Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Keterampilan Proses dan keterampilan karakter

Disusun Oleh

1. Maftuhatun Nimah (140301940 71)


2. Priyanto Budi L (14030194090)
3. Ayu Irsalina (14030194099)

Jurusan Kimia

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Surabaya

2015
i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2

KETERAMPILAN PROSES DAN PENDIDIKAN KARAKTER ........................ 3

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 14

A. Kesimpulan ............................................................................................. 14

B. Saran ....................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ilmu Pengetahuan Alam (sains) merupakan hasil kegiatan manusia
yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah. Produk
sains berupa pengetahuan tentang sains yang terdiri dari fakta, konsep,
prinsip, hukum, dan teori. Proses ilmiah merupakan serangkaian prosedur
empirik dan analitik. Prosedur empirik mencakup antara lain pengamatan
(observasi), klasifikasi, dan pengukuran. Prosedur analitik mencakup
penyusunan hipotesa, perancangan eksperimen, penarikan kesimpulan, dan
peramalan.pemahaman terhadap sains seyogyanya tidak hanya memandang
sains sebagai produk tetapi juga sebagai proses.

Pengembangan kemamapuan siswa dalam bidang sains merupakan


salah satu kunci keberhasilan penigkatan kemampuan sacara pendekatan
scientific. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum berbasis materi atau
siswa belajar sejumlah fakta ke pengembangan kurilulum berbasis
kompetensi. dimana ada keseimbangan peningkatan kemampuan konseptual
dan prosedural. Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman
secara langsung. Siswa perlu bantuan untuk mengembangkan sejumlah
keterampilan proses untuk menjelajahi alam sekitar dan memahaminya.

Pada prinsipnya, pelajaran sains di sekolah membekali siswa


kemampuan berbagai cara mengetahui dan cara mengerjakan sesuatu
yang dapat membantu siswa memahami alam sekitar secara mendalaminya.
Melalui keterampilan proses sains, diharapkan siswa dapat mengalami proses
sebagaimana yang dialami oleh para ilmuwan dalam usaha memecahkan
misteri-misteri yang ada di alam.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah,

penulis mengidentifikasikan permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:

a) Apa definisi dari keterampilan proses?


b) Apa alasan keterampilan proses diterapkan dalam pembelajaran?
c) Apa saja aspek-aspek keterampilan proses sains?
d) Bagaimana Langkah langkah pelaksanaan keterampilan proses?
e) Manfaat pembelajaran Inquri dalam keterampilan proses?

f) Kmponen keterampilan proses menurut Yeap tek KHong dan


Muhammad Nur?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penulis dapat


menentukan tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
a) Mengetahui definisi dari keterampilan proses dasar.
b) Mengetahui alasan keterampilan proses diterapkan dalam
pembelajaran?
c) Mengetahui aspek-aspek keterampilan proses sains?
d) Mengetahui Langkah langkah pelaksanaan keterampilan proses?
e) Mengetahui Manfaat pembelajaran Inquri dalam keterampilan proses?

f) Mengetahui Komponen keterampilan proses menurut Yeap tek KHong


dan Muhammad Nur?

2
PEMBAHASAN
KETERAMPILAN PROSES DAN PENDIDIKAN KARAKTER
a. Definisi keterampilan proses

Keterampilan Proses Sains adalah kemampuan anak untuk

menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan

menemukan ilmu pengetahuan.

Dalam kata lain, keterampilan proses ialah pendekatan

pembelajaran yang bertujuan mengembangkan sejumlah kemampuan fisik

dan mental sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lebih

tinggi pada diri siswaPendekatan keterampilan proses dapat diartikan

sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan- keterampilan

intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan- kemampuan

mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa.

keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan mental terkait

dengan kemampuan - kemampuan yang mendasar yang dimiliki, dikuasai

dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuwan

berhasil menemukan sesuatu yang baru.

pendekatan keterampilan proses bukanlah tindakan instruksional

yang berada di luar jangkauan kemampuan peserta didik. Pendekatan ini

justru bermaksud mengembangkan kemampuan - kemampuan yang

dimiliki peserta didik.

Keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan

kognitif/ intelektual, manual dan sosial. etrampilan proses sains

merupakan aspek-aspek kegiatan intelektual yang biasa dilakukan oleh

3
saintis dalam menyelesaikan masalah dan menentukan produk-produk

sains. Keterampilan Proses Sains merupakan pendekatan pembelajaran

yang berorientasi kepada proses Sains .

b. Alasan keterampilan proses diterapkan dalam proses pembelajaran

1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung

semakin cepat sehingga tidak mungkin lagi guru mengajarkan

semua konsep dan fakta pada anak,

2. Adanya Kecenderungan bahwa anak lebih memahami konsep-

konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh yang

konkret,

3. Penemuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

tidak bersifat mutlak 100 %, tapi bersifat relatif,

4. Dalam proses belajar mengajar, pengembangan konsep tidak

terlepas dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik.

c. Aspek aspek keterampilan proses

Menurut Gega keterampilan proses dibagi menjadi beberapa aspek yaitu :

1. Pengamatan

2. Pengkalsifikasian

3. Pengukuran

4. Pengidentifikasian

5. Pengendalian variabel

6. Perumusan hipotesa

7. Perancangan dan pelaksanaan eksperimen

4
8. Penyimpulan hasil eksperimen

9. Pengomunikasian hasil eksperimen.

d. Langkah langkah pelaksanaan keterampilan proses antara lain:

1. Mengamati, keterampilan mengumpulkan data atau informasi

melalui penerapan dengan indera.

2. Menggolongkan (mengklasifikasikan), yaitu keterampilan

menggolongkan benda, kenyataan, konsep, nilai atau kepentingan

tertentu. Untuk membuat penggolongan perlu ditinjau persamaan

atau perbedaan antara benda, kenyataan atau konsep sebagai dasar

penggolongan.

3. Menafsirkan (menginterpretasikan), yaitu keterampilan

menafsirkan sesuatu berupa benda, kenyataan, peristiwa konsep

dan informasi yang telah dikumpulkan melalui pengamatan,

perhitungan, penelitian atau eksperimen.

4. Meramalkan, yaitu mengantisipasi atau menyimpulkan suatu hal

yang akan terjadi pada waktu yang akan datang berdasarkan

perkiraan atas kecenderungan atau pola tertentu atau hubungan

antar data atau informasi. Misalnya berdasarkan pengalaman

tentang keadaan cuaca sebelumnya, apabila mendung pasti akan

terjadi hujan atau sebaliknya. Siswa dapat meramalkan keadaan

cuaca yang akan terjadi.

5. Menerapkan, yaitu menggunakan hasil belajar berupa informasi,

kesimpulan, konsep, hokum, teori dan keterampilan. Melalui

5
penerapan, hasil belajar dapat dimanfaatkan, diperkuat,

dikembangkan atau dihayati.

6. Merencanakan penelitian, yaitu keterampilan yang amat penting

karena menentukan berhasil-tidaknya penelitian. Pada tahap ini

ditentukan masalah atau objek yang akan diteliti, tujuan dan ruang

lingkup penelitian, sumber data atau informasi, cara analisis, alat

dan bahan atau sumber kepustakaan yang diperlukan.

e. Manfaat pembelajaran Inquri dalam keterampilan proses

Pembelajaran inquiri bermanfaat pada keterampilan proses ,

tujuannnya yaitu :

1. Mengembangkan dan keterampilan siswa dalam menyelesaikan

masalah.

2. Melatih siswa mengambil keputusan secara objektive dan mandiri.

3. Mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah.

4. Mengembangkan rasa ingin tahu terhadap objek khusus.

5. Mengembangkan kemampuan menginstivigasi

6. Mengembangkan kemampuan menjelaskan secara logis.

7. Mengmbangkan kemampuan siswa terhadap aspek kognitif dan

afektif.

8. Kemampuan memperoleh pengetahuan baru.

f. Komponen komponen Keterampilan proses menurut Yeap Tok Kheng.

No Construct (Skill) Criteria (performance indicator)

6
1. C1 Observing a. Identify the general
characteristic of a group of
a item
b. Identify characteristic and
quality of certain concept
c. Identify unique or different
characteristic
d. State the differences and
similarities
e. State the change occurred
Note:
Pupil may use appropriate tools to
assist in conducting this activity

2. C2 Classifying a. Identify the differences and


similarities
b. Classify according to
common characteristic
c. Use the other criteria to
group objects
d. Explain method of
classification used

3. C3 Measuring And Using a. Count and compare items


quantitatively, in different
Numbers groups
b. Use number to record the
phenomenon
c. Compare object using
number
d. Use the right apparatus
e. Record reading
f. Use standard unit (SI)

4. C4 Making Inferences a. Make various possible


interpretations from and

7
(Inferring) observation using past
experiences
b. Use information from an
observation to make an
initial conclusion
c. Use the inferences made as
a tool to determine the
following observation .
5. C5 Predicting a. Use the previous or present
data to predict a possible
occurrence
b. Use pattern as evidence in
making prediction
c. Determine the possible
outcome from any activity
d. Verify prediction based on
a set of dta of past
experience

6. C6 Communicating a. Identify the general


characteristic of a group of
items
b. Explain ideas
(orally/written)
c. Record information
d. Choose the suitable method
e. Prepare and plan required
materials to be used
Note:
Pupils may use reference
materials in conducting this
activity

7. C7 Using Space-Time a. State changes in parameter


(e.g. location, direction
Relationship shape, mass) with time
b. Arrange occurrence of
phenomenon
chronologically
c. Determine magnitudes of

8
changes based on rate of
changes
d. Explain the relationship
between the change in
parameters and time

8. C8 Interpreting Data a. Gather various data through


observation
b. Detect pattern from the
information gathered
c. State relationship
d. Make rational explanation
based on the data gathered

9. C9 Defining a. Define concepts by


describing what must be
Operationally done
b. Define concept by
describing what should be
observed

10. C10 Controlling a. Determine the relevant


variables in an investigation
Variables b. Determine the constant,
manipulated and
responding variables
c. Determine the appropriate
action on the manipulated
variable

11. C11 Making Hypothesis a. Identify a manipulated


variable and a responding
(Hypothesising) variable
b. Determine the relationship
between the two variables
based on the inferences
made

9
f. Keterampilan proses menurut Muhammad Nur

1. Pengidentifikasian variable, Variable adalah suatu besaran yang dapat

bervariasi atau berubah pada situasi tertentu. Dalam mengidentifikasi

atau menuliskan variable harus disebutkan atau dituliskan bagaimana

tiap variable akan diukur.

2. Perumusan definisi opersional yaitu mendefinisikan suatu obyek

dengan menunjukkn bagaimana obyek berfungsi, bekerja, dan

berperilaku. Definisi operasional varibel adalah menetapkan bgaiman

Anda mengukur variable itu dengan kata lain menyatakan tindakan apa

yang dilakukan dan pengamatan apa yang akan dicatat.

3. Perumusan suatu .

4. Hipotesis adalah suatu prediksi berdasarkan pengamatan berdasarkan

pengamatan dapat diuji. Terdapat dua macam hipotesis yaitu hipotesis

induktif dan hipotesis deduktif.

5. Perancangan suatu eksperimen untuk menguji suatu hipotesis. Perlu

adanya perencanaan suatu prosedur untuk menguji hipotesis yang

dirumuskan.

6. Penilaian dan pengontrolan variable. Dalam setiap eksperimen penting

untuk menjaga segala sesuatu sama kecuali variable yang akan diuji.

Satu faktor yang diubah disebut variable bebas. Faktor yang berubah

yang merupakan hasil dari variable beba disebut variable tak bebas.

7. Penafsiran data.

10
c. Pendidikan Karakter

Pengembangan atau pembentukan karakter diyakini perlu dan

penting untuk dilakukan oleh sekolah dan stakeholders-nya untuk

menjadi pijakan dalam penyelenggaraan pendidikan karakter di

sekolah. Tujuan pendidikan karakter pada dasarnya adalah mendorong

lahirnya anak-anak yang baik (insan kamil). Tumbuh dan

berkembangnya karakter yang baik akan mendorong peserta didik

tumbuh dengan kapasitas dan komitmennya untuk melakukan berbagai

hal yang terbaik dan melakukan segalanya dengan benar dan memiliki

tujuan hidup.

Karakter dikembangkan melalui tahap pengetahuan (knowing),

pelaksanaan (acting), dan kebiasaan (habit). Karakter tidak terbatas

pada pengetahuan saja. Seseorang yang memiliki pengetahuan

kebaikan belum tentu mampu bertindak sesuai dengan

pengetahuannya, jika tidak terlatih (menjadi kebiasaan) untuk

melakukan kebaikan tersebut. Karakter juga menjangkau wilayah

emosi dan kebiasaan diri.

Komponen komponen karakter

komponen karakter yang baik (components of good character)

yaitu

moral knowing (pengetahuan tentang moral),

11
moral feeling (penguatan emosi) tentang moral, dan

moral action atau perbuatan bermoral.

1. Dimensi-dimensi yang termasuk dalam moral knowing yang akan mengisi

ranah kognitif adalah kesadaran moral (moral awareness), pengetahuan

tentang nilai-nilai moral (knowing moralvalues), penentuan sudut pandang

(perspective taking), logika moral (moral reasoning), keberanian

mengambil sikap (decision making), dan pengenalan diri (self knowledge).

2. Moral feeling merupakan penguatan aspek emosi peserta didik untuk

menjadi manusia berkarakter. Penguatan ini berkaitan dengan bentuk-

bentuk sikap yang harus dirasakan oleh peserta didik, yaitu kesadaran akan

jati diri (conscience), percaya diri (self esteem), kepekaan terhadap derita

orang lain (emphaty), cinta kebenaran (loving the good), pengendalian diri

(self control), kerendahan hati (humility).

3. Moral action merupakan perbuatan atau tindakan moral yang merupakan

hasil (outcome) dari dua komponen karakter lainnya. Untuk memahami

apa yang mendorong seseorang dalam perbuatan yang baik (act morally)

maka harus dilihat tiga aspek lain dari karakter yaitu kompetensi

(competence), keinginan (will), dan kebiasaan (habit).

12
Pendidikan karakter yang baik dengan demikian harus melibatkan bukan

saja aspek knowing the good (moral knowing), tetapi juga desiring the good

atau loving the good (moral feeling), dan acting the good (moral

action). Tanpa itu semua manusia akan sama seperti robot yang terindoktrinasi

oleh sesuatu paham.

Dengan demikian jelas bahwa karakter dikembangkan melalui tiga langkah,

yakni mengembangkan moral knowing, kemudian moral feeling, dan moral

action. Dengan kata lain, makin lengkap komponen moral dimiliki manusia, maka

akan makin membentuk karakter yang baik atau unggul/tangguh.

13
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau aturan

pengembangan keterampilan- keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang

bersumber dari kemampuan- kemampuan mendasar yang prinsipnya telah ada

dalam diri siswa.

Keterampilan proses dasar, meliputi keterampilan mengobservasi,

mengklasifikasi, mengukur, mengkomunikasikan, menginferensi, memprediksi,

mengenal hubungan ruang dan waktu, serta mengenal hubungan- hubungan

angka.

Pengembangan karakter dalam suatu sistem pendidikan adalah keterkaitan

antara komponen-komponen karakter yang mengandung nilai-nilai perilaku, yang

dapat dilakukan atau bertindak secara bertahap dan saling berhubungan antara

pengetahuan nilai-nilai perilaku dengan sikap atau emosi yang kuat untuk

melaksanakannya, baik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan,

bangsa dan negara serta dunia internasional Oleh karena itu dalam pendidikan

karakter diperlukan juga aspek perasaan (domain affection atau emosi).

Komponen ini dalam pendidikan karakter disebut dengan desiring the good atau

keinginan untuk berbuat kebaikan.

14
B. Saran

Untuk mengoptimilisasikan proses pembelajaran bidang studi Ilmu

Pengetahuan Alam membutuhkan alat peraga atau media pembelajaran yang

bersifat modern, seperti audio visual dan alat peraga atau media pembelajaran

tersebut terkesan mahal, sehingga semua sekolah dasar tidak mampu memilikinya

yang dampaknya akan menghambat daripada proses pembelajaran.

15
DAFTAR PUSTAKA

Karli, H. d. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi: Model- model

Pembelajaran. Jakarta: BINA MEDIA INFORMASI.

Khong, Yeap thek. 2008. science skill process from 1. Malaysia : Longman.

Moedjiono dan Dimyati, M. (1992). keterampilan proses dalam pemebelajaran

Jakarta: DEPDIKBUD.

Sumantri, M. d. (1998).keterampilan proses. Jakarta: DEPDIKBUD.

http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-karakter/ diakses tanggal

7 desember 2015.

16

Anda mungkin juga menyukai