Anda di halaman 1dari 15

KURIKULUM IPA SD, PENDEKATAN

SAINTIFIK DAN PENILAIAN


AUTENTIK BESERTA INSTRUMENNYA

DI SUSUN OLEH : HESTI SEPTIYANI ( 1401417140)


AH. SHANAL QASHASY (1401417409)
PENGERTIAN KURIKULUM

Istilah “kurikulum” berasal dari bahasa latin, yaitu curriculum, awalya mempunyai
pengertian a running course dan dalam bahasa prancis yakni courier berarti to run
= berlari. Istilah ini kemudian akan digunakan untuk sejumlah mata pelajaran
( couses ) yang harus ditempuh untuk mencapai suatu gelar penghargaan dalam
dunia pendidikan, yang dikenal dengan ijazah.

Kurikulum adalah segala pengalaman anak disekolah di bawah bimbingan sekolah.


KURIKULUM 2006
Kurikulum 2006 atau lebih dikenal sebagai KTSP mulai diberlakukan sejak tahun 2006/2007. Pada kurikulum ini,
kurikulum didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Acuan dasar implementasi kurikulum ini adalah UU No. 20 Tahun 2003
Muatan wajib pada kurikulum pendidikan dasar dan menengah adalah meliputi bidang kajian:
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni dan Budaya
8. Pendidikan Jasmani dan Olahraga
9. Keterampilan/Kejuruan
10. Muatan Lokal.
Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:

a.Kurikulum SD/MI memuat delapan mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.

b.Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS
Terpadu”.

c.Pembelajaran pada Kelas I s.d III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada
Kelas IV s.d VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.

d. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
minggu secara keseluruhan.

e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.


Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut:

1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta
kesehatan.

2.Benda /materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas.

3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.

4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
CONTOH SK DAN KD KELAS II
 
Standar Kompetensi:
1. Mengenal bagian-bagian utama tubuh hewan dan tumbuhan. Pertumbuhan hewan dan tumbuhan serta berbagai tempat
hidup makhluk hidup
 
Kompetensi Dasar:
Mengenal bagian utama hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah melalui
pengamatan.
1.2 Mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada pertumbuhan hewan (dalam ukuran) dan tumbuhan (dari biji menjadi tanaman)
1.3 Mengidentifikasi berbagai tempat hidup makhluk hidup(air, tanah, dan tempat lainnya)
1.4 Mengidentifikasi makhluk hidup yang menguntugkan dan membahayakan.
KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam sistem pendidikan indonesia. Kurikulum ini
merupakan kurikulum tetap diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan kurikulum-2006 (yang sering
disebut sebagai kurikulum tingkat satuan pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun.
Kurikulum 2013 bisa disebut juga kurikulum berbasis karakter.
IPA pada hakikatnya meliputi empat unsur utama dalam kurikulum 2013 yaitu:
(1) sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang
menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkanmelalui prosedur yang benar; IPA bersifat open ended;
(2) proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi penyusunan
hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan;
(3) produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum; dan
(4) aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Empat unsur utama IPA
ini seharusnya muncul dalam pembelajaran IPA.
• MATERI IPA KURIKULUM 2013
• CONTOH MATERI KELAS II
• TEMA 3 SUBTEMA 1 KELAS II
• PEMBELAJARAN 3: MENYANYANGI HEWAN DAN TUMBUHAN DI SEKITAR RUMAH
•  
• CONTOH MATERI KELAS VI
• TEMA 8 SUBTEMA 1 KELAS VI: PERBEDAAN WAKTU DAN PENGARUHNYA
• PEMBELAJARAN 4: PERBEDAAN WAKTU DAN PENGARUHNYA
PENDEKATAN SAINTIFIK

Pendekatan saintifik merupakan kerangka ilmiah pembelajaran yang


diterapkan pada kurikulum 2013. Proses pembelajaran ini dapat
disamakan dengan suatu proses ilmiah karena didalamnya terdapat
tahapan-tahapan terutama dalam kegiatan inti. Pendekatan saintifik
dapat di sebut juga sebagai bentuk pengembangan sikap baik religi
maupun sosial, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam
mengaplikasikan materi pelajaran. Dalam pendekatan ini peserta didik
tidak lagi dijadikan sebagai objek pembelajaran, tetapi dijadikan subjek
pembelajaran, guru hanya sebagai fasilitator dan motivator saja.
CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN BARU, ATAU MENGOREKSI DAN MEMADUKAN
DENGAN PENGETAHUAN SEBELUMNYA.
1. Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Keunggulan metode mengamati adalah peserta didik senang dan
tertantang dan mudah pelaksanaannya.

2. Menanya

Menanya menurut kemendikbud mempunyai fungsi sebagai berikut:

(A) membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik.

(B) mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

(C) mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya, dll

3. Mengumpulkan data/ mengekplorasi

Mengumpulkan data artinya siswa diajak untuk mengumpulkan pengetahuan sebanyak dari berbagai sumber pengetahuan

4. Menalar

Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa
pengetahuan.

5. Mengkomunikasikan

Situasi kolaboratif peserta didik akan dilatih berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan
masing-masing.
PENILAIAN AUTENTIK

Secara konseptual asesmen autentik lebih bermakna secara


signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar
sekali pun. Ketika menerapkan asesmen autentik untuk
mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru
menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi
pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai
prestasi luar sekolah.
JENIS-JENIS PENILAIAN AUTENTIK
1. Penilaian kinerja
Asesmen autentik sebisa mungkin melibatkan parsisipasi peserta didik, khususnya dalam proses
dan aspek-aspek yangg akan dinilai.
Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja:
A) daftar cek ( checklist).
B) catatan anekdot/narasi ( anecdotal/narative records).
C) skala penilaian ( rating scale ).
D) memori atau ingatan ( memory approach).
2. Penilaian proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus
diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu
Setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.
A) keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah
dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
B) kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
C) orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh
peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek.
3. Penilaian portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang
menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini:
A) guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
B) guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.
C) peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio
pembelajaran.
D) guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan
tanggal pengumpulannya.
E) guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
F) jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.
G) guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
4. Penilaian tertulis
• Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih
jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda,
pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai
jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan
uraian.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan
jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka
memperoleh nilai yang sama. Misalnya, peserta didik tertentu melihat fenomena
kemiskinan dari sisi pandang kebiasaan malas bekerja, rendahnya keterampilan,
atau kelangkaan sumberdaya alam.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai