Disajikan oleh:
Dra. Mislinatul Sakdiyah, M.Pd.
Widyaiswara LPMP Jawa Timur
Email: lina_rommel@yahoo.com
HP/WA: 08123383556
Latar Belakang STEM
• Kata STEM digunakan sebagai
slogan reformasi pendidikan di SCIENCE
AS Abad ke-21 untuk
menghasilkan SDM (STEM-
workforce) berkualitas bagi
peningkatan daya saing bangsa. TECHNOLOGY
STEM
MATHEMATICS
ENGINEERING
STEM EDUCATION & 21st CENTURY SKILLS
PEMBELAJARAN ABAD KE-21: TANTANGAN
BARU BAGI PRAKSIS PENDIDIKAN
• Pembelajaran Abad ke-21 perlu memotivasi dan
menginspirasi peserta didik untuk memasuki
profesi science dan engineering (bidang profesi
yang secara langsung menopang pertumbuhan
ekonomi).
• Pembelajaran Abad ke-21 perlu lebih
berkontribusi pada pengembangan kemampuan
kerja sama, memecahkan masalah, kreativitas,
dan inovatif yang berpotensi menopang
ekonomi.
Mengapa STEM itu penting?
Transformasi proses Tantangan teknologi
pendidikan Campos et. All, 2000
Campos et. All, 2000
Mengapa
Peningkatan kemahiran Kunci dalam kemajuan
pemahaman saintifik STEM dan inovasi
Bao et. All, 2009. penting? Watt et. All, 2007
S
Sains
01 Kajian tentang fenomena
alam yang melibatkan
Teknologi
T
observasi dan pengukuran
Inovasi-inovasi untuk
memodifikasi alam agar 02
memenuhi kebutuhan dan
keinginan manusia
Enjinering (engineering)
E
Pengetahuan dan keterampilan
03 untuk mendesain dan
mengkonstruksi mesin,
peralatan, sistem, material,
M
Matematika dan proses yang bermanfaat
Ilmu tentang pola-pola dan bagi manusia secara ekonomis
hubungan-hubungan, dan 04 dan ramah lingkungan.
menyediakan bahasa bagi
teknologi, sains, dan enjiniring
• STEM adalah pendekatan dalam pendidikan di mana
Sains, Teknologi, Teknik, Matematika terintegrasi
dengan proses pendidikan berfokus pada
pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari
serta dalam kehidupan profesional
• STEM menunjukkan kepada siswa bagaimana konsep,
prinsip, teknik sains, teknologi, teknik dan
matematika (STEM) digunakan secara terintegrasi
untuk mengembangkan produk, proses, dan sistem
yang bermanfaat bagi kehidupan manusia
Karakteristik STEM
secara umum…
• Integrasi Sains, Teknologi, Enjiniring,
dan Matematika dalam satu
pengalaman belajar
• Pembelajaran bebasis Proyek
• Kontekstual dengan kehidupan nyata
(Real World Application)
• Menyiapkan siswa untuk menjadi SDM
yang mampu integratif
• Mengembangan softskill dan
keterampilan teknis
Tujuan Pendidikan STEM menurut Bybee (2013)
Peserta didik yang melek STEM, diharapkan :
• Mempunyai Pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk
mengidentifikasi pertanyaan dan masalah dalam
kehidupannya, menjelaskan fenomena alam, mendesain
serta menarik kesimpulan berdasar bukti mengenai isu
terkait STEM.
• Memahami karakteristik fitur-fitur disiplin STEM sebagai
bentuk pengetahuan, penyelidikan serta desain yang di
gagas manusia.
• Kesadaran bagaimana disiplin-disiplin STEM membentuk
lingkungan material, intelektual dan kultural.
• Mau terlibat dalam kajian isu-isu terkait STEM sebagai
warga negara yang konstruktif, peduli serta reflektif dengan
menggunakan gagasan STEM
Tujuan dan Hasil Pendidikan STEM
Tujuan Pendidikan STEM Hasil Pendidikan STEM
Tujuan Untuk Siswa Hasil untuk Siswa
Literasi STEM Belajar dan Berprestasi
Kompetensi abad 21 Kompetensi abad 21
Kesiapan Tenaga Kerja Ketekunan dan kegigihan belajar
STEM dalam meningkatkan prestasi
Minat dan keterlibatan Pekerjaan yang berhubungan
Membuat koneksi dengan STEM
Meningkatkan minat STEM
Tujuan untuk Pendidik Pengembangan identitas STEM
Meningkatkan konten Kemampuan untuk membuat
STEM koneksi di antara disiplin STEM
Meningkatkan Hasil untuk Pendidik
pedagogical content Perubahan dalam praktik
knowledge Peningkatan konten STEM dan PCK
Komponen yang perlu diperhatikan
dalam STEM
(Stohlmann, Moore & Roehrig, 2012)
Support
Teaching
Komponen
Pendidikan
STEM
Material
Efficacy
Proses
Saintifik VS
Enjiniring
STEM mengaitkan proses sains dan desain proses enginering
Pembelajaran
Berbasis
STEM
4 PILAR PENDIDIKAN
1. Learning to know (belajar mengetahui)
2. Learning to do (belajar melakukan sesuatu)
3. Learning to be (belajar menjadi sesuatu)
4. Learning to live together (belajar hidup bersama)
PENDIDIKAN KARAKTER
Penguatan 5 Nilai Utama Karakter
• Beriman dan Bertaqwa • Bersih • Toleransi
• Menjalankan segala perintah-Nya • Peduli lingkungan lingkungan • Saling enolong/menghormati
• Disiplin beribadah • Memanfaatkan lingkungan dengan • Cinta damai
bijak • Peduli sosial
• Kejujuran Religio-
• Keteladanan
• Tanggungjawab sitas
• Antikorupsi • Cinta tanah air
• Komitmen moral • Semangat
• Cinta pada kebenaran kebangsaan
• Menghargai
Integri-tas Nasional-isme kebhinnekaan
• Demokratis
• Rela berkorban
Nilai Utama • Taat hukum
• Memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dan multimedia (ICT
Literacy).
• Menggunakan kemampuan untuk mengutarakan ide-ide.
• Menggunakan bahasa lisan yang sesuai konten dan konteks pembicaraan.
• Memiliki sikap untuk dapat mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain.
• Menggunakan alur pikir yang logis, terstruktur sesuai dengan kaidah yang berlaku.
• Memiliki kemampuan multi-languages (cross-cultural)
3. Kreatifitas dan Inovasi
(Creativity and Innovation)
• Memiliki kemampuan dalam mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-
gagasan baru.
• Bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.
• Mampu mengemukakan ide-ide kreatif secara konseptual dan praktikal.
• Menggunakan konsep-konsep atau pengetahuannya dalam situasi baru dan berbeda.
• Menggunakan kegagalan sebagai wahana pembelajaran.
• Memiliki kemampuan dalam menciptakan kebaharuan berdasarkan pengetahuan awal yang
dimiliki.
• Mampu beradaptasi dalam situasi baru dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.
4. Kolaborasi
(Collaboration)
• Beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggung jawab, bekerja secara produktif
dengan yang lain.
• Mampu berkompromi dengan anggota yang lain dalam kelompok demi tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan.
PEMBELAJARAN HOTS
ASPEK KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Keterampilan berpikir sesuai dengan
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor
yang menjadi satu kesatuan dalam proses
belajar dan mengajar.
A2. Menanggapi Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas
(responding) nilai dalam membicarakan nilai tersebut
C-1
Mengingat Faktual
C-2
Memahami
Konseptual
C-3
Menerapkan
C-4
Menganalisis
Prosedural
C-5
Mengevaluasi
C-6 Metakognitif
Mengreasi
Dimensi Proses Kognitif
PROSES KOGNITIF DEFINISI
C1 Mengingat mengingat kembali pengetahuan dari memori.
L
C2 O Memahami mengonstruksi makna dari pesan lisan, tulisan, dan atau grafis.
T Menerapkan / penggunaan prosedur dalam situasi yang diberikan atau
C3 S Mengaplikasikan situasi baru.
menguraikan materi ke dalam bagian-bagian dan bagaimana
C4 Menganalisis bagian-bagian itu saling berhubungan satu sama lain dalam
H keseluruhan struktur.
O
C5 Menilai / Mengevaluasi membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar.
T
S menempatkan elemen-elemen secara bersamaan ke dalam
C6 Mengkreasi / Mencipta bentuk modifikasi atau mengorganisasikan elemen-elemen ke
dalam pola baru (struktur baru).
Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta/
(C1) (C2) (C3) (C4) (C5) Membuat
(C6)
Mengutip Memperkirakan Menugaskan Mengaudit Membandingkan Mengumpulkan
Mengurutkan Mengatur Mengabstraksi
Menyebutkan Menjelaskan Menyimpulkan
Menentukan Menganimasi Mengatur
Menjelaskan Menceritakan Menerapkan Mengumpulkan Menilai Menganimasi
Menggambar Mengkatagorikan Mengkalkulasi Memecahkan Mengarahkan Mengkatagorikan
Mencirikan Memodifikasi Menegaskan Membangun
Membilang Menghitung Menganalisis
Memprediksi Mengkreasikan
Merinci
Mengidentifikasi Membangun Menyeleksi Memperjelas Mengoreksi
Mengasosiasikan
Mendaftar Mencegah Merinci Menugaskan Merencanakan
Membandingkan Menentukan Menominasikan Memadukan
Menunjukkan Menghitung Menggambarkan Mendiagramkan
Menafsirkan Mendikte
Memberi label Mengkontraskan Menggunakan Mengkorelasikan Mempertahankan Membentuk
Memberi indeks Menilai Menguji Memerinci Meningkatkan
Menjalin
Melatih Mencerahkan Menanggulangi
Memasagkan Mendiskusikan Menggali Membagankan
Mengukur Menggeneralisasi
Membaca Mencontohkan Mengemukakan Menyimpulkan Merangkum Menggabungkan
Menamai Mengemukakan Mengadaptasi Menjelajah Membuktikan Merancang
Mempolakan Menyelidiki Memaksimalkan Membatas
Menandai Mempersoalkan Memerintahkan
Memvalidasi Mereparasi
Menghafal Memperluas Mengetes
Mengkonsepkan Mengaitkan Membuat
Menyimpulkan Melaksanakan Mentransfer Menyiapkan
Meniru Mendukung
Meramalkan Memproduksi Melatih Memproduksi
Mencatat Memproses Mengedit
Memilih Memperjelas
Merangkum
Mengulang Menjabarkan Mengaitkan Menemukan Memproyeksikan Merangkum
Mereproduksi Menyusun Menyeleksi Mengkritik Merekonstruksi
Menggali Memecahkan Mengoreksi Mengarang
Meninjau Mengubah Melakukan Mendeteksi
Mengarahkan Menyusun
Memilih Mempertahankan Mensimulasikan Menelaah Memutuskan Mengkode
Mentabulasi Mengartikan Mentabulasi Mengukur Memisahkan Mengkombinasikan
Memproses Membangunkan Memfasilitasi
Memberi kode Menerangkan menimbang
Membiasakan Merasionalkan Mengkonstruksi
Menulis Menafsirkan Mengklasifikasi Mendiagnosis Merumuskan
Menyatakan Memprediksi Menyesuaikan Memfokuskan Menghubungkan
Melaporkan Mengoperasikan Memadukan Menciptakan
Menelusuri Meramalkan Menampilkan
Membedakan
Dimensi Pengetahuan
Dimensi Defenisi
Pengetahuan
Faktual pengetahuan terminologi atau pengetahuan detail yang spesifik dan elemen.
Konseptual pengetahuan yang lebih kompleks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan
generalisasi.
Prosedural pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu.
Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan,
Mengamati catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk
mengamati.
Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual,
prosedural, dan hipotetik)
Mengumpulkan Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang
informasi/mencoba / dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
mengolah
Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua
fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua
Menalar/mengasosiasi/ fakta/konsep/teori, mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis
mengolah informasi fakta-fakta/konsep/teori/pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan
kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak
bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari
konsep/teori/pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber.
Mengomunikasi kan/ Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media
menyaji elektronik, multi media dan lain-lain.
P3 Presisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau menghasilkan produk
dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan
sebagai “tingkat mahir
P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar sesuai dengan situasi
baru, atau menggabungkan lebih dari satu keterampilan dalam urutan harmonis dan konsisten.
P5 Naturalisasi
Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan dengan mudah dan
membuat keterampilan otomatis dengan tenaga fisik atau mental yang ada. Pada kategori ini,
sifat aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan aktivitas, dan penguasaan keterampilan
terkait sudah pada tingkat strategis (misalnya dapat menentukan langkah yang lebih efisien).
Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi
(P1) (P2) (P3) (P4) (P5)
Menyalin Kembali membuat Menunjukkan Membangun Mendesain
Mengikuti Membangun Melengkapi Mengatasi Menentukan
Mereplikasi Melakukan Menyempurnakan Menggabungkan koordinat Mengelola
Mengulangi Melaksanakan Mengkalibrasi Mengintegrasikan Menciptakan
Mematuhi Menerapkan Mengendalikan Beradaptasi
Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Mengembangkan
Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Merumuskan
Menggabungkan Merancang Memutar Memodifikasi master
Mengatur Melatih Mengirim Mensketsa
Mengumpulkan Memperbaiki Memproduksi
Menimbang Memanipulasi Mencampur
Memperkecil Mereparasi Mengemas
Mengubah Menyajikan
DIMENSI KETERAMPILAN KONKRET (SIMPSON)
Menjadi gerakan alami yang diciptakan Keterampilan berkembang dengan baik sehingga
4. Menjadi gerakan sendiri atas dasar gerakan yang sudah Artikulasi seseorang dapat mengubah pola gerakan sesuai
alami (adaptation) dikuasai sebelumnya. dengan persyaratan khusus untuk dapat digunakan
mengatasi situasi problem yang tidak sesuai SOP.
Menjadi tindakan Menjadi gerakan baru yang orisinal dan Melakukan unjuk kerja level tinggi secara alamiah,
5. orisinal sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi Naturalisasi tanpa perlu berfikir lama dengan mengreasi langkah
(origination) ciri khasnya. kerja baru.
RINCIAN GRADASI
SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN
Keterampilan
Sikap Pengetahuan
Abstrak Kongkret
Harus ada kejelasan istilah maupun penjelasan yang digunakan pada argumen
C Clarity
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil kesimpulan
4.2 Menyajikan karya tentang cara Menyajikan karya tentang cara Satu target
menyikapi ciri-ciri pubertas yang menyikapi ciri-ciri pubertas yang KD dan
dialami dialami tidak
mengu- bah
narasi KD
Satu Variabel
METAKOGNITIF
(Permendikbud No. 20 Tahun 2016
Tentang SKL Pendidikan Dasar dan
DIMENSI PENGETAHUAN
PROSEDURAL
Menangah)
FAKTUAL Mengidentifi-kasi
C1 C2 C3 C4 C5 C6
MENGINGAT MEMAHAMI MENGAPLIKASI-KAN MENGANALI-SIS MENGEVALUA-SI MENCIPTA
KURIKULUM KD IPK
MACAM INDIKATOR:
1.Indikator Kunci
2.Indikator Pendukung
3.Indikator Pengayaan
65
INDIKATOR KUNCI
Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK
Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang
terdapat pada KD.
Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar
minimal dari KD.
KKO Indikator SETARA dengan KKO KD
66
INDIKATOR PENDUKUNG
Membantu peserta didik memahami indikator kunci.
67
INDIKATOR PENGAYAAN
mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan
kompetensi dari standar minimal KD.
KKO Indikator DI ATAS KKO KD
tidak selalu harus ada.
68
Pengembangan KD Indikator
C4
• KD3:
3.5. Menganalisis konsep energi, berbagai sumber energy, dan perubahan bentuk energy
dalam kehidupan sehari-hari termasuk fotosibtesis.
• IPK: C2 C3
Indikator Pendukung
3.5.1 Menjelaskan konsep energy …..
Indikator Pendukung
C4
3.5.2 Menerapkan prinsip perubahan energy dalam kehidupan sehari-hari …
Indikator Kunci
3.5.3 Mendiagnosis perubahan energy yang terjadi dalam perubahan benda ….
3.5.4 Mempredeksi perubahan bentuk yang diakibatkan adanya perubahan energy ….
C5 Indikator Pengayaan
69
PENGEMBANGAN KD
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
• IPK :
• Indikator Pendukung
• Indikator Kunci
• Indikator Pengayaan
Pengubahan Indikator Indikator Soal
Ubahlah Indikator Pembelajaran menjadi Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
dengan 3 Komponen.
Tiga Komponen IPK: Kondisi/konteks/stimulus, Subjek, Perilaku yang akan diukur
• Indikator Kunci
1. Disajikan ….., peserta didik dapat …..
• Indikator Pendukung
1. Disajikan ….., peserta didik dapat …..
• Indikator Pengayaan
1. Disajikan ….., peserta didik dapat …..
LITERASI
Literasi Baca dan Tulis
INDIKATOR
SEKOLAH
- Skor PISA literasi membaca
- Skor PIRLS literasi membaca
DEFINISI - Rata-rata nilai UN Bahasa Indonesia
- Rata-rata skor UKG Guru Bahasa Indonesia
MASYARAKAT
- Angka melek aksara
- Publikasi buku per tahun
Literasi Numerasi
INDIKATOR
DEFINISI
SEKOLAH
• menggunakan berbagai macam angka dan Jumlah kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan numerasi berbasis
simbol-simbol yang terkait dengan matematika proyek
dasar untuk memecahkan masalah praktis Peningkatan kecakapan multiliterasi melalui numerasi
Tumbuhnya pandangan dan sikap positif terhadap numerasi
dalam berbagai macam konteks kehidupan
sehari-hari.
• menganalisis informasi dan mampu
mengolahnya ke dalam berbagai macam KELUARGA
bentuk presentasi numerasi (grafik, tabel, Jumlah dan variasi bahan bacaan numerasi yang dimiliki setiap
bagan, dsb.). keluarga.
• membangun interpretasi terhadap informasi Peningkatan frekuensi pemanfaatn bahan bacaan numerasi
angka dan simbol numerik lainnya. Peningkatan frekuensi kesempatan anak mengaplikasikan numerasi
dalam kehidupan sehari-hari
MASYARAKAT
Jumlah dan variasi bahan bacaan numerasi yang dimiliki setiap desa
Peningkatan frekuensi pemanfaatan bahan bacaan numerasi
Literasi Sains
INDIKATOR
DEFINISI
SEKOLAH
Kemampuan untuk menggunakan − Skor PISA literasi sains
pengetahuan sains, mengidentifikasi − Skor TIMSS literasi sains
pertanyaan, menarik kesimpulan dalam − Rata-rata skor UKG Guru IPA
rangka memahami serta membuat − Rata-rata nilai UN IPA
keputusan yang berkenaan dengan alam.
Seseorang disebut literat terhadap sains,
jika memiliki kompetensi untuk:
1. Menjelaskan fenomena sains KELUARGA
2. Mengevaluasi & mendesain Jumlah bahan bacaan literasi sains yang dimiliki
pengetahuan & keterampilan sains setiap keluarga
secara mandiri
3. Menginterpretasi data & bukti sains
MASYARAKAT
Jumlah program yang berkaitan dengan lingkungan
dalam suatu daerah
Literasi Digital
INDIKATOR
DEFINISI SEKOLAH
− Ketersediaan akses internet di sekolah
− Bahan literasi digital yang ada di sekolah
• Kecakapan (life skills) yang tidak
hanya melibatkan kemampuan
penggunaan perangkat teknologi,
KELUARGA
informasi dan komunikasi semata,
Jumlah penduduk yang menggunakan komputer dan gawai
tetapi juga kemampuan
berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, tempat tinggal,
bersosialisasi, kemampuan dalam
dan lama waktu penggunaan per hari.
pembelajaran, maupun memiliki
sikap, berpikir kritis, kreatif, serta
inspiratif sebagai kompetensi
digital.
MASYARAKAT
− Jumlah penduduk yang mengakses internet
berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, tempat
tinggal & lama waktu penggunaan / hari.
− Penurunan angka penduduk yang terjerat kasus
pelanggaran UU ITE menurut kelompok umur
Literasi Finansial
INDIKATOR
DEFINISI SEKOLAH
Jumlah siswa dan guru yang menggunakan produk
Kemampuan untuk memahami bagaimana
uang berpengaruh di dunia (bagaimana
layanan tabungan dan koperasi
seseorang mengatur untuk menghasilkan
uang, mengelola uang, menginvestasikan
uang dan menyumbangkan uang untuk KELUARGA
menolong sesama).
Rangkaian proses atau aktivitas untuk Penurunan tingkat kemiskinan penduduk
meningkatkan pengetahuan, keyakinan, Indonesia
dan keterampilan konsumen dan
masyarakat sehingga mereka mampu
mengelola keuangan dengan baik. MASYARAKAT
Jumlah penduduk usia produktif yang menggunakan produk
layanan jasa keuangan (Tabungan, Asuransi, Saham, Lembaga
Pendanaan, Dana Pensiun, Industri jasa keuangan syariah)
Jumlah uang kartal yang beredar berkurang
Literasi Budaya dan Kewargaan
INDIKATOR
DEFINISI SEKOLAH
1.Rata-rata nilai USBN - PKn
Kemampuan untuk memahami, 2.Jumlah sekolah yang memiliki aktivitas seni budaya &
menghargai dan berpartisipasi bahasa daerah (mulok, ekstrakulikuler)
secara mahir dalam budaya.
Kemampuan untuk berpartisipasi
secara aktif dan menginisiasi KELUARGA
perubahan dalam komunitas dan
lingkungan sosial yang lebih Penggunaan bahasa daerah di lingkungan keluarga
besar. Penurunan angka kejahatan dan pelanggaran anak
di bawah umur
MASYARAKAT
Jumlah penduduk Indonesia yang menguasai bahasa
dan seni budaya daerah masing-masing
Angka partisipasi dalam pemilu
ART READING
PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013
1. Pengelolaan KTSP sesuai karakteristik Satuan Pendidikan dan
Peserta Didik
2. Mengimplementasikan Kebijakan Kurikulum yang Komprehensif
3. Terkoneksi dan Integrated dengan Program STEM, Literasi Digital
dan Skill Abad 21
4. Berfokus bukan pada “Guru sudah mengajar apa” tetapi “Siswa
perlu diajari apa untuk bisa melakukan apa” berdasarkan
kompetensi yang telah ditetapkan
PERENCANAAN PEMBELAJARAN STEM
Pemetaan KD untuk Merancang pembelajaran berbasis
STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).
IDENTIFIKASI
KD POTENSIAL
IDENTIFIKASI
LANGKAH- TOPIK
LANGKAH MENYUSUN
INDIKATOR
MEMETAKAN ST
STEM
EM
Format Analisis
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Kompetensi Dasar:
3.7. Merencanakan rangkaian penguat daya audio (power amplifier)
4.7. Membuat rangkaian penguat daya
Contoh pada Mapel Teknik Audio Video
103
Dasar Pemilihan Model Pemb
Pemilihan model pembelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
1. Karakteristik keterampilan (KD4) yang tertuang pada rumusan kompetensi
dasar dari KI-4.
Pada keterampilan abstrak dapat dipilih discovery learning, inquiry
learning, dan problem based learning, sedangkan pada keterampilan
konkrit dapat dipilih project based learning.
2. Pemilihan ketiga model tersebut mempertimbangkan sikap yang
dikembangkan, baik sikap religius (KI-1) maupun sikap social (KI-2)
104
MEMILIH MODEL
KD 3 KD 4 MODEL PEMBELAJARAN
Faktual Abstrak Inquiry, Discovery,
Faktual Konkret Inquiry, Discovery,
Konseptual Abstrak Inquiry, Discovery,
Konseptual Konkret Inquiry, Discovery,
Prosedural Abstrak Problem Base Learning
Prosedural Konkret Project Base Learning
105
MEMILIH MODEL
MODEL PEMBELAJARAN
N PROJECT TEACHING
INDIKA TOR DISCOVERY PROBLEM BASED
O INQUIRY LEARNING BASED FACTORY PBT/PBET
LEARNING LEARNING
LEARNING (TEFA)
1 Analisis KD3: KD3: KD3: Prosedural KD3: KD3: Prosedural KD3: Prosedural
KD3 & KD4 Faktual/Konseptual Faktual/Konseptu KD4: Abstrak Prosedural KD4: Konkret KD4: Konkret
KD4: al KD4: Konkret
Abstrak/ Konkret KD4: Abstrak/
Konkret
2 Konteks Masalah yg sudah Masalah baru Masalah yg sudah Masalah baru Masalah baru Masalah baru
Mssalah ada ada, masalah nyata
3 Tujuan Berpikir kritis Berpiki kreatif Berpikir kritis Berpikir kreatif Berpikir kreatif Berpikir kreatif
Utama dan inovatif dan inovatif dan inovatif dan inovatif
Pembela
jaran
4 Produk Menemukan Ada Produk Ada Produk Ada Produk
Konsep/ prinsip Produk masal Ada Jasa
106
ANALISIS MEMILIH MODEL
N MODEL/PENDEKATAN ANALISIS KD, KONTEKS MASALAH, KRITIS/KREATIF
O
1 Inquriy Learning (IL) KD3 (Faktual)-KD4 (Abstrak/Konkret). Masalah sudah ada, Berpikir kritis,
2 Discovery Learning (DL) KD3 (Konseptual)-KD4 (Abstrak/Konkret), Masalah baru, Kreatif dan inovatif , Menemukan
konsep atau prinsip.
3 Problem Based Learning KD3 (Prosedural)-KD4 (Abstrak), Masalah sudah ada, masalah nyata/otentik, kompleks dlm
(PBL) kehidupan sehari-hari, Berpikir kritis,
4 Project Based Learning KD3 (Prosedural)-KD4 (Konkret), Masalah baru, Permasalahan kompleks, Kreatif dan
(PjBL) inovatif, ada product
5 Teaching Factory (Tefa) KD3 (Prosedural)-KD4 (Konkret), Masalah baru, Kreatif dan inovatif , ada product, Product
masal.
6 PBT/ PBET KD3 (Prosedural)-KD4 (Konkret), Masalah baru, Kreatif dan inovatif , ada product, order.
7 Science Technology KD3 ada Sains (Faktual, Konseptual, Prosedural), ada Teknologi (menggunakan alat), ada
Engineering Math Engineering (merancang, mengujicoba), ada Matematika (perlu menghitung), KD4
(STEM) (Konkret), Masalah baru, Kreatif dan inovatif
107
PRAKTIK MEMILIH MODEL
Kompe
Materi tensinya
108
Faktual PRAKTIK MEMILIH MODEL
Prosedural
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR MODEL
3.2 Menganalisis genpa bumi, perubahan 4.2 Menyajikan data tentang
suhu bumi, proses tsunami, dan gempa buli, perubahan suhu
dampaknya terhadap kehidupan bumi, proses tsunami, dan
ekonomi- social masyarakat yang dampaknya terhadap
terkena tsunami kehidupan ekonomi- social
masyarakat yang terkena
tsunami
Metakognitif Konseptual