Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEKNIK MEMAHAMI PERKEMBANGAN USIA SD/MI

Dosen Pengampu: Dr. Iffah Pohan M.Psi

Disusun Oleh Kelompok 2:

1. Ayun Mira Aprilina PM.02.221.1008

2. Dewi Agustina. PM.02.221.1020

3. Habibatul Wahidiyyah PM.02.221.1035

4. Ismadina Aslamiah PM.02.221.1039

YAYASAN NURUL ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

4.A2/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan pentunjuk ,rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga kami
diberikan kemudahan dan kelancaran dala menyelesaikan makalah Teknik
Memahami Perkembangan Anak SD/MI. Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling Islam.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Iffah Pohan M. Psi,yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni dan kepada pihak yang telah
membantu sehingga dapat terselesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kekurangan. Untuk
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan untuk
menyempurnakn makalah ini dari segala kekurangannya. Harapan kami semoga
makalah ini bisa memiliki banyak manfaat untuk para pembacanya.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Muara bungo 23 Maret 2023

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2
A. Teknik Tes ................................................................................................... 2
B. Teknik Non-Tes ........................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 13
A. Kesimpulan ................................................................................................. 13
B. Saran ............................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sebagai calon guru atau pendidik kita harus mempunyai pengetahuan,


kreatifitas juga wawasan yang luas untuk memahami peserta didiknya. Selain itu
kita harus mengerti psikokologi anak, kemampuan anak, kelemahan anak dan
keinginan anak yang mempunyai bakat tertentu.

Untuk itu kita harus mengetahui tingkat kemampuan dan perkembangan


peserta didik. Salah satunya dengan tes. Tes yang digunakan bisa bermacam-
macam sesuai dengan kemampuan dan minat peserta didik.

Selain itu, tes bisa membantu kita untuk dapat mengetahui kemampuan juga
kelemahan peserta didik yang menjadi masalah dalam kehidupannya. Untuk itu
kita akan membahas sedikit mengenai teknik-teknik memahami anak atau peserta
didik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dan apa saja macam-macam teknik-teknik tes?

2. Apa Pengertian non-tes dan apa saja jenis-jenisnya?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui dan memahami pengertian dan macam-macam teknik-teknik tes.

2. Mengetahui dan dapat menguraikan pengertian dan jenis-jenis non-tes

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknik Tes

Apakah tes itu?, kata tes berasal dari bahasa latin ‘Testum’ yaitu alat untuk
mengukur tanah. Dalam bahasa Prancis kuno, kata tes berarti ukuran yang
dipergunakan untuk membedakan emas dan perak dari logam-logam yang lain.
Lama kelamaan arti tes men-jadi lebih umum. Di dalam lapangan psikologi kata
tes mula-mula digunakan oleh J. M. Cattel pada tahun 1890. Dan sejak itu makin
popular sebagai nama metode psikologi yang dipergunakan untuk menentukan
(mengukur) aspek-aspek tertentu dari pada ke pribadian.1

Tes adalah suatu alat atau metode pengumpulan data yang sudah
distandardisasikan untuk mengukur/mengevaluasi salah satu aspek
ability/kemampuan atau kecakapan dengan jalan mengukur sampel dari salah satu
aspek tersebut. Dengan demikian tes merupakan alat pengumpul data untuk
mengetahui kemampuan individu atau kelompok individu dalam menyelesaikan
sesuatu atau memperlihatkan ketrampilan tertentu, dalam memperlihatkan hasil
belajar, atau dalam menggunakan kemampuan psikologis untuk memecahkan
suatu persoalan.2

Penggunaan teknik dari tes bertujuan untuk:

1. Menilai kemampuan belajar murid.

2. Memberikan bimbingan belajar kepada murid.

3. Mengecek kemampuan belajar.

4. Memahami kesulitan-kesulitan belajar.

5. Menilai efektivitas (keberhasilan) mengajar.

1
Nur'aeni, Tes Psikologi:Tes Intelegensi dan Tes Bakat, (Yogyakarta:Universitas Muhammadiyah
(UM) Purwokerto Press, 2012), hlm.1.
2
Isrofin,Binti, Modul 1 Asesmen Kebutuhan Peserta Didik dan Sekolah, Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2019, hlm. 11.

2
3

Berdasarkan atas aspek yang diukur, tes dibedakan atas:

a. Tes intelegensi.

b. Tes bakat.

c. Tes kepribadian.

d. Tes prestasi belajar.

Untuk itu kita akan membahas satu persatu

a. Tes intelegensi

Inteligensi adalah perwujudan dari suatu daya dalam diri manusia, yang
mempengaruhi kemampuan seseorang di berbagai bidang. Spearman membuat
suatu rumusan yang dinamai ”general ability” yang berperan dalam menyimpan
dan mengikat kembali suatu informasi, menyusun konsep-konsep, menangkap
adanya hubungan-hubungan dan membuat kesimpilan, mengolah bahan-bahan
dan menyusun suatu kombinasi baru dari bahan tersebut.

Vernon (1973) ada tiga arti mengenai inteligensi, pertama inteligensi adalah
kapasitas bawaan yang diterima oleh anak dari orang tuanya melalui gene yang
nantinya akan menentukan perkembangan mentalnya. Kedua, istilah inteligensi
mengacu pada pandai, cepat dalam bertindak, bagus dalam penalaran dan
pemahaman, serta efisien dalam aktifitas mental. Arti ketiga dari inteligensi
adalah umur mental atau IQ atau skor dari suatu tes inteligensi.3

1. Macam-macam tes intelegensi

a) Tes intelegensi umum, bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang


taraf kemampuan seseorang.

b) Tes intelegensi khusus, menggambarkan taraf kemampuan seseorang secara


spesifik.

3
Ibid,hlm. 23-24.
4

c) Tes intelegensi differensial, memberikan gambaran tentang kemampuan


seseorang.dalam berbagai bidang yang memungkinkan didapatnya profil
kemempuan tersebut.

2. Manfaat tes intelegensi

a) menganalisis berbagai masalah yang dialami murid.

b) membantu memahami sebab terjadinya masalah.

c) membantu memahami murid yang mempunyai kemampuan yang tinggi juga


yang rendah.

d) menafsirkan kesulitan-kesulitan belajar yang diha dapi siswa

b. Tes bakat

Yaitu suatu teknik atau alat yang digunakan untuk mengetahui kecakapan,
kemampuan atau keterampilan seseorang dalam bidang tertentu.Tes bakat berguna
untuk membantu seseorang dalam membuat rencana dan keputusan yang
bijaksana berkenaan dngn pendidikan dan pekerjaan Untuk mengetahui bakat
seseorang. telah dikembangkan berbagai macam tes seperti:

1) Rekonik, tes ini mengukur fungsi motorik, persepsi dan berpikir mekanis.

2) Tes bakat musik, tes yang mengukur kemampuan dalam aspek- aspek nada,
suara ritme, warna bunyi dan memori.

3) Tes bakat artistik, yaitu kemampuan menggambar, melikis dan meripa.

4) Tes bakat krelikal (perkantoran), yaitu tes mengukur kecepatan dan ketelitian.

5) Tes bakat multifaktor, tes yang mengukur berbagai kemampuan khusus.

Tes ini mengukur beberapa kemampuan khusus diantaranya yaitu:

1) Berpikir verbal, yang memngungkapkan kemampuan nalar secara verbal.

2) Kemampuan bilangan, kemampuan berpikir yang menggunakan angka-angka.


5

3) Berpikir abstrak, kemampuan berpikir dengan nalar yang bersifat nonverbal


tanpa angka-angka.

4) Berpikir mekanik, kemempuan serta pemahaman mengenai hukum-hukum


yang mendasari alat-alat, mesin-mesin, dan gerakan-gerakan.

c. Tes kepribadian

Istilah kepribadian memiliki banyak sekali pemaknaan dan definisinya.


Konsep kepribadian termasuk yang sulit ditangani secara tepat jika berkaitan
dengan pengetasan standar. Karena itu, pengkonstruk tes kepribadian menghadapi
tantangan besar, yaitu menentukan apa definisi kepribadian yang akan mereka
gunakan dan aspek-aspek apa dari definisi kepribadian yang akan diukur. Namun,
secara umum bisa dikatakan kalau dalam terminology psikometri konvensional,
tes kepribadian adalah instrumen untuk mengukur karakteristik emosi, motivasi,
hubungan antar-pribadi, dan sikap, sesuatu yang dibedakan dari bakat dan
keterampilan.

Tes ini mengukur ciri-ciri kepribadian yang bukan khas bersifat kognitif,
seperti karakter, gaya temperamen, corak kehidupan emosional, kesehatan mental,
jaringan relasi sosial dengan orang lain, dan aneka bidang kehidupan yang
menimbulkan kesukaran dalam penyesuaian diri.4

Kepribadian dapat diukur dengan jalan melihat:

1. Apa yang seseorang katakan tentang keadaan dirinya sendiri.

2. Apa yang orang lain katakan tentang keadaan diri seseorang.

3. Apa yang seseorang lakukan dalam situasi tertentu.

4
Intan Imaningtyas dan Carolina L Radjah, Inovasi Penyusunan Program Dan Pelaksanaan
Asesmen Bimbingan Dan Konseling Komprehensif Berbasis Information Dan Communications
Technologies (ICT) , (Malang:Wineka Media, 2018), hlm. 54.
6

d. Tes prestasi belajar

Yaitu suatu alat (tes) yang disusun untuk mengukur hasil-hasil pengajaran.
Tujuan utama penggunaan tes prestasi belajar adalah agar guru dapat membuat
keputusan-keputusan seleksi dan klasifikasi serta menentukan keefektifan
pengajaran.

Tes ini meliputi:

1). Tes diagnostik,yang dirancang agar guru dapat mengetahui letak kesulitan
murid, terutama dalam berhitung dan membaca.

2). Tes prestasi belajar kelompok yang baku.

3). Tes prestasi belajar yang disusun guru.

B. Teknik Non-tes
Teknik non-tes merupakan prosedur mengumpulkan data untuk memahami
pribadi siswa pada umumnya bersifat kualitatif. Beberapa macam teknik non-tes
diantaranya yaitu:

1. Observasi (pengamatan)

Yaitu teknik atau cara mengamati suatu keadaan atau suatu kegiatan
(tingkah laku). Yang paling berperan disini adalah panca indra atau pengindraan
terutama indra penglihatan, dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Dilakukan sesuai dengan tujuan yang dirumuskan terlebih dahulu

2. Direncanakan secara sistematis

3. Hasilnya dicatat dan diolah sesuai tujuan.perlu diperiksa ketelitia nnya.

Teknik observasi ini dapat dikelompokan kedalam beberapa jenis yaitu:

a. Observasi sehari-hari

b. Observasi sistematis
7

c. Observasi partisipatif, disini pengamat ikut serta dalam kegiatan yang


dilakukan oleh Orang yang damati.

d. Observasi nonpartisi fatif , isini penganmat tidak ikut serta dalam kegiatan
yang di lakukan oleh orang yang diamati.

 Kelebihan dan Kelemahan Observasi5

(1) Kelebihan

a) Memberikan tambahan informasi yang mungkin tidak didapat dari teknik lain

b) Dapat menjaring tingkah laku nyata bila observasi tidak diketahui

c) Observasi tidak tergantung pada kemauan objek yang diobservasi untuk


melaporkan atau menceritakan pengalamanya.

(2) Kelemahan

a) Keterbatasan manusia menyimpan hasil pengamatan

b) Cara pandang individu terhadap obyek yang sama belum tentu sama antar
individu yang satu dengan yang lain

c) Ada kecenderungan pada manusia dalam menilai sesuatu hanya berdasarkan


pada ciri-ciri yang menonjol.

2. Catatan anekdot

Yaitu catatan otentik hasil observasi yang menggambarkan tingkah laku


murid atau kejadian dalam situasi khusus, bisa menyangkut individu juga
kelompok. Dengan menggunakan catatan anekdot guru dapat:

Memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang perkembangan anak


memperoleh pemahaman tentang sebab-sebab dari gejala tingkah laku murid

5
Isrofin,Binti,hlm. 30.
8

memudahkan dalam menyesuaikan diri dengan murid. Catata nanekdot yang baik
memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

a. Objekti

Untuk mempertahankan objektivitas dapat dilakukan ha-hal sebagai berikut:

1. catatan dibuat sendiri oleh guru

2. pencatatan dilakukan segera setelah suatu kegiatan terjadi

3. deskripsi dari suatu paristiwa dipisahkan dari tafsiran pencatatan sendiri

b. Deskriptif

Catatan suatu peristiwa mengenai nurid hendaknya lengkap disertai latar


belakang, percakapan dicatat secara langsung, dan kejadian-kejadian dicatat
secara tersusun sesuai dengan kejadiannya.

c. Selektif

Situasi yang dicatat adalah situasi yang relevan dengan tujuan dan masalah
yang sedang menjadi perhatian guru sesuai keadaan murid.

3. Wawancara

Wawancara merupakam teknik untuk mengumpulkan informasi melalui


komunikasi langsung dengan responden atau orang yang diminta informasi.
Interview dipandang sebagai teknik pengumpulan data dengan cara tanya- jawab
lisan yang dilakukan secara sistematis guna mencapai tujuan penelitian. Pada
umumnya interview dilakukan oleh dua orang atau lebih, satu pihak sebagai
pencari data (interviewer) pihak yang lain sebagai sumber data (interviewee)
dengan memanfaatkan saluran-saluran komunikasi secara wajar dan lancar.6

6
Ibid, hlm.31.
9

 Kelebihan dan kekurangan wawancara

a. Kelebihannya yaitu:

1. merupakan teknik yang paling tepat untuk mengungkap keadaan pribadi


murid.

2. dapat dilakukan terhadap setiap tingkatan umur

3. dapat dilaksanakan serempak dengan kegiatan observasi

4. digunakan untuk pelengkap data yang dikumpulkan dengan teknik lain

b. Kekuranganya yaitu:

1. tidak efisien, yaitu tidak dapat menghenat waktu

2. sangat bergantung terhadap kescdiaan kedua belah pihak

3. menuntut penguasaan bahasa dari pihak pewawancara

4. Angket

Angket (kuesioner) merupakan alat pengumpul data melalui komunikasi


tidak langsuang. yaitu melalui tulisan.Angket ini berisi daftar pertanyaan yang
bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan responden.

Beberapa petunjuk untuk menyusun angket:

1. gunakan kata-kata yang tidak mempunyai arti lengkap.

2. susun kalimat sederhana tapi jelas.

3. hindari kata-kata yang sulit dipahami.

4. pertanyaan jangan bersifat memaksa untuk dijawab.

5. hindarkan kata-kata yang negatif dan menyinggung perasaan responden.


10

5. Autobiografi
Yaitu sebuah karangan pribadi seseorang (siswa) yang murni hasil dirinya
sendiri tanpa di masuki pikiran dari orang lain, ini lebih menjurus tentang
pengalaman hidup, cita-cita dan lain sebgainya.

Autobiografi bagi guru bertujuan untuk mengeta hui keadaan murid yg


berhubungan dengan minat, cita-cita, sikap terhadap keluarga, guru atau sekolah
dan pengalaman hidıpnya. Autobiografi ini dlm pembuatannya dibagi kedalam
dua jenis, yaitu karangan terstruktur dan tidak terstruktur.

a. Terstruktur

Karangan pribadi ini disusun berdasarkan tema (judul) yang telah ditentukan
sebelumnya, seperti: cita-citaku, keluargaku, teman-temanku, masa kecilku dan
sebagainya.

b. Tidak terstruktur

Di sini murid diminta membuat karangan pribadi secara bebas, dan tidak
ditentukan kerangka karangan terlebih dahulu.

6. Sosiometri

Teknik ini bertujuan untuk memperoleh informasi dngn menghubungkan


atau interasksi sosial diantara murid. Dengan sosiometri guru dapat mengetahui
tentang:

1. murid yang populer (banyak disenangi teman).

2. murid yang terisolir (tidak dpilih disukai teman).

3. klik (kelompok kecil. 2-3 orang murid).

Sosiometri juga dapat digunakan untuk:

1. memperbaiki hubungan insani diantara anggota-anggota kelompok tertentu.


11

2. menentukan kelompok kerja.

3. meneliti kemampuan memimpin seorang individu dalam kelompok tertentu


untuk.suatu kegiatan tertentu.

Kelebihan sosiometri yaitu guru BK mempunyai peluang untuk memahami


bentuk hubungan sosial yang terjadi diantara peserta didik yang dibimbing.
Kelemahana sosiometeri : (1) hanya dapat diterapkan pada peserta didik yang
sudah saling mengenal, (2) akurasi data penggunaan sosiometri yang sesuai tujuan
sangat ditentukan oleh kemampuan guru BK dalam menyusun angket sosiometri.7

7. Studi kasus
Dalam melaksanakan studi kasus ini dapat ditempuh langkah-langkah:

a. Menemukan murid yang bermasalah, contih: prestasi belajarnya sangat rendah,


nakal,.sering bertengkar dan sering bolos.

b. Memperoleh data

Cara untuk memperoleh data:

1) Wawancara dengan guru lain

2) Home visit, yaitu kunjungan kerumah orang tua murid

3) Wawancara langsung dengan siswa yang bersangkutan

c. Menganalisis data

Berbagai faktor yang mungkin terjadi penyebab anak mengalami kelainan:

1) kondisi keluarga yang tidak harmonis.

2) tingkat kecerdasan rendah.

3) motivasi belajar rendah.

7
Ibid, hlm.39.
12

4) sering sakit-sakitan.

5) kurang mengetahui konsep-konsep dasar atau pengetahuan tentang mata


pelajaran tertentu.

d. Memberikan layanan bantuan

Apabila berdasarkan analisis ternyata faktor penyebabnya itu kurang


menguasai konsep konsep dasar dalam mata pelajaran tertentu, maka caranya
yaitu dengan mengajar kembali tentang konsep-konsep dasar mata pelajaran
tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Teknik tes merupakan salah satu metode atau cara yng digunakan untuk
mengukur atau mengetahui tingkat kemampuan dan kelemahan seseorang. Teknik
tes terbagi beberapa macam diantaranya tes intelegensi,tes bakat,tes
kepribadian,tes hasil belajar

Selain itu untuk memahami perkembangan anak sebagai peserta didik


digunakan Non-tes yang merupakan proses pengumpulan data untuk memahami
pribadi pada umumnya bersifatkualitatif. Macam-macam non-tes diantaranya
observasi,wawancara,catatan anekdot,autobiografi,sosiometri,studi khusus

Teknik-teknik tersebut bertujuan untuk membantu memberi informasi


kepada guru untuk mengetahui anak yang berbakat, kemampuan tinggi,
kemampuan rendah, anak bernasalah dan sebagainya. Untuk itu kita bisa mencoba
melakukan teknik tes ataupun non-tes untuk mengetahui suatu infomasi yang
diperlikan.

B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat kami sampaikan yaitu :
1. Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan keinginannya.
2. Lakukanlah beberapa teknik tes atau non-tes yang bisa memecahkan
masalah yangdihadapi siswa.
3. Lakukanlah secara kontinue berkesinambungan untuk mengetahui keadaan
siswa.
4. berikanlah bimbingan juga pengarahan tambahan atau lebih kepada siswa
bila diperlukan.
Dari penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan, baik dari segi penulisan maupun isi dari makalah ini. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Intan Imaningtyas dan Carolina L Radjah. Inovasi Penyusunan Program Dan


Pelaksanaan Asesmen Bimbingan Dan Konseling Komprehensif Berbasis
Information Dan Communications Technologies (ICT). Malang:Wineka
Media. 2018.

Isrofin,Binti. Modul 1 Asesmen Kebutuhan Peserta Didik dan Sekolah.


Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2019.

Nur'aeni. Tes Psikologi:Tes Intelegensi dan Tes Bakat. Yogyakarta:Universitas


Muhammadiyah (UM) Purwokerto Press. 2012.

14

Anda mungkin juga menyukai