Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGUKURAN DAN UJI PSIKOLOGI

DOSEN PEMBIMBING

DRS.HASRINAL,AMd.Kep, MM

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2

AGENG GUPENO (NIM 2103049)


SINTA SASMIATI (NIM 2103062)
TAUFIQ (NIM 2103070)
IMELIA RINCE (NIM 2103075)

STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdullillahirobbil’ alamin, segala Puji syukur penulis ucapkan pada Allah


SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah” PENGUKURAN DAN UJI PSIKOLOGI” ini. Shalawat
beriring salam penulis kirimkan kepada suri tauladan umat manusia yani nabi
Muhammad SAW.
Penulis menyadari penelitian ini tidak akan selesai tanpa bantu dan dorongan
dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah “
Psikologi Kesehatan “ Bapak DRS.HASRINAL, Amd.Kep,MM” berserta rekan-
rekan yang telah membantu dalam proses penulisan dan memberikan masukan atas
makalah ini.
Akhir kata kesempurnaan hanya milik Allah SWT yang Maha Berilmu,
semoga makalah ini dapat memberikan mamfaat bagi kita semua khususnya bagi
penulis. Semoga segala bantuan yang diberikan mendapatkan balasan dari ridha dari
Allah SWT. Amin

PENULIS

KELOMPOK 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4

A. Rumusan Masalah ..................................................................................4


B. Tujuan Penulisan.....................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................5

Pengukuran Dan Uji Psikologi.....................................................................5

A. Pengukuran .................................................................................................5
B. Pengertian Tes Inteligensi.......................................................................6
C. Pengertian Tes Kepribadian....................................................................8
D. Pengertian Tes Kemampuan .............. .....................................................10
BAB III PENUTUP............................................................................................12

A. Kesimpulan.............................................................................................12
B. Saran.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Psikologi adalah ilmu yang mengkaji tentang manusia dan sifat yang terdapat di
dalamnya. Psikologi selalu mengalami kemajuan di dalam proses pengembangan
cakupan ilmunya. Ilmu psikologi ini selalu meneliti manusia dan berbagai aspek yang
ada di dalamnya, baik itu mengenai kejiwaan, minat, bakat, kemampuan, dan
berbagai hal lainnya.
Untuk mendapatkan hasil yang baik dan jelas, maka di dalm ilmu psikologi sering
kali dilakukan beragam rangkaian tes yang akan menunjukkan suatu hasil melalui
angka atau pun diagram hasil tes yang jelas. Hasil ini nantinya akan menjadi tolak
ukur untuk menjelaskan berbagai hal yang berhubungan dengan objek kajian yang
sedang diteliti.
Beberapa objek yang sering menjadi objek kajian psikologi itu adalah inteligensi,
kepribadian, dan kemampuan. Lalu apakah tujuan dan manfaat dari proses tes tiga hal
tersebut? Apakah berbagai tes tersebut akan memberikan gambaran yang baik
mengenai kondisi kepribadian seseorang? Berikut akan dijelaskan mengenai tiga tes
pengukuran psikolgi tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan pengukuran?
2. Apa yang dimaksud dengan tes inteligensi?
3. Apa yang dimaksud dengan tes keperibadian?
4. Apa yang dimaksud dengan tes kemampuan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan tentang Pengukuran.
2. Menjelaskan tentang tes inteligensi.
3. Menjelaskan tentang tes keperibadian.
4. Menjelaskan tentang tes kemampuan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengukuran
Pengukuran menurut Azwar (dalam Gabrield, 2016) adalah cabang dari ilmu
statistika terapan yang bertujuan untuk membangun dasar-dasar teoretik dalam
pengembangan tes yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan tes yang dapat
berfungsi secara optimal, valid, dan reliabel. Pengukuran (measurement)
merupakan suatu cara yang sistematis untuk menetapkan secara pasti bilangan-
bilangan (angka-angka) atau nama-nama terhadap suatu obyek dan atribut-
atributnya.
Joni (dalam Idris 2014) menyatakan bahwa pengukuran psikologi merupakan
pengukuran aspek-aspek tingkah laku yang nampak, yang dianggap
mencerminkan prestasi, bakat, sikap dan aspek-aspek kepribadian yang lain.
Dalam prakteknya, pengukuran psikologi pada umumnya banyak menggunakan
tes sebagai alatnya. Istilah test psikologis merupakan suatu alat untuk menyelidiki
reaksi atau disposisi seseorang atas dasar tingkah lakunya.
Dengan demikian pengertian pengukuran psikologi dan tes psikologi pada
dasarnya sama. Perbadaannya terletak pada proses dan alatnya yang digunakan
sebagai dasar penggunaan istilah dalam praktek.
Pengukuran psikologi ini pada dasarnya memiliki fungsi yang cukup besar.
Adapun fungsi-fungsi dari ilmu psikologi itu adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Seleksi. Fungsi seleksi adalah untuk memutuskan individu-individu
yang akan dipilih. Misalnya tes masuk untuk suatu lembaga pendidikan atau
tes seleksi untuk suatu jenis jabatan tertentu
2. Fungsi Klasifikasi. Fungsi klasifikasi, adalah mengelompokkan individu
dalam kelompok sejenis. Misalnya mengelompokkan siswa yang mempunyai
masalah yang sejenis sehingga dapat diberikan bantuan yang sesuai
masalahnya. Atau mengelompokkan siswa ke program yang khusus.
3. Fungsi Deskripsi. Fungsi deskripsi, adalah menyuguhkan hasil pengukuran
psikologis yang telah dilakukan tanpa kalsifikasi tertentu. Misalnya
melaporkan profile minat seseorang yang telah dites dengan tes minat.
4. Mengevaluasi suatu treatment, yaitu untuk mengetahui apakah suatu tindakan
tertentu yang telah dilakukan terhadap seseorang atau kelompok individu telah
mencapai hasil atau belum.
5. Menguji suatu hipotesis, yaitu untuk mengetahui apakah hipotesis yang
dikemukakan itu betul atau salah

B. Tes Inteligensi
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga bersalal dari
bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia”. Teori tentang intelegensi
pertama kali dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun 1951.
Spearman dan Wynn mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu
kekuatan (power) yang dapat melengkapi akal pikiran manusia tunggal
pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani disebut dengan
“Nous”,  sedangkan penggunaan kekuatannya disebut “Noeseis”.
Vernon (dalam Aeni, 2012) menyatakan ada tiga arti mengenai inteligensi,
pertama inteligensi adalah kapasitas bawaan yang diterima oleh anak dari orang
tuanya melalui gene yang nantinya akan menentukan perkembangan mentalnya.
Kedua, istilah inteligensi mengacu pada pandai, cepat dalam bertindak, bagus
dalam penalaran dan pemahaman, serta efi sien dalam aktifi tas mental. Arti
ketiga dari inteligensi adalah umur mental atau IQ atau skor dari suatu tes
inteligensi.
Stren (dalam Rahma, 2013) menyatakan bahwa inteligensi merupakan
kemampuan untuk mengetahui problem serta kondisi baru, kemampuan berfikir
abstrak, kemampuan bekerja, kemampuan tingkah laku instinktif, dan kemampuan
menerima hubungan yang kompleks.
Tes yang mengungkapkan intelegensi untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan umum seseorang untuk memperkirakan apakah suatu pendidikan atau
pelatihan tertentu dapat diberikan kepadanya. Nilai tes intelegensi seringkali
dikaitkan dengan umur dan menghasilkan IQ untuk mengetahui bagaimana
kedudukan relative orang yang bersangkutan dengan kelompok orang sebayanya
(Aeni, 2012).
Selanjutnya, Persada (2014) menjelaskan bahwa tes inteligensi terbagi
menjadi tiga, yaitu (1) tes inteligensi umum, (2) tes inteligensi khusus, dan (3) tes
inteligensi differensial.
1. Tes Inteligensi Umum
Tes inteligensi umum yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum
yang mengenai taraf inteligensi umum dari seseorang. Tes inteligensi umum
yang bertujuan memberikan gambaran tentang taraf inteligensi umum seseorang
pada umumnya berdasarkan pada teori Spearman. Menurut Spearman
pengukuran kemampuan umum yang terbaik adalah melalui persoalan-persoalan
yang membutuhkan kemampuan menalar yang abstrak.

2. Tes Inteligensi Khusus


Tes inteligensi khusus yang hanya memberikan keterangan yang satu segi atau
faktor yang spesifik dari inteligensi (tes bakat khusus)

3. Tes Inteligensi Differnsial


Tes inteligensi differensial yang memberikan gambaran mengenai kemampuan
seseorang di dalam berbagai-bagai segi atau faktor inteligensi yang
memungkinkan didapatnya profil atau gambaran segi-segi kekuatan dan
kelemahan dari berfungsinya inteligensi seseorang. Berbeda dengan tes inteligensi
umum yang hanya memberikan keterangan tentang taraf inteligensi umum, maka
tes inteligensi differensial memungkinkan untuk mengukur segi atau faktor
inteligensi yang bermacam-macam sehingga dapat memperhatikan segi-segi
kekuatan dan kelemahan dari berfungsinya inteligensi seseorang. Sehingga dapat
dilihat bahwa si A kemampuan inteligensinya tingga, tetapi kemampuan mengenai
angka rendah. Si B kemampuan mengenai angka tinggi, kemampuan ingatannya
juga tinggi, tetapi kemampuan verbalnya rendah.
Hasil tes inteligensi pada umumnya berupa IQ (Intelligence Quotient), namun
ada juga tes inteligensi yang tidak menghasilkan IQ yaitu berupa tingkat/grade
(Raven). Istilah IQ pertama sekali dikemukakan pada tahun 1912 oleh William
Stern, seorang ahli psikologi berkebangsaan Jerman. Kemudian oleh Lewis
Madison Terman istilah tersebut digunakan secara resmi untuk hasil tes inteligensi
Stanford Binet Intelligence Scale di Amerika Serikat pada tahun 1916.
Perhitungan IQ menurut William Stern menggunakan rasio antara MA dan CA,
dengan rumus IQ = (MA/CA) x 100. MA adalah mental age, CA adalah
chronological age, 100 adalah angka konstan.
Terman dan Merril mengklasifi kasikan inteligensi berdasarkan standardisasi
tes inteligensi Stanford Binet tahun 1937, sebagai berikut :
Klasifikasi IQ
Very Superior 140 >
Superior 120 – 139
High Average 110 – 119
Normal or Average 100 – 109
Low Average 80 – 89
Borderline Defective 60 – 79
Mentally Defective 30 - 69

C. Tes Keperibadian
Kepribadian menurut Allport adalah suatu organisasi yang dinamis yang
berada dalam individu dari sistem psikofi sik yang menciptakan pola karakteristik
individu dalam berperilaku berpikir dan merasakan. Kepribadian adalah sesuatu
yang memberi tata tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku
ber beda-beda yang dilakukan oleh individu. Kepribadian mencakup usaha-usaha
menyesuaikan diri yang beraneka ragam namun khas yang dilakukan oleh
individu. Kepribadian merupakan istilah untuk menunjukkan hal-hal khusus
tentang individu dan yang membedakannya dari semua orang lain, atau
kepribadian merupakan hakekat keadaan manusiawi (Aeni, 30-31:2012)
Tes kepribadian merupakan suatu alat ukur yang disusun untukmengungkap
kepribadian seseorang. Untuk menggunakan suatu alat ukur kepribadian perlu
melihat landasan teoritisnya sehingga dapat menggunakan alat tersebut dengan
tepat. Alat tes yang disusun untuk mengungkap kepribadian secara garis besar
dapat dikelompokkan berdasar : teknik pengungkapannya (proyektif dan non
proyektif), bentuk alat (verbal dan non verbal). Tes kepribadian yang
menggunakan teknik proyektif sering disebut tes proyektif.
1. Tes Proyektif
Proyeksi merupakan suatu proses pelampiasan dorongan, perasaan dan
sentimen seseorang keluar melalui suatu media sebagai suatu mekanisme
pertahanan diri, proses tersebut terjadi tanpa disadari oleh yang bersangkutan.
Adapun tes proyektif adalah alat ukur kepribadian yang dalam mengungkap
kepribadian menggunakan media atau materi sebagai tempat untuk
memproyeksikan dorongan, perasaan ataupun sentimen seseorang.
Ada dua macam tes proyektif yaitu yang berbentuk verbal dan non verbal. Tes
proyektif verbal yaitu tes proyektif yang materinya maupun reaksi subyek dan
instruksinya menggunakan bahasa, sehingga dalam tes ini dituntut suatu
kemampuan Bahasa. Tes proyektif non verbal yaitu tes proyektif yang memakai
bahasa hanya instruksinya .

2. Tes Nonproyektif
Pada umumnya alat ukur kepribadian yang tidak menggunakan teknik
proyektif menggunakan bentuk inventory. Pada jenis tes yang berbentuk inventory
ini antara lain:
a. Sixteen PF (Sixteen Personality Factors Questionaire). Tes ini disusun
oleh Raymont B. Cattel. 16 PF mempunyai 5 macam bentuk yaitu A, B, C,
D, E, tes ini dapat dikenakan untuk mereka yang telah berusia 16 tahun ke
atas.
b. NSQ (Neurotic Scale Questionaire). Tes ini disusun oleh Ivan H. Scheier
dan R. B. Cattel. Yang diungkap dalam tes ini adalah kecenderungan
neurotik dan tingkat neurotiknya.
c. MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory). Tes ini disusun
untuk mengungkap karakteristik umum dari
abnormalitas/ketidakmampuan psikologis.
d. CAQ (Clinical Analysis Questionaire). Tes ini layak digunakan untuk usia
remaja sampai dengan dewasa dan akan menggambarkan kondisi klinis
seseorang.
e. SSCT (Sach Sentence Completion Test). Tes yang dikembangkan oleh
David Sach, item-itemnya ber jumlah 60 berbentuk kalimat belum selesai
dan harus diselesaikan oleh testee dan dari respon testee akan dapat
diketahui adanya hambatan sosial dari individu dengan agens of
relationnya yaitu kelompok atau situasi yang memiliki relasi dengan
kehidupan individu.

D. Tes Kemampuan
Tes kemampuan merupakan tes yang digunakan untuk mengukur tngkat
kemampuan seseorang. Tes ini diadakan atau dilaksanakan dengan tujuan untuk
membedakan tingkat kemampuan seseorang.Dalam tes kemampuan potensi yang
ada pada diri peserta tes akan tergambar dalam hasil tes tadi. Sehingga dapat
dikatakan bahwa tes kemampuan sangat bermanfaat besar bagi peserta dan
pengada.
Dalam hal ini tentu saja tes kemampuan juga memiliki karakteristik atau ciri-
ciri khusus, seperti:
1. Mengerjakan tes kemapuan dibatasi oleh waktu
2. Banyak soal yang memiliki pilihan berganda dan jawabannya
membutuhkan jawaban yang pendek
3. Lembar jawaban dipisah dengan soal
4. Jawaban yang disediakan hanya memiliki satu jawaban yang benar
5. Tingkat kesukaran biasanya meningkat dari soal awal hingga akhir
6. Pada tes kemampuan membutuhkan akurasi daripada kecepatan
Dari tes kempuan sendiri juga terbagi dalam kebeberapa kelompok. Adapun
jenis tes kemampuan terdiri dari:
1. Tes kemampuan verbal reasoning (melakukan evaluasi kritis terhadap
informasi tertulis)
2. Tes kemampuan numerical reasoning (interpretasi logis dari informasi
numerik dan statistik)
3. Tes kemampuan comprehension (pemahaman bahasa)
4. Tes kemampuan abstract, mechanical, atau spatial reasoning (pattern
recognition)
5. Tes kemampuan information checking (memeriksa error/perhatian
terhadap detail)
6. Tes Kemampuan following logical instructions
7. Tes kemampuan kecepatan mempelajari dan menjadi terampil pada hal-hal
baru
Pada dasarnya tes kemampuan didesain untuk mengetahui kemmapuan yang
dimiliki oleh peserta seperti ketelitian, kecepatan, keakuratan, kelogisan dalam
berpikir, kemampuan mengikuti instruksi dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kegiatan pengukuran adalah suatu usaha untuk mengetahui tingkat
kemampuan seseorang terhadap suatu objek ukur. Pengukuran psikologi
adalah kegiatan untuk mengetahui tingkat kemantapan kepribadian seseorang
yang dilihat dari berbagai aspek, yaitu kecerdasan, intelegensi dan
kemampuan.
Tes inteligensi merupakan rangkaian tes yang bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana seseorang mampu menerima Pendidikan secara
maksimal. Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui tingkat Pendidikan yang
dapat dijangkau seseorang dalam kecepatan tertentu.
Tes keperibadian merupakan rangkaian tes psikologi yang dilakukan
untuk mengetahui kesiapan seseorang dalam menjalani aktifitas dan bersikap.
Tes kepribadian ini diharapkan mampu menggambarkan tingkat emosi yang
dimiliki seseorang dan kemampuan seseorang dalam mengontrol diri.
Tes kemampuan adalah suatu tes yang digunakan untuk mengukur
kemampuan seseorang terhadap suatu kondisi yang dihadapi dan mencari
penyelesaian yang tepat.

B. SARAN
Dalam membuat suatu hipotesis dari uji psikologi hendaknya dilakukan
dengan cermat, teliti dan seksama sehingga hasil yang didapat lebih akurat
dan efisien.
KEPUSTAKAAN

Aeni, Nur. 2012. Tes Psikologi: Tes Inteligensi dan Tes


Bakat.Yogyakarta:Purwokerto Press.

Idris, Nurhamidah. 2014. “Psikologi umum”. Online.


http://myislamicpsych.blogspot.com/2014/10/pengukuran-dan-tes-
pikologi.html. Diakses pada 14 November 2018.

Gabrield. 2016. “Pengukuran Psikologi”. Online.


https://psikologi.gabrieldwi.id/pengukuran-psikologi-dan-karakteristiknya/.
Diakses pada 14 November 2018.

Rahma, Faddila. 2013. “Tes Inteligensi”. Online.


http://faddilarahma.blogspot.com/2013/01/tes-intelegensi.html. Diakses pada
14 November 2018.

Persada, Indra. 2014. “Inteligensi:. Online.


https://www.academia.edu/30408018/Inteligensi. Diakses pada 14 November
2018.
KUMPULAN SOAL

1. Apa yang berkenaan dengan proses pengukuran pada psikologi?


a. Mengkonstruksi
b. Mengurai
c. Menjastifikasi
d. Mnaksir

2. Istilah yang menggambarkan ciri yang mewarnai atau melandasi perilaku,


adalah?
a. Psychological Attributes
b. Psychological Identity
c. Psychological function
d. Psychological Objektif

3. Apa yang termasuk unsur dari tes psikologi typical performance test?
a. Minat
b. Bakat
c. Cita-cita
d. Kecakapan

4. Pada konteks test psikologi penggunaan istilah pengukuran dan penilaian


berbeda. Penilaian digunakan untuk mengetahui aspek ?
a. Hasil belajar
b. Kepribadian
c. Persepsi
d. Motivasi

5. Suatu alat ukur harus menunjukkan ketepatan nilai yang diperoleh dalam
kesempatan yang berbeda dengan item test yang sama. Artinya alat ukur
memiliki tingkat ?
a. Reliabilitas
b. Validitas
c. Norma
d. Subyektivitas

6. Kegiatan apa yang harus dilakukan dalam rangka menyusun alat test psikologi,
setelah melakukan uji coba?
a. Identifikasi tujuan penggunaan test
b. Menyusun norma untuk interpretasi skor
c. Identifikasi domain tingkah laku dan indicator sesuai konstruk
d. Menilai item tes sesuai kisi-kisi dan kriteria penulisan item
7. Jenis tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan memecahkan masalah,
melakukan adaptasi dan kemampuan untuk mengadakan kritik adalah…
a. Tes bakat
b. Tes minat
c. Tes psikotes
d. Tes intelegensi

8. Sifatnya tetap selama hidup , cenderung tidak mengalami perkembangan karena


sangat dipengaruhi oleh factor genetic atau herditas, adalah pengertian dari?
a. Temperamen
b. watak
c. sifat
d. kepribadian

9. Membaca kepribaian seseorang dengan asumsi bahwa segala gerakan yang


digoreskan merupakan ekspresi dari jiwa, disebut?
a. chirologi
b. Palmistry
c. grafologi
d. prenelogy

10.Ketakutan terhadap bahaya dan tidak terkendalinya naluri yang dapat


menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan dan mendapatkan
hukuman, adalah jenis kecemasan?
a. Realistis
b. Psikotik
c. neurotik
d. moral
SOAL ESSAY

1. Sebutkan jenis-jntes intelegensi?


Jawaban
tes inteligensi terbagi menjadi tiga, yaitu
(1) tes inteligensi umum,
(2) tes inteligensi khusus, dan
(3) tes inteligensi differensial.

2 Jelaskan perbedaan tes intelegensi, tes kepribadian, dan tes kemampuan


Jawaban
 Tes inteligensi merupakan rangkaian tes yang bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana seseorang mampu menerima Pendidikan secara maksimal. Tes
ini dilaksanakan untuk mengetahui tingkat Pendidikan yang dapat
dijangkau seseorang dalam kecepatan tertentu.
 Tes keperibadian merupakan rangkaian tes psikologi yang dilakukan untuk
mengetahui kesiapan seseorang dalam menjalani aktifitas dan bersikap. Tes
kepribadian ini diharapkan mampu menggambarkan tingkat emosi yang
dimiliki seseorang dan kemampuan seseorang dalam mengontrol diri.
 Tes kemampuan adalah suatu tes yang digunakan untuk mengukur
kemampuan seseorang terhadap suatu kondisi yang dihadapi dan mencari
penyelesaian yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai