tes.

Skala CFIT 2 dan skala CFIT 3 memiliki bentuk para- relaya, yaitu form A dan form
B. Hal ini membuat skala CFIT 2 terdiri dari CFIT 2A dan 28, sedangkan skala CFIT 3 terdiri
dari CFIT 3A dan 3B Caftell dan Cattell (1973) selanjutnya menyebutkan bahwa skala CFIT
3A dan 3B terdiri dan empat subtes Subtes-suhtes tersebut yaitu senes classification matrices,
dan condition atau topology. Skala 2 dan skala 3 pada sisi lain pengerjaannya dibatasi. Kedua
skala tersebut hanya diben waktu pengerjaan selama 125 menit Ranciannya yaitu series
likerjakan selama tiga ment classification dikerjakan selama empat memt matrices dikerjakan
selama tiga menit, dan conditions atau topology dikerjakan selama 2,5 menit. Batasan walchi
di atas diguna- kan baik untuk form A maupun form B.
Callell (1961) juga mengatakan bahwa CFIT 3A hendaknya dikenakans lebih dahulu
daripada CFIT 3B: Masing-masing tes akan menghasilkan raw score yang kemudian diubah
menjadi angka inteligensi dengan menggunakan normis yang sudah ada. Row score dari
kedua kala juga dapat digabungkan, sehingga mengasilkan raw score gabungan. Row score
gabungan tersebut selanjutnya tersedia diubah menjadi angka inteligensi total dengan
menggunakan norma yang sudah Di Indonesia tes CFII yang berkembang (UI) dan beredar
Inar adalah skala:

a. Skala 2A (A7A)
b. Skala 2B (A/B)
c. Skala 3A
d. Skala 3B

C. Aspek CFIT
Culture Fair Intelligence Test dimaksudkan untuk mengukur kemampuan umum
(General Ability) atau di sebut dengan G-Factor. Menurut teori kemampuan yang
dikemukakan oleh Raymond B. Cattell, Culture Fair Intelligence Test adalah untuk mengukur
Fluid Ability seseorang. Fluid Ability adalah kemampuan kognitif seseorang yang bersifat
herediter. Kemampuan kognitif yang Fluid ini di dalam perkembangan individu selanjutnya
mempengaruhi kemampuan kognitif lainnya yang disebut sebagai Cristalized Ability.

Terdapat beberapa aspek yang diukur dalam CFIT. Untuk CFIT skala 2 dan 3 mampu
mengukur beberapa aspek berikut:

1) Sistematika berpikir
Sub tes 1 dapat mengukur sistematika berpikir, yaitu kemampuan seseorang dalam
memahami rangkaian permasalahan yang berkesinambungan.
2) Sub tes 2 dapat mengukur ketajaman diferensiasi, yaitu kemampuan seseorang
kemampuan seseorang untuk berpikir kritis dan memahami hal-hal detail secara
tajam agar dapat mengidentifikasi sebuah masalah.
3) Asosiasi
Sub tes 3 dapat mengukur asosiasi, yaitu kemampuan seseorang dalam
menganalisa-sintesa agar dapat menghubungkan dua atau lebih permasalahan yang
serupa.
4) Pemahaman konsep
Sub tes 4 dapat mengukur pemahaman konsep, yaitu kemampuan seseorang dalam
memahami serta mengerti mengenai suatu prinsip agar dapat diterapkan ke dalam
situasi yang berbeda.

D. Kekurangan dan Kelebihan CFIT


1) Kekurangan cfit
Walaupun tes ini dirancang sebisa mungkin terbebas dari faktor budaya, namun
beberapa ahli beranggapan bahwa sebuah tes tidak akan pernah bisa terbebas dari
faktor budaya, tetapi hanya mengendalikan pengalaman yang umum untuk budaya
berbeda. Selain itu, makna dari sebuah tes bisa jadi berbeda di setiap budaya. Hal
menjadi kekurangan dari CFIT.
CFIT bisa menjadi salah satu pilihan untuk mengukur tingkat intelegensi yang
kamu miliki. Kamu bisa melakukan Psikotes dengan psikolog yang memiliki SSP dan
SIPP yang masih berlaku. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
2) Kelebihan cfit
Kelebihan utama dari tes ini adalah sebisa mungkin terbebas dari faktor budaya,
sehingga membuat tes ini dapat digunakan di negara atau daerah manapun. Tes ini
dirancang agar tidak terpengaruh oleh iklim, kemampuan verbal, budaya, hingga
tingkat pendidikan sekalipun.
Dalam pengerjaannya, CFIT hanya membutuhkan kertas dan pensil. Tes ini juga
merupakan tes non verbal dan dapat diberikan kepada anak usia 4 tahun. Tidak
dibutuhkan kemampuan yang rumit dalam pengerjaan CFIT, yang penting adalah
kemampuan untuk mengenali bentuk dan figur dan memahami hubungannya masing-
masing.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
CFIT (Culture Fair Intelligence Test) merupakan tes psikologi yang mampu untuk
mengukur intelegensi individu dalam suatu cara yang direncanakan untuk mengurangi
pengaruh kecakapan verbal, iklim budaya, dan tingkat pendidikan.

CFIT masuk dalam kategori tes non verbal, dimana tidak menggunakan lisan maupun
tulisan dalam pengerjaannya, melainkan berupa gambar. Tes ini dapat disajikan secara
individual maupun klasikal. CFIT dipergunakan untuk keperluan yang berkaitan dengan
faktor kemampuan mental umum atau kecerdasan.

CFIT terdiri dari tiga jenis tes atau skala, yaitu skala 1, skala 2, dan skala 3. Skala
CFIT2 dan skala CFII 3 memiliki bentuk parareluya, yaitu membentuk A dan membentuk B.
skala CFIT 3A dan 3B terdiri dari empati subtes. Subtes-subtes tersebut yaitu seri, klasifikasi,
matriks, dan kondisi atau topologika Masing-masing tes harus dikerjakan dalam waktu yang
telah ditetapkan.

Cara persembahan skor apabila jawaban yang benar diberi nama skor 1. Skor
keseluruhan adalah jumlah skor subtes-subtes, atau apabila menggunakan bentuk A dan B,
skor subyeknya adalah total skor benmk A plus bentuk B.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.logosconsulting.co.id/media/mengenal-tes-intelegensi-cfit-culture-fair-
intelligence-test/?amp=1
https://nsd.co.id/posts/10002-teori-dan-skala-cfit-culture-fair-intelligence-test.html
https://nsd.co.id/posts/10002-sejarah-tes-cfit-culture-fair-intelligence-test.html

Anda mungkin juga menyukai