Anda di halaman 1dari 10

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
(UPBJJ-UT) BANDUNG

=================================================

TUGAS TUTORIAL I

Nama Mata Kuliah : Tugas Akhir Program


Kode Mata Kuliah/ SKS : 4500/4 SKS
Sumber : Buku TAP

Petunjuk: Jawablah pertanyaan dengan benar !

Tugas akhir program upaya mengaplikasikan pengetahuan sikap dan keterampilan


dari mata kuliah dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran secara
komprehensif

Pertanyaan
1. Buatlah Latar belakang penyusunan Tugas Akhir Program untuk satu mata
pelajaran di kelas yang anda ampu meliputi : (skor nilai 60)
a. Tujuan mata pelajaran yang menjadi bahan TAP
b. Hasil penilaian harian pada mata pelajaran pada satu materi pokok atan
materi pelajaran merujuk KKM
c. Masalah-masalah pembelajaran saat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
dan kegiatan penutup
d. Faktor penyebab Masalah-masalah pembelajaran saat kegiatan
pendahuluan, kegiatan
e. inti dan kegiatan penutup merujuk pada teori yang ada
2. Rumuskan tujuan umum penyusunan TAP sebanyak 1 buah dan tujuan
khusus penysusunan TAP sebanyak 3 buah meliputi aspek pengetahuan,
sikap dan keterampilan (skor nilai 30)
3. Buatlah kerangka sistematika laporan TAP sesuai dengan ketentuan di
modul (skor nilai 10)

Catatan
 Tuliskan Nama, NIM, dan Kelas di lembar Jawaban TT
 Pengumulan paling lambat JUMAT ke LMS dan email Tutor
(sudayat68@gmail.com)
LEMBAR JAWABAN TUGAS TUTORIAL I

TUGAS AKHIR PROGRAM (TAP) IDIK4500

Nama : Azis Hamzah

NIM : 857503598

UPBJJ : Bandung

Pokjar : Pasundan-Garut

Kelas : B

1. LATAR BELAKANG
a. Tujuan mata pelajaran
Menurut Permendikbud No 57 tahun 2014 tentang kurikulum 2013
Sekolah Dasar, IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta
didik. Pada kegiatan pembelajaran ini siswa diharuskan aktif mencari sendiri
dengan menggunakan pendekatan saintifik. Pada kurikulum ini siswa diharapkan
dapat menerapkan pembelajaran yang dilakukan kedalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pembelajaran IPA dalam kurikulum 2013 dirancang dengan
mempertimbangkan keterampilan proses IPA yang mencakup dua aspek utama,
yaitu keterampilan proses dasar (basic science process skill) dan keterampilan
proses lanjut (integrated science process skill). Keterampilan proses dasar
mencakup sejumlah kemampuan, termasuk mengukur, mengamati, membuat
inferensi, melakukan prediksi, mengklasifikasikan, dan berkomunikasi. Di sisi
lain, keterampilan proses sains lanjut melibatkan pengendalian variabel,
interpretasi data, pembuatan hipotesis, definisi variabel operasional, perancangan
eksperimen, dan pelaksanaan eksperimen.
Dalam implementasi Kurikulum 2013, pembelajaran IPA dikembangkan
dengan pendekatan ilmiah, yang dikenal sebagai pendekatan saintifik. Pendekatan
ini mencakup serangkaian langkah, yaitu mengamati, mengukur, bertanya,
melakukan eksperimen, dan berkomunikasi (observing, measuring, questioning,
experimenting, communicating), serta mengintegrasikan keterampilan proses
sains lainnya. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan kegiatan
seperti mengamati, bertanya, berpikir logis, melakukan eksperimen, dan
berinteraksi dalam konteks jejaring, yang diterapkan dalam semua mata pelajaran.
Pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013 sering disebut sebagai 5M,
yang melibatkan langkah-langkah berikut: mengamati, mengukur, mencoba,
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
1) Mengamati (Observing)
Mengamati adalah kemampuan untuk menggunakan panca indera kita dalam
mengindera objek atau situasi, dan menghasilkan fakta berdasarkan
pengamatan tersebut. Dalam konteks pembelajaran, observasi ini dapat
dikembangkan ketika siswa akan menemukan persoalan atau fenomena yang
perlu dipelajari lebih lanjut.
2) Menanya (Questioning)
Menurut Borich, Gary D (2007: 303), sejumlah data penelitian menunjukkan
bahwa tidak semua pertanyaan mampu mengaktifkan siswa dalam proses
pembelajaran. Penelitian awal menunjukkan bahwa sekitar 70-80% dari
semua pertanyaan hanya berfokus pada ingatan terkait dengan kejadian atau
fakta, sementara hanya sekitar 20-30% pertanyaan yang mendorong siswa
untuk berpikir pada tingkat tinggi. Beberapa contoh proses berpikir tingkat
tinggi mencakup penjelasan, pengembangan, generalisasi, dan membuat
inferensi.
Pertanyaan yang mendorong berpikir pada tingkat tinggi sangat penting bagi
peserta didik agar mereka dapat merespons berbagai persoalan dan gejala
yang terkait dengan ilmu pengetahuan dan persoalan lain dalam kehidupan
bermasyarakat. Lebih lanjut, Borich, Gari D (2007: 304), menyatakan bahwa
pertanyaan memiliki berbagai fungsi dalam proses pembelajaran, antara lain:
 Interest getting and attention getting
 Diagnosing and checking
 Recalling specific facts or information
 Managing
 Encouraging
 Structuring and redirecting learning
 Allowing expression of affect
Dari kutipan tersebut dapat disarikan bahwa fungsi pertanyaan antara lain
 Menumbuhkan ketertarikan dan perhatian
 Mendiagnosis dan mengecek
 Menanyakan kembali fakta spesifik atau informasi
 Mengelola
 Memberikan proses berpikir tingkat tinggi
 Menyusun dan mengarahkan pembelajaran
 Memberikan ekspresi dari sikap
3) Menalar (Associating)
Menurut Kemendikbud (2013: 301), dalam konteks pembelajaran Kurikulum
2013 dengan pendekatan ilmiah, istilah aktivitas menalar sering mengacu
pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam
pembelajaran merujuk pada kemampuan menghubungkan berbagai ide dan
mengaitkan berbagai peristiwa untuk kemudian memasukkannya ke dalam
memori. Saat peristiwa-peristiwa khusus dipindahkan ke dalam otak,
pengalaman tersebut disimpan dalam referensi dengan peristiwa lain.
Pengalaman-pengalaman yang telah tersimpan dalam memori otak
berinteraksi dan berkaitan dengan pengalaman sebelumnya yang telah ada.
Proses ini disebut sebagai asosiasi atau menalar. Dalam perspektif psikologi,
asosiasi mengacu pada hubungan antara entitas konseptual atau mental
sebagai hasil dari kesamaan pikiran atau kedekatan dalam ruang dan waktu.
4) Mencoba (Experimenting)
Mencoba adalah tahap dalam melakukan penyelidikan. Penyelidikan dapat
berupa kegiatan observasi atau eksperimen. Kegiatan observasi adalah proses
untuk memperoleh data melalui pengamatan, seperti mengamati organ
pencernaan hewan dan manusia sebagai contoh. Kegiatan eksperimen, di sisi
lain, melibatkan memberikan perlakuan tertentu pada suatu objek atau situasi
dan kemudian mengamati hasil yang dihasilkan dari perlakuan tersebut.
5) Mengkomunikasikan
Komunikasi merupakan tahap penting dalam melaporkan hasil penyelidikan.
Komunikasi dapat dilakukan melalui komunikasi lisan dan komunikasi
tertulis. Komunikasi lisan mencakup kegiatan seperti menyampaikan hasil
percobaan secara lisan, berbicara untuk menyampaikan pendapat, atau
berkomunikasi secara verbal. Sementara itu, komunikasi tertulis mencakup
kegiatan seperti menyusun laporan eksperimen dalam bentuk tabel, grafik,
diagram, atau laporan tertulis yang berisi hasil penyelidikan dan analisisnya.
Keduanya, komunikasi lisan dan tertulis, adalah cara yang penting dalam
berbagi dan menyampaikan informasi mengenai hasil penyelidikan kepada
orang lain.
Pelajaran IPA seharusnya dapat diimplementasikan dengan efektif untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh
cakupan materi IPA yang sangat luas. Sebagai mata pelajaran yang mencakup
informasi dan pengetahuan tentang alam semesta beserta isinya, pelajaran IPA
juga mengandung sejumlah konsep dasar yang harus dipahami siswa, salah
satunya adalah konsep oragan pencernaan manusia. Dengan efektifnya
pelaksanaan pembelajaran IPA, siswa dapat memahami dan menguasai berbagai
konsep penting, termasuk konsep-konsep organ pencernaan manusia.
b. Masalah hasil penilaian harian pada mata pelajaran dan rekap nilainya yang
masihbanyak di bawah standar (KKM)
Hasil penilaian harian pada materi ogan pencernaan manusia masih banyak di
bawah standar (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah. Hal ini menunjukkan
adanya masalah dalam pemahaman dan penguasaan konsep ogan pencernaan
manusia.
Analisis Penilaian Harian

Nama Sekolah : SDN 1 Mekargalih Kelas : 5 (Lima)


Mata Pelajaran : IPA Semester : 1 (Satu)
KKM : 75 Tahun Pelajaran : 2023/2024

NO. Nama Siswa L/P Nilai Rangking Ketuntasan


1. Aghniya Sakinah Azzahra P 75 12 Tuntas
2. Aira Diana Putri P 75 13 Tuntas
3. Alby Chairil Ilmi Aziz L 100 1 Tuntas
4. Alipa Ibnu Abdurrahman L 70 25 Belum Tuntas
5. Anugrah Gilang Syaputra L 70 26 Belum Tuntas
6. Asty Nuranggraeni P 72 24 Belum Tuntas
7. Bayu Suswanto L 70 27 Belum Tuntas
8. Egi Muhammad Ramdani L 75 14 Tuntas
9. Irsyaad Taufiqul Hakim L 70 28 Belum Tuntas
10. Janeta Almira Putri Rahayu P 75 15 Tuntas
11. Khaira Ramadhani Fitrah P 80 8 Tuntas
12. Mohammad Refaldi Maulana L 75 16 Tuntas
13. Muhamad Fikri Maulana L 70 29 Belum Tuntas
14. Raisa Kanaya Dewi P 90 3 Tuntas
15. Muhamad Hifdi Maulana Nizam L 75 17 Tuntas
16. Raisya Delia Putri P 75 18 Tuntas
17. Widhy Yanti Ramadhani P 75 19 Tuntas
18. Muhammad Alfarizi Firdaus L 75 20 Tuntas
19. Muhammad Ikhsan Ali Muzaki L 73 23 Belum Tuntas
20. Muhammad Restu Nugraha L 70 30 Belum Tuntas
21. Nada Safira Izzatunnisa P 70 31 Belum Tuntas
22. Nazwa Nur Hoerun Nisa P 85 4 Tuntas
23. Putri Aulia Safitri P 80 10 Tuntas
24. Putri Nandini P 75 21 Tuntas
25. Muhamad Rifal Apriansyah L 70 32 Belum Tuntas
26. Muhamad Firza Alfatih L 95 3 Tuntas
27. Rizqi Pratama L 70 33 Belum Tuntas
28. Shabila Nur Maulida P 80 7 Tuntas
29. Silmi Diesy Romadona P 80 6 Tuntas
30. Siti Ghaida Fauziah P 85 5 Tuntas
31. Zahra Naura Ladistia P 70 34 Belum Tuntas
32. Deswita Reva Fatmati P 80 11 Tuntas
33. Helmi Taufik Hidayat L 70 35 Belum Tuntas
34. Akmal L 73 22 Belum Tuntas
35. Izmi P 80 10 Tuntas
36. Mutiara P 80 9 Tuntas
Jumlah Nilai : 2753 Jumlah siswa : 36
Rata-rata Nilai : 76 Peserta Tuntas : 22
Nilai Tertinggi : 100 Peseta Belum Tuntas : 14
Nilai Terendah : 70 Daya serap perorangan : 61% Tuntas
39% Belum Tuntas

Adapun rekap nilainya adalah:

NILAI DIATAS Jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM yaitu
KKM >75 13 siswa.
NILAI SAMA DENGAN Jumlah siswa yang mendapat nilai sama dengan
KKM = 75 KKM yaitu 9 siswa.
NILAI DIBAWAH KKM Jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah KKM
<75 yaitu 14 siswa.

c. Faktor penyebab masalah hasil penilaian harian pada mata pelajaran yang
masih banyak di bawah standar (KKM)
Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab masalah hasil penilaian harian
pada materi karakteristik anggota tata surya yang masih banyak di bawah
standar (KKM) antara lain:
 Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi organ pencernaan manusia
 Kurangnya waktu yang disediakan untuk pembelajaran IPA
 Kurangnya keterampilan guru dalam mengajar dan mengevaluasi
pembelajaran IPA
d. Upaya-upaya mengatasi masalah hasil penilaian harian pada mata pelajaran
yang masih banyak di bawah standar (KKM)
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah hasil
penilaian harian pada materi organ pencernaan manusia yang masih banyak di
bawah standar (KKM) antara lain:
 Meningkatkan kualitas pengajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran berdiferensiasi dan sosial emosional juga menggunakan metode
yang lebih efektif dan menyenangkan bagi siswa
 Memberikan waktu yang cukup untuk siswa dalam mempelajari materi organ
pencernaan manusia
 Meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar dan mengevaluasi
pembelajaran IPA khususnya materi organ pencernaan manusia.

2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 di SDN 1 Mekargalih pada materi organ
pencernaan manusia dengan menggunakan model pembelajaran berdiferensiasi
dan pembelajaran sosial emosional.
b. Tujuan Khusus
 Pengetahuan: Siswa mamputa menyebutkan organ pencernaan manusia
beserta fungsinya.
 Sikap: Siswa memiliki sikap positif terhadap pembelajaran IPA dan
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
 Keterampilan: Siswa mampu melakukan pengamatan dan analisis terhadap
organ pencernaan manusia secara mandiri dan kritis.

3. KERANGKA SISTEMATIKA LAPORAN TAP


Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan Penulisan TAP
D. Ruang Lingkup Penulisan TAP
E. Metodologi Penulisan TAP

BAB II LANDASAN TEORI


A. Pengertian Organ Pencernaan Manusia dan Fungsinya
B. Teori Pembelajaran IPA
C. Metode Pembelajaran
D. Alat dan Bahan

BAB III DESKRIPSI PROSES PEMBELAJARAN


A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
B. Pelaksanaan Pembelajaran
C. Evaluasi Pembelajaran

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


A. Analisis Hasil Belajar Siswa
B. Diskusi Hasil Pembelajaran
C. Hubungan Organ Pencernaan Manusia dengan Pembelajaran IPA

BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai