Oleh:
A1G1 20 038
JURUSAN PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KETERAMPILAN PROSES SAINS
b. Mengklasifikasikan
Mengklasifikasikan merupakan keterampilan proses untuk memilah
berbagai objek peristiwa berdasarkan sifat-sifat khususnya, sehingga didapatkan
golongan/kelompok sejenis dari objek peristiwa yang dimaksud.
c. Mengkomunikasikan
Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain merupakan dasar untuk
segala yang kita kerjakan. Mengkomunikasikan dapat diartikan sebagai
menyampaikan dan memperoleh fakta, konsep dan prinsip ilmu pengetahuan
dalam bentuk suara, visual atau suara visual. Grafik, peta, bagan, lambang,
diagram, persamaan matematik, serta kata-kata yang dituliskan atau diucapkan
merupakan cara-cara komunikasi yang seringkali digunakan dalam ilmu
pengetahuan.
d. Mengukur
Mengukur dapat diartikan sebagai membandingkan yang diukur dengan
satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Keterampilan mengukur
merupakan hal terpenting dalam observasi kuantitatif, mengklasifikasikan, serta
mengkomunikasikan secara tepat dan efektif kepada orang lain.
e. Memprediksi
Prediksi merupakan suatu ramalan dari apa yang kemudian hari mungkin
dapat diamati. Memprediksi dapat diartikan sebagai mengantisipasi atau membuat
ramalan tentang segala hal yang akan terjadi pada waktu mendatang, berdasarkan
perkiraan pada pola atau kecenderungan tertentu, atau hubungan antara fakta,
konsep dan prinsip ilmu pengetahuan.
10 | K e t e r a m p i l a n P r o s e s S a i n s
Menurut Nuryani Y. Rustaman dalam Astri Kurniawati (2015:22-23)
indikator-indikator dalam keterampilan proses sains disajikan dalam Tabel 2.
Keterampilan Indikator
Proses Sains
Mengamati Menggunakan sebanyak mungkin indera
(observasi) Mengumpulkan dan menggunakan fakta yang
relevan
Mengelompokkan Mencatat setiap peengamatan secara terpisah
(klasifikasi) Mencari perbedaan, persamaan
Mengontraskan ciri-ciri
Membandingkan
Mencaridasar pengelompokkan/penggolongan
Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
Menafsirkan Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
(interpretasi) Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan
Menyimpulkan
Meramalka(prediksi) Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada
keadaan yang belum diamati
Mengajukan Bertanya apa, bagaimana dan mengapa
pertanyaan Bertanya untuk meminta penjelasan
Mengajukan pertanyaan yang berlatarbelakang
hipotesis
Berhipotesis Mengetahui bahwa ada lebih dari satu
kemungkinan penjelasan dari satu kejadian
Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji
kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih
banyak atau melakukan cara pemecahan masalah
Merencanakan Menentukan alat, bahan dan sumber yang akan
percobaan digunakan
Menentukan variabel/faktor penentu
Menentukan apa yang akan diukur, diamati dan
dicatat
Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa
langkah kerja
Menggunakan Memakai alat/bahan
alat/bahan Mengetahui alasan mengapa menggunakan
alat/bahan
Mengetahui bagaimana menggunkan alat/bahan
Menerapkan konsep Menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam
situasi baru
Menggunakan konsep pada pengalaman baru
untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi
Berkomunikasi Mengubah bentuk penyajian
11 | K e t e r a m p i l a n P r o s e s S a i n s
Memeriksa/menggambarkan data empiris hasil
percobaan atau pengamatan dengan grafik, tabel
atau diagram
Menyusun dan meyampaikan laporan secara
sistematis
Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian
Membaca grafik, tabel atau diagram
Mendiskusikan hasil kegiatan, suatu masalah
12 | K e t e r a m p i l a n P r o s e s S a i n s
untuk melakukan penelitian yang paling sederhana. Anak-anak perlu menentukan
alat dan bahan yang akan digunakan, objek yang akan diteliti, faktor atau variabel
yang perlu diperhatikan, kriteria keberhasilan, Langkah kerja, serta mencatat dan
mengolah data untu menarik kesimpulan.
Pada keterampilan mengendalikan variabel, guru dapat melatih siswa
untuk mengontrol dan memperlakukan variabel. Variabel merupakan faktor yang
berpengaruh. Keterampilan interpretasi data merupakan kegiatan menafsirkan
data. Data yang dikumpulkan melalui observasi, penghitunga, pengukuran,
eksperimen atau penelitian sederhanadapat disajikan dalam berbagai bentuk
seperti tabel, grafik, histogram atau diagram. Keterampilan menginferensi
merupakan keterampilan membuat kesimpulan sementara berdasarkan informasi
yang dimiliki sampai suatu waktu tertentu, dan bukan merupakan kesimpulan
akhir.
Keterampilan meramalkan atau memprediksi merupakan kemampuan
untuk membuat prediksi berdasarkan hasil observasi, pengukuran atau penelitian
yang memperlihatkan gejala tertentu. Guru dapat melatih anak-anak dalam
membuat peramalan kejadian-kejadian yang akan dating beradasrkan
pengetahuan, pengalaman, atau data yang dikumpulkan. Keterampilan
penerapan atau aplikasi dapat dilakukan seorang guru untuk menerapkan konsep
sains yang telah dikuasai untuk memecahkan masalah tertentu. Keterampilan
mengomunikasikan merupakan keterampilan untuk menyampaikan hasil
penemuannya kepada orang lain, dalam bentuk laporan penelitian, membuat paper
atau menyusun karangan.
13 | K e t e r a m p i l a n P r o s e s S a i n s
American Association for the Advancement of Science mengklasifikasikan
keterampilan proses menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses
terpadu. Keterampilan proses dasar mencakup pengamatan, pengukuran,
menyimpulkan, meramalkan, menggolongkan dan mengkomunikasikan,
sedangkan keterampilan proses terpadu mencakup pengontrolan variabel,
interpretasi data, perumusan hipotesa, pendefinisian variabel secara operasional
dan merancang eksperimen. Keterampilan proses dasar merupakan suatu fondasi
untuk melatih keterampilan proses terpadu yang lebih kompleks. Seluruh
keterampilan proses ini diperlukan pada saat berupaya untuk mencatatkan
masalah ilmiah. Keterampilan proses terpadu khususnya diperlukan saat
melakukan eksperimen untuk memecahkan masalah.
14 | K e t e r a m p i l a n P r o s e s S a i n s
mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Dengan demikian, keterampilan
keterampilan itu menjadi roda penggerak penemuan dan pengembangan fakta dan
konsep, serta penumbuhan dan pengembangan sikap dan nilai.
15 | K e t e r a m p i l a n P r o s e s S a i n s
demonstrasi dapat dikembangkan keterampilan proses tertentu (Observasi,
Interpretasi, komunikasi, dan aplikasi konsep).
16 | K e t e r a m p i l a n P r o s e s S a i n s
Menurut Agus Sugianto dalam Winda Syafitri (2010:20-21) pendekatan
keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada
proses belajar, aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam memperoleh
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Jadi, keterampilan proses adalah suatu pendekatan dalam
pembelajaran, dimana siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan suatu
interaksi dengan objek konkret sampai pada konsep.
17 | K e t e r a m p i l a n P r o s e s S a i n s
untuk menemukan dan mengemukakan sendiri fakta, konsep, nilai serta sikap
dalam diri siswa sendiri. Hal yang perlu ditekankan bahwa pendekatan
keterampilan proses yang digunakan adalah pendekatan keterampilan proses pada
proses IPA atau keterampilan Proses Sains (KPS), yaitu pengembangan dari
pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran sains.
4. Sumber Kutipan
Desstya, A., 2015. Keterampilan Proses Sainsa dan Pembelajaran IPA di Sekolah
Dasar (Telaah Buku Siswa Kelas IV SD Tema 2 Karya Sumini). PGSD
FKIP Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Guswita, S., 2018. Analisis Keterampilan Proses Sains Dan Sikap Ilmiah Bagi
Siswa Kelas Xi Pada Mata Pelajaran Biologi Di Sma Al-Azhar 3 Bandar
Lampung. Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.
Kuniawati, A., 2015. Analisis Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Kelas Xi
Semester Ii Man Tempel Tahun Ajaran 2012/2013 Pada Pembelajaran
Kimia Dengan Model Learning Cycle 5E. Jurusan Pendidikan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Yogyakarta.
Syafitri, W., 2010. Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui
Pendekatan Inkuiri Pada Konsep Sistem Koloid. Program Studi Pendidikan
Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Visilia, V., 2015. Analisis Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa Pada Materi
Laju Reaksi dengan Model Problem Based Learning (PBL). Program Studi
18 | K e t e r a m p i l a n P r o s e s S a i n s
Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta.
Zaki, K.V., 2013. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan Keterampilan
Sosial Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Divisions Berbasis Eksperimen. Jurusan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Semarang.
19 | K e t e r a m p i l a n P r o s e s S a i n s