Anda di halaman 1dari 13

Nama Dosen : Dr. Hj. Nilawati Uly, S.Si.,Apt.,M.

Kes

Mata Kuliah : PSIKOLOGI PENDIDIKAN

KECERDASAN MAJEMUK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IV

 DWI WANDA (B.15.07.007)


 ERMA FATIMAH (B.15.07.008)
 HAFSAH CITRA KADANG (B.15.07.011)
 NURJANNA (B.15.07.024)
 SUCI WAHYUNI (B.15.07.033)
 TUTUT HARIANI (B.15.07.035)

PROGRAM STUDI DIPLOMA EMPAT (D.IV) KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(STIKES) MEGA BUANA

PALOPO

2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi


sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
”Kecerdasan Majemuk”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada kedua orang tua, dan teman-teman kelompok dan juga
Dosen Pembimbing Mata Kuliah Psikologi Pendidikan yang telah
memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari
sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan
sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan
dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat
lebih baik lagi.

Palopo, 14 Januari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kecerdasan atau Intelengensi ............................................. 3


B. Pengertian Kecerdasan Majemuk (Multiple) ....................................... 3
C. Prinsip Umum Kecerdasan Majemuk .................................................. 3
D. Macam-macam Kecerdasan Majemuk ................................................. 4
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Majemuk .................. 6
F. Manfaat Kecerdasan Majemuk ............................................................ 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sekolah merupakan ujung tombak dalam upaya mewujudkan cita-cita dan
tujuan pendidikan, yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Agar tujuan tersebut dapat dicapai, dibutuhkan perhatian besar kepada
peserta didik terutama menyangkut masalah kecerdasannya. Sayang sekali,
sistem pendidikan di Indonesia tidak memberikan ruang yang luas bagi
perkembangan peserta didik. Masih diberlakukannya UN menunjukkan
bahwa ranah kognitif atau kecerdasan intelektual masih diprioritaskan dalam
pendidikan nasional dibandingkan kecerdasan lain.
Barang kali pemerintah lupa –jika tidak ingin dikatakan tidak tahu- bahwa
ada peserta didik lain yang mahir di bidang olahraga, ada yang mampu
memainkan alat musik dengan bagus, ada pula yang mampu menciptakan seni
visual yang indah. Beberapa peserta didik bahkan mampu menghasilkan puisi
dan cerita yang menarik dengan tingkat imajinasinya yang tinggi. Pertanyaan
kemudian adalah, di antara peserta didik yang disebut Setiap individu
memiliki keunikan dan mampu menawarkan kontribusi yang berharga bagi
kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan setiap manusia dikaruniai kecerdasan
yang beragam (multiple intelligence) yang perkembangannya tergantung dari
masing-masing individu. kan di atas, siapa sesungguhnya yang paling cerdas?

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Kecerdasan?
2. Apa Yang Dimaksud Dengan Kecerdasan Majemuk?
3. Apa Saja Prinsip Umum Kecerdasan Majemuk?
4. Apa Saja Macam-Macam Kecerdasan Majemuk?
5. Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Majemuk?
6. Bagaimana Manfaat Kecerdasan Majemuk?
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Kecerdasan
2. Untuk Mengetahui Pengertian Kecerdasan Majemuk
3. Untuk Mengetahui Prinsip Umum Kecerdasan Majemuk
4. Untuk Mengetahui Macam-Macam Kecerdasan Majemuk
5. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan
Majemuk
6. Untuk Mengetahui Manfaat Kecerdasan Majemuk

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kecerdasan atau Intelegensi


Kecerdasan atau intelegensi dapat dipandang sebagai kemampuan untuk
belajar dari masa lalu. Kecerdasan dapat pula dipandang sebagai kemampuan
seseoorang untuk menguasai kemampuan tertentu atas aneka macam
ketrampilan (Septiari, 2012).

B. Pengertian Kecerdasan Majemuk (Multiple)


Kecerdasan Multiple (Multiple Intelengensia) adalah berbagai jenis
kecerdasan yang dapat dikembangkan pada anak anatar lain: Linguistik-
verbal (kemampuan menguraikan pikiran dalam kalimat, kalimat, presentasi,
pidato, diskusi dan tulisan), Logis-matematis (kemampuan menggunakan
logika matematika dalam memecahkan masalah), Spasial-Visual (kemampuan
berfikir 3 dimensi), Kinestetik ragawi (ketrampilan gerak, menari, olahraga),
Musikal (kepekaan dan kemampuan berekspresi dengan bunyi, nada, melodi,
irama), Intrapersonal (kemampuan memahami, dan mengendalikan diri
sendiri), Interpersonal (kemampuan memahami, dan menyesuaikan diri
dengan orang lain), Naturalis (kemampuan memahami dan memanfaatkan
lingkungan), dan spritual (Nirwana, 2011) .

C. Prinsip Umum kecerdasan Majemuk


Beberapa prinsip umum untuk membantu mengembangkan kecerdasan
majemuk yaitu (Suparno, 2004):
1. Pendidikan harus memperhatikan semua kemampuan intelektual. Maka,
mengajar tidak hanya terfokus kepada kemampuan dari Inteligensy yang
lain. Kemampuan yang hanya logika dan bahasa tidak cukup untuk
menjawab persoalan manusia secara menyeluruh. Perlu dikenalkan pula
inteligensi yang lain.

3
2. Pendidikan harus individual, pendidikan seharusnya lebih personal,
dengan memperhatikan intengensi setiap seseorang, mengajar dengan
cara, materi dan waktu yang sama, jelas tidak menguntungkn bagi
seseorang yang berbeda yang intelegensinya, jadi, pengajar perlu banyak
cara untuk mengajar.
3. Pendidikan harus menyemangati seseorang untuk dapat menentukan
tujuan dan program belajar mereka. Perlu diberi kebebasan untuk
menggunakan cara belajar dan cara kerja sesuai dengan minat mereka.
4. Menyediakan sarana dan fasilitas yang dapat dipergunakan seseoarang
untuk melatih kemampuan intelektual mereka berdasarkan intelegens
majemuk.

D. Macam-macam Kecerdasan Majemuk


Berikut akan di ungkapakan 9 macam-macam kecerdasan Majemuk
(Nirwana, 2011)
1. Kecerdasan Linguistik, yaitu kemampuan untuk menyusun pikiran
dengan jelas dan mampu menggunkan kemampuan ini secara kompoten
melalui kata-kata untuk mengungkapakan pikiran-pikiran bicara,
membaca, dan menulis. Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh para
orator, negosiator, pengacara, negarawan dan lain-lain sebagainya.
2. Kecerdasan Matematis-Logis, yaitu kemampuan untuk menangani
bilangan dan hitungan serta pola dan pemikiran logis dan ilmiah.
Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh para ilmuan, matematikawan,
saintis, filsuf, fisikawan dan lain-lain sebagainya.
3. Kecerdasan musical, yaitu kemampuan untuk menyimpan nada atau
irama music dalam pikiran seseorang. Orang yang mempunyai
kecerdasan ini lebih mudah mengingat sesuatu jika ada iringan musik.
Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh para musisi, budayawan, penyair,
penari dan lain-lain sebagianya.
4. Kecerdasan visual-spasial, yaitu kemampuan melihat secara detail dan
bisa menggunakan kemampuan ini untuk melihat segala objek. Lebih

4
dari itu kecerdasan ini bisa merekam apa yang dilihat dan mampu
melukiskanya kembali. Kecerdasan ini adalah kecerdasan yang dimiliki
oleh para insinyur, arsitektur dan lain-lain sebagainya.
5. Kecerdasan kinestetis, yaitu kemampuan untuk menggunakan anggota
tubuhnya untuk kebutuhan dan kepentingan hidup. Dengan kecerdasan
ini seseorang bisa mewujudkan apa yang ada dalam pikirannya dengan
gerak fisik. Biasanya, kecerdasan ini dimiliki oleh para olahragawan,
atlet dan lain sebagainya.
6. Kecerdasan interpersonal, yaitu kemampuan untuk berhubungan dengan
orang disekitarnya. Dengan kecerdasan interpersonal yang baik,
seseorang akan mempunyak kepekaan hati, sehingga bisa bersikap tanpa
menyinggung atau menyakati perasaan orang lain. Biasanya kecerdasan
ini dimiliki oleh para konselor, psikolog, sosiolog dan lain-lain
sebagainya.
7. Kecerdasan intrapersonal, yaitu kemampuan mengenali dan memahami
dirinya sendiri serta berani bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri.
Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh para pakar, pemikir, motivator,
trainer dan lain-lain sebagainya.
8. Kecerdasan eksistensial, yaitu kemampuan mengenal lingkungan dan
memperlakukannya secara proporsional. Biasanya kecerdasan ini dimiliki
oleh para neurolog, antropolog, sosiolog, detektif dan lain-lain
sebagainya.
9. Kecerdasan naturalis, yaitu lkemampuan untuk merasakan dan
menghayati berbagai pengalaman spirit atas ajaran atau pemahaman
sebuah keyakinan kepada Tuhan. Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh
spiritualis, agamawan, cendekiawan, filsuf dan lain-lain sebagainya.

5
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan majemuk
Ada 3 faktor penting yang berkaitan dengan apakah kecerdasan dapat
berkembang atau tidak yaitu:
1. Faktor biologis
Faktor-faktor yang termasuk didalamnya adalah faktor keturunan atau
genetis dan luka atau cidera otak sebelum, selama, dan setelah kelairan
2. Sejarah hidup pribadi
Termasuk didalamnya pengalaman-pengalam dengan orang tuam guru,
teman sebaya, kawan-kawan, dan orang lain, baik yang membangkitkan
maupun yang menghambat perkembangan kecerdasan.
3. Latar belakang kultural dan historis
Termasuk waktu dan tempat individu dilahirkan dan dibesarkan serta
sifat dan kondisi perkembangan historis atau kultural di tempat-tempat
lain.

F. Manfaat kecerdasan Majemuk (Multiple Intelegensi)


Manfaat kecerdasan majemuk dalam proses pendidikan, yaitu:
1. Kita dapat menggunakan kerangka kecerdasan majemuk dalam
melaksanakan proses pengajaran secara luas. Aktifitas yang dapat
dilakukan seperti menggambar, menciptakan lagu, mendengarkan musik
dan melihat pertunjukan dapat menjadi pintu masuk yang vital kedalam
proses belajar. Bahkan seseorang yang penampilannya kurang baik pada
saat proses belajar menggunakan pola tradisional (menekankan bahasa
dan logika).
2. Dengan kecerdasan majemuk, maka seorang pendidik menyediakan
kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kebutuhan, minat dan
talentanya.
3. Peran serta orang tua dan masyarakat akan semakin meningkat dalam
mendukung proses belajar mengajar.

6
4. Siswa akan mampu menunjukkan dan berbagi tentang kelebihan yang
dimilikinya. Membangun kelebihan yang dimiliki akan memberikan
suatu motivasi untuk menjadikan siswa sebagai seorang spesialis
5. Pada saat seorang pendidik mengajar dalam rangka memahami, siswa
akan mendapatkan pengalaman belajar yang positif dan meningkatkan
kemampuan untuk mencari solusi dalam memecahkan persoalan yang
dihadapinya.
6. Kecerdasan majemuk memberikan pandangan bahwa sembilan macam
kecerdasan yang dimiliki oleh setiap orang yang membedakan antara satu
dengan lainnya adalah komposisi atau dominasi dari kecerdasan tersebut.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kecerdasan atau intelegensi dapat dipandang sebagai kemampuan untuk
belajar dari masa lalu. Kecerdasan dapat pula dipandang sebagai kemampuan
seseoorang untuk menguasai kemampuan tertentu atas aneka macam
ketrampilan (Septiari, 2012).
B. Saran

8
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Eko, dan Dewi Anggraeni. 2003. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: EGC.

Djaja, Sarimawar. 2012.”Transisi Epidemiologi di Indonesia dalam Dua Dekade


Terakhir dan Implikasi Pemeliharaan Kesehatan menurut Survei Kesehatan
Rumah Tangga, Suskernas, Riskesdas (1986-2007)”.Pusat Teknologi Intervensi
Kesehatan Masyarakat. Nomor 142.

Hasmi. 2011. Dasar-Dasar Epidemiologi. Jakarta: Trans Info Media.

Lapau, Buchari. 2009. Prinsip dan Metode Epidemiologi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Magnus, Manya. 2007. Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: Buku Kedokteran


EGC.

Murti, Bhisma. 2013. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi: Edisi ke 3. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.

Noor, Nur Nasry. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Rajab, Wahyudin. 2009. Buku ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta:
EGC

Ryadi, A.L. Slamet dan Wijayanti, T. 2014. Dasar-dasar Epidemiologi. Jakarta:


Salemba Medika

Saepudin, Malik. 2011. Prinsip-Prinsip Epidemiologi. Jakarta: Trans Info Media.

Smink, Frederique R.E, Daphne van Hoeken, dan Hans W. Hoek. 2012. “Epidemiology
of Eating Disorders: Incidence, Prevalens and Mortality Rates. Springer Current
Psychiatry. Nomor 14(4): 406-414.

9
Tazkiah, dkk. 2013. “Determinan Epidemiologi Kejadian BBLR pada Daerah Endemis
Malaria di Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan”. Epidemiological
Determinants Low

10

Anda mungkin juga menyukai