MULTIPLE INTELLIGENCE
Disusun Oleh:
Alhamdulillahi robbil’alamiin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
rahmat, karunia, serta kasih sayangNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Motivasi
Kerja ini dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita,
Nabi Agung, Nabi Muhammad SAW. Tentunya tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
Ibu Dewi Khurun Aini, M.A selaku dosen mata kuliah Pendidikan Anak Usia Dini yang telah
membimbing kami selama ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.
Meskipun kami telah berusaha sebisa mungkin untuk lebih teliti, tetapi kami masih
merasakan adanya kekurangan dalam penyusunan tugas makalah ini. Untuk itu, kami selalu
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sedikit lebih maju lagi. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya, Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Simpulan ....................................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................................. 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan bagi anak usia dini memang pendidikan yang paling dasar bagi
seorang anak. Pada tahap ini orang tua harus benar-benar memperhatikan pendidikan
bagi anaknya. Baik dalam memilih lembaga pendidikan bagi sang anak atau pun
memilih untuk mendidik sendiri sang anak dirumah. Dalam pendidikan anak usia dini
hendaknya memperhatikan kecerdasan yang dimiliki oleh anak. Karena kecerdasan
antara anak yang satu dengan yang lain berbeda. Orang tua maupun pendidik anak
usia dini harus mengenali kecerdasan yang dimiliki anak agar dapat mengarahkan dan
mengembangkan kecerdasan yang dimiliki anak secara maksimal. Pendidikan pada
dasarnya merupakan suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui
pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi.
Kompetensi mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melakukan
suatu tugas atau pekerjaan. Tugas pendidik atau guru dalam hal ini adalah
memfasilitasi anak didik sebagai individu untuk dapat mengembangkan potensi yang
dimiliki menjadi kompetensi sesuai dengan cita-citanya.
Program pendidikan dan pembelajaran seperti yang berlangsung saat ini oleh
karenanya harus lebih diarahkan atau lebih berorientasi kepada individu peserta didik
itu sendiri. Kenyataan menunjukkan bahwa program pendidikan yang berlangsung
saat ini lebih banyak dilaksanakan dengan cara membuat generalisasi terhadap potensi
dan kemampuan yang dimiliki siswa. Hal ini disebabkan karena kurangnya
pemahaman pendidik tentang karakteristik individu. Muncul keluhan dari pendidik
atau guru bahwa mereka merasa bahwa menjelaskan sejelas-jelasnya tetapi ada saja
anak didik yang tidak dapat memahami pelajaran dengan baik. Setiap kali orang
belajar pasti melibatkan pikirannya dan didalam pikiran tersebut ada kecerdasan.
Salah satu temuan yang sangat bermanfaat adalah bahwa setiap individu memiliki
tidak hanya memiliki satu kecerdasan tetapi lebih yaitu disebut juga multiple
intelligence atau kecerdasan ganda.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
intrapersonal, dan naturalis. Kedelapan kecerdasan tersebut bisa saja dimiliki oleh
setiap individu, hanya saja dalam taraf berbeda. Selain itu, kecerdasan ini juga tidak
berdiri sendiri, terkadang bercampur dengan kecerdasan yang lain.
1. Kecerdasan linguistik
4
3. Kecerdasan Spasial Visual
4. Kecerdasan Musikal
5. Kecerdasan Kinestetik
6. Kecerdasan Interpersonal
7. Kecerdasan Intrapersonal
5
Kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence) merupakan
kemampuan untuk membuat persepsi yang akurat tentang dirinya sendiri dan
menggunakan pengetahuan semacam itu dalam merencanakan dan
mengarahkan kehidupan seseorang (Campbell, 2002: 3).
8. Kecerdasan Naturalis
1. Kecerdasan Linguistik
2. Kecerdasan Matematika-Logis
3. Kecerdasan visual-spasial
6
yang dibuatnya, bercerita tentang gambar, membaca gambar yang
dibaca/dibuat sendiri, membaca gambar yang memiliki kata/kalimat
menghubungkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya,
menggambar bebas dengan berbagai media, mewarnai bentuk-bentuk geometri
dalam ukuran besar, dan mencipta dua bentuk geometri.
4. Kecerdasan Musik
5. Kecerdasan Kinestetik
6. Kecerdasan Interpersonal
7. Kecerdasan Intrapersonal
7
8. Kecerdasan Natural
Ada beberapa strategi mengajar yang harus dilakukan oleh guru dalam
membantu mengembangkan kecenderungan kecerdasan linguistik, yaitu
dengan adanya membaca, menulis informasi, menulis naskah, wawancara,
presentasi, membuat cerpen, membuat buletin, tanya jawab, tebak aksara atau
huruf, tebak kata, aksara bermakna, permainan kosakata, pantun, dan
melaporkan suatu peristiwa (reportase).
Ada beberapa strategi mengajar yang harus dilakukan oleh guru dalam
membantu mengembangkan kecenderungan kecerdasan logis-matematis, yaitu
dengan membuat grafik, pembuatan pola, kode, perhitungan, tebak angka,
tebak simbol, diagram, hipotesis, analog, pengukuran, berdagang
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian), praktikum, membuat
tabel, penalaran ilmiah, klasifikasi, studi kasus, merancang eksperimen,
analisis data, membuat pola dalam bentuk data, belajar melalui argumentasi,
silogisme, dan menaksir data, prediksi atau perkiraan.
8
Sedangkan untuk penggunaan sehari-hari untuk membantu
mengembangkan kecerdasan logis- matematis, yaitu dengan cara membaca
jadwal pesawat terbang, mengelola anggaran rumah tangga dan proyeksi
pengeluaran gaji bulanan untuk keluarga. Kecerdasan logis-matematis tidak
termasuk pada penggunaan hanya angka karena terkandung kemampuan
hubungan logika angka (numerical reasoning).
Ada beberapa strategi mengajar yang harus dilakukan oleh guru dalam
membantu mengembang kan kecenderungan kecerdasan visual-spasial, yaitu
dengan visualisasi (pengungkapan ide-ide dengan penglihatan), fotografi,
dekorasi ruang, desain, penggunaan warna, melukis, sketsa gagasan, metafora
warna, pameran lukisan, kaligrafi, mind mapping (gambar peta pikiran)
menebak arah putaran benda, menebak arah, berkunjung ke museum,
imajinasi, membayangkan, mendesain sampul, rekreasi, belajar secara visual
dan mengumpulkan ide-ide, serta belajar berpikir secara konsep (holistik)
untuk memahami sesuatu.
Ada beberapa strategi mengajar yang harus dilakukan oleh guru dalam
membantu me- ngembangkan kecenderungan kecerdasan musikal, yaitu
dengan bernyanyi, konser, paduan suara, konduktor (pemimpin orkestra),
mencipta lagu, mengarasemen lagu, parodi lagu, merancang irama lagu,
bersenandung, permainan kuis (berpacu dalam melodi), tebak lagu, tebak
nada, tebak irama, musik alam, belajar dengan pola-pola musik, dan
mempelajari sesuatu melalui identifikasi yang menggunakan panca indera.
Ada beberapa strategi mengajar yang harus dilakukan oleh guru dalam
membantu mengembangkan kecenderungan kecerdasan tubuh atau kinestetik,
yaitu menari, pantomim, teater kelas, peragaan, akting, gerak tubuh,
melempar, kerja tangan, olah tubuh, adu kecepatan, senam, bermain peran,
simulasi (perbuatan meniru yang sebenarnya), pendidikan petualangan,
mencari harta karun, perjalanan ke alam bebas, outbound, permainan melalui
9
teknologi dan latihan latihan fisik, belajar melalui interaksi dengan satu
lingkungan tertentu, dan belajar melalui pengalaman nyata.
Ada beberapa strategi mengajar yang harus dilakukan oleh guru dalam
membantu mengembangkan kecenderungankecerdasan interpersonal, yaitu
dengan strategi kerja kelompok atau belajar kelompok, saling berbagi rasa
antara teman, kerja sama, negosiasi, melobi, permainan “kenali sekitarmu”,
manajemen konflik, belajar melalui interaksi dengan orang lain, belajar
melalui kolaborasi dan dinamika kelompok.
Ada beberapa strategi mengajar yang harus dilakukan oleh guru dalam
membantu mengembangkan kecenderungankecerdasan intrapersonal, yaitu
dengan berbagi kasih, motivasi diri, refleksi satu menit, refleksi kegunaan
(merefleksikan apa yang diperoleh), ekspresikan dirimu, lihat sekitarmu,
merenungi lagu “syukuri apa yang ada”, pengalaman pribadi, saling
menasehati, kunjungan ke panti asuhan, kunjungan ke panti jompo, dan belajar
melalui perasaan, nilai-nilai dan sikap.
10
Ada beberapa strategi mengajar yang harus dilakuan oleh guru dalam
membantu me- ngembangkan kecenderungan kecerdasan alamiah, yaitu
dengan mengoleksi tumbuhan, wisata alam, penelitian lingkungan, penelitian
gejala alam, penelitian anomali(tidak normal) cuaca, penelitian perilaku
hewan, menghitung ranting, koleksi daun, klasifikasi (pengelompokan) warna
daun, menanam pohon, dan identifikasi (bahan alam).28
F. Review Jurnal
Pada jurnal yang ditulis oleh Wuryani Tri Astuti berjudul Pembelajaran Anak
Usia Dini Berbasis Multiple Intelligences Di TK Tunas Harapan Tambakrejo Ngaglik
Sleman. Pada jurnal tersebut Pembelajaran anak usia dini berbasis multiple
intelligence di TK Tunas Harapan, Tambakrejo, Sariharjo, Ngaglik, Sleman,
Yogyakarta sangat penting dikembangkan. Berdasarkan penelitian dan
pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:
Kedua, Sistem penilaian dilakukan untuk anak usia dini tidak menggunakan
angka, tetapi berbentuk narasi atau uraian kalimat, Sedangkan tehnik pelaksanaan
11
evaluasi dilakukan pada saat kegiatan proses pembelajaran berlangsung dengan
beberapa cara, antara lain:berdampingan, main bersama, dan main bekerja sama.
12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
13
B. Saran
Makalah ini penulis kerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Anak Usia Dini. Penulis berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan menambah wawasan mengenai pengembangan pembelajaran anak usia
dini berbasis multiple intelligence. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kesalahan
maupun kekeliruan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun diharapkan sebagai masukkan agar dapat menjadi evaluasi bagi penulis
dalam pembuatan makalah berikutnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
15