DOSEN PENGAMPU :
1. Aliah : NIM.PM.02.221.1181
2. Een : NIM.PM.02.221.1022
3. Elvi Novaria : NIM.PM.02.221.1052
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
A. Bahan Ajar 4
B. Pengembangan Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia MI/SD...............4
BAB III PENUTUP.............................................................................................14
A. Kesimpulan .................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan masalah.
Dari latar belakang masalah di atas dapat kita ketahui bahwa rumusan
masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa itu bahan ajar?
2. Apa saja pengembangan bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia MI/SD?
C. Tujuan.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Agar kita dapat mengetahui apa itu bahan ajar.
2. Agar kita dapat mengetahui apa saja pengembangan bahan ajar Bahasa
dan Sastra Indonesia di MI/SD.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bahan Ajar.
Bahan ajar dapat diartikan sebagai suatu bahan atau materi pelajaran yang
disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses
pembelajaran. Bahan ajar memiliki sifat yang sangat unik. Unik di sini bermaksud
bahwa, bahan ajar hanya dapat digunakan untuk kalangan tertentu dalam
pembelajaran tertentu (kembali pada hakikat bahan ajar yang disusun secara
sistematis). Jika buku, video, atau materi lain yang beredar di pasaran berisi
materi pelajaran, namun tidak disusun secara sistematis, maka buku, video, atau
materi lain tersebut tidak dapat dikatakan sebagai bahan ajar.
Selain itu, bahan ajar juga memiliki sifat spesifik. Hal ini berarti, bahan ajar
disusun atau dirancang hanya untuk mencapai tujuan akhir dari pembelajaran.
Agar dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, bahasa dalam bahan ajar
harus disesuaikan dengan karakteristik pembaca atau pengguna bahan ajar. Hal ini
dimaksudkan, agar pembaca atau pengguna mudah memahami isi materi dalam
bahan ajar tersebut. Jadi, dengan kata lain materi, buku, video, dan yang lainnya
dapat dikatakan bahan ajar haruslah sengaja dirancang dan disusun secara
sistematis untuk keperluan yakni mencapai tujuan dari suatu proses kegiatan
pembelajaran.1
1. Karakteristik Bahan Ajar.
Sesuai dengan pedoman penulisan modul yang di keluarkan oleh Direktorat
Guruan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Dapertemen Pendidikan Nasional Tahun 2003, bahan ajar memiliki beberapa
karakteristik, yaitu self intructional, self contained, stand alone, adaptive, dan
user friendly.
Pertama, self instructional yaitu bahan ajar dapat membuat siswa maupun
membelajarkan diri sendiri dengan bahan ajar yang di kembangkan. Untuk
1
Asri Musandi Waraulia, Bahan Ajar, Madiun, UNIPMA Press: eprint.unipma.ac.id 2020, hlm 5.
3
4
memenuhi karakter self instuctional, maka di dalam bahan ajar harus terdapat
tujuan yang di rumuskan dengan jelas, baik tujuan akhir maupun tujuan antara.
Selain itu, dengan bahan ajar akan memudahkan siswa belajar secara tuntas
dengan memberiakan materi pembelajaran yang di kemas ke dalam unit-unit atau
kegiatan yang lebih spesifik.
Kedua, self cintained yaitu seluruh materi pelajaran dari satu unit kompetensi
atau subkompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu bahan ajar secara utuh.
Ketiga, stand alone (berdiri sendiri) yaitu bahan ajar yang di kembangkan
tidak tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama
dengan bahan ajar lain.
Keempat, adaptive yaitu bahan ajar hendaknya memiliki daya adaptif yang
tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.
Kelima, user friendly yaitu setiap instruksi dan paparan informasi yang
tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk
kemudahan pemakaian dalam merespons dan mengakses sesuai dengan keinginan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan ajar yang
mampu membuat siswa untuk belajar mandiri dan memperoleh ketuntasan dalam
proses pembelajaran sebagai berikut:2
a. Memberikan contoh-contoh dan ilustrasi yang menarik dalam rangka
mendukung pemaparan materi pembelajaran.
b. Memberikan kemungkinan bagi siswa untuk memberikan umpan balik
atau mengukur penguasaannya terhadap materi yang diberikan dengan
memberikan soal-soal latihan, tugas, dan sejenisnya.
c. Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana atau
konteks tugas dan lingkungan siswa.
d. Bahan yang digunakan cukup sederhana karena siswa hanya berhadapan
dengan bahan ajar ketika belajar secara mandiri.
2
Yuberti, Teori Pembelajaran dan Pengembangan Bahan Ajar Dalam Pendidikan, Bandar
Lampung, Anugrah Utama Raharja (AURA): repository.radenintan.ac.id 2014, hlm 188.
5
3
Supardi, Landasan Pengembangan Bahan Ajar Menunju Kemandirian Pendidik Mendesain
Bahan Ajar Berbasis Kontekstual, Mataram, Sanabil: repository.uinmataram.ac.id 2020, hlm 25.
6
4
Ibid, hlm 26.
7
5
Ina Magdalena, Analisis Pengembangan Bahan Ajar, Tangerang: core.ac.uk 2020, hlm 182.
9
6
Ibid, hlm 179.
10
sesuatu, maka materi pelajarannya adalah prosedur atau cara melakukan sesuatu.
Begitulah seterusnya.
11
beberapa langkah pokok dalam pembuatan bahan ajar yang telah di tulis
sebelumnya, kemudian ditambah pula materi berbagai strukur bahan ajar, maka
pembuatan bahan ajar kini menjadi suatu pekerjaan yang tidak melelahkan atau
membingungkan, bahkan bisa jadi merupakan suatu pekerjaan yang sangat
meneynangkan dan membuat ketagihan untuk membuat bahan ajar. Mungkin kita
tidak pernah membayangkan sebelumnya jika membuat bahan ajar tidak sesulit
yang kita bayangkan. Asalkan kita mau berusaha untuk belajar membuat, pasti
akan ada jalan.
Pengembangan suatu bahan ajar harus didasarkan pada analisis kebutuhan
siswa. Terdapat sejumlah alasan mengapa perlu dilakukan pengembangan bahan
ajar, seperti yang disebutkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
sebagai berikut.
1. Ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum, artinya bahan belajar yang
dikembangkan harus sesuai dengan kurikulum
2. Karakteristik sasaran, artinya bahan ajar yang dikembangkan dapat
disesuaikan dengan karakteristik siswa sebagai sasaran, karakteristik
tersebut meliputi lingkungan sosial, budaya, geografis maupun tahapan
perkembangan siswa
3. Pengembangan bahan ajar harus dapat menjawab atau memecahkan
masalah atau kesulitan dalam belajar.
Dengan demikian, pengembangan bahan ajar di sekolah perlu
memperhatikan karakteristik siswa dan kebutuhan siswa sesuai kurikulum, yaitu
menuntut adanya partisipasi dan aktivasi siswa lebih banyak dalam pembelajaran.
Pengembangan lembar kegiatan siswa menjadi salah satu alternatif bahan ajar
yang akan bermanfaat bagi siswa menguasai kompetensi tertentu, karena lembar
kegiatan siswa dapat membantu siswa menambah informasi tentang materi yang
dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Kesimpulan yang dapat saya sampaikan adalah :
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan
ajar sangat membantu dan mempengaruhi banyak hal dimulai dari siswa yang
lebih aktif dalam beljar, mempermudah siswa dalam mengerti akan materi yang di
ajarkan, dan siswa menikmati pelajaran tanpa ada rasa bosan. Kemudian pengaruh
pengembangan bahan ajar bagi guru, guru menjadi lebih kreatif dalam
pengembangan bahan ajar. Karena pengembangan bahan ajar bukan hanya
sekedar mengambangkan saja tetapi guru juga dituntut menjadi guru yang
mengikuti perkembangan siswanya serta aktif dan kreatif dalam mecari sesuatu
yang bisa digunakan dalam mengajar. Bahan ajar juga dikatakan berkualitas jika
dapat menarik siswa dan tentu saja relevan dengan pembelajaran dan tepat guna,
tepat waktu, tepat sasaran, bahan ajar bias kita ciptakan dengan mencari bahan-
bahan bekas yang kita modifikasi sebagai bahan ajar bisa juga dengan mencari di
perpustakaan dan sumber lainnya.
B. Saran.
Saran yang dapat pemakalah sampaikan adalah dengan membaca kesimpulan
di atas maka disarankan untuk para guru mengaplikasikan materi dengan
menggunakan media pembelajaran, agar siswa menjadi lebih tertarik dengan
pembelajaran.
Demikianlah makalah ini dibuat, tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan di dalam penulisan maupun pengambilan referensi, oleh sebab itu
selaku penyusun makalah ini menerima kritik dan saran agar untuk pembuatan
makalah kami ke depan menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua. Aamiin.
13
DAFTAR PUSTAKA
14