Psikologi Pendidikan
DOSEN PENGAMPU
NIM: 604031420003
penyusunan makalah ini. Tak lupa pula Sholawat dan salam semoga tetap dilimpahkan
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kedamaian dan rahmat
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi Tugas harian mata kuliah Psikologi
Pendidikan, dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana, semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
prestasi belajar yang dapat dicapai oleh individu, untuk penyesuaian dalam sekolah,
jurusan, dan perlakuan kepada subjek didik. Dalam penerimaan tes untuk masuk atau
melanjutkan pendidikan serta masuk di suatu bidang kerja pun saat ini salah satunya
melalui tes inteligensi. Individu dalam menyelesaikan masalah, apakah cepat atau
lambat, faktor yang turut menentukan adalah faktor inteligensi dari individu yang
bersangkutan.
Inteligensi dan keberhasilan dalam pendidikan adalah dua hal yang saling
berkaitan. Di mana biasanya anak yang memiliki inteligensi yang tinggi dia akan
Emosi diartikan sebagai impuls yang muncul akibat dari suatu rangsangan dari
dalam maupun dari luar. Emosi bermacam macam, seperti emosi sedih, emosi marah,
emosi bahagia, dan bentuk emosi lainnya. Emosi dalam bahasa awamnya seringkali
dipakai untuk mendeskripsikan kemarahan saja, namun sebenarnya emosi memiliki arti
Emosi berkaitan dengan psikologi seseorang dan suasana hati yang sedang
berlangsung. Emosi dapat dikeluarkan berupa perilaku tertentu. Perasaan dan perilaku
saling terhubung dengan emosi. emosi berarti isi hati yang dituangkan dalam ekspresi
fisik.
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Intelegensi
Dari pengertian ini dapat dilihat bahwa Stern menitikberatkan masalah inteligensi
pada soal adjustment atau penyesuaian diri terhadap masalah yang dihadapinya.
Pada orang yang inteligen akan lebih cepat dalam menyelesaikan masalah-
masalah baru apabila dibandingkan dengan orang yang kurang inteligen. Dalam
menghadapi masalah atau situasi baru orang yang inteligen akan cepat dapat
3
4
sebagai ability yang berkaitan dengan hal-hal yang kongkrit dan ability
yang berkaitan dengan hal-hal yang abstrak. Individu itu inteligen apabila
dapat berpikir secara abstrak secara baik. Ini berarti bahwa apabila
adalah menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi atau kondisi baru.
individu memecahkan masalah (problem solving) dan ada juga pakar yang
pada lingkungannya.
1. Pengukuran intelegensi
Ahli yang dipandang pertama menciptakan tes inteligensi adalah Binet. Tes
inteligensi Binet disusun pertama kali di tahun 1905 yang kemudian mendapatkan
revisi baik dari Binet sendiri maupun dari para ahli. Tahun 1949 diciptakan
Wechsler Intelligence Scale for Children atau tes WISC, yang khusus
inteligensi untuk orang dewasa yang dikenal dengan Wechsler Adult Intelligence
Unit skala yang digunakan untuk menunjukkan skor inteligensi ini disebut IQ
Tingkatan Intelegensi
6
2. Faktor yang mempengaruhi intelegensi
Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap individu memiliki tingkat
berasal dari suatu keluarga, atau bersanak saudara, nilai dalam tes IQ mereka
berkolerasi tinggi (+ 0,50), orang yang kembar (+ 0,90) yang tidak bersanak
saudara ( + 0,20), anak yang diadopsi korelasi dengan orang tua angkatnya ( +
0,10 – + 0,20 ).
Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Oleh karena
itu ada hubungan antara pemberian makanan bergizi dengan inteligensi seseorang.
Pemberian makanan bergizi ini merupakan salah satu pengaruh lingkungan yang
dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting, seperti pendidikan,
kemampuan individu, sedang IQ hanyalah hasil dari suatu tes inteligensi itu (yang
7
8
Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah
perkembangan inteligensi.
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi
g. Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu
merupakan salah satu masalah pokok. Oleh karena itu, peranan inteligensi
seseorang dalam hal belajar, sedangkan pada sisi lain ada juga yang
merupakan salah satu faktor penting yang ikut menentukan berhasil atau
hakikat
tujuan tertentu. Makin cerdas seseorang, akan makin cakaplah dia membuat tujuan
sendiri, tidak menunggu perintah saja. Semakin cerdas seseorang, maka dia akan
makin tetap pada tujuan itu, tidak mudah dibelokkan oleh orang lain dan suasana
lain.
Jadi makin cerdas seseorang dia akan makin dapat menyesuaikan cara-cara
kemampuan untuk belajar dari kesalahan yang telah dibuatnya. Makin cerdas
seseorang makin dapat dia belajar dari kesalahannya, kesalahan yang telah
mencapai
tujuannya. Pelajar yang memiliki inteligensi tinggi dalam proses belajar, dia akan
merupakan modal utama dalam belajar dan mencapai hasil yang optimal.
Anak yang memiliki skor IQ di bawah 70 tidak mungkin dapat belajar dan
guru, ada anak yang dapat mengerti dengan cepat apa yang disampaikan
11
oleh guru, dan ada pula anak yang lamban dalam menerima pelajaran, ada
anak yang cepat dan ada yang lamban dalam menyelesaikan tugas-tugas
tampak dari hasil belajar yang dicapai. Tinggi rendahnya hasil belajar yang
Yang terpenting dalam hal ini adalah guru harus bijaksana dalam
C. Pengertian Emosi
Emosi berasal dari kata emotion dalam bahasa Prancis atau dalam
dan tidak dapat dispesifikkan. Emosi merupakan suatu reaksi bisa positif
12
maupun negatif sebagai dampak dari rangsangan dari dalam diri sendiri
maupun dari luar. Berikut ini pengertian emosi menurut para ahli:
dalam menghadapi sesuatu. Sifat dan intensitas emosi terkait erat dengan
sedih.
1. Macam-macam emosi
-Emosi sensoris: Emosi sensoris yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan
-Emosi psikis: merupakan emosi yang memiliki alasan kejiwaan seperti perasaan
2. Teori-teori emosi
emosi adalah ketika kita merasa sedih, ketika menangis, marah, ketakutan. James
emosi yang dirasakan. Pengalaman emosi dirasa terjadi setelah perubahan tubuh
Emosi yang dirasakan dan respon dari tubu hmerupakan keadaan yang berdiri
keadaan tubuh dan emosi yang dirasakan melalui riset. Cannon kemudian
menyatakan bahwa emosi merupakan apa yang dirasakan dan reaksi tubuh dalam
Menurut teori ini, emosi dihasilkan dari stimulus luar kemudian mengaktifkan
hipotalamus. Hipotalamus mengirim output ke dua arah, yaitu (1) organ dalam
tubuh dan otot otot eksternal untuk tubuh berekspresi. (2) ke korteks serebral
dimana pola diterima sebagai emosi yang dirasakan. Berbeda dengan teori
sebelumnya, teori ini menyatakan bahwa perasaan dan reaksi tubuh berdiri
sendiri sendiri.
Teori ini memandang emosi sebagai hasil interpretasi kognitif dari rangsangan
luar atau dalam tubuh. Proses interpretasi kognitif dalam teori ini dibagi menjadi
dua, yaitu (1) Interpretasi stimuli dari lingkungan. Informasi dari stumulus
masa lampau dan masa kini. Kemudian pesan tersebut disampaikan pada sistem
Contohnya apabila seseorang yang kamu anggap buruk datang padamu, maka
perasaan cemas atau takut sudah dirasakan. Namun apabila sahabat baik Anda
datang maka perasaan bahagia muncul. (2) Teori ini menekankan pada strimuli
15
internal dalam tubuh. Namun hal ini berlanjut pada interpretasi kognitif dari
sebagai suatu rangkaian dari emosi. Emosi merupakan bagian dari motif motif atu
tetapi juga motif pendorong perilaku. Orang merasa takut dan terdorong
cepat atau lambatnya proses belajar siswa. Emosi pada individu juga
saraf otak akan bekerja tidak optimal dan juga tidak maksimal dalam
Kondisi emosi yang baik dan positif pada siswa akan menunjang
Sementara emosi yang tidak sesuai atau bersifat negatif pada anak justru
bahkan droup out. Dengan demikian, secara tidak langsung kondisi emosi
Hal ini disebabkan suasana emosi yang positif atau menyenangkan dan
struktur otak manusia dan berdampak pada proses dan hasil belajar.
Misalnya, pada saat seorang anak dipaksa untuk belajar oleh orang tua dan
secara maksimal.
otak akan terlibat secara emosional dan sel-sel saraf akan bekerja secara
PENUTUP
A. Simpulan
dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaannya adalah faktor inteligensi. Ada
orang yang dapat mengerjakan tugasnya dengan cekat dan dalam waktu singkat,
ada pula orang yang melakukan tugasnya dengan lamban dan memerlukan waktu
lama. Semua itu ditentukan oleh taraf inteligensi yang dimiliki masing – masing
kepandaian, kecerdikan, kepintaran dan banyak istilah lain yang pada umumnya
mana prestasi belajar yang dapat dicapai oleh individu, untuk penyesuaian dalam
sekolah, jurusan, dan perlakuan kepada subjek didik. Dalam penerimaan tes untuk
masuk atau melanjutkan pendidikan serta masuk di suatu bidang kerja pun saat
ini salah satunya melalui tes inteligensi. Individu dalam menyelesaikan masalah,
apakah cepat atau lambat, faktor yang turut menentukan adalah faktor inteligensi
atau lambatnya proses belajar siswa. Emosi pada individu juga berpengaruh dalam
siswa. Tanpa adanya emosi, kegiatan saraf otak akan bekerja tidak optimal dan
17
18
juga tidak maksimal dalam merekatkan pengetahuan dalam ingatan sehingga hasil
B. Saran
Apa bila terdapat kesalahan dalam pengetikan terlebih dahulu penulis minta
maaf serta beri lah kritikan dan saran terhadap makalah ini agar bisa jadi panutan
bagi penulis dalam membuat makalah selanjutnya serta bisa membuat makalah
yamg lebih baik dari makalah yang sebelumya,dan semoga maklalah ini bisa
banyak terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
iii