Anda di halaman 1dari 16

EVALUASI KETERAMPILAN PROSES SAINS

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pengajaran Fisika
Dosen Pengampu : Dr. Azhar, S.Pd., MT

Oleh
Syah Putri Ramadani
NIM. 2210246951

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PASCASARJANA UNIVERSITAS RIAU
2022
BAB I
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Keterampilan Proses Sains

Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan

secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitas

(Hadiana, 2011). Sedangkan proses dapat didefinisikan sebagai perangkat keterampilan

kompleks yang digunakan ilmuan dalam melakukan penelitian ilmiah. Proses juga dapat

diuraikan menjadi komponen-komponen yang harus dikuasai seseorang bila akan

melakukan penelitian (Setyandari, 2015). Keterampilan proses sains merupakan

keterampilan yang melibatkan segenap kemampuan siswa dalam memperoleh

pengetahuan berdasarkan fenomena. Kemampuan siswa yang dimaksud ialah

keterampilan mengamati, mengelompokkan, menafsirkan, memprediksi, mengajukan

pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan, menerapkan konsep, berkomunikasi

dan melaksanakan percobaan (Wahyudi, 2015). Keterampilan proses merupakan hasil

belajar yang dicapai seseorang dalam wujud kemampuan untuk melakukan kerja ilmiah

atau penelitian ilmiah, mengkomunikasikan hasil penelitian ilmiah dan bersikap ilmiah.

Menurut Rustaman (2005), keterampilan proses sains merupakan keterampilan

yang melibatkan keterampilan kognitif atau intelektual, manual dan sosial. Keterampilan

kognitif terlibat karena dengan melakukan keterampilan proses sains, siswa menggunakan

pikirannya. Keterampilan manual terlibat karena dalam keterampilan proses sains

melibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran dan penyusunan atau perakitan alat

dan bahan. Dan keterampilan sosial dimaksudkan kegiatan pembelajaran dengan

keterampilan proses sains. Keterampilan proses sains dapat juga diartikan sebagai

kemampuan atau kecakapan untuk melaksanakan suatu tindakan dalam belajar sains

sehingga menghasilkan konsep, teori, prinsip, maupun hukum atau bukti. Mengajarkan
keterampilan proses sains pada siswa berarti memberikan kesempatan kepada mereka

untuk melakukan sesuatu bukan hanya membicarakan sesuatu tentang sains (Widayanto,

2009). Sejalan dengan itu Nurhasanah (2014), mengatakan bahwa sesuai dengan

karakteristiknya sains yang berhubungan dengan mencari ilmu tentang alam secara

sistematis, bukan hanya fakta, konsep dan prinsip saja namun menekankan pada

penemuan.

Menurut Gagne dalam Hamalik (2014), keterampilan proses dalam bidang ilmu

pengetahuan alam (sains): pengetahuan dan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dapat

diperoleh siswa bila dia memiliki kemampuan-kemampuan dasar tertentu, yaitu

keterampilan proses sains yang dibutuhkan untuk menggunakan sains. Keterampilan-

keterampilan dalam bidang sains itu meliputi: mengamati, mengelompokkan,

berkomunikasi, mengukur, mengenal dan menggunakan hubungan ruang dan waktu,

menarik kesimpulan, menyusun definisi operasional, menentukan hipotesis,

mengendalikan variabel, menafsirkan data, dan bereksperimen.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains

adalah keterampilan-keterampilan memproses perolehan, sehingga siswa akan mampu

menemukan dan mengembangkan konsep, teori, prinsip hukum maupun fakta.

Keterampilan proses juga melibatkan siswa untuk mencapai pemahaman konsep dengan

terjun langsung dalam suatu percobaan yang berkaitan dengan pemahaman konsep,

seperti kemampuan siswa yang dimaksud meliputi menentukan hipotesis,

memprediksikan, mengiterpretasikan, menyimpulkan dan mengkomunikasikan.

B. Tujuan Keterampilan Proses Sains

Adapun menurut Nurhasanah (2015), tujuan dari keterampilan proses sains itu
sendiri ialah:

3
1. Meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik, karena dengan
melatih keterampilan proses sains peserta didik dipacu untuk berpartisipasi
secara aktif dan efisien dalam belajar,
2. Menuntaskan hasil belajar peserta didik secara serentak, baik keterampilan
produk, proses, maupun keterampilan kinerja,
3. Menentukan dan membangun sendiri konsepsi serta dapat mendefinisikan
secara benar untuk mencegah terjadinya miskonsepsi,
4. Untuk memperdalam konsep pengertian, dan fakta yang dipelajarinya karena
dengan melatih keterampilan proses, peserta didik sendiri yang berusaha
mencari dan menemukan konsep tersebut,
5. Mengembangkan pengetahuan teori dan konsep dengan kenyataan dalam
kehidupan masyarakat.

C. Komponen Keterampilan Proses Sains

Komponen keterampilan proses sains terdiri atas sejumlah keteramppilan yang

satu sama lain tidak dapat dipisahkan, namun ada penekanan khusus dalam masing-

masing keterampilan proses tersebut. Ningsih (2011) menyebutkan bahwa keterampilan

proses sains dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu the basic (simpler) process skills

dan integrated (more complex) process skills.

The basic process skills, terdiri dari:


1) observing,
2) inferring,
3) measuring,
4) communicating,
5) classifying,
6) predicting.

Sedangkan yang termasuk dalam integrated process skills adalah:


1) controlling variable,
2) defining operationally,
3) formulating hypotheses,
4) interpreting data,
5) experimenting dan
6) formulating models.

4
Semua keterampilan proses tersebut, baik keterampilan proses dasar (basic)

maupun keterampilan proses terintegrasi (integrated) sangat penting dimiliki dan

dilatihkan pada siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Jack (2013), bahwa faktor

yang mempengaruhi rendahnya keterampilan proses sains adalah:

a. Minimnya prasarana laboratorium

b. Buku satu-satunya pedoman dalam pembelajaran

c. Administrasi sekolah belum menginisiasi pembelajaran kontekstual dan

hanya menekankan penguasaan tekstual.

d. Kegiatan pembelajaran yang belum mengeksplorasi keterampilan

proses sains.

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi

rendahnya keterampilan proses sains terjadi karena kurangnya optimalisasi sarana

prasarana pembelajaran dan keterlibatan peran siswa.

D. Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya

Ada lima jenis keterampilan dasar yang dapat dijadikan sebagai indikator

kemampuan proses sains siswa yang meliputi keterampilan menggunakan alat dan bahan,

keterampilan mengobservasi, keterampilan mengklasifikasikan, keterampilan

mendeskripsikan, dan keterampilan berkomunikasi. Untuk mengukur kemampuan proses

sains siswa, penilaian dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa selama melakukan

kegiatan proses sains dengan mengacu pada indikator-indikator keterampilan proses

tersebut (Muhammmad, 2014). Menurut Rustaman, dkk (2007). Keterampilan proses

terdiri atas sejumlah keterampilan yang satu sama lain sebenarnya tak dapat dipisahkan,

namun ada penekanan khusus dalam masing-masing keterampilan proses tersebut. Aspek

dari keterampilan proses sains terdiri atas mengamati, menggolongkan/mengklasifikasi

mengukur, mengkomunikasikan, menginterpretasi data, memprediksi, menggunakan alat,

5
melakukan percobaan, dan menyimpulkan (Widodo, 2010). Adapun keterampilan proses

sains dan indikator menurut Rustaman (2005) dijabarkan dalam tabel di bawah ini:

Tabel Jenis Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya


No. KPS Indikator
1. Mengamati atau a. Menggunakan sebanyak mungkin indra
observasi b. Mengumpulkan atau menggunakan fakta yang relevan.
2. Mengelompokkan a. Mencatat pengamatan secara terpisah
atau b. Mencari perbedaan dan persamaan
klasifikasi c. Mengontraskan ciri-ciri
d. Mencari dasar pengelompokan
e. Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
3. Menafsirkan atau a. Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
interpretasi b. Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan
c. Menyimpulkan
4. Meramalkan atau a. menggunakan pola-pola hasil pengamatan
prediksi b. mengemukakan apa yang terjadi pada keadaan yang belum
diamati
5. Mengajukan a. bertanya apa, bagaimana, dan mengapa
pertanyaan b. bertanya untuk meminta penjelasan
c. mengajukan pertanyaan uang berlatarbelakang hipotesis
6. Berhipotesis a. mengetahui lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari
suatu kejadian
b. menyadari bahwa suatu penjelasan perlu
diuji kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih
banyak atau melakukan cara pemecahan masalah.
7. Merencanakan a. menentukan alat atau bahan atau sumber yang akan
percobaan atau digunakan
penelitian b. menentukan variabel atau faktor penentu
c. menentukan apa yang akan diukur, diamati atau dicatat.
d. Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah
kerja.

8. Menggunakan a. Memakai alat atau bahan


alat atau bahan b. Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat dan bahan
c. Mengetahui bagaimana menggunakan alat dan bahan.

9. Menerapkan a. Menggunakan konsep yang sudah dipelajari dalam situasi


konsep baru
b. Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk
menjelaskan apa yang sedang terjadi.

6
10. Berkomunikasi a.Memberikan atau menggambarkan data empiris hasil
percobaan atau pengamatan dengan grafik atau tabel atau
diagram
b. Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis
c. Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian
d. Membaca grafik atau tabel atau diagram
e. Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau
peristiwa.
11 Melaksanakan percobaan atau bereksperimen.

7
BAB II
KISI KISI SOAL
Kompetensi Dasar
3.3 :Menganalisis medan magnetik, induksi magnetik, dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologi
4.3:Melakukan percobaan tentang induksi magnetik dan gaya magnetikdisekitar kawat berarus listrik berikut presentasi hasilnya
No Indikator Sub Indikator Keterampilan Soal Jawaban
Keterampilan Proses Proses
1. Mengamati Mengamati susunan kawat yang Perhatikan susunan kawat yang dialiri arus Jawaban : B. 1 dan 3
memiliki medan magnet yang seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.
sama besar

Jika arus yang dialirkan sama kuat maka


pasangan kawat yang mempunyai medan
magnet di titik pusat lingkaran yang sama besar
tetapi berlawanan arah adalah...
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 4
E. 2 dan 3
2. Merumuskan Menentukan hubungan medan Perhatikan pernyataan dibawah ini! Jawaban : B. 1 dan 3
hipotesis magnet dalam suatu penghantar 1. Berbanding lurus dengan kuat arus listrik
2. Berbanding terbaik dengan panjang kawat
penghantar
3. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
suatu titik dari kawat penghantar tersebut
4. Arah induksi magnet tersebut sejajar dengan
bidang yang dilalui arus listrik
Pernyataan yang benar tentang kuat medan
magnet yang berada disekitar arus listrik
ditunjukkan oleh nomor ...
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3

9
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
3. Merencanakan Menyelidiki hubungan antara Untuk menyelidiki hubungan hubungan antara Jawaban : E. Medan
penelitian/ percobaan besarnya medan magnet, kuat besarnya gaya lorentz, medan magnet dan kuat magnet, kuat arus dan
arus dan sudut antara medan arus dengan induksi medan magnetnya, maka sudut antara medan
magnet serta kuat arus serta dibutuhkan percobaan dengan variasinya magnet serta kuat arus
panjang kawat penghantar sebagai berikut! serta panjang kawat
dengan gaya Lorentz yang Manakah yang variasi percobaan yang tidak penghantar tidak
ditimbulkan menunjukkan hubungan 𝐹, 𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝐼 dibawah berrpengaruh
ini? terhadap gaya Lorentz
A. Medan magnetnya dan sudutnya tetap, yang dihasilkan.
tetapi kuat arus yang dialirkan berbeda
B. Kuat arus yang dialirkan tetap dan medan
magnetnya dan gaya Lorentznya berbeda
C. Medan magnet dan gaya lorentznya tetap,
tetapi kuat arusnya berbeda
D. Medan magnet, panjang kawat dan gaya
Lorentznya berbeda
Medan magnet, kuat arus dan sudut antara
medan magnet serta kuat arus serta panjang
kawat penghantar tidak berrpengaruh terhadap
gaya Lorentz yang dihasilkan.

10
4. Melakukan penelitian/ Menyelidiki cara-cara yang Untuk cara-cara yang dapat dilakukan untuk aawaban : A. Gaya
percobaan dapat dilakukan untuk mengetahui posisi/ letaknya kutub utara dan magnet sebanding
mengetahui posisi/ letaknya kutub selatan yang terbentuk pada kumparan denganmedan magnet
kutub utara dan kutub selatan berarus listrik, maka perlu dilakukan dan kuat arus
percobaan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Perhatikan arah listrik yang mengalir pada
kumparan.
2. Ujung kumparan yang pertama kali
mendapat arus listrik dijadikan sebagai
pedoman untuk menentukan letak
kutubkutub magnet.
3. Kemudian, genggam ujung kumparan
yang pertama kali teraliri arus listrik
dengan posisi jari tangan kanan sesuai
dengan letak kawan pada inti besi.
4. Apabila kawat itu berada di depan inti besi,
letakkan telapak tangan menghadap ke
depan, kemudian genggam kumparan yang
berinti besi.
5. Letak kutub utara magnet ditunjukkan oleh
arah ibu jari, sedangkan arah sebaliknya
menunjukkan kutub selatan.
6. Jika kawat penghantar yang pertama kali
teraliri arus listrik berada di belakang inti
besi, maka hadapkan telapak tangan ke
belakang, kemudian genggam kumparan
kawat itu.

11
Dari langkah percobaan diatas, maka hubungan
antara medan magnet dengan besaran-besaran
yang didapatkan adalah...
A. Gaya magnet sebanding dengan medan
magnet dan kuat arus.
B. Gaya magnet sebanding dengan medan
magnet dan berbanding terbalik dengan kuat
arus.
C. Gaya magnet berbanding dengan kuat arus
dan berbanding terbalik dengan medan
magnet.
D. Gaya magnet berbanding terbalik dengan
medan magnet dan kuat arus
E. Gaya magnet sebanding dengan medan
magnet dan arah arus
5. Mengeinterpretasi/ Menentukan besar kuat arus Perhatikan gambar dibawah ini! Jawaban : D. 1.5 A
menafsirkan data pada kawat berlawanan arah
dengan arus pada
kawat M.

Dua kawat sejajar L dan M terpisah sejauh 2


cm satu sama lain. Pada kawat M dialiri arus
sebesar 4A dan kedua kawat mengalami tolak
menolak per satuan panjang yang sebesar 6 ×

12
10−5𝑁 𝑚. Besar dan arah kuat arus pada kawat
L adalah... (𝜇0 = 4𝜋 × 10−7𝑊𝑏 𝑎𝑚)
A. 1.2 A searah dengan arus pada kawat M
B. 1.2 A berlawanan arah dengan arus pada
kawat M
C. 1.5 A searah dengan arus pada kawan M
D. 1.5 A berlawanan arah dengan arus pada
kawat M
E. 2.4 A searah dengan arus pada kawat M

6. Meramal/ Menentukan faktor-faktor apa Perhatikan gambar dibawah ini! Jawaban : D. Jumlah
memprediksi saja yang dapat mempengaruhi lilitan, kuat arus dan
besarnya medan magnet sebuah panjang kawat.
kawat penghantar yang
diinterpretasikan dalam bentuk
gambar

Berdasarkan gambar diatas maka faktor-faktor


yang dapat mempengaruhi besarnya medan
magnet adalah...
A. Jumlah lilitan, kedudukan dan kuat arus
B. Jumlah lilitan, tegangan listrik dan panjang
kawat
C. Kuat arus, kedudukan dan panjang kawat
D. Jumlah lilitan, kuat arus dan panjang kawat
E. Kedudukan, kuat arus dan gerakan

13
7. Menerapkan konsep Menentukan besarnya medan Perhatikan gambar dibawah ini! Jawaban : A. 1 meter
magnet pada masing-masing
kawat yang terpisah sejauh 𝑎

Kawat A dan B terpisah sejauh 1 m dan dialiri


arus listrik berturut-turut 1 A dan 2 A dengan
arah seperti ditunjukkan gambar di atas.
Berapakah letak titik C dimana kuat medan
magnetnya adalah NOL?
A. 1meter
B. 2 meter
C. 3 meter
D. 4meter
E. 5 meter
8. Berkomunikasi Menentukan besar dan arah Perhatikan gambar dibawah ini! Jawaban= C. 𝐵𝑐 = 10-7
medan magnet pada suatu √𝟏𝟗 𝑻esla
bidang

14
Kawat A dan B dialiri arus listrik I1 dan I2
masing-masing sebesar 2 A dan 3 A dengan
arah keluar bidang baca. Berapakah besar dan
arah kuat medan magnet di titik C yang
membentuk segitiga sama sisi dengan titik A
dan B?
A. 𝐵𝑐 = 107 Tesla
B. 𝐵𝑐 = 10-19 √7 𝑇esla
C. 𝐵𝑐 = 10-7 √19 𝑇esla
D. 𝐵𝑐 = 10 √7 𝑇esla
E. 𝐵𝑐 = 107 √19 𝑇esla

15
DAFTAR PUSTAKA
Hadiana, L.R. 2011. Pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses Sains Terhadap Hasil
Belajar Biologi Siswa. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Negeri Syarif Hidayatullah. http://repository.uinjkt.ac.id. Diakses pada
tanggal 10 Desember 2022
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Rustaman, N.Y., Soendjojo, D., Suroso, A. Y., Yusnani, A., Ruchji, S., Diana R., &
Mimin, N.K. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi.
Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu pengetahuan Alam. Universitas
Pendidikan Indonesia
Septyenthi, S., Aprizal, L., & Upik, Y. 2014. Pengembangan Modul Pembelajaran IPA
Berbasis Entrepreneurship di SMK Negeri 2 Kota Jambi 3 (2). http://online-
journal.unja.ac.id. Diakses pada tanggal 10 Desember 2022
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media

Anda mungkin juga menyukai