Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERKEMBANGAN BAHAN AJAR

Dosen pengampuh : Asmuni, M.Pd.I

Kelompok : 11

DisusunOleh

1. Itriani

2. Dwi wijaksono

3. Wulan indri rahayu

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM LAHAT

TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha Esa, yang
berkuasa atasseluruh alam semesta, karena berkat rahmat, taufik serta hidayah-Nya
jugalah maka Makalahtentang Pengembangan Bahan Ajar.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini tidak terlepas
dari kesalahandan sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yangsifatnya membangun demi sempurnanya
makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya


dan bisamemberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan yang maha Esa
mencurahkan rahmat dankarunia-Nya kepada kita semua.

LAHAT, JUNI 2022


PENYUSUN

KELOMPOK 11

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 4

A. Latar belakang...........................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................5

A. Penegertian bahan ajar menurut para ahli...............................5


B. Jenis-jenis Bahan ajar................................................................6
C. Langkah dalam pembuatan bahan ajar.....................................7
D. Analisis contoh bahan ajar di Sekolah/madrasah.....................7

BAB 3 PENUTUP ..............................................................................8

A.Kesimpulan ................................................................................8

DAFTAR
PUSAKA .............................................................................9

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Pengembangan bahan ajar digunakan sebagai cara untuk mengidentifikasi,
mengembangkan, danmengevaluasi isi dan strategi pembelajaran. Pengembangan
bahan ajar sebagai pemahamantentang desain pernbelajaran. Selain itu,
pengembangan bahan ajar mempertimbangkan sifatmateri ajar, jumlah peserta
didik, dan ketersediaan materi. Pengembangan bahan ajar mengunakanprinsip
luwes. Prinsip luwes artinya dapat menerima hal-hal baru yang belum tercakup
dalam isimata pelajaran pada saat pengimplementasiannya (Mbulu 2004:8). Prinsip
luwes siswa mampumenerima hal-hal baru dalam isi mata pelajaran yang belum
tercakup pada bahan ajar yangdisampaikan oleh guru.Pengembangan bahan ajar
yang menyenangkan dan menanamkan nilainilai moral untuk pesertadidik sangat
diperlukan. Hal ini untuk meningkatkan kualitas peserta didik dalam
ranahpengetahuan, keterampilan, dan sikap yang menjadi inti dalam kurikulum
2013. Kurikulum 2013yang berbasis teks, dijadikan pendidik untuk
vbnmengembangkan dan menyusun bahan ajar yangberkualitas, bervariasi, dan
tetap mempertahankan aspek-aspek dasar dalam kurikulum 2013.Berbasis teks,
peserta didik dituntut untuk aktif mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.

B. RUMUSAN MASALAH
A. Apa maksud bahan ajar menurut para ahli?
B. Apa Jenis-jenis bahan ajar?
C. Apa saja langkah dalam pembuatan bahan ajar?
D. Analisis/ contoh bahan ajar di sekolah/madsaran?

4
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BAHAN AJAR MENURUT PARA AHLI
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis, (Ahmadi,
2010 : 159).
Bahan ajar adalah seperangkat materi pelajaran yang mengacu pad1a kurikulum
yang digunakan dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang telah ditentukan, (Lestari, 2013: 2).
Bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang
disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang
akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan
tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Misalnya, buku
pelajaran, modul, handout, LKS, model atau maket, bahan ajar audio, bahan ajar
interaktif, dan sebagainya (Prastowo, 2014: 17).
Menurut Abdul Majid (2006 : 170) Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi
yang disajikan dan disimpan dalam berbagai media, yang dapat membantu siswa
dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas
apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi
berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.
Bahan pembelajaran adalah seperangkat bahan bermuatan materi atau isi
pembelajaran yang didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan
menurut pendapat ahli lainnya bahan ajar adalah informasi, alat, dan teks yang
diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi
pembelajaran.

1
S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan
Mengajar, (Jakarta: Radar Jaya Offset, 1992), hlm. 205.
6Ali Mudlofar, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Satuan Tingkat
Guruan dan Bahan Ajar dalam Guruan Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm, 128

5
B. JENIS-JENIS BAHAN AJAR
Menurut Amri dan Ahmadi (2010 : 161) jenis bahan ajar juga harus
disesuaikan dulu dengan kurikulumnya, setelah itu barulah dibuat rancangan
pembelajarannya. Berikut ini salah satu jenis bahan ajar berdasarkan bentuknya,
meliputi:2
a. Bahan ajar pandang (visual) yakni sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas,
yang berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi. Bahan
ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti Handout, buku,
modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar dan bahan non
cetak (nonprinted) seperti model/maket.
b. Bahan ajar dengar (audio), yakni semua sistem yang menggunakan sinyal radio
secara langsung, yang dapat dimainkan atau didengar oleh seseorang atau
sekelompok orang. Contohnya seperti kaset, radio, piringan hitam dan compact
diskaudio.
c. Bahan ajar pandang dengar (audiovisual), yakni segala sesuatu yang
memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak
secara seuensial. Contohnya video compact disk dan film.
d. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material), yakni
kombinasi dari dua atau lebih media yang oleh penggunanya dimanipulasi atau
diberi perlakuan untuk mengendalikan suatu perintah dan/atau perilaku alami
suatu presentasi. Contohnya compact disk interactive dan bahan ajar berbasis web
(web based learning materials).

2
7Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif,
(Yogyakarta: Diva Press, 2014), hlm 17.

6
C. LANGKAH-LANGKAH DALAM MEMBUAT BAHAN AJAR
1. Mengidentifikasi faktor yang ada pada kompetensi dasar dan standar
kompetensi.
Ketika pendidik memutuskan bahan ajar ada baiknya untuk mengidentifikasi dan
menganalisis faktor pada kompetensi yang harus diraih.
Diantaranya adalah menganalisis dan mempertimbangkan faktor kognitif,
psikomotorik dan afektif. Contohnya adalah pada faktor kognitif didalamnya
terdapat empat elemen yang ada, yakni, konsep, prosedur, fakta dan prinsip.
2. Menentukan jenis bahan ajar yang cocok untuk kompetensi yang harus
diraih.
Dengan kebijakan ini maka guru akan dimudahkan secara tidak langsung. Rencana
tersebut diantaranya adalah menganalisis dan mengidentifikasi ranah konsep,
afektif, prinsip, prosedur atau paduan dari materi yang lebih dari satu.
3. Menentukan referensi bahan ajar.
Sesudah memutuskan jenis bahan ajar, tahap selanjutnya adalah memilih referensi
dari bahan ajar.
3
Materi dari bahan ajar bisa diperoleh pada media seperti video, internet, jurnal,
majalah, koran dan buku.
Disamping itu guru juga harus berperan aktif dan kreatif agar siswa bisa
memperoleh bahan ajar alternatif.

3
10Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif,
hlm 42-43.
11 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, hlm 41

7
D. ANALISIS CONTOH BAHAN AJAR DI
SEKOLAH/MADSARAN

Setelah melakukan analisis terhadap data persepsi guru terhadap buku teks
bahasa Indonesia, yang digunakan sebagai bahan ajar membaca, ternyata
terdapat kemiripan hasil. Hasil analisis bahan ajar yang tersedia adalah sebagai
berikut:
1) Semua buku teks bahasa Indonesia yang tersedia di pasaran, menurut persepsi
guru pengguna, kelayakannya tergolong tinggi.
2) Kelemahan buku teks menurut persepsi guru meliputi:
a) Tema yang disajikan kurang sesuai dengan karakteristik siswa SD di
provinsi Bengkulu.
b) Materi yang disajikan tidak memuat lingkungan siswa.
c) Materi yang disajikan tidak berpusat pada siswa.

8
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. bahan ajar merupakan seperangkat materi atau subtansi pembelajaran
(teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Bahan
ajar kemungkinan peserta didik dapat mempelajari suatu kompetensi atau KD
secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua
kompetensi secara utuh dan terpadu. Di MA Tarbiyatul Banin pada mata pelajaran
Aqidah Akhlak sudah menggunakan bahan ajar yang telah disesuaikan pada saran
dan prasarana kelas pada bab-bab tertentu. Madrasah MA Tarbiyatul Banin telah
mengembangkan bahan ajar yang disusun berdasarkan langkah-langkah pokok
pengembangannya yang meliputi: menganalisis kurikulum, menganalisis sumber
belajar, dan memilih dan menentukan bahan ajar yang tepat.
2. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi dalam pengembangan bahan ajar di
MA Tarbiyatul Banin Winong Pati.
a. Faktor pendukung dalam pengembangan bahan ajar meliputi:
1) Adanya kesadaran guru dalam meningkatkan kompetensi, sehingga para guru
mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh sekolah.
2) Guru yang mengajar sesuai dengan kualifikasinya.
3) Sarana dan prasarana sekolah yang memadai untuk menunjang
proses pengembangan bahan ajar.
b. Faktor penghambat dalam pengembangan bahan ajar diantaranya:
1) Faktorf inansial,dalam hal ini berkaitan dengan jumlah nomilal yang diterima
guru pengampu disetiap bulannya.
2) Buku –buku pegangan yang digunakan oleh guru dalam membuat bahan ajar
sering terkendakala karena datangnya terlambat.
3) Kamajemukan peserta didik yang belajar di MA Tarbiyatul Banin, menjadikan
tingkat pemahaman yang berbeda. Itu terlihat dari peserta didik umum yang masuk
di Madrasah Aliyah, sehingga kurang begitu cepat memahami pada pelajaran yang
berkaitan dengan tajwid Al-Qur’an.

9
DAFTAR PUSAKA
Andi Prastowo. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta:Diva Press.
Ahmad Yani. 2009. Pengembangan Materi dan Bahan Ajar Geografi. Bandung:
MGMP Geografi.
Agil Dian P. 2013. “Pengembangan Modul Dan Manajemen Bencana Berbantuan
CD Interaktif Sebagai Bahan Ajar Geografi Di SMA Kabupaten Kendal”. Skripsi.
Semarang: Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Departemen Pendidikan
Nasional.
Edi Purwanto. 2010. Problematika Pembelajaran Geografi. Malang:Kementrian
Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang.
Edi Purwanto. 2003. “Pengaruh Pengorganisasian Teks Bidang Studi Geografi
Model Beck and McKeown, Kemampuan Membaca, dan Gaya Belajar Terhadap
Perolehan Belajar Membaca Siswa SLTP”. Disertasi. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Ika Lestari. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi.
Padang:Akademia Permata.
Imas Kurniasih dan Berlin Sari. 2014. Panduan Membuat Bahan Ajar Buku Teks
Pelajaran Sesuai Dengan Kurikulum 2013. Surabaya:Kata Pena.
Krishna, dkk. 2008. Buku Pegangan Guru Pendidikan Siaga Bencana. Bandung:
Pusat Mitigasi Bencana Institut Teknologi Bandung.
Lilik, dkk. 2011. Indeks Rawan Bencana Indonesia. Jakarta: BNPB.
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta: PT.
Prestasi Pustakaraya.
Nusa Putra. 2013. Research & Development. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
Jakarta. Punaji Styosari. 2013. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan.
Jakarta:Kencana Prenadamedia Group.

10

Anda mungkin juga menyukai