DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
QAULA HARISYA GUMAY 20018026
SISKA SAPUTRI 20018033
PUJA MAHARANI 20018024
PIGO YASLI 20018085
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Konsep Intelegensi Dalam Belajar”. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Dalam pembuatan makalah ini kami mendapat referensi dari berbagai website. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan memudahkan
penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca meskipun makalah ini tentunya
jauh dari kata sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangu dari para membaca.
Akhir kata, kami memohon maaf apabila penulisan dalam makalah ini terdapat
kesalahan.
Kelompok Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berikut adalah beberapa poin penting yang akan menjadi pokok pembahasan dalam
makalah ini :
1. Apa pengertian intelegensi dalam belajar?
2. Bagaimana konsep intelegensi atau kecerdasan?
3. Apa saja yang termasuk pada klasifikasi IQ?
4. Apa itu Multiple Intelligence?
5. Bagaimana usaha guru untuk membantu siswa sesuai dengan potensinya?
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Intelegensi Dalam Belajar
Kata intelegensi berasal dari Bahasa Latin yaitu “intelligere” yang berarti
mengorganisasikan, menghubungkan, atau menyatukan satu dengan yang lain. Bagi
orang awam, kata intelegensi selalu dikaitkan dengan kecerdasan atau keberhasilan.
Padahal arti dari intelegensi ini sangat luas seperti daya menyesuaikan diri , kemampuan
intelektual, dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah.
Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa intelegensi berarti sebagai
kemampuan untuk menyesuaikan diri, kemampuan dalam memperoleh pengetahuan,
kemampuan bertindak secara terarah, dan kemampuan untuk memecahkan masalah.
Didalam belajar atau dunia pendidikan, kata intelegensi berarti kemampuan
peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Seperti kemampuan memperoleh
ilmu atau pengetahuan, kemampuan berfikir dan bertindak, serta kemampuan untuk
mencapai hasil pembelajaran yang maksimal.
Intelegensi dalam belajar juga berarti sebagai kemampuan mental dalam berfikir
rasional dan kritis saat proses pembelajaran. Pada dasarnya, setiap peserta didik memiliki
intelegensi, namun tingkat intelegensinya berbeda-beda. Setiap orang tua menginginkan
anak yang berprestasi, namun orang tua tidak bisa menuntut anaknya untuk selalu unggul.
Karena kemampuan tiap anak sudah ada porsinya masing-masing, kita hanya perlu
mendukungnya untuk selalu mengasah kemampuannya itu.
2
C. Klasifikasi IQ
Pengukuran IQ ini berdasarkan pada sampel terhadap sesamanya pada satu populasi.
Multiple intelligence adalah kemajemukan intelegensi atau kecerdasan ganda yang berarti
keampuan seseorang untuk menyelesaikan masalah. Kecerdasan itu meliputi daya piker
dan perkembangan kognitif. Konsep ini dikemukakan oleh J.P. Guilford dan Howard
Gardner. Pada awalnya, konsep multiple intelligence ini hanya memiliki 8 jenis
kecerdasan, namun seiring waktu dan pengetahuan konsep ini menjadi 9 jenis kecerdasan
yaitu :
1. Intelegensi linguistik, yaitu kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara
efektif.
2. Inteegensi matematis-logis, yaitu kemampuan pada penggunaan bilangan dan
logika.
3. Intelegensi ruang, yaitu kemampuan menangkan dunia visual secara tepat.
4. Intelegensi kinestetik-badani, yaitu kemampuan menggunakan tubuh dan gerak
tubuh untuk berekspresi.
5. Intelegensi musikal, yaitu kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresika,
dan menikmati musik serta mampu memainkan alat music.
6. Intelegensi interpersonal, yaitu kemampuan untuk mengerti terhadap perasaan dan
watak rang lain.
3
7. Intelegensi intrapersonal, yaitu kemampuan untuk mengetahui diri sendiri.
8. Intelegensi lingkungan, yaitu kemampuan untuk mengetahui lingkungan sekitar
dengan baik.
9. Intelegensi eksistensial, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan eksistensi
manusia.
Sebagai tenaga pendidik, sudah seharusnya guru untuk mengetahui kondisi dan
potensi setiap peserta didiknya. Karena setiap peserta didik memiliki potensi yang
berbeda-beda, guru tidak bisa menyamaratakan cara mengajar dan menempatkan diri
terhadap semua peserta didik. Oleh karena itu, tenaga pendidik dapat melakukan usaha-
usaha berikut dalam membantu siswa sesuai dengan potensinya :
1. Guru harus berkenan untuk mengulang kembali materi yang tidak dipahami
siswa.
2. Memastikan semua siswa mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran.
3. Guru harus sabar membimbing siswanya yang lamban dalam menerima
materi.
4. Mengatur tempat duduk sehingga siswa tetap nyaman saat belajar.
5. Guru dapat membantu siswa dalam mengembangkan potensinya dan
mengatasi kekurangannya.
4
BAB III
PENUTUP
Intelegensi secara umum merupakan kemampuan didalam diri manusia.
Intelegensi juga bisa disebut dengan kecerdasan. Namun, intelegensi tidak bisa digunakan
sebagai tolak ukur keberhasilan seseorang. Karena keberhasilan tergantung pada usaha
yang dilakukan. Apabila kita bersungguh-sungguh dalam belajar dan mengasah
kemampuan maka akan mudah bagi kita untuk mencapai keberhasilan.
Oleh karena itu, jadikan tingkat intelegensi sebagai motivasi bukan sebagai tolak ukur
keberhasilan seseorang.
5
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://sumsel.kemenag.go.id
/files/sumsel/file/file/TULISAN/xoeb1336983752.pdf&ved=2ahUKEwjVrqCmnrnvAhX87nMB
HazJCusQFjADegQIGRAC&usg=AOvVaw0cdMi0aIRbdq-eJ3WwC8w7
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/www.angelgirl.com/apakah-
multiple-intelligence_54f6e837a33311ea608b4c61
https://tutorial.lif.co.id/39432/